Vous êtes sur la page 1sur 8

EFEKTIVITAS SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH

UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS


PENGENDALIAN INTERNAL
( Studi pada Koperasi Kredit Kosayu Malang)

Elisa Silva Mardiana


Zahroh ZA
Devi Farah Azizah
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Еmail: esm210692@gmail.com

ABSTRACT

Small and medium business credit provision is an activity aiming to lend the fund to the prospective debitor.
This research aims to describe and analyse the system and procedure granting small business credit and
medium on credit cooperatives kosayu malang in efforts to support the effectiveness of internal control. This
is a descriptive qualitative research. Through interviews, observation and documentation. Data analysis was
done with the analysis of the system of granting credit and analysis of internal control comprising personnel
competent and trustworthy, there are separation of duties, authorization procedure proper, adequate records
of documents, physical control of assets and records, and the inspection work independently, and evaluating.
The results of research concluded that the implementation of the system and procedure has been good enough,
but there are still weakness namely there are still duplicate function and internal audit function still not
maximum. A duplicate function happened on the team the committee credit (PANKRIT) is on duty to take
decisions and analyzes credit, formed account should officer on duty special and analyze credit checks the
correctness of data in the airy. While the internal function of audit is weak, supposed to the process of an
audit conducted regularly and periodically.
Kеywords: Effectiveness Support System, Small And Medium Enterprises, Internal Control System

АBSTRАK

Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberi pinjaman
dana kepada calon debitor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem dan
prosedur pemberian kredit usaha kecil dan menengah pada Koperasi Kredit Kosayu Malang dalam upaya
menunjang efektivitas pengendalian intern. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis sistem pemberian kredit dan
analisis pengendalian intern yang terdiri dari personel yang kompeten dan dapat dipercaya, adanya pemisahan
tugas, prosedur otorisasi yang tepat, dokumen catatan yang memadai, kontrol fisik aktiva dan catatan, dan
pemeriksaan pekerjaan secara independen, dan mengevaluasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
pelaksanaan sistem dan prosedur sudah cukup baik, namun masih terdapat kelemahan yaitu masih ada
perangkapan fungsi dan internal audit yang masih belum maksimal. Perangkapan fungsi terjadi pada Tim
Panitia Kredit (PANKRIT) yang bertugas untuk mengambil keputusan serta menganalisis kredit, sebaiknya
dibentuk Account Officer yang bertugas khusus menganalisis kredit dan memeriksa kebenaran data di lapang.
Sedangkan fungsi internal audit masih lemah, seharusnya proses audit dilakukan secara rutin dan berkala.
Kаtа Kunci: Efektivitas Sistem, Usaha Kecil Dan Menengah, Pengendalian Internal

