AL MAUT

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫أهككثتروُاَّ ِتذككر ِههاَتذتم ِاَّللذذذاَّ ت‬
‫ت‬ ‫ر ه‬
“Perbanyaklah mengingat penghancur segala kenikmatan
(mati)”.
(HR. Ibnu Majah (4399), Tirmidzi (2477), Nasai (1835), Ibnu Hibban
(2992) dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dinyatakan SHAHIH oleh
Albaniy)

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu diceritakan, bahwa

‫ ِفإناَ ِعلى ِاَّلثأر‬،َّ‫ ِ"اَّمضوا‬:َ‫إذاَّ ِرأى ِأحدداَّ ِيحمل ِجناَزة ِيقول ِلها‬

“Apabila ia melihat seseorang membawa jenazah, iapun

berkata kepada jenazah itu:”Pergilah (dahulu),
ssesungguhnya kami akan menyusul kemudian”.
Ka’ab bin Ahbar Radhiyallahu ‘anhu berkata:

َ‫من ِعرف ِاَّلموت ِهاَنت ِعليه ِمصاَئب ِاَّلدنياَ ِوُهمومها‬

“Barangsiapa mengetahui tentang kematian, niscaya
terasa ringan baginya semua musibah dan kesedihan dunia.”
Al Hasan Bashriy Rahimahullah berkata:

‫ل ِراَّحة ِللمؤمن ِإل ِفي ِلقاَء ِاَّل ِوُمن ِكاَنت ِراَّحته في ِلقاَء ِاَّل ِتعاَلى ِفيوم ِاَّلموت ِيسسوم ِسسسروُره‬

‫وُفرحه ِوُأمنه ِوُعزه وُشرفه‬

Oleh. H. Syamsul Huda, M.Pd.I / Wakil Ketua PDM Bojonegoro (2015-2020) 1

 “Tiada istirahat bagi seorang mukmin melainkan saat
berjumpa Allah, dan barangsiapa istirahatnya saat berjumpa
Allah, maka hari kematian merupakan hari kebahagiaan,
kesenangan, kedamaian, kemuliaan dan keagungannya”.
Sa’id bin Jubair Radhiyallahu ‘anhu berkata:

‫لو ِفاَرق ِذكر ِاَّلموت ِقلبي ِلخشيت ِأن ِيفسد ِعليي ِقلبي‬

“Seandainya ingat kematian itu hilang dari hatiku,

niscaya aku takut menjadikan hati rusak”.
Al Auza’iy Rahimahullah berkata:

‫من أكثر ذكر الومت كفاه اليسي‬

“Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, yang
sedikit akan cukup baginya”.
An Nakha’i Rahimahullah diceritakan bahwa,

.‫ ما أدري يبشرن بنة أو بنار؟‬..‫ انتظار ملك الومت‬:‫بكي وسئل عن ما يبكيه فقال‬
“Menangis lalu ditanya apa sebabnya. Ia
menjawab:”Menunggu malakul maut, sedang aku tak tahu,
akankah ia memberiku kabar gembira tentang surga atau
memberiku kabar tentang neraka?”
Abul ‘Atahiyah Rahimahullah berkata:
‫س‬ ‫نسسيت الوم س‬
‫نكأننن ل أننرىَ أننحددا نيتـُمَوم ت‬
‫ت‬ * ‫ت‬
‫ت فينما قندد نسي ت‬
‫ت ند ن‬
‫س‬
‫فننما سل لن أتنبادتر نما ينـُمَتفوم ت‬
‫ت‬ * ‫ت نغاينةن تكنل نحيي‬ ‫أنلندي ن‬
‫س الـُمَندوم ت‬
“Aku lupa kematian sungguh aku lupa kematian,
Seakan-akan aku tidak tahu seseorang akan mati,

Oleh. H. Syamsul Huda, M.Pd.I / Wakil Ketua PDM Bojonegoro (2015-2020) 2

Bukankah kematian ujung setiap yang hidup,
Lalu, kenapa aku tidak segera meraih apa yang hilang?”

Oleh. H. Syamsul Huda, M.Pd.I / Wakil Ketua PDM Bojonegoro (2015-2020) 3