Vous êtes sur la page 1sur 16

PENGARUH PENERAPAN EDP (ELECTRONIC DATA PROCESSING)

AUDIT DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN


TINGKAT MATERIALITAS DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi dari
Universitas Pamulang

Oleh
ISTIQOMAH
NIM. 2015120025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019
ABSTRAK

Nama : Istiqomah
NIM : 2015120025
Judul : Pengaruh Penerapan EDP (Electronic Data Processing) Audit dan Etika
Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Audit
Laporan Keuangan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel


dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya. Yaitu menganalisis peran auditor ketika kantor akuntan publik
menerapankan EDP audit dan etika profesi untuk diterapkan dalam
pertimbangan tingkat materialitas dalam audit laporan keungan. Penelitian ini
dilakukan di kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarrta Selatan dan
Tangerang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan data yang
digunakan untuk penelitian merupakan data primer. Responden dalam penelitian
ini adalah para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah convinience sampling dengan 73
responden. Metode pengumpulan data yaitu dengan cara survey dengan
menggunakan keuesioner yang dibagikan kepada responden.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan EDP audit memiliki
pengaruh secara positif signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas
dalam audit laporan keuangan, sedangkan etika profesi memiliki pengaruh
secara negatif signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam audit
laporan keuangan, dengan nilai signifikasi 0,000 untuk penerapan EDP audit,
dan 0,003 untuk etika profesi, dimana nilai signifikasi lebil kecil dari nilai alpha
(0,005). Berdasarkan uji hipotesis secara simultan menunjukan bahwa penerapan
EDP audit dan etika profesi secara bersama – sama mempunyai pengaruh positif
signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam audit laporan
keuangan, dengan nilai signifikasi 0,000. Tingginya penerapan EDP dan etika
profesi merupakan penunjang dalam pertimbangan tingkat materialitas, semakin
lama seorang auditor bertugas dan semakin banyak jenis – jenis perusahaan yang
pernah ditangani, maka pertimbangan auditor terhadap pertimbangan auditor
terhadap tingkat materialitas akan semakin baik.

Kata kunci : Penerapan EDP audit, Etika Profesi, Pertimbangan Tingkat


Materialitas
PENDAHULUAN berdasarkan prinsip akuntasi berterima
umum. Contoh kasus yang terjadi adalah
1.1. Latar Belakang Masalah kasus yang menimpa PT Toshiba, skandal
Semakin berkembang akuntan publik audit yang terjadi pada Toshiba di tahun
di Indonesia, semakin sejalan pula dengan 2015 menambah daftar panjang kecurangan
berkembangnya perusahaan dan berbagai pelaporan keuangan global selama dua
bentuk badan hukum perusahaan di negara dekade terakhir. Setelah Enron, Worldcom,
tersebut. Profesi akuntansi publik dikenal Tyco, dan Syimbol Technologies yang
oleh masyarakat dari jasa audit yang mengalami akibat serius karena kecurangan
disediakan bagi pemakai informasi yang terjadi pada perusahaan. Toshiba juga
keuangan. Laporan keuangan perusahaan menghadapi kerugian serius yang
dimanfaatkan oleh pemilik perusahaan mengakibatkan pengunduran diri CEO,
untuk menilai pengelolaan dana yang wakil CEO dan mantan CFO akibat
dilakukan oleh manajemen perusahaan. penggelembungan laba sebesar $1,2 miliar
Manajemen perusahaan memerlukan jasa selama tujuh tahun periode (Chambers,
pihak ketiga agar pertanggungjawaban 2016) dalam KOMPAS.COM. Daftar
keuangan yang disajikan kepada pihak luar kegagalan perusahaan global tersebut
dapat dipercaya, sedangkan pihak luar menimbulkan tanda tanya besar atas peran
perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga auditor internal dalam mendeteksi
untuk memperoleh keyakinan bahwa kecurangan didalam perusahaan.
laporan keuangan yang disajikan oleh Salah satu faktor yang mempengaruhi
manajemen perusahaan dapat dipercaya auditor dalam menentukan cukup atau
sebagai dasar keputusan - keputusan yang tidaknya bukti audit yaitu materialitas.
diambil oleh mereka (Mulyadi, 2014:03). Materialitas merupakan satu diantara
Namun Pihak ketiga yang dimaksud diatas berbagai faktor yang mempengaruhi
adalah akuntan publik, dari profesi inilah pertimbangan auditor tentang kecukupan
perusahaan mengharapkan penilaian yang (kuantitas) bukti audit. Dalam membuat
bebas yang tidak memihak terhadap generalisasi hubungan antara materialitas
informasi yang disajikan oleh manajemen dengan bukti audit dengan memperhatikan
perusahaan dalam laporan keuangan. perbedaan istilah materialitas dan saldo
Jika perusahaan di suatu negara sudah akun material. Semakin rendah tingkat
berkembang pesat, maka perusahaan bukan materialitas, semakin besar jumlah bukti
lagi memerlukan modal dari pemiliknya, yang diperlukan (hubungan terbalik),
tetapi mulai memerlukan modal dari (Mulyadi, 2014:165).
kreditur. Selain itu, perusahaan berbentuk Materialitas merupakan dasar
badan hukum perseroan terbatas penerapan standar - standar auditing yang
memerlukan jasa akuntan publik untuk berlaku umum, terutama standar pekerjaan
membantu mengaudit laporan lapangan dan pelaporan. Oleh karena itu,
keuangannya agar perusahaan semakin materialitas mempunyai pengaruh yang
berkembang. Berdasarkan keterangan mencangkup semua aspek audit dalam audit
tersebut, profesi akuntan publik laporan keuangan. SA Seksi 312 Risiko
bertanggung jawab untuk menaikan tingkat Audit dan Materialitas Audit dalam
keadaan laporan keuangan perusahaan - Pelaksanaan Audit mengharuskan auditor
perusahaan, sehingga masyarakat untuk mempertimbangkan materialitas
memperoleh informasi keuangan yang dalam (1) perencanaan audit dan (2)
andal sebagai dasar untuk memutuskan penilaian terhadap kewajaran laporan
alokasi sumber - sumber ekonomi. keuangan secara keseluruhan sesuai dengan
Tanggung jawab ini yang menuntut prinsip akuntansi berterima umum di
auditor harus bisa memeriksa dengan teliti indonesia (Mulyadi, 2014:157).
laporan keuangan kliennya, tentunya
1.2. Rumusan Masalah diharapkan dapar berguna sebagai
Berdasarkan latar belakang yang telah bahan masukan bagi perkembangan
di uraikan, maka rumusan masalahnya ilmu akuntansi umumnya dan audit
adalah : khususnya.