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 26


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDАHULUАN KАJIАN PUSTАKА
Pemberian kredit merupakan suatu usaha koperasi Pengendalian Intern
yang dapat menunjang kesejahteraan anggota Pengendalian intern dapat memiliki arti luas
daripada usaha koperasi yang lain. Hal tersebut dan sempit. Adapun dalam arti sempit,
harus ditunjang dengan sistem pengendalian intern pengendalian intern memiliki arti pengecekan
yang memadai. Sistem yang baik harus mampu penjumlahan, baik penjualan secara mendatar
menjaga kerahasiaan data anggota yang mengambil maupun menurun. Sedangkan dalam arti luas,
kredit. Dapat diartikan bahwa sistem harus dibuat pengendalian intern tidak hanya meliputi pekerjaan
secara detail dan urut, sehingga dalam prosesnya pengecekan saja tetapi meliputi semua perangkat
memberikan kemudahan bagi setiap anggota yang dan alat-alat yang digunakan dalam manajemen
mengambil kredit. perusahaan untuk mengadakan atau melakukan
Koperasi Kosayu memiliki beberapa pengawasan.
permasalaha, diantranya jumlah anggota cukup Lebih jelas mengenai pengertian struktur
banyak disertai permintaan kredit juga cukup pengendalian intern, berikut ini akan dikemukakan
banyak, hal tersebut terkadang menimbulkan beberapa pengertian mengenai struktur
kekeliruan dalam pengambilan keputusan dan pengendalian intern. Pengendalian intern menurut
pemberian kredit yang kurang tepat sasaran. Selain Mulyadi (2001:163), yaitu Pengendalian intern
itu, jumlah karyawan yang bertugas dalam adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
pemberian kredit terlebih sistem yang digunakan komisaris, manajemen dan personil lain yang
masih manual sehingga menyebabkan proses di desain untuk memberikan keyakinan memadai
penginputan data membutuhkan waktu yang lebih tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
lama. (1) keandalan laporan keuangan, (2) kepatuhan
Permasalahan ini bisa dihindari dengan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3)
adanya suatu pengendalian intern yang memadai efektivitas dan efisiensi operasi.” Sedangkan
dalam bidang perkreditan. Dapat dikatakan pengendalian intern menurut Horngren dkk
diperlukan suatu pengendalian intern yang dapat (2006:372) yaitu “Pengendalian intern adalah suatu
menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. perencanaan organisasi dan semua tindakan yang
Apabila sistem pengendalian intern yang memadai terkait diterapkan oleh suatu entitas untuk menjaga
diterapkan dalam bidang perkreditan berarti aktiva, mendorong karyawan untuk mengikuti
menunjukkan sikap kehati-hatian dalam tubuh kebijakan perusahaan, meningkatkan efisiensi
koperasi tersebut. operasi dan memastikan keandalan pencatatan
Untuk mampu berperan sebagai badan akuntansi.”
usaha yang tangguh dan mandiri, koperasi melalui
usaha pemberian kreditnya harus mampu Koperasi
meningkatkan efektivitas sistem pemberian kredit. Koperasi adalah badan usaha yang
Selain itu berusaha sebaik mungkin mengurangi mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan
resiko kegagalan kredit atau kredit macet. Jika sumberdaya ekonomi para anggotanya. Hal tersebut
dilihat dari pengalaman-pengalaman terdahulu, berdasarkan prinsip – prinsip dan kaidah usaha
kegagalan kredit atau biasa disebut kredit macet ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota
terutama disebabkan oleh lemahnya sistem pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada
pengendalian intern. umumnya. Jadi, koperasi merupakan gerakan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ekonomi rakyat dan koperasi melandaskan
peneliti tertarik untuk mengambil judul “Efektivitas kergiatan berdasarkan prinsip pergerakan ekonomi
Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Menengah Untuk Mendukung Efektivitas Koperasi sebagai mitra bagi pengusaha
Pengendalian Internal” Studi pada Koperasi Kredit kecil dan menengah diharapkan dapat
Kosayu Malang. Topik tersebut didasarkan pada melaksanakan kegiatan operasionalnya sebaik
tingkat kevitalan pemberian kredit di lembaga mungkin. Agar mampu menjalankan fungsinya
keuangan serta tingkat keefektivitasan sistem dalam membantu masalah anggotanya, khususnya
pengendalian internal pemberian kredit. Dalam dalam hal pemberian kredit. Menurut Undang-
penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui tentang Undang Perkoperasian No 25 Tahun 1992 pasal 4
proses pengendalian internal dan mengetahui
sistem pemberian kredit yang digunakan pada Usaha Kecil dan Menengah
Koperasi Kredit Kosayu Malang Pengertian usaha kecil dan menengah secara
sepintas sangat luas. Beberapa pendekatan mencoba
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 27
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
untuk menyusun suatu kriteria bahwa suatu usaha kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari-
termasuk kecil atau menengah, pendekatan tersebut hari. Pengertian kredit adalah kemampuan untuk
antara lain menurut: melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan
a. Badan Pusat Statistik (BPS) memandang dari suatu pinjaman dengan suatu janji. Pembayaran
jumlah tenaga kerja. akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah
Berdasarkan pendekatan tenaga kerja maka disepakati.
yang termasuk dalam pengertian usaha kecil Pengertian kredit yang lebih mapan untuk
dan menengah adalah: kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan
1. Usaha Kecil tenaga kerja berjumlah 6 sampai dalam Undang-Undang Pokok Perbankan No 7
19 orang. Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria
2. Usaha Menengah jumlah tenaga kerja 20 penyediaan uang atau tagihan yang dapat
sampai 99 orang. dipersamakan. Dengan itu berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak
b. Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha bank dengan pihak lain. Hal tersebut mewajibkan
Kecil dan Menengah menekankan pada aset. pihak peminjam untuk melaksanakan dengan
Yang dimaksud usaha kecil dan menengah jumlah harga sebagai imbalan.
adalah:
1. Usaha Kecil yang memiliki aset di bawah Rp Metodologi Penelitian
200 juta diluar tanah dan bangunan. Atau Pеnеlitian ini mеrupakan mеtodе pеnеlitian
omset tahunan kurang dari Rp 1 Milyar. dеskriptif dеngan pеndеkatan kualitatif.
2. Usaha Menengah yang memiliki aset Rp 200
juta sampai Rp 10 Milyar. Fokus Penelitian
1. Pelaksanaan sistem dan prosedur pemberian
c. Bank Indonesia menekankan pada segi aset kredit usaha kecil dan menengah pada Koperasi
dan omset. Kredit KOSAYU Malang.
Maka yang dimaksud usaha kecil dan 2. Aspek-aspek pengendalian kredit dalam
menengah adalah: pelaksanaan sistem dan prosedur pemberian
1. Usaha Kecil memiliki aset kurang dari Rp 200 kredit modal kerja pada Koperasi Kredit
juta diluar tanah dan bangunan. Atau omset KOSAYU yang meliputi:
tahunan kurang dari Rp 1 Milyar. a). Aspek pengendalian personel yang
2. Usaha Menengah memiliki aset kurang dari kompeten dan dapat dipercaya.
Rp 5 Milyar untuk sektor industri. Aset b). Aspek pengendalian adanya pemisahan
kurang dari Rp 600 juta untuk sektor non tugas.
industri manufakturing. Atau omset tahunan c). Aspek pengendalian prosedur otorisasi
kurang dari Rp 3 Milyar. yang tepat.
d). Aspek pengendalian dokumen catatan yang
d. Menurut Bank Dunia, yang dimaksud usaha memadai.
kecil dan menengah adalah usaha yang e). Aspek pengendalian kontrol fisik aktiva
pekerjanya dibawah 150 orang dan memiliki dan catatan.
aset kurang dari US$ 500 ribu diluar tanah f). Aspek pengendalian pemeriksaan
dan bangunan. pekerjaan secara independen.

