Vous êtes sur la page 1sur 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberdayaan mayarakat merupakan upaya untuk memberikan


kekuasaan agar suara mereka didengar guna memberikan kontribusi kepada
perencana dan keputusan yang memengaruhi komunitasnya (Foy, 1994).
Pemberdayaan masyarakat yang baik berkaitan dengan kesehatan adalah
agar masyarakat dapat memulihkan atau meningkatkan kemampuan
komunitasnya untuk mampu berbuat sesuai harkat dan martabat mereka dalam
melaksanakan hak-hak dan tanggung jawabnya selaku anggota mayarakat yang
memerhatikan kesehatan sebagi acuan yang diprioritaskan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari pemberdayaan masyarakat?
1.2.2 Apa yang dimaksud ruang lingkup pemberdayaan masyarakat?
1.2.3 Apa saja cara-cara dalam pemberdayaan masyarakat?
1.2.4 Apa tujuan dan prinsip pemberdayaan masyarakat?
1.2.5 Apa saja model-model pemberdayaan masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari pemberdayaan masyarakat
1.3.2 Untuk mengetahui ruang lingkup pemberdayaan masyarakat
1.3.3 Untuk mengetahui cara-cara dalam pemberdayaan masyarakat
1.3.4 Untuk mengetahui tujuan dan prinsip pemberdayaan masyarakat
1.3.5 Untuk mengetahui model-model pemberdayaan masyarakat

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Konsep pemberdayaan masyarakat istilah konsep ini berasal dari Bahasa


Latin “conceptum”, artinta sesuatu yang dipahami. Konsep merupakan
abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata
atau simbol. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment), berasal dari kata power yang berarti kekuasaan atau
keberdayaan. konsep ini mengandung arti bahwa konsep pemberdayaan
mayarakat adalah transfer kekuatan melalui penguatan model sosial kelompok
untuk menjadikan masyarakat kolempok produktif untuk mencapai
kesejahteraan sosial.

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan dimana


masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaki situasi dan kondisi sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya
dapat terjadi apabila warga ikut berpartisipasi.

Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai pemberdayaan masyarakat


apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen
pembangun atau dikenal juga sebagai subjek. Disini subjek merupakan motor
penggerak, dan bukan penerima manfaat atau objek saja.

Pemberdayaan masyrakat menurut para ahli :

2.1.1 Menurut Supardan (2013), pemberdayaan masyarakat adalah


suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali,
mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang

2
kesehatan adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan.
2.1.2 Menurut Sukandarrumidi (2014), pemberdayaan masyarakat
mencakup pengertian community development (pembangunan
masyarakat) dan community-based development (pembangunan
yang bertumpu pada masyarakat) dan tahap selanjutnya muncul
istilah pembangunan yang digerakkan masyarakat.
2.1.3 Menurut Perkin dan Zimmerman (2015), pemberdayaan
didefinisikan sebagai suatu proses sengaja yang berkelanjutan,
berpusat pada masyarakat lokal, dan melibatkan prinsip saling
menghormati, refleksi kritis, kepedulian, dan partisipasi
kelompok dan melalui proses tersebut orang-orang yang kurang
memiliki bagian yang setara akan sumber daya berharga
memperoleh akses yang lebih besar dan memiliki kendali akan
sumber daya tersebut.

2.2 Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan harus dilakukan terus menerus, komprehensif dan


simultan sampai ambang tercapainya keseimbangan yang dinamis antara
pemerintah dan yang di perintah.

Menurut Indraha dalam I Nyoman Sumaryadi (2015:145) diperlukan


program pemberdayaan, seperti ;
2.2.1 Pemberdayaan politik
Bertujuan untuk meningkatkan bargaining position yang
dilakuakn perintah terhadap pemerintah. Melalui bargaining
tersebut yang diperintah mendapatkan apa yang merupakan
haknya dalam bentuk barang, jasa, layanan, dan kepedulian
tanpa merugikan orang lain.

