Vous êtes sur la page 1sur 26

ASKEP KLIEN PADA PERIODE POSTPARTUM / NIFAS

A. BIODATA
Istri Suami

Nama Klien : Ny. S Tn.M


Umur Klien : 38 tahun 39 tahun
Alamat : Berangas tengah Rt.0x
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga (IRT)
Diagnose Medic : P2 A0 Post SCTP Plasenta Previa dengan HAP dg GA H.O
Tgl, MRS : 09-01-2019 (07. 00 WITA)
No,RM : 4124xx
Tanggal Pengkajian : 09-01-2019 (07.30 WITA)
Keluhan Utama saat ini : Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri

Riwayat Kehamilan dahulu : Klien mengatakan riwayat kehamilan pertama melahirkan


dengan normal dan usia kehamilan saat melahirkan 9
bulan.

Riwayat persalinan dan kelahiran saat ini: P2 A0

HPHT : 14-05-2018 HPL : 21-02-2019

Post Natal Care : 09-01-2019

Lamanya Persalinan : hanya untuk persalinan spontan ( hitung jumlah jamnya)

- Kala 1
- Kala 2
- Kala 3
- Kala 4

Posisi Fetus : Presentasi kepala dibawah

Tipe kelahiran : Operasi Ceasar

Penggunaan anastesi dan analgesic :

Masalah selama persalinan :

Data bayi saat ini


(lihat format pengkajian bayi baru lahir/APGAR SCORE) Gunakan table

Angka penilaian 1 5 menit 10


0 1 2 menit menit
Bunyi Tidak ada Lambat Diatas 100 2 2 2
jantung (<100)
Pernafasan Tidak ada Tidak teratur Menangis 2 2 2
Tonus otot Lemas Sedikit fleksi Pergerakan 1 1 1
aktif
Reflek Tiidak ada Menyeringai Menangis 1 2 2
kuat
Warna Biru pucat Badan merah Seluruh 1 1 2
extremitas biru badan
merah
Jumlah 7 8 9

Keadaan psikologis ibu :


Klien mengatakan senang dengan kelahiran bayinya dan bersyukur karena bayi dan klien
selamat.Klien mengatakan sedikit bersedih karena masih belum bisa bertemu bayinya karena
bayinya masih berada diruang bayi.

Riwayat penyakit keluarga


Klien mengatakan dari keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti tekanan
darah tinggi,diabetes mellitus,penyakit jantung maupun penyakit menular seperi
TBC,Hepatitis,dan HIV AIDS.
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki : Garis perkawinan
: Perempuan : Tinggal serumah
/ : Sudah meninggal : Garis keturunan
: Klien

Riwayat Ginekologi : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit kelamin seperti
miom,kanker radang panggul dan kista.

Riwayat Obstetric

No Jenis Kelamin Cara Tempat Persalinan BB Komplikasi selama Keadaan saat ini umur
Lahir dan penolong Lahir proses persalinan
1 Perempuan Spt BK Bidan klinik 3000 Tidak ada Baik 14
gram tahun
Pemeriksaan Fisik (head to toe) post partum

Penampilan umum : Lemah


BB : 48 Kg
TB : 150 Cm
TTV : TD : 90/60 mmhg,N : 90 x/menit,R : 22 x/menit, S : 36,8 °C,SPO2 : 97 %

Komponen Review of system Pemerikssan fisik


Kulit,rambut,kepala Integumen I: Turgor kulit lembab, warna normal,
keadaan kulit bersih, rambut
berwarna hitam, distribusi rambut
merata, tidak ada lesi
P: kepala tidak ada benjolan. Tidak ada
nyeri tekan,
Leher Integumen I: Jvp tidak terlihat, tidak ada lesi,
warna kulit normal,
P: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pergeseran trakhea.
Telinga Presepsi sensori, I: bentuk normal, letak simetris sejajar
dengan sudut mata, telinga bersih
tidak terlihat serumen.
Mulut,tenggorokan,hidung Pernafasan, dan I: mukosa bibir lembab, warna merah
pencernaan muda, tidak ada perdarahan, gigi
lengkap, hidung normal
P: tidak ada nyeri tekan
Thoraks dan paru-paru Cardiovaskular, dan I : bentuk dada normal, warna kulit
respirasi normal, tidak tampak benjolan, tidak
ada lesi
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
retraksi dinding dada
P : suara perkusi paru sonor
A: suara napas normal vesikuler