Usaha kecil dan menengah oleh pemerintah Lokasi Penelitian


dianggap sebagai katup penyelamat dalam proses Pеnеlitian ini dilakukan di Koperasi Kredit
pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, KOSAYU Malang, yang terletak di Jl. Candi
koperasi simpan pinjam sebagai penyalur kredit Kalasan No 3 Malang – Jawa Timur. Pemilihan
dapat membantu dan memberi dukungan dalam hal lokasi didasarkan bahwa koperasi simpan
memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit pinjam tersebut adalah koperasi yang
kepada usaha kecil dan menengah. Otomatis syarat berorientasi pada pemberian kredit yang dinilai
dan proses pemberian kredit diberi kemudahan. memiliki resiko dan penyalahgunaan fungsi
oleh anggotanya sehingga diperlukan suatu
Kredit
pengelolaan kredit yang efektif dan efisien.
Arti kredit mempunyai dimensi yang
beraneka ragam, dimulai dari arti kata “kredit” yang
berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 28
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tеknik Pеngumpulаn Dаtа dimusyawarahkan oleh Tim Panitia Kredit,
Dalam penelitian ini data yang diperoleh setelah itu diputuskan bahwa permohonan kredit
meliputi data primer dan data sekunder. Data tersebut diterima atau ditolak. Jika permohonan
primer adalah data atau informasi yang berasal ditolak maka Panitia Kredit menginstruksikan
dari informan atau narasumber yang diteliti. Bagian Kredit untuk membuat Surat
Sedangkan data sekunder biasanya berupa Pemberitahuan Penolakan Kredit serta
mengembalikan Formulir Permohonan Kredit
dokumen, data-data statistik dan sumber data
(FPK), Laporan Analisis Kredit (LAK) dan
tertulis. Adapun cara perolehan data yang berkas-berkas kelengkapan, namun jika
dipergunakan ialah wawancara dan permohonan kredit disetujui maka Formulir
dokumantasi. Permohonan Kredit (FPK) dan Laporan Analisis
Kredit (LAK) diserahkan ke Bagian Kredit
HАSIL DАN PЕMBАHАSАN untuk diproses lebih lanjut.
Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit f) Bagian Kredit menerima Formulir Permohonan
Usaha Kecil dan Menengah Kredit (FPK) lembar ke 2 dan Laporan Analisis
Analisis sistem dan prosedur pemberian kredit Kredit (LAK) kembali dan menyimpannya
usaha kecil dan menengah pada Koperasi Kredit sebagai arsip. Tahap selanjutnya, Bagian Kredit
KOSAYU Malang yaitu: membuat Surat Persetujuan Kredit (SPK) 2
a) Pada tahap permohonan, calon debitor dapat lembar yang diserahkan ke debitor untuk
menanyakan soal produk serta dapat dimintakan persetujuan dari debitor, jika debitor
mengajukan permohonan kredit ke bagian menyetujui maka akan ditandatangani Surat
Kredit, kemudian akan diberikan formulir Persetujuan Kreditnya. Kemudian Surat
Permohonan Kredit (FPK) yang harus diisi oleh Persetujuan Kredit (SPK) lembar 1 diserahkan
calon debitor, kemudian setelah diisi, Bagian kembali kepada Bagian Kredit dan lembar ke 2
Kredit akan meneliti kebenarannya. untuk debitur. Berdasarkan Surat Persetujuan
b) Bagian Kredit akan menerima Formulir (SPK) yang telah ditandatangani, Bagian Kredit
Permohonan Kredit (FPK) rangkap 2 kemudian membuat Perjanjian Kredit (PK) sebanyak 2
Bagian Kredit meneliti kebenarannya yang lembar, serta menyerahkan Perjanjian Kredit
selanjutnya diserahkan ke Account Officer (PK) lembar 1 untuk Kasir dan lembar 2 untuk
lembar ke 2 dari Formulir Permohonan Kredit Accounting.
(FPK) serta lembar 1 FPK di arsipkan. g) Kasir menerima Perjanjian Kredit (PK) lembar
