Vous êtes sur la page 1sur 43

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI KISTA

OVARI PADA NY” R” DI RUANG GAYATRI RUMAH SAKIT


WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas keperawatan Maternitas .

Disusun Oleh:
Apriani Pujowati Rahayu
170204169

PRAKTIK KLINIK STASE KEPERAWATAN MATERNITAS


STIKes HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2018
LAPORAN PENDAHULUAN
KISTA OVARIUM

A. DEFINISI
Kista adalah kantong berisi cairan,kista seperti balon berisi
air,dapat tumbuh dimana saja dan jenisnya bermacam-macamKista adalah
suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi cairan
atau bahan setengah cair.
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi
pada dinding indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini
dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari
ovarium(Agusfarly,2008).
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan /abnormal
pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara
fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal
dengan siklus menstruasi.

B. JENIS-JENIS KISTA OVARIUM


Menurut etiologic, kista ovarium dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Kista non neoplasma. Disebabkan karena ketidakseimbangan
hormone esterogen dan progesterone diantaranya adalah:
a. Kista non fungsional. Kista serosa inklusi, berasal dari
permukaan epitelium yang berkurang didalam korteks.
b. kista fungsional
c. Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang
menjadi ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi
cairan folikuler di antara siklus menstruasi. Banyak terjadi
pada wanita yang menarche kurang dari 12 tahun.
d. Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi
progesterone setelah ovulasi.
e. Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar
HCG terdapat pada mola hidatidosa.
f. Kista stein larenthal,disebabkan karena peningkatan kadar
LH yang menyebabkan hiperstimuli ovarium.

2. Kista neoplasma
a. Kista ovarii simpleks adalah suatu jenis kista deroma
serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan
cairan dalam kista.
b. Kistodenoma ovarii musiroum. Asal kista ini belum pasti,
mungkin berasal dari suatu seratoma yang pertumbuhannya
1 elemen mengalahkan elemen yang lain.
c. Kistadenoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan
ovarium(Germinal ovarium).
d. Kista endrometreid. Belum diketahui penyebab dan tidak
ada hubungannya dengan endometroid.
e. Kista dermoid,tumor berasal dari sel telur melalui proses
patogenosis.

C. ETIOLOGI
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah
yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe
kista ovarium,folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak
ditemukan. Kista jenis terbentuk oleh karena pertumbuhan folikei ovarium
yang tidak terkontrol. Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal
terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur
ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur.
Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga
menimbulkan bendungan cairan yang nantinya akan menjadi kista. Cairan
yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari
perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa
kasus,kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut
dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan kista dermoid.

D. PATOFISIOLOGI
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil
yang disebut folikel de graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan
dengan diameter lebih dari 2,8 cm akan melepaskan osit mature. Folikel
yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang
memiliki struktur 1,5-2 cm dengan kista di tengah-tengah. Bila tidak
terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan
pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum
mula-mula akan membesar, kemudian secara gradual akan mengecil
selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikuler dan luteat yang
kadang-kadang disebut kista theca lutein. Kista tersebut dapat distimulasi
oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple
dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap
gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik
gestasional(hydatidiform mole dan choriocarsinoma) dan kadang-kadang
pada kehamilan multiple dengan diabetes,HCg menyebabkan kondisi yang
disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi
dengan menggunakan gonadotropin(FSH dan LH) atau terkadang
clomiphene citrate, dapat menyebabkan hiperstimulasi ovary, terutama bila
disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi yang berlebih dan
tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak.
Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan
ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering bersasl dari epitel permukaan
(mesotelium) dan sebagian besar lesi kristik parsial. Jenis kista jinak yang
serupa dengan keganasan inin adalah kistadenoma serosa dan mucinous.
Tumor ovarii ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis
ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari
germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi
elemen dari 3 lapisan germinal embryonal, ectodermal, endodermal dan
mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium
ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri dari
folikel – folikel dengan multiple kistik berdiameter 2-5 mm, seperti
terlihat dalam sonogram. Kista-kista itu sendiri bukan menjadi problem
utama dan diskusi tentang penyakit tersebut diluar cakupan artikel ini.