1. Apakah Penerapan Electronic Data 2. Bagi Universitas
Processing berpengaruh terhadap Penelitian ini memberikan
Pertimbangan Tingkat Materialitas informasi dan memberikan kontribusi
dalam Audit Laporan Keuangan? perkembangan ilmu pengetahuan
2. Apakah Etika Profesi berpengaruh berkaitan dengan pengaruh Penerapan
terhadap Pertimbangan Tingkat EDP audit, Profesionalisme Auditor
Materialitas dalam Audit Laporan dan Etika Profesi Auditor terhadap
Keuangan? Pertimbangan Tingkat Materialitas
3. Apakah Penerapan Electronic Data dalam audit Laporan Keuangan.
Processing, Etika Profesi berpengaruh 3. Bagi Peneliti
terhadap Pertimbangan Tingkat Penelitian ini diharapkan berguna
Materialitas dalam Audit Laporan bagi orang lain atau peneliti lain yang
Keuangan? akan membahas mengenai masalah
1.3 Tujuan Penelitian yang sama atau serta dapat digunakan
Berdasarkan rumusan masalah, sebagai bahan acuan dan referensi serta
penelitian ini bertujuan untuk menemukan untuk menambah wawasan bagi orang
bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut : yang mempelajari, membaca, dan
1. Untuk mengetahui dan memberi bukti mengembangkan teori - teori yang ada
empiris pengaruh penerapan Electronic dalam penulisan penelitian ini.
Data Processing terhadap 1.4.2 Manfaat Praktis
Pertimbangan Tingkat Materialitas Penelitian ini dapat menjadi
dalam Audit Laporan Keuangan. masukan dalam mencermati Penerapan
2. Untuk mengetahui dan memberi bukti EDP audit, Profesionalisme Auditor
empiris pengaruh Etika Profesi dan Etika Profesi Auditor terhadap
terhadap Pertimbangan Tingkat Pertimbangan Tingkat Materialitas
Materialitas dalam Audit Laporan dalam Audit Laporan Keuangan pada
Keuangan. KAP yang ada di Jakarta dan
3. Untuk mengetahui dan memberi bukti Tangerang.
empiris pengaruh Penerapan Electronic TINJAUAN PUSTAKA
Data Processing, Etika Profesi 2.1 Landasan Teori
terhadap Pertimbangan Tingkat 2.1.1 Teori Audit Berbasis Resiko
Materialitas dalam Audit Laporan Audit Berbasis Resiko atau Risk
Keuangan. Based Audit (RBA) merupakan pendekatan
1.4 Manfaat Penelitian audit yang berkembang pesat sejak tahun
Dari penelitian ini diharapkan akan 2000-an. Pendekatan saat ini mendapatkan
diperoleh sejumblah manfaat sebagai perhatian yang sangat luas dan dianggap
berikut: pendekatan yang paling efektif karena
1.4.1 Manfaat Teoritis terbukti paling cocok diterapkan untuk
1. Bagi Penulis kondisi lingkungan bisnis yang selalu
Penelitan ini diharapkan dapat berubah - ubah seperti sekarang ini.
memberikan pengalaman yang berguna Indonesia telah meratifikasi ketentuan
untuk mempersiapkan diri dalam untuk menerapkan International Standards
memasuki dunia kerja, meningkatkan on Auditing (ISA) mulai tahun 2013. ISA
keterampilan praktis, serta sepenuhnya mengadopsi pendekatan Audit
mengaplikasikan ilmu yang didapat di Berbasis Resiko, sehingga saat ini
perkuliahan dan penelitian ini penerapan Audit Berbasis Resiko bagi
auditor di Indonesia menjadi wajib informasi yang dibutuhkan oleh mereka
(Mandatory sesuai UU 5/2011). yang akan bergantung pada laporan
Based Intenal Audit (RBIA) atau keuangan yang diaudit.
Audit Berbasis Resiko merupakan Konsep penting pertama yang ada
metodologi yang memastikan bahwa dalam auditing adalah materialitas.
manajemen risiko sudah dilakukan sesusai Pertimbangan auditor mengenai tingkat
dengan risk appetite yang dimiliki materialitas merupakan hal yang penting
organisasi. Pendekatan audit ini berfokus dalam penilaian profesional (Profesional
dalam mengvaluasi risiko - risiko baik judgement). Materialitas ini mencerminkan
startegis, finansial, operasional, regulasi presepsi auditor dalam sudut pandang
dan lainnya yang dihadapi oleh oreganisasi. masuk akal yang didasarkan pada laporan
Risk-Based Audit memastikan bahwa keuangan, ( Messier et al, 2014:15).
seluruh tanggung jawab manajemen telah Matrialitas mempengaruhi penerapan
dilakukan secara efektif. Tanggung jawab standar auditing, khususnya standar
manajemen yang utama termasuk pekerjaan lapangan dan standar pelaporan,
memastikan internal control telah memadai serta tercermin dalam laporan auditor
dan manajemen risiko telah dilakukan bentuk baku. Konsep materialitas mengakui
dengan tepat, diikuti oleh berbagai fungsi bahwa beberapa hal, baik secara individual
dan unit kerja di perusahaan. Peran Risk - atau keseluruan, adalah penting bagi
Based Audit dalam peningkatan Internal kewajaran penyajian laporan keuangan
Control dan Proses Manajemen Risiko sesuai dengan prinsip akuntansi yang
sangat menyeluruh dan strategis. Oleh berlaku umum di Indonesia, sedangkan
karena itu apabila Risk Based Audit di beberapa hal lainnya adalah tidak penting
implementasikan dengan konsisten, maka (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001), dalam
efektivitas Internal Control dan Proses Indrayanti (2016).
Manajemen Risiko perusahaan akan Tujuan dari penerapan materialitas
meningkat. Pendekatan audit berpeduli adalah untuk membantu auditor
risiko bukan berarti menggantikan merencanakan pengumpulan bahan bukti
pendekatan audit konvensional yang yang cukup. Jika auditor menetapkan
dijalankan oleh lembaga audit intern yang jumlah yang rendah, lebih banyak bahan
sudah berjalan selama ini. Pendekatan ini bukti yang harus dikumpulkan daripada
hanya membawa suatu metodologi audit jumlah yang tinggi tetapi sedikit
yang dapat dijalankan oleh auditor intern mengumpulkan bahan bukti, Arrifudin et al
dalam pelaksanaan penugasan auditnya (2002).
melalui pendekatan dan pemahaman atas Penelitian yang dilakukan Hastuti et
risiko yang harus diantisipasi, dihadapi, al (2003), dalam Nisa (2017). Materialitas
atau dialihkan oleh manajemen guna dalam akuntansi adalah suatu yang relatif,
mencapai tujuan. nilai kuantitatif yang penting dari beberapa
2.2 Pertimbangan Materialitas informasi keuangan, dalam konteks
Materialitas adalah besarnya nilai pembuatan keputusan. Peran konsep
yang dihilangkan atau salah saji informasi materialitas mempengaruhi kuantitas dan
akuntansi, dilihat dari keadaan yang kualitas informasi akuntansi yang
melingkupinya, dapat mengakibatkan atas diperlukan auditor dalam membuat
atau pengaruh terhadap pertimbangan orang keputusan yang berkaitan dengan bukti.
