Vous êtes sur la page 1sur 11

AUDIT

SAMPLING
Konsep Sampling
Pengertian:
 Sampling = Metode Penelitian < 100%.
 Pada sampling pengujian di batasi pada sampel.
 Sampel = data yang di pilih untuk diuji, dalam rangka membuat
perkiraan mengenai keadaan populasi.
 Data = satuan(unit-unit) yang membentuk populasi.
 Populasi = kumpulan yang lengkap dari data yang menjadi
obyek penelitian
 Penelitian100% disebut Sensus.
 Teknik sampling diterapkan, bila data dalam populasi terlalu
banyak, sehingga tidak efisien apabila dilakukan sensus.
Sampling dalam Audit
 Diterapkan pada tahap pemeriksaan lapangan (Field Work),
dalam rangka melaksanakan pengujian-pengujian (Audit Test)
 Jenis-jenis Audit Test:
– Sequential Test: Test of Control & Substantive Test
– Substitution Test: Dual Purpose Test
 Jenis Sampling: Sampling Statistik & Sampling Non Statistik
 Tahapan Audit Sampling:
– Menetapkan unit sampel (Sample Size)
- Memilih Sampel dari populasi
– Melakukan pengujian terhadap sampel
– Membuat estimasi keadaan populasi
– Membuat simpulan hasil audit
Sampling pada Test of Control

Tahap Perencanaan:
Tetapkan:
a. Risiko Sampling (Accepted Risk of Over Reliance on
Internal Control/ARO)
b. Toleransi Penyimpangan (Tolerable Deviation Rate/TDR)
c. Perkiraan Penyimpangan dalam Populasi (Expected
Population Deviation Rate/EPDR)
Risiko Sampling

Sample Results Control Procedures Tested Is


Indicated Reliable Unreliable
Accept Correct Decision Risk of Over
Reliance*)
Reject Risk of Under Correct Decision
Reliance

*) ARO ditetapkan dengan memperhatikan materialitas


populasi = persepsi auditor mengenai arti penting populasi
bagi user
TDR dan EPDR
Tolerable Deviation Rate (TDR)
Batas tertinggi penyimpangan dalam populasi yang dapat ditolerir oleh
auditor. Ditetapkan dengan mempertimbangkan materialitas populasi.
Perkiraan Tingkat Keandalan Tolerable Rate
SangatTinggi 2% -7%
Moderat 6% -12%
Rendah 11% -20%
Tidak andal omit test

Expected Population Deviation Rate (EPDR)


 Perkiraan penyimpangan dalam populasi
 Ditetapkan dengan memperhatikan pengalaman audit sebelumnya.
 Dalam statistik disebut proporsi (P) unsur standar deviasi (s) :
σ= √P (1 -P)
Sampling - Test Of Control
6. Simpulan hasil audit : CUDR > TDR IC lemah

1. Perencanaan
- ARO = 5% Populasi 5. CUDR = 7,7
- TDR = 6%
- EPDR = 1%

Sampel
2. Unit Sampel 4. Pengujian Sampel
dari tabel 1 n = 78
p=2

3. Pemilihan Sampel
Sampling - Substantive Test
Rumus menetapkan Unit Sampel (n):
n = {(N x Z x S)/E}² dimana E = TS / {1 + (B/Z)}
Keterangan Simbol:
 N = unit populasi
 Z = faktor keandalan pada risiko sampling sebesar α
 S = perkiraan standar deviasi populasi
 E = perkiraan kesalahan sampling
 TS = toleransi salah saji
 B = faktor keandalan pada risiko sampling sebesar β

Hal yang perlu ditetapkan pada Tahap Perencanaan :


Risiko Sampling (α) & Toleransi Salah Saji (TS)
Sampling Risk pada Substantive Test

Audit Evidence Client’s Book Value Is


Indicates
Not Materiality Materiality
Misstated Misstated
Correct Beta
Accept Decision Error
(1 – Alpha)

Alpha Correct
Reject Error Decision
(1 – Beta)
Substantive Test:
Perencanaan Sampling
Hal-hal yang harus ditetapkan :
• Risiko Sampling,
• Toleransi Salah Saji (TS)
(unsur-unsur pada rumus penetapan unit sampel yang
bisa ditetapkan pada tahap perencanaan)
Sampling Satuan Mata Uang
 Dikembangkan dari sampling atribut, tetapi fokus
perhatiannya adalah pada nilai uang dari populasi yang
diuji.
 Dapat diterapkan pada pengujian substantive karena
fokus perhatiannya adalah pada nilai uang populasi
yang diuji.
 Dapat juga digunakan untuk pengujian dengan tujuan
ganda (dual purpose test), karena disamping memiliki
sifat angka (fokus perhatian pada nilai uang) tetapi juga
memiliki sifat non angka (dikembangkan dari metode
sampling atribut).

Vous aimerez peut-être aussi