Payudara Reproduksi I : payudara simetris. Warna normal,


bentuk normal, puting susu
menonjol dan bersih tidak ada lesi
dan kemerahan.
P: tidak ada benjolan yang abnormal,
payudara teraba agak
keras,kolostrum belum keluar.

Jantung Cardiovaskular A: suara jantung normal S1 : LUB S2


: DUB

Abdomen Gastrointestinal I: terdapat luka bekas operasi SC ± 10


cm,tidak ada pendarahan pada luka
bekas operasi.
A: auskultasi bising usus 10 x/menit
P: perkusi tympani
P: normal tidak ada hepatomegali,
splenomegali, ataupun tumor.

Genetalia Reproduksi I: Tidak ada tanda-tanda peradangan,


labia mayora simetris dan bersih,
labia minora simetris dan
bersih.Terpasang selang kateter
sejak tanggal 09 januari 2019.
Lochea rubra (warna merah
kehitaman).
P: tidak ada benjolan tidak ada nyeri
tekan

Musculoskeletal Moskuloskeletal Tidak ada krepitasi tulang, tidak ada


fraktur
Riwayat kesehatan

Komponen Hasil
Pola nutrisi kesehatan-pemeliharaan kesehatan Klien mengatakan kesehatan klien sangat
penting,cara menjaga kesehatannya dengan
menjaga kebershan diri mandi 2 kali dalam
sehari,menjaga kebersihan lingkungan dan
beristirahat yang cukup.
Pola nutrisi-metabolisme Klien mengatakan makan teratur 3 kali sehari
dengan porsi makan 1 porsi makanan yang
biasa dimakan biasanya nasi,sayur,dan lauk
dan minum kurang lebih 6-8 gelas/hari.
Pola eliminasi Klien tampak terpasang kateter,warna urin
kuning,kebutuhan pemenuhan ADL bladder
dengan bantuan.Klien mengatakan BAB 1 kali
sehari warna kuning kecoklatan lembek padat.
Pola aktivitas-latihan Klien mengatakan beraktivitas dibantu
keluarga dan menggunakan alat bantu.
Pola istirahat-tidur Klien mengatakan tidurnya cukup Saat di RS
klien mengatakan sering tidur tetapi sebentar
dan terbangun lagi dan pada malam hari biasa
nya tidur dari jam 22.00- 05.00 WITA

Pola persepsi-kognitif Klien mampu menyebutkan nama, waktu,


cuaca dan jam dengan baik. Tidak ada masalah
dan klien sangat kooperatif
Pola persepsi terhadap diri Klien mengatakan “perasaan terhadap diri
maupun kehidupan begitu kuat dan berarti”

Pola hubungan peran Klien mengatakan “peran klien dalam keluarga


adalah sebagai ibu rumah tangga. Jika ada
masalah atau ingin memutuskan sesuatu, klien
dan keluarga selalu melakukan musyawarah
demi mendapatkan keputusan bersama”

Pola seksualitas-reproduksi Klien mengatakan memiliki satu anak dengan


proses melahirkan normal dan belum
menoupouse.
Pola stress-koping Klien mengatakan jika ada masalah atau
banyak pikiran klien selalu menceritakan
masalah tersebut dengan suaminya dan
keluarga serta sama-sama mencari jalan
keluar.
Pola kepercayaan-nilai-nilai Klien mengatakan selalu mengutamakan
Tuhan pada setiap keputusan maupun tindakan
yang ingin dilakukan, klien percaya bahwa
Tuhan mampu menyembuhkan umatnya, dan
sekarang klien terus berdoa.