c) Account Officer menerima Formulir ke 1 dari Bagian Kredit dan memberitahukan
Permohonan Kredit (FPK) lembar ke 2 dari tentang pengikatan jaminan kepada debitor.
Bagian Kredit. Account Officer selanjutnya Selanjutnya, debitor memberikan jaminan asli
melakukan wawancara dan survey untuk dan segera Kasir melakukan realisasi kredit serta
mengecek kesesuaian data dari calon debitor dan menyerahkan Perjanjian Kredit (PK) lembar ke
melihat kondisi fisik barang jaminan. Hasil dari 1 untuk debitor. Jaminan asli diserahkan kepada
wawancara dan survey digunakan sebagai Bagian Kredit untuk arsip.
pertimbangan pada tahap analisis kredit. h) Tahap selanjutnya Accounting menerima
d) Pada tahap analisis kredit, Account Officer Perjanjian Kredit (PK) lembar 2 dan berdasarkan
melakukan analisis yang digunakan untuk Perjanjian Kredit (PK) tersebut Accounting
menentukan besar kredit yang diberikan dan melakukan pembukuan. Perjanjian Kredit (PK)
kemampuan serta kemauan calon debitor untuk lembar 2 dan kemudian diarsipkan.
mengembalikan kredit tepat pada waktu yang i) Bagian Kredit menerima jaminan asli yang
telah ditetukan. Analisis menggunakan prinsip selanjutnya Pada Koperasi Kredit Kosayu
5C yaitu Character, Capacity, Capital, sebenarnya tidak hanya bergerak didalam bidang
Condition dan Collateral. Hasil dari analisis kredit saja, namun juga dapat melakukan
dituangkan dalam Laporan Analisis Kredit penarikan dan penyetoran. Penarikan atau
(LAK) yang diserahkan kepada Panitia Kredit penyetoran termasuk dalam program SIBUHAR
(PANKRIT) bersama dengan Formulir (Simpanan Bunga Harian). Pada saat proses
Permohonan Kredit (FPK) lembar ke 2. penarikan atau penyetoran terkendala dengan
e) Panitia Kredit menerima Formulir Permohonan masalah sistem yang terlalu mudah dan beresiko
Kredit (FPK) lembar ke 2 dan Laporan Analisis mengalami kecurangan. Misalnya, siapa saja
Kredit (LAK) dari Account Officer. Laporan yang memiliki buku tabungan SIBUHAR
Analisis Kredit (LAK) selanjutnya
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 29
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
meskipun yang pada saat itu membawa bu 4) Pada saat monitoring
tabungan namanya berbeda dengan nama yang Pada Koperasi Kredit KOSAYU Malang
tertera di buku tabungan berhak menyetorkan kegiatan monitoring dilaksanakan oleh Panitia
uang atau mengambil uang di dalam tabungan Kredit. Monitoring dilaksanakan secara berkala
SIBUHAR. Hal tersebut dapat mengakibatkan dan rutin untuk mengetahui penggunaan kredit
kecurangan yang berakibat fatal. oleh debitor. Tim PANKRIT berhak untuk
memberikan inisiatif apabila terdapat hal yang
Analisis Pengendalian Intern Sistem Pemberian tidak wajar, sesuai dengan yang telah ditetapkan
Kredit Usaha Kecil dan Menengah pada oleh pihak manajemen. Kecakapan tim
Koperasi kredit KOSAYU Malang yaitu: PANKRIT dalam monitoring telah
mencerminkan pengendalian personel yang
a) Personel yang kompeten dan dapat dipercaya kompeten dan dapat dipercaya.
1) Pada saat proses permohonan kredit
Pada Koperasi Kredit KOSAYU Malang b) Pemisahan tugas yang memadai
personel yang menerima permohonan kredit dari Struktur organisasi sangatlah dibutuhkan
debitor adalah Kepala Bagian Kredit yang didalam setiap organisasi. Struktur organisasi
mempunyai wewenang serta kemampuan dalam dibuat bertujuan untuk mengetahui setiap tugas
menjelaskan syarat dan data yang harus dan wewenang didalam organisasi. Oleh sebab
dipenuhi/dilengkapi oleh nasabah, serta itu, struktur organisasi harus dibuat secara benar.
