Vous êtes sur la page 1sur 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas

1. Faktor Fisiologis
a. Frekuensi penyakit atau operasi dalam 12 bulan.
b. Tipe penyakit atau operasi dalam 12 bulan terakhir.
c. Status kardiopulmonar ( mis. Dipsneu, nyeri dada ).
d. Status Mosculoskeletal ( mis. Penurunan massa otot ).
e. Pola tidur.
f. Keberadaan nyeri, pengontrolan nyeri.
g. Tanda-tanda vital : Frekuensi pernafasan dan nadi kembali ke tingkat
istirahan alam lima menit setelah latihan, tekanan darah kembali
seperti semula dalam lima sampai sepuluh menit setelah latihan.
h. Tipe dan frekuensi aktivitas latihan
i. Kelainan hasil laboratorium seperti penurunan konsentrasi O2 arteri,
penurunan kadar hemoglobin, kadar elektrolit yang tidak normal.

2. Faktor Emosional
a. Suasana hati (mood), depresi, cemas.
b. Motivasi.
c. Ketergantungan zat kimia ( mis. Obat-obatan, alkohol, nikotin ).
d. Gambaran diri.

3. Faktor Perkembangan
a. Usia.
b. Jenis kelamin.
c. Kehamilan.
d. Perubahan massa otot karena perubahan perkembangan.
e. Perubahan sistem skeletal karena perubahan perkembangan.
B. Pengkajian (Hidayat, 2012)

1. Riwayat keperawatan sekarang


Pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi alasan pasien yang
menyebabkan terjadinya keluhan atau gangguan mobilitas dan imobilitas,
seperti adanya nyeri, kelemahan otot, kelelahan, tingkat mobilitas dan
imobilitas, daerah terganggunya mobilitas dan imobilitas, dan lama
terjadinya gangguan mobilitas
2. Riwayat keperawatn penyakit yang pernah diderita
Pengkajian riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan
mobilitas, misalnya adanya riwayat penyakit sistem neurologis
(kecelakaan cerebrovascular, trauma kepala, peningkatan tekanan
intrakranial, miastenia grafis, guilainbarre, cidera medula spinalis, dll),
riwayat penyakit sistem kardiovasculer (infark miokard, gagal jantung
kongestif), riwayat penyakit sistem muskulokeletal (osteoporosis, fraktur,
astritis), riwayat penyakit sistem pernafasan (penyakit paru obstruksi
menahun dan pneumonia), riwayat pemakaian obat seperti sedativa,
hipnotik, depresan sistem saraf pusat, laksansia, dll
3. Kemampuan fungsi motorik
Pengkajian fungsi motorik antara lain pada tangan kanan dan kiri, kaki
kanan dan kiri untuk menilai ada atau tidaknya kelemahan, kekuatan atau
spastis.
4. Kemampuan mobilitas
Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai
kemampuan gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan
berpindah tanpa bantuan. Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah
sebagai berikut
a. Tingkat Aktvitas atau Mobilitas
1.) Tingkat 0: mampu merawat diri sendiri secara penuh
2.) Tingkat 1: memerlukan penggunaan alat
3.) Tingkat 2: memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
4.) Tingkat 3: memerlukan bantuan pengawasan orang lain, dan
peralatan
5.) Tingkat 4: sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau
berpartispasi dalam perawatan
5. Kemampuan rentang gerak
Pengkajian rentang gerak (range of motion)-ROM) dilakukan pada
daerah seperti bahu, siku, lengan, panggul, dan kaki
6. Perubahan intoleransi aktivitas
Pengkajian intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan perubahan
pada sistem pernafasan, antara lain: suara nafas, analisis gas darah,
gerakan dinding thorak, adanya mukus, batuk yang produktif diikuti
panas, dan nyeri saat respirasi. Pengkajian intoleransi aktivitas terhadap
perubahan sistem kardiovasculer seperti nadi dan tekanan darah,
gangguan sirkulasi perifer, adanya trombus serta perubahan tanda vital
setelah melakukan aktivitas atau perubahan posisi.
7. Kekuatan otot dan gangguan koordinasi
Dalam mengkaji kekuatan otot dapat ditentukan kekuatan secara bilateral
atau tidak. Derajat kekuatan otot dapat ditentukan dengan:
Skala Presentase kekuatan Karakteristik
normal
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan,
kontraksi otot, dapat
dipalpasi
2 25 Gerakan otot penuh
melawan gravitasi
dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal
melawan gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang
normal melawan
gravitasi dan melawan
tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal
gerakan penuh yang
normal melawan
gravitasi dan tahanan
penuh

8. Perubahan Psikologis
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan
mobilitas dan imobilitas antara lain perubahan perilaku, peningkatan
emosi, perubahan dalam mekanisme koping, dll.

C. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC


1. (00092) Intoleran (0005)Toleransi terhadap (4310) Terapi
Aktivitas aktivitas: Aktivitas, Definisi:
berhubungan 1.(000501)Dipertahankan peresapan terkait
dengan imobilitas pada dari dengan
(Nanda, 2015- skala 3 (cukup terganggu) Menggunakan
2017) ditingkatkan ke skala 5 bantuan aktivitas
(tidak terganggu) fisik, kognisi,
2. (000516) Kekuatan sosial dan spiritual
tubuh bagian atas untuk
dipertahankan pada skala meningkatkan
2 (banyak terganggu) frekuensi dan
ditingkatkan ke skala 5 durasiaktivitas
(tidak terganggu) kelompok.
3. (000518) Kemudahan Aktivitas-aktivitas:
Dalam melakukan 1. Bantu clien
Aktivitashidup harian untuk
dipertahankan pada skala Mengidentifikasi
3 (cukup terganggu) aktivitas yang
ditingkatkan ke skala 5 diinginkan
(tidak terganggu) 2. Dorong aktivitas
kreatif yang tepat
3.Bantu clien
menjadwalkan
waktu-waktu
spesifik terkait
dengan aktivitas
harian
4. Identifikasi
strategi untuk
meningkatkan
partisipasi terkait
dengan aktivitas
yangdiinginkan
5.Bantu clien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
bermakna

2. (00088) Hambatan (0200) Ambulasi : (6490) Pencegahan


berjalan 1.(020002)Dipertahankan Jatuh
berhubungan pada skala 3 (cukup Definisi:
dengan kendala terganggu) ditingkatkan melaksanakan
lingkungan ke skala 5(tidak pencegahan khusus
terganggu) dengan pasien yang
2. (020011) Berjalan memiliki resiko
dalam jarak yang sedang cidera
dipertahankan pada skala karena jatuh.
4 (sedikit terganggu) Aktivitas-aktivitas:
ditingkatkan ke skala 5 1.Identifikasi
(tidak terganggu) Perilakudan faktor
3. (020016) yang mempengaruhi
Menyesuaikan dengan resikojatuh
perbedaan tekstur 2.Letakkan benda
permukaan atau lantai benda dalam
dipertahankan pada skala jangkauan yang
4 (sedikit terganggu) dan mudah bagi pasien
ditingkatkan ke skala 5 3.Ajarkan pasien
(tidak terganggu) bagaimana jika
jatuh untuk
meminimalkancidera
4.Tempatkan busa
ditempat duduk
pasien untuk
mencegah pasien
terjatuh dengan
tepat
5.Hindari
meletakkansesuatu
secara tidak teratur
dipermukaanlantai.
3. (00085) Hambatan (0208) Pergerakan (1400) Managemen
mobilitas fisik 1.(020801)Keseimbangan Nyeri
berhubungan dipertahankan pada skala Definisi:
dengan 3 (cukup terganggu) pengurangan atau
nyeri ditingkatkan pada skala 5 reduksi nyeri
(tidak terganggu) sampai pada tingkat
2. (020804) Gerakan kenyamanan yang
sendi dipertahankan pada dapatditerima oleh
skala3(cukup terganggu) pasien.
ditingkatkan ke skala 5 Aktivitas-aktivitas:
(tidak terganggu) 1.Gali pengetahuan
3. (020814) Bergerak dan kepercayaan
dengan mudah pasienmengenai
dipertahankan pada skala nyeri.
2(banyak terganggu) 2.Bantu keluarga
ditingkatkan ke skala dalam mencari dan
5(tidak terganggu) Menyediakan
dukungan
3.Gunakan tindakan
pengontrol nyeri
sebelum nyeri
bertambah berat
4.Dukung istirahat
atau
tidur yang adekuat
untuk membantu
penurunan nyeri
5. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri

D. Evaluasi Keperawatan (Hidayat, 2012)

Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi


gangguan mobilitas adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan fungsi sistem tubuh
2. Peningkatan kekuatan dan pertahanan otot
3. Peningkatan fleksibilitas sendi
4. Peningkatan fungsi motorik, perasaan nyaman pada pasien dan ekspresi
pasienmenunjukkan keceriaan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia


memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan
adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan
dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan
system persyarafan dan system skeletal. Dimana Orang sakit memerlukan waktu
yang lama ditempat tidur sehingga mereka mempunyai masalah dalam menjaga
aktivitas/gerakan sehingga perawat perlu membantu pasien untuk menjaga
kemampuan yang bergerak serta untuk mencegah penyulit-penyulit yang timbul
akibat keadaan kurang bergerak(imobil). Selain itu, ada kelompok tertentu yang
terutama digunakan untuk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur
tubuh.

