Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SRUWENG
A. PENGKAJIAN
Nama pengkaji :Ari Eka Putra Permatasari
B. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Umur : 48 th
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
No. RM : 028.994
Nama : Tn. S
Umur : 50 Th
Pekerjaan : Swasta
D. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
3. Riwayat dahulu
5. Genogram
= Laki-laki =meninggal
= Pasien =Anak
1. Pola Oksigenasi
2. Nutrisi
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :Klien mengatakan biasa BAB 1-2 x/hari sekali dengan
konsistensi lunak, BAK tidak ada kesulitan dengan
frekuensi 6-7 x sehari
4. Pola aktivitas
6. Pola Berpakaian
12. Bekerja
Sebelum sakit : klien mengatakan dirinya seorang ibu rumah tangga dan
biasanya hanya dirumah dan melakukan pekerjaan rumah
Saat diakaji :klien mengatakan belum bisa melakukan pekerjaan
ruamah karena masih sakit, dan masih dirawat di RS
14. Belajar
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
BB :43 kg
RR : 20 x/ menit
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 36,5 oC
2. Pemeriksaan Head toe to
a. Paru
Perkusi : Sonor
b. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS 5
Perkusi : redup
Auskultasi : s1>s2 murni irreguler
4. Abdomen
Inspeksi : datar, mengikuti pola napas
G. DATA PENUNJANG
Hematokrit 29 37-50 %
Ph 6,0 4,6-6
3 GDS
Waktu Hasil
H. PROGRAM TERAPI
1 Jum’at, 28 Agustus 2015
Injeksi Ranitidine 2 x 30 mg
Metformin 3 x 500 mg
Mecobalamin 1x 500 mg
Injeksi Ranitidine 2 x 30 mg
Metformin 3 x 500 mg
Mecobalamin 1x 500 mg
Flunarizine 1 x 5 mg
GOM 3 x 1 ml
Neurodex 1 x 100 mg
Injeksi Ranitidine 2 x 30 mg
Metformin 3 x 500 mg
Mecobalamin 1x 500 mg
GOM 3 x 1 ml
Flunarizine 1 x 5 mg
Neurodex 1 x 100 mg
Metformin 3 x 500 mg
Mecobalamin 1x 500 mg
GOM 3 x 1 ml
Flunarizine 1 x 5 mg
Neurodex 1 x 100 mg
Hidrocortisol salf 3 x 1
1. DS : Nutrisi kurang
ketidakmampuan
dari kebutuhan
a. Klien mengabsrbsi
tubuh
mengatakan kurang nafsu nutrien
makan, dan terdapat
sariawan dirongga
mulutnya
b. Klien
mengatakan berat
badannya turun sekitar 10
kg selama 3 tahun
terakhir
DO:
a. Terdapat
stomatitis pada
rongga mulut, dan
lidah klien
b. Klien
tampak kurus, dan
lemah. BB 40 kg
Kelemahan umum
DS:
a Klien
mengatakan lemas
b Klien
mengatakan pusing
terasa nggleyengan,
nafsu
c Klien
mengatakan mata
terkadang kurang jelas
( rabun ) untuk melihat,
d Terdapat baal
dan peeting edema
pada ektermitas bawah
dekstra sinistra ( > 2
detik)
DO:
a Klien terlihat
lemas
b Klien terlihat
kurang fokus saat
melihat lawan bicara
c Terdapat
peeting edema pada
ektermitas bawah
dekstra dan sinistra ( >
2 detik)
d GCS 15 E4
V5 M6
e TTV:
Tekanan darah 110/80
mmhg, Nadi 60
x/menit, Suhu 37oC,
BB: 43 kg,
f Hasil
pemeriksaan GDS 701
mg%
g Pernafasan
teratur 24 x/menit.