3
2.2.2 Pemberdayaan ekonomi
Upaya untuk meningkatkan kemampuan yang di perintah
sebagai konsumen untuk berfungsi sebagai penanggung dampak
negative pertumbuhan, pemikul beban pembangunan, dan
penderita kerusakan linngkungan
2.2.3 Pemberdayaan sosial budaya
Bertujuan meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia
melalui human infestment guna meningkatkan nilai manusia dan
perilaku seadil-adilnya terhadap manusia
2.2.4 Pemberdayaan lingkungan
Pemberdayaan lingkungan merupakan program perawatan dan
pelestarian lingkungan, supaya antara yang diperintah dan
lingkungannya terdapat hubungan saling menguntungkan. Untuk
keberhasilan penyelenggaraan berbagai upaya pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan lebih difokuskan pada :
2.2.4.1 Menigkatnya perubahan perilaku dan kemandirian
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
2.2.4.2 Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam sistem
peringatan dini, penanggulangan dampak kesehatan
akibat kurang atau tidak terlaksananya pemberdayaan
lingkungan
2.2.5 Pemberdayaan IPTEK
Pemberdayaan IPTEK merupakan program yang wajib
dilakukan karena IPTEK sangat berpengaruh pada semua aspek
kehidupan yang sudah menggunakan alat elektronik untuk
semua aspek tersebut. Penggunaan ilmu pengetahuan dan
yeknologi yang baik akan membantu masyrakat dalam
melakukan aktivitas dan dapat mempermudah dalam proses
pemberdyaan itu sendiri.

4
2.3 Cara-cara Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan


pemberdayaan pada masyarakat dengan melakukan pendekatan research dapat
dijelaskan sebagai berikut :
2.3.1 Pengembangan masyarakat membutuhkan adanya cara atau
pendekatan yang mampu mengungkapkan kebutuhan
masyarakat. Kebutuhan masyarakat tidak cukup diprediksi dari
luar. Masyarakat sendirilah yang paling mengetahui apa yang
menjadi kebutuhan mereka. Ukuran-ukuran kebutuhan tidak
dapat begitu saja ditetapkan dengan kebutuhan-kebutuhan luar.
Disinilah action research merupakan cara untuk mengungkapkan
kebutuhan masyarakat.
2.3.2 Pengembangan masyarakat pedesaan membutuhkan keterlibatan
seluruh lapisan masyarakat, pengembangan yang tidak
melibatkan seluruh lapisan akan sulit memahami program-
program yang dirumuskan mereka dan tidak akan terjadi proses
internalisasi. Adanya partisipasi mereka merupakan syarat
tercapainya pengembangan masyarakat.
2.3.3 Dalam pengembangan masyarakat dibutuhkan situasi yang
demokratis dan partisipasi. Dalam situasi yang demokratisa ini
memungkinkan semua masalah kebutuhan dan gagasan dapat
berkembang. Action research sebagai pendekatan melibatkan
seluruh lapisan masyarakat sehingga memungkinakan
tumbuhnya situasi di atas.
2.3.4 Perubahan masyarakat pedesaan tidak bisa dilepaskan dari nila-
nilai atau budaya local. Adakalanya budaya lokal merupkan
penghambat dari perubahan dan adaklanya merupakan potensi.
Dalam rangka pengembangan masyarakat pedesaan, action
research mampu menggali dan memanfaatkan budaya atau nilai-
nilai lokal tersebut.

5
2.3.5 Action research adalah merupakan meknisme penyadaran
masyarakat dalam rangka membebaskan diri dari kungkungan
sosio-psikologis dan cultural yang mulai membelenggu. Bentuk
kesadaran itu berupa terciptanya aksi-refleksi dalam kehidupan
masyrakat dan oengakuan akan eksistensi manusia sebagi subjek
dalam masyrakat. Manusia dipandang dan diperluakan sebagai
pelaku dan bukan sebagai objek perubahan dan bukan sebagai
objek perubahan. Implikasinya adalah bahwa masyarakat
sendirilah yang akan merumuskan, memecahkan, melaksanakan
dan mengikuti program-program sesuai dengan kemampuannya
sendiri.
2.3.6 Dalam rangka pengembangan masyarakat yang mandiri
dibutuhkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya local baik
potensi alam, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman-
pengalaman masyarakat. Disini action research merupakan cara
untuk menumbuhkan motivasi untuk mau menggali dan
memanfaatkan sumber daya local seacra mandiri.

2.4 Tujuan dan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat yang menjadi upaya perubahan memiliki


tujuan dan juga prinsip yang di junjung sebelum melanjutkan kepada proses
yang lebih mendalam. Berikut merupakan tujuan dan prinsip yang dimiliki.
Tujuan pemberdayaan masyrakat menurut Wahyudin (2012), sebagai
berikut :
2.4.1.1. Individu, keluarga, dan masyarakat tahu, mampu dan mau
mempraktekan serta dapat memelihara, mengatasi serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri.
2.4.1.2. Individu, keluarga dan masyarakat tahu, mampu, dan mau
berperan serta dalam gerakan pemberdayaan di wilayahnya
2.4.1.3. Masyarakat melakuakn kegiatan pembangunan kesehatan
melalui pendekatan edukatif