Profil Keluarga

Pendukung keluarga : Ibu,suami dan anak

Jumlah anak : dua

Tipe rumah dan komunitas : Rumah sendiri

Pekerjaan : IRT

Tingkat pendidikan : SMP

Tingkat social ekonomi : Rp.2.500.000/Bulan

Riwayat dan ren


cana keluarga berencana : Pernah menggunakan KB suntik yang 3 bulan dan berhenti sudah 1 tahun.Rencana berikutnya menggunakan
KB suntik yang 3 bulan.

Pemeriksaan Laboratorium :
Nama : Ny.S Tanggal : 09-01-2019

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN Interpretasi


HEMATOLOGI
Hemoglobin 7,6 14,0 – 18,0 g/dl Kekurangan
darah merah
yang dapat
menyebabkan
anemia
Eritrosit 2.64 4,0 – 10,5 ribu/µl
Leukosit 26,8 4,50 – 6,00 juta/µl Leukosit
meningkat
dapat terjadi
karena adanya
infeksi
Hematokrit 22,1 42.00 – 52.00 vol%
Trombosit 144 150 – 450 ribu/µl
RDW-CV 14,9 11,5- 14,7 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 83,7 80-97 Fl
MCH 23,8 27-32 Pg
MCHC 34,4 32-38 %
HITUNG JENIS
Basofil % 0,0-1,0 %
Eusinofil % 1,0-3,0 %
Gran % 50,0-70,0 %
Limfosit % 25,0-40,0 %
Monisit % 3,0-9,0 %
Basofil # <1 ribu/µl
Eusinofil # <3 ribu/µl
Gran # 2,50-7,00 ribu/µl
Limfosit # 1,25-4,0 ribu/µl
MID # 0,30-1.00 ribu/µl
PROTHROMBIN TIME
Hasil PT 9,9-13,5 detik
INR -
Control normal PT -
Hasil APTT 22,2-37,0 detik
Control normal APTT -
KIMIA
GULA DARAH
Gula darah sewaktu < 200 mg/dl
HATI
SGOT 0-46 U/l
SGPT 0-45 U/l
GINJAL
Ureum 7,3 10-50 mg/dl
Creatinin 0,6 0,7-14 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 135-146 mmol/l
Kalium 3,4-5,4 mmol/l
Clorida 95-100 mmol/l
Terapi Medis yang Diberikan

Tanggal Jenis Terapi Rute terapi Dosis Indikasi terapi


09-01-2019 Cefriaxone Intravena 2 x 1 gr Ceftriaxone
adalah obat yang
digunakan untuk
mengatasi
berbagai infeksi
bakteri.
Ketorolac Drip dalam RL 2 x 30 mg Ketorolac adalah
obat dengan
fungsi mengatasi
nyeri sedang
hingga nyeri
berat untuk
sementara.
Analisa Data

Data Kemungkinan penyebab Masalah


1. Ds : P : klien mengatakan Agen cidera fisik Nyeri akut
nyeri terasa hebat saat
klien menggerakkan
badannya.
Q : Klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Klien mengatakan nyeri
pada luka bekas jahitan.
S : Klien mengatakan nyeri
di skala 6
T : Klien mengatakan nyeri
hilang timbul.