Kebutuhan aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling


berhubungan dengan kebutuhan dasar dan tidur, dan saling mempengaruhi
manusia yang lain seperti istirahat. Suatu mobilisasi mempunyai banyak tujuan,
seperti mengekspresikan emosi dengan gerakan nonverbal, pertahanan diri,
pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan rekreasi.
Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system saraf, otot,
dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik tanpa adanya gangguan misalnya
mengalami trauma tulang belakang, cidera otak berat disertai fraktur pada
ekstremitas dans ebagainya.

Aktivitas sebagai salah satu tanda bahwa seseorang itu dalam keadaan sehat.
Seseorang dalam rentang sehat dilihat dari bagaimana kemampuannya dalam
melakukan berbagai aktivitas seperti misalnya berdiri, berjalan dan bekerja.
Kemampuan aktivitas seseorang itu tidak terlepas dari keadekuatan sstem
persyarafan dan sistem skeletal.Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau
keadaan bergerak dimana manusia memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi gangguan aktivitas yang mungkin di


alamai pada manusia.
2. Bagaimana rencana asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada klien
dengan gangguan aktivitas.

C. Tujuan

1. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi gangguan aktivitas pada


manusia.
2. Mengetahui rencana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
aktivitas.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah keperawatan dasar
Dosen Pembimbing : Ns. Erni Suprapti, M.kep

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Retta Tri Kurniawati (17.072)


Rini Setyaningsih (17.074)
Rury Apriyani (17.076)
Seno Aji Prabowo (17.078)
Shinta Putri N (17.080)
Sohibul Hasan (17.081)
Sugiyanto (17.083)
Supembri (17.085)

AKADEMI KEPERAWATAN
KESDAMIV/DIPONEGORO
SEMARANG 2018
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah
satutandakesehatanadalahadanyakemampuanseseorangtidakterlepasdarikeade
kuatan system persarafandanmusculoskeletal.Aktivitasadalahsuatu energy
ataukeadaanbergerak di
manamanusiamemerlukanuntukdapatmemenuhikebutuhanhidup.

Imobilitasatauimobilisasimerupakankeadaandimanaseseorangtidakdapatbe
rgeraksecarabebaskarenakondisi yang mengganggupergerakan (aktivitas).

Mobilitasataumobilisasimerupakankemampuanindividuuntukbergerakseca
rabebas,
mudahdanteraturdengantujuanuntukmemenuhikebutuhanaktivitasgunamempe
rtahankankesehatannya,
sebaliknyakeadaanimobilisasiadalahsuatupembatasangerakatauketerbatasanfis
ikdarianggotabadandantubuhitusendiridalamberputar, dudukdanberjalan,
halinisalahsatunyadisebabkanolehberadapadaposisitetapdengangravitasiberku
rangsepertisaatdudukatauberbaring

B. Saran

Dengan ini diharapkan mahasiswa dapat mampu memahami dan


mendalami kebutuhan aktivitas yang merupakan kebutuhan dasar manusia
yang sangat mendasar serta disarankan kepada para pembaca dan pendengar
disekitarnya agar dapat lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang
pemenuhan kebutuhanaktivitas pada Rumah Sakit dapatmengaplikasikannya
dalam dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, WahitIqbal, LilisIndrawatidanJoko Susanto.2015. Buku Ajar Ilmu


KebutuhanDasarManusia.Jakarta :SalembaMedika
Tarwotodan Wartonah.2011.Kebutuhan DasarManusiadan Proses Keperawatan.
Jakarta: SalembaMedika

Hidayat, A. Aziz Alimul.2013.PengantarKebutuhanDasarManusia – Aplikasi


Konsepdan Proses Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika

Syaifudin.2009.Anatomi TubuhManusiaUntukMahasiswaKeperawatan. Jakarta.


SalembaMedika

Tarwoto, RatnaAryanidan Wartonah.2009.Anatomi danFisiologiUntukMahasiswa


Keperawatan. Jakarta. CV. Trans Info Media

Vous aimerez peut-être aussi