Vous êtes sur la page 1sur 6

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.

3 November 2017

INOVASI PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN


REAL AVATAR-BASED LEARNING DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN: A
BRIDGE CONNECTION THEORY AND PRACTICE DI STIKEP PPNI JAWA BARAT

Heni Purnama1, Dhika Dharmansyah2, Nyanyu Nina Putri Calisane3, Linlin


Lindayani4
1,2,3,4 Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa Barat, Indonesia

email: linlinlindayani@gmail.com

ABSTRACT
Virtual learning is one of the learning methods that are considered effective and efficient in
improving skills and soft-skills. The purpose of this study was to identified the effectiveness
of the application of learning method using avatar-based learning on self-directed learning
(SDL) which was one of the main competencies of nursing education. The research was
quasi experiment with one group of intervention. Respondent in this research was nursing
student of stratum 1 (S1) of level 4. Instrument Self-Directed Learning Instrument (SDLI)
was used to measure SDL. The paired t test was used to evaluate the effectiveness of the
avatar-based learning method on SDL. This study was conducted on 40 students. Prior to
the intervention, the mean score for the total score was 72.3 (SD = 8.97). Result of paired t
test to SDL value before and after applied method real-avatar based-learning show that p
value = 0,001. There is an increase of the average SDL of 4.56. Based on the above, it can
be concluded that real avatar based-learning method can improve SDL of nursing
students.
Keywords: Simulation, real avatar-based learning, self-directed learning, nursing

ABSTRAK
Virtual learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang dinilai effektif dan
efisien dalam meningkatkan keterampilan dan soft-skill. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi efektifitas penerapan metode pembelajaran menggunakan avatar-
based learning terhadap self-directed learning (SDL) yang merupakan salah satu indikator
dari kompetensi utama pendidikan keperawatan yaitu pembelajaran sepanjang hayat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan satu kelompok
intervensi. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan strata 1 (S1)
tingkat ke-4. Instrument Self-Directed Learning Instrument (SDLI) digunakan untuk
mengukur SDL. Uji paired t digunakan untuk mengevaluasi efektifitas metode avatar-based
learning terhadap SDL. Penelitian ini dilakukan pada 40 mahasiswa. Sebelum dilakukan
intervensi, nilai rata-rata untuk total skor adalah 72.3 (SD=8.97). Hasil uji paired t test
terhadap nilai SDL sebelum dan sesudah diterapkan metode real-avatar based-learning
meunjukan bahwa p value=0,001. Terdapat peningkatan rerata SDL sebesar 4,56.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode real avatar based-
learning dapat meningkatkan SDL mahasiswa keperawatan.
Kata kunci: Simulasi, real avatar-based learning, self-directed lerning, keperawatan