Klien mengeluh pusing
dan menggunakan alat
Bantu pernafasan via
binasal kanul 3 lpm
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Setelah dilakukan
Nutrisi kurang 1. Motifasi klien
tindakan keperawatan
dari kebutuhan tentang kebutuhan
selama 3 x 24
tubuh b.d nutrisi yang harus
jam,diharapkan nurtisi
ketidak dicukupi (kalori,
kurang dari kebutuhan
mampuan protein, FE, dll)
tubuh dapat teratasi
2. Kaji peningkatan
mengabsorbsi
dengan KH :
dan penurunan berat
nutrien
badan (sebelum dan
a. adanya
sesudahsakit )
peningkatan BB secara
3. Monitor turgor
bertahap
kulit (piting edema)
b. klien mampu
4. Monitor mual,
mengidentifikasi
muntah, dan sebab
kebutuhan nutrisi,
penurunan nafsu
dan input maupun
makan
output cairan 5. Monitor hasil
seimbang pemeriksaan penunjang
c. tidak terdapat
laboratorium (albumin,
tanda-tanda mal nutrisi
total protein, hb, kadar
d. menunjukan
ht)
peningkatan fungsi
6. Monitor adanya
pengecapan (nafsu
makan baik) edema, hiperemik,
e. tidak menunjukan
hipertonik papilla
penurunan BB yang
lidah, dan cavitas oral
berarti 7. Kolaborasi, dan
f. Tanda – tanda
observasi program
vital dalam batas
cairan IV line
normal
NACL guyur
500ml ulang, O2 3
lpm via binasal
Mengobser kanul, insulin 20 ui
1,2
vasi keadaan
umum, dan masuk.
tingkat
kesadaran
KU cukup, Cm,
klien mengatakan
masih lemas, pusing
gleyengan, masih
tidak nafsu makan
dan masih terdapat
sariawan dirongga
mulut dan lidah
Pemberian
1,2 program terapi Insulin 20 ui
injeksi masuk / IM, ceftri 1
antidiabetik, gr/iv, rantin/iv
antibiotic, dan
saluran cerna
Mengobser
1, 2 TD: 120/60
vasi tanda-tanda
vital mmhg, N: 78
x/menit, RR: 24x/
menit, S: 36,5 oC
Pkl.
07. 30 1,2 Operan
WIB jaga
Terlaksana
1, 2 berkolabor
asi pemberian
Flunarizine 1x1,
program terapi
neurodex 1x1,
Pkl. 1, 2 Cek GDS, GOM 3x 1ml
11.00 dan sleeding
WIB scale GDS 332, insulin
15 ui masuk
Observasi
KU cukup, CM,
KU, tingkat
kesadaran, dan TD: 120/60 mmhg,
Pkl. 1 N: 78 x/m, RR: 24,
TTV
13. 00 S: 36,5 °C
WIB Pemberian
Metformin 500
terapi oral anti
diabetic mg
1, 2
Pkl.
14.00
WIB Operan
jaga Terlaksana
1,2 Observasi KU cukup,
Pkl. KU, dan tingkat kesadaran CM
17. 00 kesadaran
WIB
Mengobser
1 vasi TTV TD :110/60
mmHg, N: 76x/m,
RR: 24x/m, S:
Memberika 36,5oC.
1,2
n program terapi Neurodex 100mg
oral masuk
Memberika
1,2 n program terapi
injeksi Antibiotik
Ceftriaxone 1 g,
ranitidine 5mg via
Cek GDS, IV
1,2 sleeding scale 252 mg/dl,
Insulin 10 ui
Kolaborasi Bacaan rontgen
progam thorak : ”gerakan
Pkl 1 diagnostic / pulmo dan besar cor
20.00 terapi normal “
WIB
Mengganti NaCl 20 tpm
cairaan IV Line masuk, klien
kooperattif
Pkl Operan
22.00 1, 2 jaga Terlaksana
WIB
Mengobser Klien
vasi keluhan mengatakan pusing
Pkl. klien berkurang, dan
07. 00 meminta slang 02
WIB 1, 2 dilepas
Operan Terlaksana
jaga
Pkl.