6
2.4.1.4. Adanya upaya kesehatan yang bersumber dari potensi yang
ada di masyarakat
2.4.1.5. Adanya informasi tentang hasil pelaksanaan kegiatan
gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya
pelayanan kesehatan dalam bentuk desa sehat

Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan :

2.4.2.1 Penyadaran
Penyadaran berarti bahwa masyarakat secra keseluruhan
menjadi sadar bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan
masalah-masalah yang harus diselesaikan.
2.4.2.2 Pelatihan
Pelatihan disini bukan hanya belajar membaca, menulis, dan
berhitung tetapi juga meningkatkan keterampilan,
kerumahtanggaan, industry melalui sosialisa berupa
pendidikan dan praktek.
2.4.2.3 Pengorganisasian
Masyarakat tidak mungkin diorganisir tanpa adanya
pertemua-pertemuan yang diselenggarakan secara rutin
untuk mengambil keputusan-keputusan dan melihat apakah
keputusan yang telah diambil dapat berjalan dengan baik
atau sebaliknya.
2.4.2.4 Pengembangan kekuatan
Pada saat masyarakat merasa memilki potensi atau
kekuatan, mereka tidak akan mengatakan “kami tidak bisa”
tetapi mereka akan mengatakan “kami mampu”. Hal ini
dapat membuat masyarakat memiliki rasa percaya akan
kemapuan yang ia miliki.
2.4.2.5 Membangun dinamika
Membangun dinamika berarti bahwa masyarakat itu snediri
yang memutuskan dan melaksanakan program-program
yang sesuai denagn rencana yang telah diputuskan sendiri.

7
2.5 Model-model Pemberdayaan Masyarakat

Model-model pemberdayaan masyarakat yang terdapat di masyarakat,


yaitu :
2.5.1 Pos Pelayanan Terpadu
Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu
(Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu
oleh petugas kesehatan. Posyandu merupakan salah satu Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
2.5.2 Pondok Bersalin Desa
Pondok bersalin Desa (POLINDES) adalah salah satu bentuk
peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak
termasuk KB didesa (Depkes RI, 1999) polindes dirintis dan
dikelola oleh pamong desa setempat.
2.5.3 Pos Obat Desa
POD (Pos Obat Desa) adalah Wujud peran serta masyarakat
dalam hal pengobatan sederhana terutama bagi pengobatan
sederhana, terutama bagi penyakit yang sering terjadi pada
masyarakat setempat. (Sumber: Profil Peran serta Masyarakat
dalam Pembangunan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI
tahun 2003)
2.5.4 Dana Sehat
Dana asehat merupakan dana yang dikumpulkan dan telah
dihimpun dari berbagai kelompok masyarakat dengn tujuan
pembiayaan kesehatan yang ada.
2.5.5 Lembaga Swadaya Masyarakat
Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah
organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok

8
orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan
kepadamasyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh
keuntungan dari kegiatannya.
2.5.6 Saka Bhakti Husada
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan,
pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan
pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada
masyarakat dalam bidang kesehatan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk


menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran kemauan dan
kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan

Dalam pelaksanannya pemberdayaan masyarakat dapt dipengaruhi oleh


cara berkomunikasi yang baik dan kepimimpinan yang baik agar masyarakat
dapat percaya dan turut ikut serta dalam pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat khususnya dibidang kesehatan

3.2 Saran
Para pelaksana pemberdayaan masyarakat ini harus meemrhatikan aspek
yang memang menjadi dasar dari pemberdayaan masyarakat. Sebagai seorang
perawat yang mengambil andil dalam pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan, perawat tersebut harus dapat meyakinkan dengan menggunakan
komunikasi yang mudah dan memberikan ilmu yang dapat merubah perilaku
yang dimiliki masyarakat khususnya perilaku yang masih tidak benar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wahydin, 2012. Gerakan pemberdayaan masyarakat sebuah tinjauan konsep


dalam upaya menekan penyalahgunaan narkoba. Dikutip 29 mei 2013 oleh
kuliahkeperawatan9.blogspot.co.id
Supardan, Drg. Iman.2013 Pemberdayaan Masyarakat Bidang kesehatan.
http://doktergigi=semarang.blogspot.com/2013/06/pemberdayaan-masyarakat-
bidang-kesehatan.html

https://syahrullegiarto.wordpress.com/2016/03/03/pemberdayaan-masyarakat-di-
bidang-kesehatan/
Elwamendri.wordpress.com
Wikipedia.org

11

Vous aimerez peut-être aussi