150
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.3 November 2017

PENDAHULUAN effektif dan efisien terutama dalam


Metode student centered meningkatkan keterampilan termasuk
learning, dimana salah satu jenisnya soft skill (Choi, 2014). Konsep dasar dari
adalah Problem-Based Learning (PBL) metode ini adalah dengan penggunaan
menjadi salah satu metode pembelajaran teknologi komputer dimana semua
yang banyak digunakan di insitusi elemen termasuk lingkungan, situasi,
pendidikan keperawatan. Tujuan dan manusia didesain sedemikian rupa
pembelajaran agar peserta didik tidak seperti kondisi nyata (Wikipedia, 2016).
hanya tahu dan mengerti, namun paham Akan tetapi penggunaan metode virtual
dan mampu mengembangkan sendiri dengan memanfaatkan teknologi internet
ilmu yang mereka peroleh. Dalam dan komputer membutuhkan biaya yang
metode pembelajaran problem based sangat mahal. Sebagi contoh studi yang
learning (PBL), mahasiswa diberikan dilakukan di Taiwan tahun 2015, untuk
kasus dan dituntut untuk bisa memahami dua kasus yang dikembangakan
kasus tersebut secara keseluruhan. membutuhkan dana melebihi dari satu
Mereka juga diharapkan untuk mampu milyar rupiah. Penggunaan metode
membayangkan jika kondisi dalam kasus virtual dengan web-based itu tidak bisa
tersebut terjadi (Cheng, 2010). Akan dimanfaatkan oleh banyak institusi
tetapi, pada kenyataannya, mahasiswa pendidikan terutama dinegara
memiliki pengalaman yang kurang berkembang. Disamping itu, dibutuhkan
bahkan mungkin tidak ada pengalaman akses internet yang bagus dan komputer
langsung merawat pasien dengan dengan spesifikasi yang bagus
berbagai situasi yang komplek (Choi, diutamakan didukung dengan hardware
2014). Mahasiswa juga dituntut untuk GEFORCE karena program yang diinstal
bisa memenuhi tujuan objektif merupakan salah satu program yang
pembelajaran yang sudah ditentukan, berat. Selain harus memiliki teknologi
padahal sebenarnya fasilitas dan sarana yang bagus, dibutuhkan juga ahli
seperti sumber buku juga tidak tersedia teknologi infomatika dan desain grafis
lengkap. Disamping itu, rasio pengajar yang mampu membuat virtual-web
dan mahasiswa yang tidak berimbang, based.
sehingga ketika mahasiswa mengalami Keterbatasan fasilitas dan
kesulitan dan membutuhkan feedback sumberdaya yang dimiliki insitusi
yang cepat, sering kali pengajar tidak keperawatan, terutama dinegara
mampu memenuhinya dikarenakan berkembang, memerlikan ide inovasi
kesibukan yang banyak (Cheng, 2010). dimana konsep virtual learning ini bisa
Kondisi tersebut membuat mahasiswa diterapkan tanpa menggunakan web-
berada dalam kondis yang tidak jelas based. Hal ini membuat proses virtual
mengenai apa yang harus dilakukan dan learning bisa lebih efektif dan tidak
apakah yang dilakukannya tersebut tepat membutuhkan biaya yang sangat mahal.
atau tidak (Tucker, 2015). Dengan Selain inovasi dalam hal fasilitas,
demikian dibutuhkan suatu inovasi diperlukan juga inovasi pada para tenaga
metode pembelajaran yang baru untuk perngajar, sehingga mereka masih bisa
meningkatkan kualiatas pendidikan bekerja dengan baik meskipun memiliki
keperawatan di Indonesia. keterbatasan dalam hal fasilitas
Virtual learning merupakan salah pendukung. Tujuan dari penelitian ini
satu metode pembelajaran yang dinilai adalah untuk mengidentifikasi efektifitas