yang meletakan kepercayaan terhadap Konsep materialitas menyatakan bahwa
informasi tersebut, karena adanya tidak semua informasi keuangan diperlukan
penghilang atau salah saji (Mulyadi, atau tidak semua informasi keuangan
2016:158). Definisi tersebut mensyaratkan seharusnya dikomunikasikan dalam laporan
auditor untuk mempertimbangkan baik akuntansi, hanya informasi material yang
situasi yang berkenaan dengan entitas dan seharusnya disajikan. Informasi yang tidak
material seharusnya diabaikan atau EDP audit memiliki berbagai bentuk
dihilangkan. dalam menentukan kebutuhan yang
2.3 Penerapan Electronic Data dilakukan pada masing - masing perusahaan
Processing (EDP) Audit maupun organisasi. Macam - macam
EDP audit atau audit sistem informasi bentuknya adalah sebagai berikut :
merupakan suatu pengevaluasian untuk 1. Bentuk bantuan kepada tim audit dengan
mengetahui bagaimana tingkat kesesuaian tujuan selain EDP audit, seperti bantuan
antara aplikasi sistem informasi dengan terhadap tim audit yang melakukan
prosedur yang telah ditetapkan dan proses Auditing laporan keuaangan serta
mengetahui apakah suatu sistem informasi bantuan kepada tim audit investigasi.
telah didesain dan di implementasikan 2. Bentuk pemeriksaan suatu kinerja atau
secara efektif, efisien, dan ekonomis, tujuan tertentu pada bagian EDP, seperti
memiliki mekanisme pengamanan asset halnya kelayakan pengamanan
yang memadai, serta menjamin integritas pengolahan data oleh suatu komputer itu
data yang memadai, (Gondodiyoto, 2007). sendiri.
Electronik Data Processing (EDP) Bentuk pemeriksaan atas pusat jasa
adalah penggunaan metode otomatis untuk komputer yang memiliki tujuan penjaminan
pengolahan data komersial. Biasanya hal ini kecukupan pada pengendali pusat jasa
penggunaannya relatif sederhana. Jenis komputer, dimana akan dijadikan sandaran
EDP audit diklasifikasikan menjadi 4 oleh auditor yang melakukan proses audit
(empat) jenis berdasarkan pada seberapa suatu organisasi atau perusahaan yang
luas pemakaian komputer juga data yang pengolahan datanya dilakukan oleh pusat
dihasilka. Berikut merupakan klasifikasin jasa komputer, (Akmal - Hadi, 2010:17-18).
jenisnya: Dampak EDP terhadap auditing
1. Audit di sekitar komputer, yang memiliki banyak perbedaan, dan perbedaan
dilakukan oleh auditor terhadap hard yang timbul dalam pelaksanaan audit yang
copy yang dihasilkan oleh komputer. dibantu komputer memberikan dampak
Sedangkan komputer tidak disentuh. tersendiri dalam prosedur audit, karena
2. Audit dengan komputer, ini merupakan merubah desain sistem informasi maupun
tinjauan dari auditor yang menggunakan struktur pengendalian internalnya seperti
komputer dalam proses melakukan bukti jejak audit (audit trail) meskipun
Auditing. Oleh karena itu, organisasi secara hakiki tidak merubah konsep dan
yang di audit tidak menggunakan tujuan audit (general financial audit),
komputer tetapi proses pengauditannya (Gondodiyoto, 2007).
menggunakan bantuan komputer yaitu Berdasarkan keterangan tersebut,
dalam penyusunan kertas kerja dianjurkan bagi auditor mempelajari
pemeriksaan serta laporan hasil audit. keahlian baru untuk bekerja secara efektif
3. Audit melalui komputer, jenis audit ini dalam suatu lingkungan bisnis yang
adalah organisasi yang telah memakai terkomputerisasi untuk mereview teknologi
komputer dalam segala proses komputer. Auditor harus memahami dan
informasinya. mempertimbangkan sifat sistem EDP yang
4. Teknik Audit Berbantuan Komputer bisa mempengaruhi sistem akuntansi dan
(Computer Assisted Audit Techniques = sistem pengendalian intern yang akan
CAAT). Dimana teknik audit jenis mempengaruhi tingkat materialitas dalam
terakhir ini merupakan bantuan atas audit laporan keuangan.
software komputer baik yang dibuat 2.4 Etika Profesi
sediri maupun program paket yang Salah satu yang membedakan profesi
disebut dengan GAS (General Audit akuntan publik dengan profesi lainnya
Software), Hadi, 2010:17). adalah tanggung jawab profesi akuntan
publik dalam melindungi kepentingan
publik. Oleh karena itu, tanggung jawab profesional atau pertimbangan
profesi akuntan publik tidak hanya terbatas bisnisnya.
kepada kepentingan klien atau pemberi c. Prinsip kompetensi serta sikap
kerja. Ketika bertindak untuk kepentingan kecermatan dan kehati - hatian
publik, setiap Praktisi harus mematuhi dan profesional (professional competence
menerapkan seluruh prinsip dasar dan kode and due care).
etik profesi, (IAPI, 2011:100 - 1). Setiap praktisis wajib memelihara
Definisi etika secara luas menurut pengetahuan dan keahlian
Arens et al. (2011:60) adalah sebagai profesionalnya pada suatu tingkatan
seperangkat prinsip – prinsip moral atau yang dipersyaratkan secara
nilai - nilai yang ideal. Terdapat prinsip - berkesinambungan, sehingga klien atau
prinsip dasar etika profesi yang wajib pemberi kerja dapat menerima jasa
dipatuhi oleh setiap auditor berdasarkan profesional yang diberikan secara
Institut Akuntan Publik Indonesia. Para kompeten berdasarkan perkembangan
auditor tidak boleh menggunakan informasi terkini dalam praktik, perundang -
yang sifatnya rahasia dari hubungan undangan, dan metode pelaksanaan
profesional mereka, baik untuk kepentingan pekerjaan. Setiap Praktisi harus
pribadi maupun kepentingan pihak lain. bertindak secara profesional dan sesuai
Etika profesi akuntan di Indonesia dengan standar profesi dan kode etik
diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. profesi yang berlaku dalam
Kode etik ini mengikat para anggota IAI di memberikan jasa profesionalnya.
satu sisi dan dapat dipergunakan oleh d. Prinsip kerahasiaan
akuntan lainnya yang bukan atau belum Setiap Praktisi wajib menjaga
menjadi anggota IAI disisi lainnya. Kode kerahasiaan informasi yang diperoleh
Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya sebagai hasil dari hubungan
disebut Aturan Etika Kompartemen profesional dan hubungan bsinisnya,
Akuntan Publik) adalah aturan etika yang serta tidak boleh mengungkapkan
harus diterapkan oleh anggota Institut informasi tersebut kepada pihak ketiga
Akuntan Publik Indonesia atau IAPI tanpa persetujuan dari klien atau
(sebelumnya Ikatan Akuntansi Indonesia – pemberi kerja, kecuali jika dapat
Kompartemen Akuntan Publik atau IAI – kewajiban untuk mengungkapkan
KAP) dan staff profesional (baik yang sesuai dengan ketentuan hukum atau
anggota IAPI maupun yang bukan anggota peraturan lainnya yang berlaku.
IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Informasi rahasia yang diperoleh dari
Akuntan Publik, Kusuma (2013). hubungan profesional dan hubungan
Setiap Praktisi wajib mematuhi bisnis tidak boleh digunakan oleh
prinsip dasar etika profesi dibawah ini Praktisi untuk keuntungan pribadinya
(IAPI, 2011:1 - 6) : atau pihak ketiga.
a. Prinsip integritas e. Prinsip perilaku profesional
Setiap praktisi harus tegas dan jujur Setiap Praktisi wajib mematuhi hukum
dalam menjalin hubungan profesional dan peraturan yang berlaku dan harus
dan hubungan bisnis dalam melakukan menghindari semua tindakan yang
pekerjaannya. dapat mendiskreditkan profesi.
b. Prinsip objektivitas Di Indonesia penegakan kode etik
Setiap praktisis tidak boleh dilaksanakan oleh sekurang - kurangnya
membiarkan subjektivitas, benturan enam unit organisasi, yaitu: Kantor
kepentingan, atau pengaruh yang tidak Akuntan Publik, Unit Peer Review
layak (undue influence) dari pihak - Kompartemen Akuntan Publik - IAI, Badan
pihak lain memengaruhi pertimbangan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan
Publik - IAI, Dewan Pertimbangan Profesi
IAI, Departemen Keuangan RI dan BPKP. dilakukan Hunton et al. (2001) dalam
Selain ke enam unit organisasi tadi, Hidayat (2017) menyimpulkan ketika
pengawasan terhadap Kode Etik diharapkan keahlian ASI meningkat, akan terjadi
dapat dilakukan sendiri oleh para anggota peningkatan juga pada kinerja auditor
dan pimpinan KAP. Hal ini tercermin dalam melakukan tugas yang berhubungan
didalam rumusan Kode Etik Akuntan dengan ASI. Auditor yang memiliki
Indonesia Pasal 1 ayat 2, yang berbunyi : keahlian ASI yang lebih tinggi seharusnya
“setiap anggota harus selalu memiliki dasar pengetahuan yang
mempertahankan integritas dan obyektivitas dibutuhkan untuk menyiapkan program
dalam melaksanakan tugasnya. Dengan audit dan penganggaran waktu yang efektif
mempertahankan integritas, ia akan dalam lingkup sia yang tinggi.
tertunduk jujur, tegas dan tanpa pretense. Penerapan EDP audit, bagi sebagian
Dengan mempertahankan obyektifitas, ia auditor merupakan hal yang baru sehingga
akan bertindak adil tanpa dipengaruhi auditor harus mempelajari EDP audit itu
tekanan/permintaan pihak sendiri sebagai suatu keahlian baru.
tertentu/kepentingan pribadinya”, (Martadi Penerapan EDP audit yang berkaitan
dan Sri, 2006:17). dengan tingkat materialitas laporan
Tanpa adanya etik, maka fungsi dari keuangan, berkaitan pula dengan keahlian
pemeriksaan laporan keuangan yang auditor dalam melaksanakan audit yang
dilakukan oleh auditor tidak ada gunanya dibantu dengan komputer atau EDP audit.
lagi. Karena, tanpa etika auditor tidak dapat Apabila auditor tidak memiliki keahlian
memeriksa laporan keuangan secara jujur, dalam pengauditan maka akan
adil, dan wajar. Selain itu, tekanan - mengakibatkan kurangnya bukti yang
tekanan yang diberikan oleh pihak-pihak dihasilkan karena pelaksanaan EDP audit
terkait dalam proses pemeriksaan laporan bukan saja terhadap audit yang dilakukan
keuangan juga akan membuat dilema bagi secara konvensional tetapi juga harus
seorang auditor. Sehingga hal ini dapat dilakukan terhadap elektronik yang
membuat auditor bekerja tanpa etika digunakan untuk menguji tingkat
profesi, Khoerniawan (2017). relevansinya, dan juga digunakan untuk
2.7 Pengembangan Hipotesis menguji tingkat materialitas laporan
Hipotesis merupaka jawaban keuangan itu sendiri, Pahlawi (2010).
sementara terhadap rumusan masalah Suradinata dalam Kartika (2011)
penelitian yang telah dinyatakan dalam mengemukakan bahwa kinerja seseorang
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sangat dipengaruhi oleh latar belakang
jawaban sementara, karena jawaban yang lingkungan budaya, keterampilan serta ilmu
diberikan baru didasarkan pada teori yang pengetahuan yang dimiliki seseorang.
relevan, belum didasarkan pada fakta yang Kemajuan teknologi mempengaruhi
empiris yang diperoleh melalui perkembangan akuntansi, peningkatan
pengumpulan data. jumlah dan kualitas informasi dalam
Berdasarkan teori sebelumnya beserta laporan keuangan. dengan adanya kemajuan
model penelitian, maka hipotesis penelitian yang delah dicapai dalam akuntansi yang
dalam penelitian ini, yaitu : menyangkut SIA berbasis komputer dalam
2.7.1 Pengaruh Penerapan EDP Audit menghasilkan laporan keuangan. kemajuan
terhadap Pertimbangan Tingkat teknologi informasi memberikan peluang
Materialitas dalam Audit Laporan baru bagi profesi akuntan. Peluang baru
Keuangan. yang mungkin diraih diantaranya konsultan
Menurut Gondodiyoto (2007), sistem informasi berbasis komputer, CISA,
pengetahuan teknologi informasi dan dan web trsut audit. Oleh karena itu diduga
akuntansi perlu diberikan pada tahapan bahwa penerapan audit sistem informasi
pelatihan dan pendidikan. Penelitian yang atau EDP audit pada Kantor Akuntan
Publik akan mempengaruhi pertimbangan keuangan juga akan membuat dilema bagi
tingkat materialitas dalam audit laporan seorang auditor. Sehingga hal ini dapat
keuangan. membuat auditor bekerja tanpa etika
Berdasarkan keterangan tersebut, profesi.