07. 30
1, 2
WIB
GDS 635 mg/dl,
Kolaborasi Program insulin N-
Pkl. program terapi/ 1 4 ui, jam 14.00
09. 00 1,2 diagnostic cek GDS ulang
WIB hasil konsulkan
Pkl. Memberika Insulin 4 ui
10. 00 n program terapi masuk via IV line
WIB 1, 2 injeksi
antidiabetik
Insulin 4 ui
Memberika
Pkl. n program terapi masuk via IV line
11. 00 1, 2 injeksi
WIB antidiabetik
Insulin 4 ui
Memberika masuk via IV line
Pkl. n program terapi
12. 00 1,2 injeksi
WIB antidiabetik
TD: 100/70
Pkl. Mengobser mmhg, N: 78 x/m,
1, 2 vasi TTV RR: 24 x/m, S: 36,5
13. 00
WIB °C
Memberika
n program terapi
injeksi
Insulin 4 ui
Pkl. antidiabetik
14. 00 masuk via IV line
WIB 1, 2 Memberika
Insulin 4 ui
n program terapi
1, 2 masuk via IV line,
injeksi, dan
metvormin 500 mg
antidiabetik oral
masuk
1,2 Cek GDS
GDS: 746 mg/ dl
1,2 Kolaborasi
Hasil konsul:
program terapi/
sleeding scale / 6
diagnostic
jam
Pkl. 1, 2 Operan
Terlaksana
17.00 jaga
WIB TD: 110/80
Mengobser
mmhg, N: 780x/m,
vasi TTV
RR: 24 x/m, S: 36,6
1 °C
Memberika
n program terapi
1, 2 per oral
Flunarizine 5
Memberika
n program terapi mg, Neurodex 100
injeksi mg
antibiotic, dan Ceftriaxone 1gr,
saluran Ranitidine 5 mg
pencernaan masuk via IV line
Pkl.
20.00
WIB
1, 2 Operan
jaga
Pkl. Memberika
21.00 1 n program terapi
WIB per oral
Terlaksana
Mengganti
1,2 Anti diabetic
cairan iv Line
metformin 500 mg,
Kolaborasi mecobalamin
Pkl.
pemberian 500mg masuk
22.30
WIB program
Nacl 20 tpm
terapi/diagnosti
masuk, klien
k ( dr. sp. Pd )
kooperatif
Pkl.
1, 2 Belum perlu
23.00
pindah ICU,
WIB
sleeding scale /6
jam ( 05, 11, 17,
Sleeding 23 )
scale GDS: 582 gr/dl,
insulin 20 ui masuk
via IM
31 Pkl. 1,2 Mengobser TD: 120/70
Agustus 05. 00 vasi TTV mmhg, N: 80 x/m,
2015 WIB 1, 2 RR; 24 X/M, S:
Sleeding 36,7 °C
scale
GDS; 406 mg/dl,
insulin 20 ui masuk
1, 2 via IM
Memberika
Ceftri 1gr,
n program terapi
ranitidine 5 mg
injeksi
masuk via IV line
antibiotic, dan
terapi saluran
cerna
1, 2
Memberika
n program terapi
Met formin 500
peroral
antidiabetik mg masuk
Pkl.
07. 00 Terlaksana
Operan
WIB
jaga
Pkl
08. 00 Hasil
WIB Kolaborasi hidrocortisol Zalf
pemberian 3x1
program
Pkl. terapi/diagnosti
1,2 k
11. 00
KU cukup,
WIB
Mengobser kesadaran CM, klien
vasi KU, tingkat mengatakan pusing
kesadaran, dan berkurang, lemas
keluhan klien berkurang, pada
ekstermitas bawah
klien masih merasa
sedikit terasa baal
dan peeting edema
sudah tidak ada.
Klien
mengatakan masih
kurang nafsu makan,
BB: 43 Kg, klien
masih patuh dan
mengerti diit untuk
penyakitnya, dan
Stomatitis pada
rongga dan lidah
klien sudah
Pkl. berangsur membaik
13.00
WIB 1,2
TD: 110/60
Mengobservasi mmhg, N; 80 x/m,
TTV RR; 20 x/m, S: 36,7
1, 2 °C.
1,2 Sleeding
scale GDS: 623 gr/dl,
Insulin 20 ui masuk
via IM
Memberika
Metformin 500
n program terapi
mg masuk
antidiabetik
M. EVALUASI KEPERAWATAN
Dx
P: Lanjutkan intervensi
2
S: Klien mengatakan pusing nggleyeng, lemas
pada kaki bagian bawah terasa baal
P:Lanjutkan intervensi
P: Lanjutkan intervensi
31 Agustus
2015