E. TANDA DAN GEJALA


Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau
hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang
berkembang menjadi besar dan menimbulkan nyeri yang tajam. Pemastian
penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejalasaja karena mungkin gejalanya
mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul,
kehamilan ektopik(di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau
perubahan di tubuh untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-
gejala yang mungkin muncul pada kista ovarium:
1. perut terasa penuh,berat,kembung
2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
3. Haid tidak teratur.
4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar
ke punggung bawah dan paha.
5. Nyeri senggama
6. Mual,ingin muntah atau pengerasan mirip seperti pada saat hamil.
Gejala-gejala yang perlu penanganan kesehatan segera:
1. Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
2. Nyeri bersamaan dengan demam
3. Rasa ingin muntah
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemastian diagnostik untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan
pemeriksaan:
1. Ultrasonografi(USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba(transducer)
digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara
frekuensi tinggi(ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan
menampilkan gambaran Rahim dan ovarium dilayar monitor.
Gambaran ini dapat dicetak dan dialysis oleh dokter untuk
memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan
menentukan apakah isti kistacairan atau padat. Kista berisi cairan
cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.

2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis
dimasukkan melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter
dapat melihat ovarium, menghisap cairan darikista atau mengambil
bahan percontohan untuk biopsi.
3. Hitung darah lengkap
Penurunan hb dapat menunjukkan anemia krosis.

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan kista ovary yang besar biasanya adalah pengangkatan
melalui tindakan bedah. Jika ukuran lebar kista kurang dari 5 cm, dan
tampak terisi oleh cairan fisiologis pada pasien muda yang sehat,
kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktifitas ovarium dan
menghilangkan kista.
H. KOMPLIKASI
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas
terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme
terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang
berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini
terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium. Factor resiko lain yang
dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi
menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur
menggunakan metode kontrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan
pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap
atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
I. PATHWAY

J. FOKUS PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama
dan alamat, serta data penanggung jawab.
2. Keluhan klien saat masuk rumah sakit
Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada
massa di daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-henti.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah abdomen
bawah, ada pembengkakan pada daerah perut, menstruasi yang tidak
berhenti, rasa mual dan muntah.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Sebelumnya tidak ada keluhan
c. Riwayat kesehatan keluarga
Kista ovarium bukan penyakit menular/keturunan
d. Riwayat perkawinan
Kawin atau tidak kawin ini tidak memberi pengaruh terhadap
timbulnya kiata ovarium.
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal ini tidak
mempengaruhi untuk tumbuh/tidaknya suatu kista ovarium.
5. Riwayat menstruasi
Klien dengan kista ovarium kadang-kadang terjadi
digumenorheadan bahkan sampai amenorrhea.
6. Pemeriksaan fisik
Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis.
a. Kepala:
Hygiene rambut
Keadaan rambut
b. Mata :
Sklera : ikterik/tidak
Konjungtiva :anemis/tidak
Mata :simetris/tidak
c. Leher :
Pembengkakan kelenjar tyroid
Tekanan vena jugularis
d. Dada :
Pernafasan :
Jenis pernafasan
Bunyi pernafasan
Penarikan sela iga
e. Abdomen:
Nyeri tekan pada abdomen
Teraba massa pada abdomen
f. Ekstremitas :
Nyeri panggul saat beraktifitas
Tidak ada kelemahan
g. Eliminasi:
Adanya konstipasi
Susah BAK
7. Data Sosial Ekonomi
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai
tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum menopause.
8. Data Spiritual
Klien menjalankan kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaannya.
9. Data Psikologis
Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, di mana
ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat fungsi dari ovarium tersebut
sementara pada klien dengan kista ovarium yang ovariumnya diangkat
maka hal ini akan mempengaruhi mental klien yang ingin hamil atau
punya keturunan.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Biasanya klien dengan kista ovarium mengalami gangguan dalam aktifitas
dan tidur, karena mengalami /merasa nyeri.
11. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Ultrasonografi: untuk mengetahui letak batas kista.

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pre Operasi
a. Nyeri kronis berhubungan dengan agen injuri biologi
b. Cemas berhubungan dengan diagnosis dan rencana pembedahan
c. PK perdarahan
2. Post Operasi
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
b. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive dan
pembedahan
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan imobilisasi(nyeri pasca
pembedahan)