maka diduga penerapan EDP audit Menurut Herawaty dan Susanto
berpengaruh terhadap tingkat materialitas (2009) dalam Nisa (2017), menyebutkan
dalam audit laporan keuangan, sehingga bahwa “etika profesi adalah karakteristik
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : suatu profesi yang membedakan suatu
H1 : Penerapan EDP Audit berpengaruh profesi dengan profesi yang lain, yang
terhadap Pertimbangan Tingkat berfungsi untuk mengatur tingkah laku para
Materialitas dalam Audit Laporan anggotanya”. Tanpa etika, profesi akuntan
Keuangan. tidak akan ada karena fungsi akuntan
adalah sebagai penyedia informasi untuk
2.7.2 Pengaruh Etika Profesi terhadap proses pembuatan keputusan bisnis oleh
Pertimbangan Tingkat Materialitas para pelaku bisnis. Dalam hal etika, sebuah
dalam Audit Laporan Keuangan profesi harus memiliki komitmen moral
Menurut Juniati (2013) Kode etik yang dituangkan dalam bentuk aturan
merupakan norma tertulis yang mengatur khusus. Aturan khusus ini merupakan
sikap, tingkah laku dan tata krama dari para aturan main dalam menjalankan atau
anggotanya. Seorang akuntan harus mengemban profesi tersebut, yang disebut
mematuhi kode etik akuntan dalam kode etik.
melaksanakan profesinya. Kode etik Etika profesi harus dimiliki dan di
akuntan yaitu norma perilaku yang taati oleh setiap profesi yang memberikan
mengatur hubungan antara akuntan dengan jasa pelayanan kepada masyarakat dan
kliennya, antara akuntan dengan sejawat, merupakan alat kepercayaan bagi
dan antara profesi dengan masyarakat. masyarakat luas. Sehingga setiap auditor
Ketentuan - ketentuan yang mengatur wajib menaati etika profesinya terkait
mengenai kode etik akuntan dibuat secara dengan pelayanan yang diberikan apabila
tertulis oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyangkut kepentingan masyarakat luas.
. Dengan demikian dapat disimpulkan Berdasarkan keterangan tersebut maka,
bahwa setiap profesional wajib menaati diduga etika profesi berpengaruh terhadap
etika profesinya terkait dengan pelayanan pertimbangan tingkat material dalam audit
yang diberikan apabila menyangkut laporan keuangan, sehingga dirumuskan
kepentingan masyarakat luas. hipotesis sebagai berikut :
Menurut Khoerniawan (2017) etika H2 : Etika Profesi berpengaruh terhadap
profesi merupakan salah satu faktor yang Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam
dapat memberikan pengaruh pada Audit Laporan Keuangan.
penentuan tingkat materialitas dalam suatu 2.7.3 Pengaruh Penerapan EDP Audit,
pemeriksaan laporan keuangan yang Etika Profesi terhadap
dilakukan oleh auditor. Hal ini dikarenakan, Pertimbangan Tingkat Materialitas
setiap akuntan publik yang ada di Indonesia dalam Audit Laporan Keuangan
di wajibkan untuk menjunjung tinggi etika EDP audit adalah audit sistem
yang telah di tentukan oleh Ikatan informsi yang berbasis komputer, atau
Akuntansi Indonesia. Tanpa adanya etika pemanfaatan komputer oleh auditor untuk
maka fungsi dari pemeriksaan laporan melaksanakan beberapa pekerjaan audit
keuangan yang dilakukan oleh auditor tidak yang tidak dapat dilakukkan secara manual,
dapat memeriksa laporan keuangan secara sehingga dengan adanya EDP audit dapat
jujur, adil, dan wajar. Selain itu, tekanan – mempermudah auditor dalam melakukan
tekanan yang diberikan oleh pihak – pihak proses audit. Dalam hal ini EDP audit
terkait dalam proses pemeriksaan laporan adalah bagian dari audit sistem informasi,
dimana audit sistem informasi digunakan kemudian mencari kembali faktor yang
untuk mengevaluasi pengendalian internal diduga menjadi penyebabnya, melalui
dalam EDP audit dan aktifitas ini dikenal pengumpulan data dengan melakukan
dengan sebutan auditing melalui komputer. perbandingan diantara data yang
Etika profesi merupakan terkumpul/diteliti (Sugiyono, 2016:11).
karakteristik suatu profesi yang Desain penelitian kausal bertujuan
membedakan suatu profesi dengan profesi untuk menganalisis hubungan-hubungan
yang lain, yang berfungsi untuk mengatur antara satu variabel dengan variabel
tingkah laku para anggotanya. Etika profesi lainnya. Variabel independen yang
harus memiliki komitmen moral yang tinggi digunakan adalah penerapan EDP audit,
dan dituangkan dalam bentuk aturan etika profesi terhadap variabel dependen
khusus. Aturan ini merupakan aturan main yaitu pertimbangan tingkat materialitas
dalam menjalankan dan mengemban profesi dalam audit laporan keuangan.
tersebut, yang bisa disebut kode etik, Putri 3.2 Lokasi Penelitian
(2014). Tempat yang digunakan sebagai
Dapat disimpulkan bahwa penerapan tujuan penelitian ini adalah Kantor Akuntan
EDP (electronic data processing) audit, Publik (KAP) diseluruh Jakarta Selatan
etika profesi sangat dibutuhkan oleh (dengan alamat terlampir) untuk
seorang auditor khususnya dalam memperoleh data yang berkaitan dengan
mengaudit laporan keuangan. Karena permasalahan yang diteliti. Penelitian ini
apabila seorang auditor tidak memiliki bertujuan untuk menganalisis adanya
kompetensi yang memadai, maka dalam pengaruh yang signifikan antara penerapan
menjalankan auditnya tidak akan berjalan EDP audit, dan etika profesi terhadap
secara maksimal, dan jika auditor tidak pertimbangan tingkat material dalam audit
mengikuti etika profesi yang sudah laporan keuangan.
diterapkan oleh IAPI dalam menjalankan 3.3 Variabel dan Pengukuran
tugasnya maka dapat mempengaruhi Variabel penelitian adalah suatu
profesionalisme serta opini audit yang atiribut atau sifat atau nilai dari orang,
diberikan. Karena semakin tinggi penerapan objek atau kegiatan yang mempunyai
EDP audit dan semakin tinggi akuntan variasi tertentu yang ditetapkan oleh
publik menaati kode etik, maka akan peneliti untuk dipelajari dan kemudian
semakin baik pula pertimbangan tingkat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).
materialitas yang dilakukan. Pada penelitian ini terdapat dua
H3 : Penerapan EDP Audit, Etika Profesi variabel, yaitu variabel dependen dan
berpengaruh terhadap Pertimbangan variabel independen. Variabel dependen
Tingkat Materialitas dalam Audit Laporan yang digunakan adalah pertimbangan
Keuangan. tingkat materialitas dalam audit laporan
keuangan. Variabel independen yang
METODOLOGI PENELITIAN digunakan adalah penerapan EDP audit dan
etika profesi.