151
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.3 November 2017

metode pembelajaran real avatar-based uji t, α = 0.05, effect size = 0.25 (Cohen,
learning terhadap peningaktan self- 1992), power level=0.80, 2 kali
directed learning mahasiswa. pengukuran. Responden yang terlibat
dalam penelitian ini sebanyak 40 orang
METODE PENELITIAN mahasiswa.
Penelitian menggunakan desain Self-Directed Learning diukur
quasi eksperiment dengan rancangan dengan menggunakan Self-Directed
pretest-postest without control group Learning Instrument (SDLI) yang
design. Penelitian ini dilakukan pada dikembangkan oleh Cheng (2010).
mahasiswa keperawatan S1 yang Instrumen ini terdiri dari 20 pertanyaan
sedang mengikuti pembelajaran dan yang terdapat dalam 4 domain yaitu:
ujian praktikum mata kuliah KMB III motivasi belajar, perencanaan dan
sistem persyarafan. implementasi, self-monitoring dan
Real avatar-based learning komunikasi interpersonal. Terdiri dari
merupakan bagian dari simulasi untuk skala likert 1 sampai 5, 1 menjukan tidak
praktek dan ujian praktek mahasiswa setuju sedangkan 5 menunjukan sangat
yang didesign hampir sama dengan setuju. Intrument in memiliki nilai
kondisi rumah sakit. Skruktur real avatar- cronbach’s alpha yang bagus, 0.916
based learning terdiri dari interactive real untuk total skor, 0.765-0.861 untuk
virtual learning, learning task dan setiap domain nya. Instrumen ini
learning feed back. diterjemahkan kedalam Bahasa
Interactive real virtual learning Indonesia dengan metode forward dan
merupakan upaya mendesain backward kemudian dilakukankan konten
laboratorium khusus untuk simulasi yang validitas melalui ahli dibidang
dibuat sesuai dengan kondisi di Rumah keperawatan. Berdasarkan hasil content
Sakit yang lengkap dengan peralatan validity ke-5 ahli dibidang pendidikan
dan stafnya. Sedangkan learning task keperawatan dengan pendidikan minimal
merupakan skenario kasus yang akan S1 keperawatan, nilai content validity
dianalisis mahasiswa sebagaimana index (CVI) nya adalah 0.83.
layaknya rekam medik pasien. Perbedaan rerata skor SDL
Mahasiswa dapat melakukan pengkajian sebelum dan sesudah perlakuan
melalui wawancara untuk kemudian dianalisis dengan uji t berpasangan
menentukan diagnosa keperawatan, dengan tingkat signifikasa 5%. Program
menenantukan prioritas masalah, statistik yang digunakan adalah SPSS
membuat perencanaan, melakukan versi 22 untuk Window.
implementasi, dan melakukukan evaluasi
keperawatan. Sedangkan learning feed HASIL PENELITIAN
back merupakan upaya yang dilakukan Pengambilan data penelitian
oleh mahasiswa untuk mengatasi dilaksanakan sebelum responden
kesulitan dengan cara studi literatur yang mengikuti program real avatar-based
telah disediakan sebelumnya, atau learning (pretest) dan satu bulan setelah
bertanya kepada staf laiinya. Waktu yang program tersebut diberikan (postest).
diberikan pada fase ini adalah 1 jam. Responden penelitian yang berjumlah 40
Jumlah responden ditentukan orang tersebut merupakan mahasiswa
dengan menggunakan G-Power keperawatan S1 tingkat 4 STIKEP PPNI
Software Version 3.1.6 dengan asusmsi Jawa Barat.