menjelaskan jenis fasilitas kredit apa yang 1) Pada saat permohonan kredit
dibutuhkan. Secara keseluruhan pada proses ini Pada Koperasi Kredit KOSAYU Malang,
sudah berjalan dengan baik. Bagian Kredit Kepala Bagian Kredit mempunyai kemampuan
bertugas untuk menjelaskan produk dan dan tanggung jawab dalam pengikatan jaminan
mendampingi pada saat pengisian Formulir nasabah. Bagian Kredit juga bertugas untuk
Permohonan Kredit (FPK). Pada tahap mendampingi dalam pengisian Formulir
permohonan kredit, aspek pengendalian personel Permohonan Kredit. Hal ini mencerminkan
yang kompeten dan dapat dipercaya cukup bahwa pengendalian adanya pemisahaan tugas
terpenuhi. berjalan dengan baik.
2) Pada saat proses analisis kredit 2) Pada saat proses analisis kredit
Personel yang melakukan analisis kredit pada Tim PANKRIT memiliki peran penting dalam
Koperasi Kredit KOSAYU Malang saat ini hal menganalisa kredit dan mengecek ke
adalah Panitia Kredit (PANKRIT). Tim lapangan serta mempertanggung jawabkan oleh
PANKRIT bertugas untuk menganalisis data Badan Pengurus. Pada Koperasi Kredit
serta melakukan survey on the spot dalam proses KOSAYU Malang belum ada Account Officer
pengumpulan data tambahan dan memberikan hal ini menimbulkan perangkapan tugas. Hal
rekomendasi kredit secara objektif. Pada tahap tersebut belum mencerminkan pengendalian
analisis kredit sebaiknya ada bagian yang adanya pemisahan tugas yang memadai.
bertugas khusus dan terpisah sehingga tidak 3) Pada saat proses penarikan kredit
terjadi perangkapan tugas dan wewenang. Pada Koperasi Kredit KOSAYU Malang telah
Personel yang bertugas menganalisis sebaiknya mencerminkan pengendalian adanya
Account Officer. Tugas Account Officer pemisahaan tugas yang memadai. Pada saat
menganalisis dengan baik sesuai proses penarikan kredit, Kasir menerima tugas
kemampuannya kemudian hasil analisis untuk melayani nasabah dalam proses pencairan.
diserahkan kepada Tim PANKRIT untuk Hal tersebut berdasarkan surat keputusan
disetujui dan dimonitoring. pencairan kredit yang dikeluarkan oleh Bagian
3) Pada saat penarikan kredit Kredit.
Pada saat penarikan kredit pada Koperasi Kredit 4) Pada saat monitoring
KOSAYU Malang, Bagian Kredit mempunyai Pada saat monitoring, pemantauan dilakukan
pengetahuan mengenai semua data dan secara berkala dengan mengunjungi tempat
informasi yang telah tertuang di dalam usaha/rumah debitor. Hal tersebut bertujuan
aplikasi/formulir permohonan kredit yang untuk membina hubungan baik dengan debitor
memuat asal dana debitur serta mempunyai sekaligus memantau apakah kredit yang
kompetensi dalam hal pengikatan jaminan. Hal diberikan tersalurkan dengan benar. Aspek
ini telah mencerminkn pengendalian personel pengendalian adanya pemisahaan tugas telah
yang kompeten dan dipercaya. terpenuhi.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 30
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c) Prosedur otorisasi yang tepat Berkas-berkas kredit yang telah diarsipkan oleh
1) Pada saat permohonan kredit Bagian Accounting dapat memudahkan dalam
Prosedur otorisasi yang dilaksanakan oleh proses monitoring debitor sesuai dengan berkas
Koperasi Kredit KOSAYU Malang telah sesuai yang ada pada arsip. Aspek pengendalian
dengan prinsip pengendalian kredit yang baik. dokumen dan catatan yang memadai telah
Proses permohonan kredit telah sesuai dengan terpenuhi.
pedoman perkreditan yang telah ditetapkan.