Do :
- TTV : TD : 90/60 mmhg
N : 90 x/menit
R : 22 x /menit
S : 36,8 °C
SPO2 : 97 %
- Klien tampak
meringgis menahan
sakit

3. Ds : Penurunan konsentrasi hemoglobin Ketidakefektifan


- Klien mengatakan kepala darah perfusi jaringan perifer
terasa pusing
- Klien mengatakan badan
lemah

Do :
- TTV : TD : 90/60 mmhg
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36,8 °C
SPO2 : 97 %
- Hasil lab tanggal 09
januari 2019 Hb : 7,6 g/dl
- Konjungtiva anemis

2. Faktor Resiko
- Terdapat bekas luka Resiko infeksi
operasi SC kurang lebih ±
10 cm
- Hasil lab pada tanggal 09
januari 2019 Hb : 7.6 g/dL
Leukosit : 26,8 juta/µl
Terpasang kateter sejak
tanggal 09-01-2019

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut b.d agen cidera fisik


2. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d penurunan konsentrasi hemoglobin darah
3. Resiko Infeksi
Rencana, Implementasi, Evaluasi

Tangg Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi Nama


al/jam Kep. /ttd

09- Nyeri akut NOC : NIC : NIC :


01- b.d agen
- Pain level -Pain Management -Pain Management S : P : klien Eva
2019 cidera fisik
- Pain control 1. Kaji keadaan 1.Menjadi awal 1. Mengkaji keadaan mengatakan nyeri
09.00 - Comfort level umum dan ttv klien untuk melihat umum dan ttv klien terasa hebat saat klien
WITA Setelah dilakukan keadaan umum klien (09.00 WITA) menggerakkan
tindakan S: - badannya.
keperawatan O: Q : Klien mengatakan
selama 1 x 24 TTV : nyeri seperti ditusuk-
jam,diharapkan TD : 90/60 mmhg tusuk
nyeri akut teratasi N : 90 x/menit R : Klien mengatakan
dengan ktiteria R : 22 x /menit nyeri pada luka bekas
hasil : S : 36,8 °C jahitan.
1. Melaporkan SPO2 : 97 % S : Klien mengatakan
bahwa nyeri nyeri di skala 5
berkurang dengan 2.Kaji nyeri secara 2.Sehingga 2.Mengkaji nyeri T : Klien mengatakan
menggunakan komprehensif intervensi yang secara komprehensif nyeri hilang timbul.
(P,Q,R,S,T) diberikan kepada
relaksasi nafas pasien sesuai dengan (P,Q,R,S,T) (09.10 O : TTV : TD : 100/60
dalam. keadaan yang WITA) mmhg
2. Melaporkan dialami pasien S : P : klien N : 80 x/menit
bahwa nyeri mengatakan nyeri R : 20 x /menit
berkurang. terasa hebat saat S : 36,8 °C
3. Mampu klien menggerakkan SPO2 : 97 %
mengontrol nyeri. badannya. -Klien jarang
Q : Klien meringgis menahan
mengatakan nyeri sakit
seperti ditusuk-tusuk
R : Klien A : Masalah
mengatakan nyeri keperawatan nyeri
pada luka bekas akut teratasi sebagian
jahitan.
S : Klien mengatakan P : Intervensi
nyeri di skala 6 dilanjutkan
T : Klien mengatakan
nyeri hilang timbul.
O:-

3.Mengobservasi
reaksi nonverbal dari
3.Observasi reaksi 3.Tanda dan gejala ketidaknyamanan.(0
nonverbal dari dari nyeri dapat 9.15 WITA)
ketidaknyamanan. dilihat dari reaksi S : -
klien terhadap nyeri O : KLien tampak
itu sendiri. meringgis menahan
sakit

4.Ajarkan klien 4.Tehnik nafas dalam 4.Mengajarkan klien


tentang relaksasi merupakan salah satu tentang relaksasi
nafas dalam tindakan yang nafas dalam
(nonfarmaklogi) memberikan (nonfarmaklogi)
relaksasi pada klien O : klien diajarkan
sehingga dapat relaksasi nafas dalam
mengurangi nyeri dank lien kooperatif
yang dialami klien. S : Klien mengatakan
lebih nyaman setelah
melakukan relaksasi
nafas dalam.