152
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.3 November 2017

Karakteristik Responden Sebelum dilakukan interventi,


Sebagian besar mahasiswa nilai rata-rata untuk total skor self-
adalah perempuan (87.5%), usia rata- directed learning adalah 72.3 (SD=8.97).
rata 19.56 (SD=1.37), dan nilai indek Domain yang tertinggi adalah komunikasi
prestasi kumulatif (IPK) berada dalam interpersonal dengan skor rata-rata
rentang 2.95 - 3.56. Berdasarkan hasil sebesar 19.35 (SD=4.57), diikuti oleh
analisa pada pre-test mengenail self- motivasi belajar (18.67, SD=3.45).
directed learning mahasiswa, didapatkan Sedangkan skor terendah ada di domain
data bahwa sebagian besar (90%) perencanaan dan implementasi serta
mahasiswa membutuhkan feedback self-monitoring.
yang cepat dari dosen ketika mereka Berdasarkan hasil paired t test di
memiliki pertanyaan atau mengahadapi dapat hasil bahwa program real-avatar-
suatu masalah yang berkaitan dengan based learning dapat meningkatkan self-
mata kuliah dan praktikum. Selain itu directed learning didapatkan data bahwa
sebanyak 87.5% mahasiswa setelah diterapkan real-avatar based-
membutuhkan banyak simulasi untuk learning pada saat praktikum untuk mata
memahami tindakan keperawatan di kuliah KMB III terjadi peningkatan self-
laboratorium dengan konsep yang mirip directed learning sebesar 3,56. Hal ini
kondisi rumah sakit. Sebanyak 87.5% ditunjukan oleh nilai p= 0,001 dan nilai
mahasiswa berharap bisa mendapatkan beda = 3,56.
fasilitas yang menerapkan teknologi
dalam proses pembelajarannya. PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukan
Efektvitas real avatar-based learning bahwan real avatar-based learning
Efektivtas dari program real avatar- efektif dalam meningkatkan self-directed
based learning dapat dilihat pada Tabel learning mahasiswa. Metode ini
1. merupakan bagian dari simulasi dengan
seting sesuai dengan kondisi rumah sakit
Tabel 1. Efektifitas real-avatar-based dan kasus yang dirancang merupakan
learning terhadap self-directed kasus nyata yang ada di rumah sakit. Ini
learning pada mahasiswa merupakan metode pertama yang
keperawatan tingkat IV (n=40) diterapkan di Indonesia dengan
mengadopsi sistem avatar-based
Pre-test Post-test p- Nilai learning yang dilakukan dengan
Mean (SD) Mean (SD) value Beda mengunakan visualisai teknologi
Total skor 72.3 80.6 0.001 4.56
informasi dan komputer. Self-directed
self-directed (SD=8.97) (SD=13.9)
learning learning merupakan salah satu indikator
Domain skor dari kompetensi pendidikan keperawatan
Motivasi 33.7 35.2 0.04 2.19 yaitu pembelajaran sepanjang hayat (life-
belajar (SD=5.62) (SD=1.34) long learning). Sehingga peningkatan
perencanaan 22.6 30.8 0.001 5.98
kompetensi ini sangat penting untuk
dan (SD=4.51) (SD=9.03)
implementasi diperhatikan dalam pendidikan
Self- 19.1 24.3 0.001 3.56 keperawatan, karena pendidikan itu
monitoring (SD=3.71) (SD=5.17) berkelanjutan dan tidak akan pernah ada
Komunikasi 21.9 26.7 0.025 3.01 hentinya. Peningkatan stimulus self-
interpersonal (SD=6.98) (SD=8.31)
directed learning perlu dikembangkan