2) Pada saat proses analisa kredit e) Kontrol fisik aktiva dan catatan
Pengendalian prosedur otorisasi yang tepat pada 1) Pada saat permohonan kredit
Koperasi Kredit KOSAYU Malang telah Tim PANKRIT melakukan survey tempat usaha
terpenuhi, sebab prosedur sudah berjalan dengan atau rumah debitor, dengan tujuan mencocokan
baik yaitu hasil analisis kredit telah dianalisa data dengan formulir permohonan kredit, serta
kembali, diotorisasi oleh pejabat yang memeriksa keadaan jaminan debitur.
mempunyai wewenang yaitu Tim PANKRIT, Pengendalian kontrol aktiva dan catatan telah
Badan Pengurus dan Badan Pengawas. terpenuhi.
3) Pada saat proses penarikan kredit 2) Pada saat proses analisis kredit
Pengendalian otorisasi yang tepat pada Koperasi Pengendalian kontrol fisik aktiva dan catatan
Kredit KOSAYU Malang telah terlaksana yang dilakukan Tim PANKRIT telah berjalan
dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak dengan baik. Tim PANKRIT telah
adanya perangkapan tugas dan wewenang yang melaksanakan pemeriksaan On The Spot dan
berhak memberikan otorisasi dalam pemberian mencari data tambahan mengenai 5C debitor,
kredit. kemudian menuangkan hasil analisis dalam
4) Pada saat monitoring bentuk laporan.
Monitoring dilakukan oleh Tim PANKRIT 3) Pada saat proses penarikan kredit
dengan memperhatikan catatan dari Bagian Pengendalian kontrol fisik aktiva dan catatan
Kredit. Pengendalian prosedur otorisasi yang yang terjadi pada saat penarikan kredit telah
tepat pada saat monitoring telah terpenuhi. mendukung pengendalian kredit yang baik.
Penarikan kredit telah disesuaikan dengan
d) Dokumen dan catatan yang memadai kebutuhan keuangan debitor. Dokumen milik
1) Pada saat permohonan kredit debitor telah disimpan dalam tempat yang aman
Dalam mengajukan permohonan kredit, calon yaitu brankas.
debitor mengisi Formulir Permohonan Kredit 4) Pada saat monitoring
tanpa membuat proposal. Formulir permohonan Pengendalian kontrol fisik aktiva dan catatan
kredit telah memuat kelengkapan data nasabah dilaksanakan oleh Tim PANKRIT dengan baik,
dan informasi pendukung lain, sehingga aspek yaitu dengan melakukan monitoring secara
pengendalian dokumen catatan yang memadai berkala pada tempat usaha/rumah debitor.
telah terpenuhi. Pemantauan tersebut meliputi ricek antara
2) Pada saat proses analisis kredit laporan dari debitor dengan keadaan lapang.
Analisis kredit dilakukan dengan melihat serta
mencocokan data calon debitor dengan Formulir f) Pemeriksaan pekerjaan secara independen
Permohonan Kredit yang telah diisi serta Secara keseluruhan aspek-aspek
dokumen-dokumen pendukung dan survey yang pengendalian kredit Koperasi Kredit KOSAYU
dilakukan. Hal tersebut telah mencerminkan Malang telah mencerminkan pengendalian
pengendalian dokumen catatan yang memadai. kredit yang baik dan memadai. Hanya di
3) Pada saat proses penarikan kredit beberapa bagian tugas dan wewenang harus
Sebelum melakukan pencairan kredit, telah diperbaiki. Bagian fungsi Internal Audit dalam
disiapkan Surat Persetujuan Kredit yang telah mengerjakan tanggung jawabnya belum
ditandatangani oleh debitor. Selanjutnya terlaksana secara maksimal. Hal itu sebaiknya
dibuatkan Perjanjian Kredit, debitur diminta dilakukan secara berkala dan rutin sehingga
membawa jaminan asli untuk selanjutnya dapat dihindari sedini mungkin apabila timbul
dilakukan pencairan kredit. Hal tersebut telah kecurangan.
mencerminkan pengendalian dokumen dan
catatan yang memadai.
4) Pada saat monitoring

