Vous êtes sur la page 1sur 9

RUMAH SAKIT AS-SYIFA

Jl. Gerak Alam RT. 13 Kelurahan Kota Medan


Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan
Telp. (0739) 2188 Email : rs.assyifa.manna@gnail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RS AS-SYIFA


NOMOR : ……./RSAS/A/SK/V/2018

TENTANG

REGULASI PELAYANAN DAN ASUHAN TERINTEGRASI DI RS AS-SYIFA

Menimbang : a. Bahwa pengintegrasian dan koordinasi asuhan pasien merupakan salah satu
pelayanan terpenting di Rumah Sakit, maka perlu ditetapkan kebijakan tentang
pengintegrasian dan koordinasi asuhan pasien dengan Surat Keputusan
Direktur Rs-Asyifa .
Mengingat : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standarr
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
. Medis;
3. Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
920/Menkes/Per/XII/1986, tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta
dibidang Medik, Jo.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
084/Menkes/Per/II/1990, tentang perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 920/Menkes/Per/XII/1986
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 659/Menkes/per/VIII/2009 tentang
Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi
Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Akreditasi
Rumah Sakit
9. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
Republik Indonesia No. HK.00.06.3.5.5797 tentang Petunjuk Pelaksanaan
10. Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta Dibidang Medim Spesialistik
Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien

M EMUTUSKAN:
Menetapkan

Kesatu : Keputusan Direktur RS AS SYIFA Manna Tentang Kebijakan Integrasi dan


Koordinasi Pelayanan Pasien RS AS SYIFA
Kedua : Kebijakan Integrasi dan Koordinasi Pelayanan pasien RS As Syifa
sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Ketiga : Pelaksanaan Kebijakan Integrasi dan Koordinasi Pelayanan Pasien
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien tanpa
membedakan pasien.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Manna
Tanggal :
Direktur
RS As-syifa

dr. Andanu Sulaksana

Tembusan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth:


1. Kasi Pelayanan Medik
2. Kasi Keperawatan
3. Kasi Tata Usaha dan Kepegawaian
4. Komite Medik
5. Komite Keperawatan

Lampiran : Keputusan Direktur tentang panduan


dan kebijakan integrasi asuhan
pasien di RS As-syifa.
Nomor : ……./RSAS/A/SK/V/2018
Tanggal :
PANDUAN INTEGRASI ASUHAN PASIEN
A. DEFINISI
Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan berfokus pada pasien (Patient
Centered Care – PCC) adalah istilah yang saling terkait, yang mengandung aspek
pasien merupakan pusat pelayanan, Profesional Pemberi Asuhan memberikan
asuhan sebagai tim interdisiplin/ klinis dengan DPJP sebagai ketua tim klinis –
Clinical Leader, PPA dengan kompetensi dan kewenangan yang memadai, yang
antara lain terdiri dari dokter, perawat, bidan, nutrisionis/ dietesien, apoteker, penata
anestesi, terapis fisik dsb.
Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien suatu
bentuk acuan di Rumah Rumah Sakit As-Syifamerupakan salah satu layanan dan
koordinasi aktivitas administrasi asuhan pasien adalah proses asuhan pasien bersifat
dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan yang dapat melibatkan
berbagai unit kerja dan pelayanan. Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan
pasien menjadi tujuan agar menghasilkan proses proses asuhan yang efisien ,
penggunaan yang lebih efektif sumber daya manusia dan sumber daya lain, dan
dengan hasil asuhan pasien akan lebih baik di Rumah Sakit Surya Insani.
B. TUJUAN
Tujuan umum dari penyusunan Panduan Pengintegrasian dan koordinasi
aktivitas asuhan pasien adalah agar para pimpinan mengunakan perangkat dan
teknik agar dapat mengintegrasikan dan mengkoordinasi lebih baik asuhan pasien di
Rumah Sakit Surya Insani.
Tujuan Khusus dari pedoman ini adalah:
1. Memfasilitasi dan menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan.
2. Meningkatkan Pencatatan observasi dan pengobatan praktisi kesehatan.
C. RUANG LINGKUP
Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien dilakukan di
pelayanan yang memberikan asuhan pelayanan di Rumah Rumah Sakit As-
Syifayang diaplikasikan didalam lembar rekam medis.
D. SASARAN
Dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya yang memberikan asuhan
pelayanan terhadap pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

Asuhan pasien dalam standar akreditasi rumah sakit versi 2012 harus
dilaksanakan berdasarkan pola Pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered
Care), asuhan diberikan berbasis kebutuhan pelayanan pasien. Pasien adalah pusat
pelayanan dan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan mengelilingi pasien.
Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah rencana
pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan
pelayanan di rumah sakit. Pelaksanaan pelayanan terintegrasikan dan terkoordinasi
antar unit kerja, depertemen dan pelayanan yang dilakukan di Rumah Rumah Sakit
As-Syifadengan hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang
kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien yang ada di Rumah.Sakit Surya Insani.
Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan/ asuhan berfokus pada pasien
(patient centered care) adalah elemen penting dan sentral dalam asuhan pasien di
rumah sakit. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan oleh
PPA. Mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikutsertakan dalam
proses pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien.
Konsep inti (core concept) asuhan berfokus pada pasien terbagi dalam 2
perspektif :
a. Perspektif Pasien :
1. Martabat dan Respek
a) Profesional pemberi asuhan mendengarkan, menghormati dan
menghargai pandangan serta pilihan pasien - keluarga.
b) Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien
keluarga dimasukkan dalam perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan.
2. Berbagi informasi
a) Profesional pemberi asuhan mengkomunikasikan berbagi informasi
secara lengkap kepada pasien – keluarga.
b) Pasien – keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap dan akurat.
3. Partisipasi
a) Pasien – keluarga didorong dan didukung untuk berpasrtisipasi dalam
asuhan, pengambilan keputusan dan pilihan mereka.
4. Kolaborasi/ kerjasama
a) Rumah Sakit bekerjasama dengan pasien – keluarga dalam
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program.
Pasien – keluarga adalah mitra PPA.