5.Edukasi keluarga 5.Keluarga adalah 5.Mengedukasi


untuk selalu orang yang paling keluarga untuk selalu
dekat dengan menemani dan
menemani dan klien,dengan memotivasi klien
memotivasi klien hadirnya dan (09.20 WITA)
motivasi dari S : Keluarga klien
keluarga dapat mengatakan akan
mengalihkan nyeri mengikuti anjuran
yang dialami klien. untuk selalu
menemani klien.
O : keluarga klien
kooperatif

6.Kolaborasi terapi 6.Menghilangkan 6.Mengkolaborasi


medis yang bias nyeri yang dialami terapi medis untuk
mengurangi factor klien dan pemberian obat
resiko penyebab mempercepat ketorolac 30 mg
nyeri. penyembuhan klien. (09.50 WITA)
S:-
O : Klien diinjeksi
ketolorolac 30 mg
09- Ketidakefe NOC : 1.Monitor tekanan 1.Menjadi awal 1.Memonitor tekanan S : Eva
01- ktifan Circulation status darah,nadi,suhu,dan untuk melihat darah,nadi,suhu,dan - Klien mengatakan
2019 perfusi Setelah dilakukan respirasi keadaan umum klien respirasi.(10.00 pusingnya berkurang
WITA jaringan tindakan WITA) - Klien mengatakan
10.00 perifer b.d keperwatan 1 x 24 S: - badan lemah
WITA penurunan jam,diharapkan O:
konsentras ketidaefektifan TTV : O:
i jaringan perifer TD : 90/60 mmhg - TTV : TD :
hemoglobi teratasi dengan N : 90 x/menit 100/60 mmhg
n darah kriteria hasil : R : 22 x /menit N : 80 x/menit
1.Tekanan darah S : 36,8 °C R : 20 x/menit
dalam batas SPO2 : 97 % S : 36,8 °C
normal. SPO2 : 97 %
2.Hb dalam batas 2.Monitor status 2.Untuk mengetahui 2.Memonitor status - Hasil lab tanggal
normal cairan,masukan dan keadaan klien cairan,masukan dan 10 januari 2019
3.Tidak ada keluaran yang sesuai sehingga intervensi keluaran yang sesuai Hb : 10 g/dl
pendarahan lab Hb dan Hmt yang diberikan sesuai lab Hb dan - Konjungtiva
dengan keadaan. Hmt.(10.10 WITA) anemis
S: -
O : - Tidak ada A : Masalah
pendarahan keperawatan
ketidakefektifan
3.Monitor 3.Mengetahui apakah 3.Memonitor perfusi jaringan perifer
pendarahan klien masih m pendarahan (10.15 teratasi sebagian
pendarahan. WITA)
S:- P : Intervensi
O : - Tidak ada dilanjutkan.
pendarahan

4.Kolaborasi untuk 4.Membantu 4.Mengkolaborasi


pemberian transfuse meningkatkan Hb untuk pemberian
darah klien dan tekanan transfuse darah WBC
darah klien O+.(10.20 WITA)
S:-
O : - Tampak klien
terpasang tansfusi
darah WBC O+
- Klien kooperatif
- Tidak ada alergi

5.Kolaborasi dengan 5.Untuk 5.Mengkolaborasi


dokter untuk meningkatkan dengan dokter untuk
pemberian obat produksi darah pemberian obat Fe 5
penambah darah. mg (10.45 WITA)
merah dan mencegah S : -
anemia O : - Klien diberikan
obat tablet fe 5 mg

09- Resiko NOC


01- Infeksi - Knowledge : NIC
2019 Infection control - Infection control S:-
WITA - Risk control 1. Observasi tanda dan 1.Dengan 1. Mengobservasi O: Eva