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 31


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KЕSIMPULАN DАN SАRАN DАFTАR PUSTАKА
Kеsimpulаn Arens, Alvin A and James K. Loebbecke. 2006.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang Auditing An Integreted Approach. New
telah diuraikan mengenai sistem dan prosedur Jersey:Prentice Hall
pemberian kredit yang diterapkan pada Koperasi Arifin, Sitio. 2001. Koperasi Teori dan Praktik.
Kredit KOSAYU Malang. Dapat disimpulkan Jakarta : Ghalia Indo
bahwa sistem dan prosedur pemberian kredit usaha
kecil dan menengah yang diterapkan pada Koperasi Firdaus Rrachmat, Maya Arianti. 2009. Manajemen
Kredit KOSAYU Malang belum mampu Perkreditan Bank Umum. Bandung : Alfabeta
mendukung pengendalian kredit. Hal tersebut Hall, James A. 2007. Sistem informasi akuntansi.
disebabkan masih adanya kelemahan-kelemahan Dialihbahasakan oleh dewi fitriasari dan deny
antara lain: arnas kwary. Edisi keempat. Jakarta:Salemba
1. Fungsi Internal Audit pada Koperasi Kredit Empat
KOSAYU Malang sudah tersedia namun
dalam proses audit belum maksimal, sehingga Hendriksen, Eldon. S. 1997. Teori akuntansi.
pemeriksaan secara independen belum dapat Dialihbahasakan oleh Nugroho W. Edisi
dimaksimalkan. Proses audit diterapkan pada keempat. Jakarta:Erlangga
semua bidang tidak hanya dibagian kredit. Horngren dkk. 2006. Akuntansi. Jakarta : Erlangga
2. Account Officer pada Koperasi Kredit
KOSAYU Malang belum tersedia. Account Ikhsan, Arfan. 2009. Pengantar praktis akuntansi.
Officer bertugas dan bertanggung jawab dalam Edisi pertama. Yogyakarta:Graha Ilmu
hal menganalisa kredit dan mensurvey Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan
kebenaran jaminan sebelum disetujui. Namun Lainnya. Edisi Enam. Jakarta : Raja Grafindo
selama ini tugas tersebut menjadi satu dengan Persada
tugas Panitia Kredit (PANKRIT).
Malayu, Hasibuan. 2001. Dasar-Dasar Perbankan.
3. Pada proses penarikan atau penyetoran
Jakarta : PT. Bumi Aksara
memiliki sistem yang lemah dan sangat mudah
terjadi kecurangan. Seperti pada saat Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga.
penyetoran atau penarikan siapa saja yang Jakarta : Salemba Empat
memegang buku tabungan SIBUHAR berhak Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta : Salemba Empat
melakukan proses penarikan atau penyetoran
meskipun nama pemegang buku tabungan saat Suharjono. 2003. Managemen Perkreditan Usaha
itu berbeda dengan nama yang tertulis di buku Kecil dan Menengah. Jakarta : Raja Grafindo
tabungan. Persada
Suharli, Michael. 2006. Akuntansi Pengantar.
Sаrаn
Jakarta: Erlangga
1. Sebaiknya personel bagian Internal Audit yang
berkompetensi segera diperbaiki kinerjanya Suyatno, Thomas dkk. 2007. Dasar-Dasar
agar dapat bekerja secara optimal dan berkala. Perkreditan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Hal tersebut dimaksudkan agar kesalahan- Utama
kesalahan atau kecurangan-kecurangan dapat Syam, Dhaniel. 2002. Akuntansi pengantar
diketahui sedini mungkin. 1(pendekatan siklus akuntansi).
2. Segera membentuk Account Officer, agar Malang:Universitas Muhammadiyah Malang
kinerja dari fungsi lainnya tidak terganggu
karena harus menggantikan/mengisi Tohar, M. 2004. Permodalan dan Perkreditan
kekosongan fungsi serta meminimalisasi Koperasi. Yogyakarta : Kanisius
terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan _______. 2002. Undang-Undang Perkoperasian No
wewenang. 25 Tahun 1992. Jakarta : CV. Mini Jaya
3. Segera merubah sistem pada proses penarikan
dan penyetoran pada SIBUHAR (Simpanan _______. Undang-Undang Perkoperasian No 17
Bunga Harian) agar tidak mengakibatkan Tahun 2013
kecurangan dan kerugian yang terus menerus. Internet:

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 32


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-
akuntansi/ diakses pada hari Sabtu, 12
Oktober 2013.
http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertia
n-sistem-menurut-para-ahli.html diakses
pada hari Sabtu, 12 oktober 2013.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 52 No. 1 November 2017| 33


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Vous aimerez peut-être aussi