L. INTERVENSI
1. Pre oparasi
NO Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi(NIC)
Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Pain management
berhubungan tindakan keperawatan *lakukan pengkajian nyeri
dengan agen injuri selama 3x24 jam secara komprehensif
biologi diharapkan nyeri pasien termasuk lokasi,
berkurang karakterisitk, durasi,
NOC: frekuensi, kualitas dan
*pain level faktor presipitasi.
*pain control *observasi reaksi non
*comfort level verbal dari
Kriteria hasil ketidaknyamanan.
*manpu mengotrol nyeri Gunkan teknik
(tahu penyebab komunikasi terapeutik
nyeri,mampu untuk mengetahui
menggunakan teknik pengalaman nyeri pasien.
nonfarmakologik untuk *kaji kultur yang
mengurangi mempengaruhi respon
nyeri,mencari bantuan) nyeri.
*melaporkan bahwa nyeri *evaluasi pengalaman
berkurang dengan nyeri masa lampau.
menggunakan manajemen Evalasi bersama pasien
nyeri dan tim kesehatan lain
*mampu mengenali nyeri tentang ketidakefektifan
(skala, kontrol nyeri masa
intensitas,frekuensi dan lampau.
tanda nyeri) *bantu pasien untuk
Menyatakan rasa nyaman menentukan intervensi
setelah nyeri berkurang dan keluarga untuk
Tanda vital dalam rentang mencari dan menemukan
normal dukungan.
*kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
*kurangi faktor presipitasi
nyeri.
*pilih dan lakukan
pencegahan nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal)
*kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi.
*ajarkan tentang teknik
non farmakologi
*berikan anlagetik untuk
mengurangi nyeri
*evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
*tingkatkan istirahat
*kolaborasikan dengan
dokter jika keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil .
2 Cemas
berhubungan Anxiety
dengan diagnosis Setelah dilakukan Reduction(penurunan
pembedahan tindakan keperawatan kecemasan)
selama 3x24jam *gunakan pendekatan
diharapkan cemas yang menenangkan.
terkontrol *nyatakan dengan jelas
NOC: harapan terhadap perilaku
*anxiety control pasien.
*coping *jelaskan semua prosedur
Kriteria hasil dana apa yang dirasakan
*klien mampu selama prosedur.
mengidentifikasi dan *temani pasien untuk
mengungkapkan gejala memberikan keamanan
cemas. dan mengurangi takut.
*mengidentifikasi, *berikan informasi faktual
mengungkapkan dan mengenai diagnosis,
menujukkan teknik untuk tindakan progesif
mengontrol cemas *dorong keluarga untuk
*vital sign dalam batas menemani anak
normal *lakukan back/neck rub
*postur tubuh, ekspresi *dengarkan dengan penuh
wajah, Bahasa tubuh dan perhatian
tingkat aktifitas *identifikasi tingkat
menunjukkan kecemasan
berkurangnya kecemasan *bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
*dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan
ketakutan dan persepsi
*instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
*berikan obat untuk
mengurangi kecemasan
3 P.K Perdarahan
*monitor tanda-tanda
perdarahan
Setelah dilakukan gastrointestinal
tindakan keperawatan *awasi petheciae,
selama 3x24 jam ekimosis, perdarahan dari
diharapkan pasien suatu tempat
menunjukkan perdarahan *monitor vital sign
dapat diminimalkan *catat perubahan mental
*hindari aspirin
*awasi Hb dan faktor
pembekuan
*berikan vitamin
tambahan dan pelumas
feses
2. Post operasi
NO Diagnosa Tujuan(NOC) Intervensi(NIC)
Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Pain managemen
berhubungan tindakan keperawatan *lakukan pengkajian nyeri
dengan agen injuri selama 3x24 jam secara komprehensif
fisik diharapkan nyeri pasien termasuk lokasi, ka
berkurang rakteristik, durasi,
NOC frekuensi,kualitas dan
*pain level faktor presipitasi
*pain control *obsevasi reaksi non
*comvort level verbal dari
Kriteria hasil ketidaknyamanan
*mampu mengontrol *gunakan teknik
nyeri(tahu penyebab komunikasi terapeutik
nyeri,mampu untuk mengetahui
menggunakan teknik pengalaman nyeri pasien
nonfarmakologik untuk *kaji kultur yang
mengurangi nyeri, mempengaruhi respon
mencari bantuan) nyeri
*melaporkan bahwa *evaluasi pengalaman
nyeri berkurang dengan nyeri masa lampau
menggunakan *evaluasi bersama pasien
manajemen nyeri dan tim kesehatan lain
*mampu mengenali tentang ketidakefektifan
nyeri(skala, intensitas, kontrol nyeri masa lampau
frekuensi dan tanda *bantu pasien dan
nyeri) keluarga untuk mencari
*menyatakan rasa dan menemukan dukungan
nyaman setelah nyeri *kontrol lingkungan yang
berkurang dapat mempengaruhi nyeri
*tanda-tanda vital dalam seperti suhu ruangan,
rentang normal pencahayaan dan
kebisingan
*kurangi faktor presipitasi
nyeri
*pilih dan lakukan
penanganan
nyeri(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
*kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi
*ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi
*berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
*evaluasi ketidakefektifan
kontrol
*tingkatkan istirahat
*kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil.