3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini pegukuran yang
Penelitian ini menggunakan digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert
penelitian kuantitatif statistik dengan tujuan adalah skala yang digunakan untuk
untuk mrenguji hipotesis yang telah mengukur persepsi, sikap atau pendapat
ditetapkan (Sugiyono, 2016:7). Penelitian seseorang atau kelompok mengenai sebuah
ini merupaka penelitian kausal, yaitu peristiwa atau fenomena sosial. Skala ini
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui merupakan suatu skala psikometrik yang
kemungkinan adanya hubungan sebab biasa diaplikasikan dalam angket dan
akibat dengan cara tertentu berdasar atas paling sering digunakan untuk riset yang
pengamatan terhadap akibat yang ada, berupa survei. Dengan skala Likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi diteliti melalui buku, jurnal, skripsi,
indikator variabel. Skala Likert lebih mudah tesis, internet, dan dan perangkat lain
membuatnya dibandingkan skala yang lain yang berkaitan denga judul peneliti.
terutama skala Thurstone. Selain itu, Skala 2. Penelitian Lapangan (Field Researt)
Likert mempunyai Reliabilitas yeng relatif Data utama penelitian ini diperoleh
tinggi dibandingkan dengan skala melalui penelitian lapangan, peneliti
Thusrtone untuk jumlah item yang sama, memperoleh data langsung dari pihak
(Sugiyono, 2016 : 92-94). pertama (data primer). Pada penelitian
3.3.1. Variabel Dependen ini, yang menjadi subjek peneliti
Menurut Sugiyono (2016:39) variabel adalah akuntan publik yang bekerja
dependen dalam bahasa Indonesia sering pada KAP di wilayah Jakarta Selatan.
disebut sebagai variabel terikat, variabel Peneliti memperoleh data dengan
terikat merupakan variabel yang mengirimkan kuisioner kepada KAP
dipengaruhi atau variabel yang menjadi secara langsung ataupun melalui
akibat karena adanya variabel bebas. perantara. Data primer diperoleh
Variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan daftar
pertimbangan tingkat materialitas dalam pertanyaan yang telah terstruktur
audit laporan keuangan. dengan tujuan untuk mengumpulkan
3.4 Populasi dan Sampel informasi dari akuntan publik yang
Populasi merupakan wilayah bekerja pada KAP di wilayah Jakarat
generalisasi yang terdiri dari objek/subjek Selatan sebagai responden dalam
yang memiliki kuantitas dan karakteristik penelitian. Sumber data dalam
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk penelitian ini adalah skor masing -
dipelajari dan kemudian ditarik masing indikator variabel yang
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). diperoleh dari pengisian kuisioner yang
Populasi yang digunakan dalam penelitian telah dibagikan kepada akuntan publik
ini adalah seluruh auditor yang bekerja yang bekerja di KAP di wilayah
pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Selatan.
Jakarta Selatan. 3.6. Teknik Analisis Data
Mengingat keterbatasan jangkauan Teknik analisis yang digunakan
wilayah, waktu dan biaya, maka metode dalam penelitian ini adalah metode analisis
penentuan sampel yang digunakan oleh data kuantitatif dengan menggunakan
penulis adalah Convinience sampling perangkat lunak Microsoft Excel dan
dalam penulisan tugas akhir ini. program SPSS (Statistical Package for
Convinience sampling adalah teknik Social Sciences) Versi terbaru sebagai alat
pengambilan sampel yang didasarkan pada untuk menguji data tersebut.
ketersediaan elemen dan kemudahan untuk 3.6.1 Statistik Deskriptif
mendapatkannya. Peneliti memilih Statistik deskriptif memberikan
partisipan karena mereka bersedia diteliti gambaran atau deskripsi suatu data yang
dengan menyebarkan sejumlah kuesioner dilihat dari nilai rata - rata (mean), standar
dan menggunakan kuesioner yang bersedia devisi, nilai maksimum, nilai minimum,
diisi supaya dapat diolah. (Ghozali, 2014:19). Statistik deskriptif
3.5. Teknik Pengumpulan Data merupakan statistik yang menggambarkan
Dalam memperoleh data-data pada data menjadi sebuah informasi yang jelas
penelitian ini, peneliti menggunakan dua dan mudah dipahami.
cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian
lapanggan, Nisa ( 2017).
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang
berkaitan dengan masalah yang sedang
HASIL PENELITIAN DAN dibandingkan dengan taraf signifikansi α
PEMBAHASAN sebesar 0,05. Hal ini menunjukan
penerapan EDP audit memiliki pengaruh
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian yang positif dan signifikan terhadap
Kantor Akuntan Publik (KAP) pertimbangan tingkat materialitas dalam
merupakan tempat yang melaksanakan jenis audit laporan keuangan, dengan demikian
usaha yang terdiri dari jasa atestasi dan non dapat disimpulkan H1 positif signifikan.
atestasi, seperti audit atas laporan keuangan Hasil penelitian ini konsisten dengan
histories, akuntansi dan pembukuan, penelitian yang dilakukan oleh Pahlawi
konsultasi perpajakan, konsultasi (2010). Dimana semakin tinggi penerapan
manajemen, pembuatan laporan keuangan EDP audit maka semakin tinggi pengaruh
kompilasi yang bermanfaat bagi pertimbangan tingkat materialitas dalam
masyarakat. Kantor Akuntan Publik (KAP) audit laporan keuangan, oleh karena itu
adalah perusahaan perseorangan atau penerapan EDP audit bisa menjadi faktor
persekutuan, beberapa akuntan publik utaman dan sangat berperan penting dalam
bergabung untuk menjalankan usahanya proses audit, karena ketika penerapan EDP
bersama - sama sebagai suatu sekutu atau audit dilakukan secara baik dalam
rekan, Pahlawi (2010). penyusunan laporan keuangan maka akan
Penelitian ini dilakukan dengan objek mampu meminimalisir kekeliruan atau
penelitian yaitu para akuntan publik salah saji dalam mengaudit laporan
(auditor) yang bekerja pada Kantor keuangan. Penerapan EDP audit dapat
Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta menjadi dasar yang kuat dalam
Selatan. Pengumpulan data tersebut menganalisis seberapa besar tingkat
dilakukan dengan cara penyebaran materialitas yang harus dipertimbangkan
kuesioner secara langsung kepada oleh seorang auditor.