11.00 Setelah dilakukan gejala infeksi pada mengetahui tanda tanda dan gejala - Terdapat bekas luka
WITA tindakan klien dan gejala infeksi infeksi pada klien operasi SC kurang
keperawatan mempermudah untuk (11.00 WITA) lebih 10 cm
selama 1 x 24 jam, melanjutkan S:- - Hasil lab pada
resiko infeksi intervensi O : Tidak terdapat tanggal 09 januari
teratasi dengan tanda-tanda infeksi 2019 Hb : 10 g/dL
kriteria hasil : pada luka bekas SC Leukosit : 29 juta/µl
1. Klien bebas dari dan pada kateter. Terpasang kateter
tanda dan gejala sejak tanggal 10-01-
infeksi 2. Lakukan perawatan 2.Dapat mencegah
2. 2.Melakukan 2019
2. Jumlah leukosit luka bekas operasi terjadinya infeksi dan perawatan luka
dalam batas memepercepat bekas operasi (11.15
normal keringnya luka WITA)
S:- A : Masalah
O : klien kooperatif keperawatan resiko
saat di lakukan infeksi belum teratasi.
perawatan luka

P : Intervensi
3. Pertahankan 3.Dapat mengurangi
3. 3. Mempertahankan dilanjutkan
tindakan aseptic saat kejadian infeksi tindakan aseptic saat
merawat klien nosocomial merawat klien (11.15
WITA)
S: -
O : Saat perawat akan
melakukan tindakan
ke pasien
sebelumnya
melakukan cuci
tangan terlebih
dahulu
Perawat melakukan
dressing luka dengan
prinsip steril
4. Edukasi keluarga 4.Keluarga dapat 4. Mengedukasi
untuk cuci tangan memebantu keluarga untuk
sebelum menyentuh mencegah terjadinya cuci tangan
pasien infeksi nosocomial. sebelum
menyentuh pasien
(11.30 WITA)
S:-
O : Keluarga klien
kooperatif dan
terlihat melakukan
cuci tangan terlebih
dahulu sebelum
menyentuh pasien

5. Kolaborasi terapi 5.untuk mencegah


5. 5. Mengkolaborasi
medis infeksi lebih lanjut pemberian obat
dan mempercepat ceftriaxone 1 gr
penyembuhan klien (12.00 WITA)
S:-
O : - injeksi
ceftriaxone 1 gr
- Klien kooperatif saat
diinjeksi
Rencana Pendidikan Kesehatan

No Area Rencana Tindakan


1. Kerja Klien mulai bekerja apabila kondisi sudah baik dan luka
bekas jahitan operasi sudah mulai mongering. Klien mulai
bekerja dengan pekerjaan yang ringan (tidak mengangkat
barang-barang yang berat) dan bertahap.
2. Istirahat Klien dianjurkan untuk banyak beritirahat.
3. Latihan Klien mulai latihan dengan latihan yang tidak banyak
menguras tenaga mulai dari latihan yang ringan seperti
miring kiri miring kanan baru duduk hingga berjalan
4. Hygiene Klien tetap menjaga kebersihan dengan mandi 2 kali sehari
dan apabila tidak bisa untuk mandi ke kamar mandi bisa
dengan bantuan suami atau keluarga
5. Coitus Klien dianjurkan untuk melakukan coutis apabila tidak
menggunakan kontasepsi.
6. Kontrasepsi Klien menggunakan kontrasepsi pada 6 bulan berikutnya.
7. Follow-up Klien mengikuti anjuran dokter untuk control pada tanggal
yang sudah ditentukan.
8. Lain-lain
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan diagnose medis P1 A0 Post SCTP Plasenta Previa
dengan HAP dg GA H.O ini telah disetujui pada tanggal…………………………

Menyetujui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

NiK/NIDN……………………. NiK………………………

Mengetahui,

Ketua PSIK & Profesi Ners Kepala Ruangan

NIK/NIDN……………………... NiK,………………………..
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN P1 A0 POST SCTP
PLASENTA PREVIA DENGAN HAP DENGAN GA H.O
DI NIFAS LANTAI 1 RS Dr.H.MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

OLEH
EVA FRASPILLA S. Kep
113063J118013

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2019

Vous aimerez peut-être aussi