2 Resiko infeksi Infection control


berhubungan Setelah dilakukan *bersihkan lingkungan
dengan penurunan tindakan keperawatan setelah dipakai pasien lain.
pertahanan primer selama 3x24 jam *pertahankan teknik
diharapkan infeksi isolasi.
terkontrol *batasi pengunjung bila
NOC perlu.
*immune status *instruksikan pada
*knowledge: infection pengunjung untuk mencuci
control tangan saat berkunjung
*Risk control dan setelah berkunjung
Kriteria hasil meninggalkan pasien.
*klien bebas dari tanda *gunakan sabun anti
dan gejala infeksi mikroba untuk cuci
*mendiskusikan proses tangan.
penularan penyakit, *cuci tangan setiap
faktor yang sebelum dan sesudah
mempengaruhi penularan tindakan keperawatan.
serta penatalaksanaannya *gunakan baju, sarung
*menunjukkan tangan sebagai alat
kemampuan untuk pelindung.
mencegah timbulnya *pertahankan lingkungan
infeksi aseptic selama
*jumlah lekosit dalam pemasangan alat.
batas normal *ganti letak IV perifer dan
*menunjukkan perilaku line central dressing sesuai
hidup sehat dengan petunjuk umum.
*gunakan kateter
intermiten untuk
menemukan infeksi
kandung kencing.
*tingkatkan intake nutrisi.
*berikan terapi antibiotik
bila perlu.
Infection Protektion
*monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan local.
*monitor hitung
granulosit, WBC.
*monitor kerentaan
terhadap infeksi.
*batasi pengunjung.
*saring pengunjung
terhadap penyakit
menular.
*pertahankan teknis
asepsis pada pasien yang
berisiko.
*pertahankan teknik
isolasi kalua perlu.
*berikan perawatan kulit
pada area epidema.
*inspeksi kulit dan
membran mukosa terhadap
kemerahan, panas,
drainase.
*inspeksi kondisi luka
insisi bedah.
*dorong masukan nutrisi
yang cukup.
*dorong masukkan cairan.
*dorong istirahat.
*instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep.
*ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi.
*ajarkan cara menghindari
infeksi.
*laporkan kecurigaan
3 Defisit personal infeksi.
hygiene Setelah dilakukan *laporkan kultur positif.
berhubungan tindakan keperawatan
dengan imobilitas selama 3x24 jam Personal Hygiene
(nyeri diharapkan pasien Management
pembedahan) menunjukkan kebersihan *kaji keterbatasan pasien
diri. dalam perawatan diri.
NOC *berikan kenyamanan
*knowledge: disease pada pasien dengan
proses membersihkan tubuh
*knowledge: health pasien (oral, tubuh,
behaviour genital).
Kriteria hasil *ajarkan kepada pasien
*pasien bebas dari bau pentingnya menjaga
*pasien tampak kebersihan diri.
menunjukkan *ajarkan kepada keluarga
kebersihan. pasien dalam menjaga
*pasien nyaman. kebersihan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

A.Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi, kosep klinis proses-proses penyakit. Jakarta :


EGC.
Lowdermil, Perta. 2005. Maternity Women’s Health Care. Seventh edit.
Mansjoer, Arief dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapus.
Manuaba. (2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta:EGC.
Mc Closky & Bulechek. (2000). Nursing Intervention Classification (NIC).
United States of America:Mosby.
Meidian, JM. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). United States of
America:Mosby.
William Helm, C. Ovarian Cysts. 2005. American College of Obstetricians and
Gynecologists ( cited 2005 September 16 ). Available at http://emedicine.com
Winknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI KISTA
OVARI PADA NY” R” DI RUANG GAYATRI RUMAH SAKIT
WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Tanggal masuk: 13 Agustus 2018


Jam masuk: 16.30 WIB
Ruang/kelas:Gayatri/II, KamarNo:11
Pengkajian tanggal : 14 Agustus 2018 Jam: 17.00 WIB

1. IDENTITAS
1. Namapasien :Ny. R NamaSuami : Tn S
2. Umur :48 th Umur :55 th
3. Suku/bangsa :Jawa/Indonesia Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama :Islam Agama :Islam
5. Pendidikan :SD Pendidikan :SD
6. Pekerjaan :IRT Pekerjaaan :Buruh Harian Lepas
7. Alamat : sumbang Alamat : Sumbang
8. Status : Menikah