responden yaitu dengan mendatangi KAP 2. Pengaruh Etika Profesi terhadap
yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Pertimbangan Tingkat Materialitas
Penyebaran kuesioner dilakukan pada dalam Audit Laporan Keuangan
tanggal 25 Oktober 2018 sampai tanggal 2 Hasil uji hipotesis secara persial pada
November 2018, yang dilakukan di 6 kantor tabel 4.18 menunjukan variabel etika
akuntan publik, dari total keseluruhan 80 profesi memiliki nilai signifikan sebesar
KAP yang berada di wilayah Jakarta 0,003 lebih kecil dibandingkan dengan taraf
Selatan, Directory IAPI (2018). siginifikasi α sebesar 0,05. Hal ini
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian menunjukan bahwa etika ptofesi
Pembahasan dalam penelitian ini berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
bertujuan untuk menjelaskan hasil dari pertimbangan tingkat materialitas dalam
pengaruh penerapan EDP audit dan etika audit laporan keuangan. Hasil penelitian ini
profesi terhadap pertimbangan tingkat konsisten dengan penelitian yang dilakukan
materialitas dalam audit laporan keuangan Idawati (2016). Sedangkan penelitian oleh
dengan hipotesis yang telah ditetapkan. Nisa (2017) H2 tidak signifikan. Dapat
Penjelasan mengenai masing – masing disimpulkan bahwa semakin tinggi
variabel akan diuraikan sebagai berikut: pengaruh etika profesi maka semakin
1. Pengaruh Penerapan EDP Audit rendah pertimbangan tingkat materialitas
Terhadap Pertimbangan Tingkat dalam audit laporan keuangan, hal ini
Materialitas dalam Audit Laporan dikarenakan pertimbangan moral adalah
Keuangan. alasan seseorang ketika bertemu dengan
Hasil uji hipotesis secara persial pada suatu dilema tertentu, sehingga tingkat
tabel 4.18 menunjukan bahwa variabel pertimbangan moral akan berubah seiring
penerapan EDP audit memiliki nilai dengan perubahan posisi atau kedudukan
siginifikan sebesar 0,000 lebih kecil auditor. Semakin tinggi posisi dalam kantor
akuntan publik, maka auditor cenderung meminimalisir kekeliruan atau salah
memiliki tingkat pertimbangan moral yang saji dalam mengaudit laporan
semakin rendah. Sedangkan untuk auditor keuangan. Penerapan EDP audit dapat
junior yang masih bertugas selama satu atau menjadi dasar yang kuat dalam
dua tahun, pengetahuan tentang etika menganalisis seberapa besar tingkat
profesi banyak diperoleh di dunia materialitas yang harus
pendidikan dan bukan berasal dari dipertimbangkan oleh seorang auditor.
pengalaman. Sehingga pandangan tentang 2. Hasil penelitian menunjukan terdapat
etika profesi belum beragam dan masih pengaruh negatif dan signifikan antara
harus berlatih untuk menentukan etika profesi terhadap pertimbangan
pertimbangan tingkat materialitas. tingkat materialitas dalam audit laporan
3. Pengaruh Penerapan EDP Audit keuangan. Hal ini dikarenakan
dan Etika Profesi Akuntansi pertimbangan moral adalah alasan
Terhadap Pertimbangan Tingkat seseorang ketika bertemu dengan suatu
Materialitas dalam Audit Loparan dilema tertentu, sehingga tingkat
Keuangan. pertimbangan moral akan berubah
Hasil uji hipotesis secara simultan seiring dengan perubahan posisi atau
pada tabel 4.19 menunjukan nilai F hitung kedudukan auditor. Semakin tinggi
sebesar 12,078 > 2,74 dengan tingkat posisi dalam kantor akuntan publik,
signifikansi 0,000n < 0,05. Hal ini maka auditor cenderung memiliki
menunjukan bahwa penerapan EDP audit tingkat pertimbangan moral yang
dan etika profesi berpengaruh signifikan semakin rendah. Auditor independen
terhadap pertimbangan tingkat materialitas yang berpedoman terhadap etika
dalam audit laporan keuangan, dengan profesi belum dapat memberikan
demikian dapat disimpulka bahwa H3 pertimbangan tingkat materialitas
signifikan positif. Tingginya penerapan dengan baik.
EDP dan etika profesi merupakan 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penunjang dalam pertimbangan tingkat terdapat pengaruh yang positif dan
materialitas, semakin lama seorang auditor signifikan antara penerapan EDP audit
bertugas dan semakin banyak jenis – jenis dan etika profesi terhadap
perusahaan yang pernah ditangani, maka pertimbangan tingkat materialitas
pertimbangan auditor terhadap dalam audit laporan keuangan.
pertimbangan auditor terhadap tingkat Tingginya penerapan EDP audit dan
materialitas akan semakin baik. etika profesi merupakan penunjang
dalam pertimbangan tingkat
KESIMPULAN DAN SARAN materialitas, semakin lama seoarang
auditor bertugas dan semakin banyak
5.1 Kesimpulan jenis – jenis perusahaan yang pernah
Berdasarkan hasil analisis data dan ditangani, maka pertimbangan auditor
pembahasan dapat ditarik kesimpulan terhadap pertimbangan tingkat
sebagai berikut : materialitas akan semakin baik.
1. Hasil penelitian menunjukan terdapat 5.2 Keterbatasan Penelitian
pengaruh positif dan signifikan antara Peneliti memiliki ketebatasan dalam
penerapan EDP audit terhadap penelitian yang kemungkinan dapat
pertimbangan tingkat materialitas menimbulkan ketidak akuratan pada hasil
dalam audit laporan keuangan. Hal ini penelitian antara lain:
menunjukan bahwa semakin tinggi 1. Penelitian ini dilakukan pada akhir
penerapan EDP audit dilakukan secara tahun, sehingga banyak Kantor Akuntan
baik dalam penyusunan laporan Publik yang tidak menerima riset
keuangan maka akan mampu penelitian dikarenakan sebagian besar
Kantor Akuntan Publik sedang sehingga pengambilan sampel tidak
menerima proyek audit dan auditor tidak hanya dilakukan di wilayah Jakarta
berada di kantor. Sehingga data yang Selatan, sehingga hasil penelitian
diolah hanya sebagian kecil yang menjadi lebih luas dan lebih efisien.
didapatkan dari beberapa Kantor 3. Penelitian selanjutnya diharapkan
Akuntan Publik di Jakarta Selatan. melakukan wawancara secara langsung
2. Jangka waktu dalam pengambilan dengan pihak responden, sehingga
kuesioner penelitian, pengambilan peneliti bisa mengetahui secara pasti
kuesioner di setiap Kantor Akuntan dan menilai bahwa dengan
Publik cukup memakan waktu diterapkannya EDP audit dapat
dikarenakan auditor yang sibuk dan menjadi indikator yang kuat dalam
bergantian penetiliatan dengan pertimbangan tingkat materialitas
mahasiswa – mahasiswa lain ditambah dalam audit laporan keuangan.
kantor Akuntan Publik yang jauh dari
tempat peneliti, sehingga peneliti tidak DAFTAR PUSTAKA
bisa tepat waktu untuk mengambil hasil
kuesioner. Agoes S. 2012. Auditing, Pemeriksaan
3. Penelitian ini hanya menggunakan Akuntan oleh Kantor Akuntan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data Publik. Jakarta: LPFE-UI.