b. Perspektif PPA :
1. Tim Interdisiplin
a) Profesional pemberi asuhan diposisikan mengelilingi pasien.
b) Kompetensi yang memadai.
c) Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya.
d) Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi.
2. Interprofesionalitas
a) Kolaborasi interprofesional.
b) Kompetensi pada praktik kolaborasi interprofesional.
c) Termasuk bermitra dengan pasien.
3. DPJP adalah ketua tim klinis/ clinical leader
a) DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, sintesis, review dan
mengintegrasikan asuhan pasien.
4. Personalized Care
a) Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien.
b) Setiap dokter memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
BAB III
TATA LAKSANA

Tata laksana pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien :


1. Rencana pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit
kerja dan pelayanan dengan berkoordinasi antar unit tim kerja dan pelayanan
terkait di rumah sakit.
a. Rumah Rumah Sakit As-Syifa merencanakan membuat proses asuhan pasien
yang terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu lembar rekam medis pasien.
b. Semua pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit tabrani dibuat
pengintegrasi dan koordinasi sistem pelaporan asuhan pasien menjadi tujuan
untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien,dan lebih efektif sumber
daya manusia dan sumber lainnya.
c. Semua unit pelayanan yang memberikan asuhan pasien telah menyediakan
rekam medis pasien yang terintegrasikan.
2. Pelaksanaan pelayanan terintegrasikan dan terkoordinasi antar unit kerja,
depertemen dan pelayanan.
a. Pimpinan mengunakan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan
dan mengkoordinasikan asuhan pasien.
b. Pelaksanaan terintegrasi antar unit kerja, departemen dan pelayanan di
rumah sakit.
c. Membuat asuhan secara tim, ronde pasien multi departemen, ada kombinasi
bentuk perencanaan asuhan, rekam medis pasien terintegrasi.
d. Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak pratisi
pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja dan
pelayanan.
e. Hasil rekam medis merupakan data yang akan ditindaklanjuti untuk dapat
melakukan asuhan pasien pada tahap selanjutnya.
f. Hasil rekam medis ini sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan pada
pasien.
3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang kolaborasi
dicatat dalam rekam medis pasien yang ada di Rumah Sakit Surya Insani.
a. Hasil rekam medis pasien dapat menjadi fasilitas dan menggambarkan
integrasi dan koordinasi asuhan.
b. Hasil rekam medis pasien merupakan data milik Rumah Rumah Sakit As-
Syifahanya dapat dibuka jika diminta pengandilan.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi prosedur mengenai pengintegrasian dan koordinasi aktivitas


asuhan pasien ini meliputi :
1. Pembuatan asuhan pasien secara tim yang berkesinambungan antara medis,
keperawatan dan tenaga kesehatan lain.
2. Melakukan ronde pasien dengan multi departemen agar dapat mengetahui
mengetahui keadaan pasien serta dapat membuat asuhan yang
berkesinambungan.
3. Melakukan kombinasi bentuk perencanaan asuhan yang diberikan pada pasien
4. Membuat rekam medis pasien yang terintegrasi dalam satu laporan.

Ditetapkan di : Manna
Tanggal :
Direktur
RS As-syifa

dr. Andanu Sulaksana

Lampiran : Keputusan Direktur tentang panduan


dan kebijakan integrasi asuhan
pasien di RS As-syifa.
Nomor : ……./RSAS/A/SK/V/2018
Tanggal :

Menetapkan :
Kebijakan umum:
1. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, etika umum dan menghormati hak pasien.
3. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan secara teratur dan kalibrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam kecuali unit-unit tertentu.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin minimal satu
bulan sekali.
9. Semua unit wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan.

Kebijakan Kusus :

1. Seluruh tenaga kesehatan yang memberikan Asuhan pasien menuliskan rencana

asuhan , implementasi asuhan dan evaluasi asuhan pada RM 4


2. Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan yang memberikan asuhan pasien adalah :
 Dokter
 Perawat
 Fisioterapist
 Ahli Gizi
 Pharmasis Klinik
 Radiografer
1. Tenaga kesehatan selain dokter menulis 1 cm menjorok kedalam dari garis batas

SOAP.
2. Penulisan harus dilengkapi dengan tanggal, jam, paraf dan nama terang, serta profesi.
3. Penulisan dalam rekam medis pasien dengan format SOAP.
4. Reassesmant dilakukan :
5. Dokter pada saat visite
6. Perawat : Bila ada perubahan kondisi pasien, Pasien pindahan dari ruang lain, Pasien

dengan monitoring khusus.


7. Pesanan saat dokter visite dokter di tulis di RM 4
8. Pesanan dokter per telpon ditulis di RM 4 oleh penerima pesan dan dimintakan paraf
saat pertamakali dokter visite setelah memberi pesan pertelpon.
9. Penulisan permintaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya ditulis oleh

dokter yang meminta/dokter In-Patien pada formulir yang sudah disediakan dengan

mencantumkan indikasi klinis.

Ditetapkan di : Manna
Tanggal :
Direktur
RS As-syifa

dr. Andanu Sulaksana

Vous aimerez peut-être aussi