2. RIWAYATKESEHATAN (NURSING HISTORY)


a. KeluhanUtama: Nyeri perut bagian bawah
b. RiwayatPenyakitSekarang:
Pasien datang ke Rumah Sakit Wijayakusuma pada tanggal 13
Agustus 2018 jam 12.00 WIB, di poli obsgyn . Advis dari dokter dioperasi
karena kistanya sudah membesar . rencana operasi ygl 14 Agustus 2018 .
saat dikaji Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah(daerah
operasi).
P : nyeri luka operasi
Q :nyeri disayat-sayat
R : nyeri diperut bawah
S : skala nyeri 6T : 4 jam setelah operasi . Pasien mengatakan lemes.
c. RiwayatPenyakitDahulu:
2 tahun yang lalu pasien mengalami sakitnya,tetapi tidak dirasakan.
d. RiwayatPenyakitKeluarga/Keturunan :
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit seperti ini.
e. Riwayat Obstetri : Riwayat menstruasi:
 Menarche :umur 14 th Siklus
:teratur
 Banyaknya :sekitar 300 cc Lamanya :5-6hari
f. Riwayat Keluarga Berencana:
Melaksanakan KB :tidak
Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : -
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi:Sejak anak pertama
Masalah yang terjadi:.Tidak ada
RiwayatKehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Anakke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak

Umur
No Tahun kehamilan Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Perdarahan Jenis BB Pj
1 1993 39 minggu - spontan bidan - - - - Laki-laki 2800mg 48 cm
2 1998 40 minggu - spontan bidan - - - - perempuan 2900 mg 49 cm

Genogram
Keterangan:
: laki – laki : Laki-laki meninggal
: perempuan : perempuan meninggal
: klien
:garis hubungan
: yang tinggal dalam 1 rumah

OBSERVASIDANPEMERIKSAAN FISIK
1. Vital Sign :
TD : 140/80 mmHg
Suhu : 36,6°C
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 18x/menit
2. Kesadaran :compos mentis
GCS : 15
Eye :4
Motorik : 6
Verbal :5
3. Keadaan umum :
Sakit/nyeri :sedang
Skalanyeri :5
Nyeri di daerah : perut bagian bawah
Statusgizi : normal
BB :49 kg TB: 150 cm
Sikap : menahan nyeri
Personal : Baik
Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Bentuk :mesochepale
Lesi/luka :
 hematom
 perdarahan
 lukasobek
 lain-lain : tidak ada
2. Rambut
Warna : hitam.
Kelainan :tidak ada
3. Mata
Penglihatan :. normal
Sklera :tidakikterik
Konjungtiva : tidakanemis
Pupil : isokor
Kelainan :tidak ada
4. Hidung
Penghidu : normal
Sekret/darah/polip :tidak ada
Tarikan cuping hidung : tidak
5. Telinga
Pendengaran
6. MulutDan Gigi
Bibir :lembab
Mulutdan tenggorokan : normal
Gigi :bersih
7. Leher
Pembesarantyroid :tidak
Lesi :tidak
Nadi karotis : teraba
Pembesaran limfoid :tidak
8. Thorax
Jantung:1. nadi 80x/ menit,2.kuat 3.irama:teratur
 I:ictus cordis terlihat di intracosta
 V pada linea midioclavikularis kiri
 P: kekuatan pukul normal dan lebarnya tidak lebih dari 1 cm
 P: pekak
 A: S1 > S2,reguler

Paru :
1. frekuensi :teratur
2.kualitas :normal
3.. suaranafas:vesikuler
4. batuk :tidak
5.sumbatanjalan nafas:tidak ada
Retraksi dada : tidakada
I : simetris
P: tidak ada kelainan
P: sonor
A : vesikuler

9. Abdomen
Peristaltikusus:1.Ada,13 x/menit
Kembung : tidak
Nyeri tekan : ya,bagian perut bawah
Ascites : tidakada
I : terdapat luka sayatan operasi vertical sepanjang ± 10 cm
P :tidak teraba adanya benjolan
P :tidak ada ascites
A :terdengar bising usus
10.Genetalia : bersih,tidak ada kelainan

11.Kulit
Turgor :elastis
Laserasi:tidak ada
Warnakulit: normal(putih)

12.Ekstrimitas 5 5
Kekuatanotot : 5 5

ROM : terbatas

Hemiplegi/parese :tidak
Akral :hangat
Capillaryrefilltime :<3detik
Edema : tidakada