penelitian, tidak ditambahkan dari hasil Arens, Alvin A. Randal J Elder , dan Mark
wawancara dan observasi langsung S. Beasly. 2008. “Auditing dan Jasa
bahkan masuk kedalam penugasan audit, Assurance Pendekatan
sehingga data yang dihasilkan hanya Terintegrasi” Jilid I, Edisi
secara tertulis, data tersebut menjadi keduabelas, Erlangga, Jakarta.
kurang akurat karena kita tidak bisa Arens, Alvin A. 2012, Randal J. Elder,
langsung bebicara dengan para auditor Mark S Beasley. “ Auditing and
dan meminta pendapat atau melihat Assurance Service: An Integrated
langsung pandangan auditor. Approach”, 14th Edition, Pearson
5.3 Saran Education Inc, Upper Saddle Rver,
Penelitian ini dimasa mendatang New Jersey.
diharapkan dapat menyajikan hasil Agustianto, Angga. 2013. Pengaruh
penelitian yang lebih berkualitas lagi profesionalisme, pengalaman
dengan adanya beberapa masukan auditor , gender, dan kualitas audit
mengenai beberapa hal, diantaranya: terhadap pertimbangan tingkat
1. Penelitian mengenai penerapan EDP material dalam proses pengauditan
audit masih sangat jarang dilakukan, laporan keuangan. Universitas
sehingga untuk penelitian selanjutnya Negri Islam Jakarta.
jika ingin meneliti tentang EDP audit Binekas, Bani. 2016. Pengaruh Etika
peneliti bisa mengkaji secara Profesi Auditor Terhadap
mendalam teknik apa yang digunakan Pertimbangan Tingkat Materialitas
dalam EDP audit, karena dalam Pemeriksaan Laporan
pengembangan dan peningkatan Keuangan.Universitas Ahmad Yani
keahlian akuntan publik dalam Bandung.
pelaksanaan EDP audit secara Chambers.2016. https://www.kompas.com
berkelanjutan akan membentuk Directory. IAPI 2018.
kemampuan berfikir para auditor untuk Esterina, Eka Puspita. 2014. Audit Sistem
penentuan keputusan dan analisis Informasi.
tugas. Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat Multivariate dengan Program SPSS.
memperluas populasi penelitian
Semarang: Badan Penerbit Kartika. 2011. Pengaruh Penerapan Audit
Universitas Diponegoro. Sistem Informasi terhadap Kinerja
Gondodiyoto,Santoso. 2007. “Audit Sistem Auditor dengan Teknologi Informasi
Informasi Lanjutan, Standar, sebagai Variabel Intervening.
Panduan dan Prosedur Audit SI dari Universitas Islam Negeri Jakarrta.
ISACA”, Witra Wacana Media, Kusuma, Novanda Friska Bayu Aji. 2013.
Jakarta. Pengaruh Profesionalisme Auditor,
Hadi, A. M. 2010. EDP Audit (Praktik Etika Profesi dan Pengalaman
Teknik Audit Berbantuan Komputer Auditor Terhadap Pertimbangan
dengan Aplikasi MS. Excel dan Tingkat Materialitas.Universitas
ACL). Erlangga. Jakarta. Negeri Yogyakarta.
Hastuti. 2003. Hubungan Antara Mandotary,UU /5/2011. IAPI 2011.
Profesionalisme Auditor dengan Manik, Tumpal. 2012. Analisis Penerapan
Pertimbangan Tingkat Materialitas Sistem Informasi Akuntansi dan
dalam Proses Pengauditan Laporan Audit Electronic Data Processing
Keuangan. Simposium Nasional VI, melalui Electronic Comerce dalam
Surabaya. Mengendalikan Transaksi
Herawaty dan Susanto. 2009. Pembayaran
Profeionalisme, Pengetahuan Online.UniversitasMartin Raja Ali
Akuntan Publik dalam Mendeteksi Haji. Universitas Kepulauan Riau.
Kekeliruan, Etika Profesi dan Martadi dan Sri. 2006. Persepsi Akunta,
Pertimbangan Tingkat Materialitas. Mahasiswa Akuntan dan Karyawan
The 2nd National Conference Bagian Akuntansi Dipandang dari
UKWMS. Surabaya. Seri Gender terhadap Etika Bisnis
Hidayat, Trio. 2017. Pengaruh Keahlian dan Etika Bisnis dan Etika Profesi
Sistem Informasi Auditordan (Studi wilayah di Surakarta).
Kemampuan Auditor Investigatif Procedding Simposium Nasional
terhadap Efektifitas Pelaksanaan Akuntan 9.
Prosedur Audit dalam Pembuktian Mulyadi. 2011. Auditing. Jakarta: Salemba
Kecurangan. Universitas Islam Empat.
Negeri Jakarta. Mulyadi. 2014. Auditing, Edisi 06. Jakarta:
Idawati, wiwi. 2016. Pengaruh Salemba Empat.
profesionalisme auditor dan etika Nisa, Asrin Khoirin. 2017. Pengaruh
profesi terhadap pertimbangan Profesionalisme Auditor, Etika
materialitas audit atas laporan Profesi dan Pengalaman Auditor
keuangan. STIE Jakarta. terhadap Pertimbangan Tingkat
Indrayanti, Alifah Gandis. 2016. Pengaruh Materialitas dalam Audit Laporan
Profesionalisme, Etika Profesi, Keuangan. Universitas Negeri Islam
Pengetahuan Mendeteksi Malang.
Kekeliruan dan Indepedensi Pahlawi, Rizal. 2010. Pengaruh penerapan
Terhadap Pertimbangan Tingkat EDP audit, kompetensi dan
Materialitas. Universitas Islam independensi auditor terhadap
Negeri Jakarta. tingkat materialitas dalam audit
Juniati, evi. 2013. Pengaruh laporan keuangan. Universitas
profesionalisme auditor, etika Islam Negeri Jakarta
profesi, pengalaman auditor, dan Putri, kartika. 2014. Pengaruh
kompleksitas tugas terhadap tingkat Profesionalisme Auditor, Etika
materialitas dalam melakukan audit Profesi dan Pengetahuan Auditor
laporan keuangan. Universitas dalam Mendeteksi Kekeliruan
Negeri Surabaya. Terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas dalam Audit Laporan
Keuangan. Universitas Negeri
Padang.
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati.
“Auditing” Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta ,2010.
Standar Profesi Akuntan Publik. Institut
Akuntan Publik Indonesia. 31 maret
2011
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R &D.
Bandung.
Weber.1999. Information System Control
and Audit. Prentice – Hall, Inc: New
Jersey.

Vous aimerez peut-être aussi