153
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.3 November 2017

dalam pendidikan kepearawatan sangat diperhatikan. Pembelajaran adalah


diperlukan. proses timbal balik sehingga dalam
Penelitian serupa dengan memenuhi tantangan seperti ini
pemanfaatan teknologi informasi dan diharapkan dosen mulai memiliki
komputer yang dilakukan di Australia kepekaan untuk segera merespon yang
dengan metode randomized controlled menjadi keluhan siswa. Penggunaan
trial menunjukan bahwa avatar-based media sosial seperti free group chatting
learning efektif dalam meningkatan bisa menjadi alternatif untuk
keterampilan mahasiswa keperawatan meningkatan respon terhadap kesulitas
dari mulai pengkajian sampai dengan mahasiswa.
evaluasi, disamping itu mahasiswa juga
melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi SIMPULAN DAN SARAN
dengan penerapan metode ini Penelitian ini menunjukan bahwa
(O’Flaherty, 2014). Studi lain yang real avatar-based learning efektif dalam
dilakukan oleh Claman (2014) di Amerika meningkatkan self-directed learning
Serikat menujukan bahwa dengan mahasiswa terutama pada aspek
pengunaan simulasi yang nyata peningkatan perencanaan dan
meningkatkan komunikasi dan implementasi serta self-monitoring. Self-
keterlibatan aktif mahasiswa dalam directed learning merupakan salah satu
proses pembelajaran. Selain itu Choi indikator dari kompetensi pendidikan
(2014) menegasakan bahwa keperawatan yaitu pembelajaran
penggunaan pembelajaran dengan sepanjang hayat (life-long learning).
metode virtual itu bisa diaplikasikan juga Merancang metode pembelajaran yang
untuk tindakan khusus seperti mampu meningakatan self-directed
pemasangan nasogatrik tub (NGT), learning mahasiswa sangat penting.
dimana proses ini jika hanya Respon yang cepat merupakan salah
dilaksanakan praktik saja tanpa ada satu aspek dari self-directed learning
skenario yang komprehensif itu tidak yang menjadi fokus kebutuhan
mampu meningkatkan sense of feeling mahasiswa. Penggunaan media sosial
mahasiswa. seperti free group chatting bisa menjadi
Berdasarkan kajian aspek self- alternatif untuk meningkatan respon
directed learning bahwa sebagian besar terhadap kesulitan mahasiswa.
dari mahasiswa membutuhkan respon
yang cepat ketika mereka mengalami UCAPAN TERIMAKASIH
kesulitan baik. Metode real avatar-based Terima kasih kepada Ristekdikti
learning ini merupakan metode yang yang sudah membiayai penelitian ini
efektif karena ketika mahasiswa memiliki pada skema dosen pemula tahun 2017.
kesulitas, mereka sudah disediakan
berbagai sumber (dalam hal ini jurnal DAFTAR PUSTAKA
dan buku-buku) yang lengkap yang Anderson, J.Page,A.Wendrof,D. (2013).
berkaitan dengan materi. Sehingga Avatar-Assisted Case Studies.
mereka bisa dengan cepat memecahkan Nurse Educator. Vol. 38,
masalah atau kesulitan yang dihadapi. No.3,pp.106-109.doi:
Respon yang cepat dalam proses 10.1097/NNE.0b013e31828dc26
pembelajaran merupakan suatu hal yang 0.
penting yang terkadang kurang

154
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.3 November 2017

American Nurse Association. (1980). Computers in Biology and


Definition of nursing. Medicine;57:103–115.doi:
Available from http://dx.doi.org/10.1016/j.compb
http://www.icn.ch/who-we- iomed.2014.12.006.
are/icn-definition-of-nursing/.
Flood,J.Commendador,K.(2016). Avatar
Assosiasi Pendidikan Ners Indonesia. Case Studies A Learning Activity
(2015). Pendidikan dan to Bridge the Gap Between
kurikulum keperawatan Available Classroom and Clinical Practice
from in Nursing Education. Nurse
http://www.kmshpeq.net/doc/ko Educator. Vol. 41, No. 1, pp. 3-4.
mp1/1_10/10_008/2_2_018_201 Doi.
10500_ kurikulum_ 10.1097/NNE.000000000000019
kbk_aipni_2010.pdf. 5.
Jones, T. Bowen,L.Morris,A. (2015). Liaw, eta al.(2014). Comparison of
Enhancing nursing students' Virtual Patient Simulation With
understanding of threshold Mannequin Based Simulation for
concepts through the use of Improving Clinical Performances
digital stories and a virtual in Assessing and Managing
community called ‘Wiimali’. Clinical Deterioration:
Nurse Education in practices; Randomized Controlled Trial.
15; 91-96.doi. Med Internet Res; 16(9): e214.
http://dx.doi.org/10.1016/j.nepr.2 doi: 10.2196/jmir.3322.
014.11.014.
Menzel, et al.(2014). Effectiveness of a
Calman, F.(2014). The impact of Poverty Simulation in Second
multiuser virtual environments Life®: Changing Nursing Student
on student engagement. Nurse Attitudes toward Poor People.
Education in Practice; International Journal of Nursing
15:13-16.doi. Education Scholarship; 11(1): 1–
http://dx.doi.org/10.1016/j.nepr.2 7. doi 10.1515/ijnes-2013-0076.
014.11.006.
O'Flaherty,J.Laws,T. (2014). Nursing
Choi., et al. (2015). A virtual reality student's evaluation of a virtual
based simulator for learning classroom.
nasogastric tube placement.

155

Vous aimerez peut-être aussi