E. PolaKesehatan fungsional (sebelumdanselama sakit):


NO Pola kesehatan fungsional Sebelum sakit Selama sakit
1 Pola persepsi dan Bila sakit pasien berobat ke Pasien sangat
pemeliharaan kesehatan pelayanan kesehatan memperhatikan
kesehatannya,terutama
pada saat menstruasi sakit
berobat ke dokter
2 Pola nutrisi dan Makan 3 x sehari,menu lauk Makan sehari 3 x,menu
metabolisme dan nasi,namun pasien nasi, lauk dan sayur
seringkali makan makanan
instan dan banyak
mengandung MSG
3 Pola eliminasi BAK lancar,BAB BAK lancar,BAB
lancar,konsistensi lembek lancar,kadang konstipasi
4 Pola aktifitas dan latihan Dalam menjalankan aktifitas Dalam menjalankan
tidak ada masalah aktifitas dibantu oleh
keluarga
5 Pola tidur dan istirahat 6-7 jam sehari  5-6 jam sehari,pada
Kadang-kadang tudur siang malam hari sering
terbangun karena
sakit.
 Pasien mengatakan
tidur kurang
nyenyakdan sering
terbangun
 Pasien bedrest
ditempat tidur
6 Pola persepsi dan kognitif Pasien mengatakan tidak Pasien tidak paham tentang
paham tentang penyakitnya penyakitnya
7 Pola persepsi dan konsep Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan tidak
diri ada masalah dalam konsep ada masalah dalam konsep
diri diri
8 Pola hubungan dan peran Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan tidak
masalah dalam ada masalah dalam
hubungannya dengan hubungan dengan
masyarakat sekitar masyarakat
9 Pola reproduksi seksual Pasien mengatakan sebelum Pasien mengatakan sakit
sakit saat hubungan tidak saat hubungan dirasakan
merasakan sakit sekitar 1 tahunan
10 Pola penanggulangan Pasien mengatakan jika Pasien mengatakan jika
stres stres memilih untuk stres bercerita dengan
berkomunikasi dengan keluarga
keluarga
11 Pola tata nilai dan Pasien mengatakan Pasien mengatakan
kepercayaan beragama Islam,dan rajin beragama Islam dan taat
beribadah beribadah,pada saat sakit
rutin berdoa untuk
kesembuhannya

V. DataPenunjang
a. PemeriksaanPenunjang:Laboratorium
Tanggal pemeriksaan 13 Agustus 2018
Pemeriksaan Hasil RentangNormal Interpretasi

Hb 12,4 12-16 g/dl Kurang


Lekosit 9100 4800-10800/UL Normal
Hematokrit 39,5 35-47 % Normal
Trombosit 362.200 150000-400000/UL Normal
w.pembekuan 5’ 2’-6’ Normal
w.perdarahan 3” 1”-3” Normal
HBSAg Negative negatif Normal
Golongan darah B/rh +
Gula darah 135 <200mg/dl Normal
Total protein 5.25 6,0-7,8 gr/dl Normal
Albumin 3,75 3,5-5,0 gr/dl Normal
Globulin 3.45 2,5-3,6 gr/dl Normal
Urea 21 15-39 mg/dl Normal
Creatinine 0,52 0,6 -1,1 mg/dl Normal
SGPT 22 <65 Normal
SGOT 39 <50 Normal
Radiologi: Thorax
Tanggal: 13 Agustus 2018
Hasil:bentuk dan letak jantung normal

EKG Tanggal:13 Agustus 2018


Hasil:normal sinus rhythem

a. Laporan Operasi
Pasien diposisikan di meja operasi dengan general anestesi,tindakan aseptic
dan antiseptic. Insisi dinding abdomen ,perdalam didapatkan ovarium kanan dan kiri
membesar sesuai kepalan tangan, sampai ada perlengketan dengan uteri omentum.
Perlengketan dibebaskan, kista pecah. Dilakukan debulking pada masa,rawat
perdarahan.

b. Program Terap

Nama Obat Dosis Indikasi

Cefotaxime 2 x 1 gr Antibiotic post op


Kalnex 3 x 500 mg Anti perdarahan
Kaltropen supp 2x2 Analgetik
ANALISA DATA
Tgl/jam Data focus Problem Etiologi

14 Agustus Datasubjektif: Nyeri akut Agen cedera fisik


2018  Pasien mengatakan (pembedahan)
nyeri pada perut bagian
bawah(daerah operasi)
 P : nyeri luka operasi
 Q :nyeri disayat-sayat
 R : nyeri diperut bawah
 S : skala nyeri 6
 T : 4 jam setelah
operasi

Dataobjektif :
- Wajah pasien tegang
dan meringis
- TD : 140/80
- Nadi : 88x/menit
- RR : 18x/menit
- S : 36.6 °C
- Terdapat luka operasi
perut bawah ± 10 cm

14 Agustus Data subjektif : Defisit perawatan diri Kelemahan fisik


2018 - Pasien mengatakan
lemes
Data Obyektif :
- Pasien bedrest
ditempat tidur

14 Agustus Data subjektif :


2018 - Pasien mengatakan Gangguan pola tidur Imobilisasi
tidur kurang
nyenyakdan sering
terbangun
Data objektif:
- Pasien terlihat
lemes,wajah sayu
- TD : 130/84 mmhg
DIAGNOSAKEPERAWATANDANPRIORITAS MASALAH

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (insisi pembedahan )

2.Gangguan pola tidur berhubungan imobilisasi

3. Defisit perawatan diri berhungan dengan kelemahan fisik


PERENCANAAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1 Selama 3x 24 jam diharapkan nyeri hilang/
Label (NIC) :Manajemen nyeri
Berkurang dengan kriteria:  Kaji nyeri secara
Tingkat nyeri ( komprehensif yang
Indikator Awal Akhir meliputi
Nyeri yang dilaporkan 3 5 lokasi,karakteristik,onset,
Ekspresi nyeri wajah 3 5 durasi,frekuensi,kualitas,i
Mengerang dan menangis 3 5 ntensitas atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus.
 Gali pengetahuan dan
kepercayaan pasien
2 mengenai nyeri.
 Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologik;teknik
relaksasi.
 Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
Setelah dilakukan tindakan keperawatan analgetik.
3 Selama 2 x 24 jam diharapkan pola tidur
Tidak terganggu dengan kriteria hasil :
Tingkat ketidaknyamanan(
Indikator Awal Akhir
Tidak dapat beristirahat 3 5 Label NIC :Manajemen
Ketegangan wajah 3 5 lingkungan
Otot pegal 3 5  Hindari gangguan yang
tidak perlu dan berikan
waktu untuk istirahat.
 Ciptakan lingkungan yang
terang dan mendukung.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Atur posisi pasien.
Selama 3 x 24 jam diharapkan perawatan  Sediakan lingkungan
Diri terpenuhi dengan kriteris hasil : aman dan bersih.
Perawatan diri

Label (NIC) :Perawatan tirah


baring
 Jelaskan alasan
diperlukannya tirah
baring.
 Posisikan sesuai bodi
aligment yang tepat.
 Bantuan perawatan diri (
 Monitor kebutuhan pasien
terkait dengan alat-alat
kebersihan diri,alat bantu
untuk
berpakaian,berdandan,eli
minasi dan makan.
Indikator Awal Akhir  Berikan lingkungan yang terapeutik
dengan memastikan
Membersihkan area 2 5 (lingkungan)yang
hangat,santai,tertutup dan
perineum pengalaman individu.
Menyikat gigi 2 5  Berikan bantuan sampai pasien
mampu melakukan perawatan diri
Memasukkan 2 5 mandiri.
 Dorong pasien untuk melakukan
makanan ke mulut aktifitas normal sehari-hari sampai
dengan sendok batas kemampuannya.
 Dorong kemandirian pasien tapi
Mencuci badan bagian 2 5
bantu ketika pasien tak mampu
atas melakukannya.
 Ajarkan orang tua/keluarga untuk
mendukung kemandirian dengan
membantu hanya ketika pasien tak
mampu melakukan.
 Ciptakan rutinitas aktifitas
perawatan diri.
IMPLEMENTASI
No Tgl/ jam Implementasi Respon Paraf
Dx

1 14 Agustus  Mengkaji nyeri secara S : pasien mengatakan masih nyeri d


2018 komprehensif Daerah operasi
 P:nyeri luka operasi O:pasien terlihat menyeringai
 Q:nyeri seperti disayat-
sayat S: pasien memberikan nilai
 R:perut bagian bawah Untuk nyerinya 5
 S:skala nyeri 6 O: pasien masih terlihat menye
 T:4 jam seelah operasi Ringai
 Menggali pengetahuan S: pasien mengatakan mau dibe
dan kepercayaan pasien rikan obat melalui dubur
mengenai nyeri. O: kaltrofen supp dimasukkan
 Mengajarkan tentang
teknik
nonfarmakologik,teknik
relaksasi nafas dalam.
 Melaksanakan hasil
kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
analgetik: kaltrofen supp
2x2
 Menghindari gangguan S: pasien mengatakan
2 14 yang tidak perlu akan mencoba
Agustus  Menciptakan lingkungan beristirahat
2018 yang nyaman dan O : pasien terlihat
mendukungdengan mengangguk
membatasi pengunjung.
 Mengatur posisi pasien.
 Menyediakan lingkungan
yang aman dan bersih.

 Menjelaskan aturan
diperlukannya tirah baring.
14  Memposisikan sesuai
Agustus bodyaligment yang tepat. S: pasien mengatakan
3 2018  Memonitor kebutuhan mengerti dengan
pasien terkait dengan alat- penjesalan perawat
alat kebersihan diri,alat O: pasien terlihat
bantu untuk mengangguk
berpakaian,berdandan,elimi
nasi dan makan.
 Memberikan lingkungan
yang terapeutik dengan
memastikan yang
hangat,santai,tertutup dan
pengalaman individu.
 Memberikan bantuan
sampai pasien mampu
melakukan perawatan diri
mandiri.
 Mendorong pasien untuk
melakukan aktifitas normal
sehari-hari sampai batas
kemampuannya.
 Mendorong kemandirian
pasien tapi membantu
ketika pasien tidak mampu
melakukan.
 Menciptakan rutinitas
aktifitas perawatan diri.
EVALUASI
No.Dx. Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Kep
1 14 Agustus
2018 S : pasien mengatakan luka operasi masih terasa sakit
O : ekspresi wajah menyeringai
Skala nyeri 6
A: masalah keperawatan nyeri belum teratasi dengan
Indikator Awal Akhir Saat ini
Nyeri yang dilaporkan 3 5 3
Ekspresi nyeri wajah 3 5 3
Mengerang dan menangis 3 5 4
kriteria hasil : tingkat nyeri (
P: lanjutkan intervensi
 Anjurkan teknik nonfarmakologik,teknis relaksasi
nafas dalam
 Berikan hasil kolaborasi dengan dokter (kaltrofen
supp 2x2 )
S: pasien mengatakan kalau tidur malam jarang terbangun
Tidur sehari ± 7 jam nyenyak
O: wajah terlihat lebih segar
TD: 125/78 mmhg
A: masalah keperawatan gangguan pola tidur teratasi
14 Agustus sebagian dengan kriteria hasil : Tingkat kenyamanan(
2 2018 Indikator Awal Akhir Saat ini
Tidak dapat beristirahat 3 5 4
Ketegangan wajah 3 5 4
Otot pegal 3 5 4
P: lanjutkan intervensi
 Mengatur posisi pasien
 Menghindari gangguan yang tidak perlu dan
memberikan waktu untuk istirahat
 Menyediakan lingkungan yang nyaman dan
bersih

3 14 Agustus
2018 S:
 pasien mengatakan badannya masih lemes
 Pasien mengatakan dalam melakukan aktifitas
masih dibantu
O: pasien masih terbaring,dalam melakukan aktifitas
masih terlihat dibantu keluraga
A: masalah keperawatan defisit perawatan diri belum
teratasi dengan kriteria :Perawatan diri(
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Membersihkan area 2 5 2
perineum
Menyikat gigi 2 5 2
Memasukkan makanan ke 2 5 2
mulut dengan sendok
Mencuci badan bagian atas 2 5 2

P: lanjutkan intervensi
 Berikan lingkungan yang terapeutik
 Ajarkan keluarga untuk mendukung
kemandirian dengan membantu hanya ketika
pasien membutuhkan
 Berikan bantuan sampai pasien mampu
melakukan perawatan diri mandiri
 Monitor kebutuhan pasien terkait dengan
kebersihan
15 Agustus
1 2018

S: pasien mengatakan nyeri operasi berkurang


O:
 skala nyeri 4
 Ekspresi wajah lebih rileks
A: masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian
dengan kriteria hasil: tingkat nyeri
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Nyeri yang dilaporkan 3 5 4
Ekspresi nyeri wajah 3 5 4
Mengerang dan menangis 3 5 4
P: lanjutkan intervensi
 Anjurkan teknik nonfarmakologik,teknik
relaksasi nafas dalam
 Berikan hasil kolaborasi dengan dokter
(kaltrofen supp 2x2)
2 15 Agustus S :
2018  pasien mengatakan tidur sudah nyenyak
 Pasien mengatakan tidur malam tidak
terbangun

O:
 : wajah terlihat segar
 TD: 120/82 mmhg

A: masalah keperawatan gangguan pola tidur teratasi


dengan kriteria:Tingkat kenyamanan
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Tidak dapat beristirahat 3 5 5
Ketegangan wajah 3 5 5
Otot pegal 3 5 5
P: hentikan intervensi
15 Agustus
3 2018

S:
 pasien mengatakan masih dibantu dalam
melakukan aktifitas
 Badan lemes berkurang

O: pasien sudah bisa duduk

A: masalah keperawatan defisit perawatan diri teratasi


sebagian dengan kriteria hasil :perawatan diri
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Membersihkan area 2 5 3
perineum
Menyikat gigi 2 5 4
Memasukkan makanan ke 2 5 5
mulut dengan sendok
Mencuci badan bagian 2 5 5
atas
3 15 Agustus S: pasien mengatakan dalam aktifitas masih dibantu
2018 oleh keluarga
O: pasien sudah bias berjalan dengan dibantu
A: masalah keperawatan defisit perawatan diri teratasi
sebagian dengan kriteria: perawatan diri
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Membersihkan area 2 5 4
perineum
Menyikat gigi 2 5 5
Memasukkan makanan ke 2 5 5
dalam mulut dengan
sendok
Mencuci badan bagian 2 5 5
atas
P: hentikan intervensi

Vous aimerez peut-être aussi