Vous êtes sur la page 1sur 9

Nama : Regina Desyanda F

Nim : P05120217023

Kelas : 2A

A. ADAPTASI FISIOLOGIK PADA MASA KEHAMILAN

Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada alat kandungan, dan juga
organ lainnya.

1. Perubahan Pada Sistem Reproduksi (Pembesaran Uterus)

Estrogen dan progesterone diduga utama dalam pertumbuhan uterus akibat hyperplasia
(peningkatan jumlah sel ), Selama berbulan-bulan awal kehamilan. Pertumbuhan ini tidak
dipengaruhi oleh efek mekanis embrio yang berkembang. Pertumbuhan ini membuat dinding
uterus semakin kuat, bukan melemah. Karena jumlah sel otot semakin meningkat disertai
peningkayan jumlah jaringan elastic dan jaringn fibrosa. Oleh karena itu pembesaran uterus
terjadi karena ada kombinasi antara hipertrofi (peningkatan ukuran sel ) dan pengruh mekanis
tekanan interior terhadap dinding uterus seiring perkembangan janin didalam kandungan.
Selam bulan bulan pertama kehamilan, terjadi peningkatan pembuluh darah dan pembuluh
limfe uterus. Akibatnya terjadi vaskularisasai,kongesti dan edema. Ketiga hal ini kemungkinan
besar menyebabkan kelunakan uterus secara keseluruhan, dan bila dikombinasi dengan
hipertrofi kelenjar serviks, menyebabkan munculnya tanda Chadwick, goodell, dan hegar. Tanda
Chadwick merupakan warna kebiruan atau keunguan pada vulva dan mukosa vagina, termasuk
lubang vagina pada serviks. Tanda goodell merupakan pelunakan serviks yang tadinya sekeras
ujung hidung pada kondisi tidak hamil melunak menjadi seperti bibir pada kondisi hamil. Tanda
hegar merupakan kondisi ismus menjadi lunak dan mudah tertekan. Ketiga tanda itu merupakan
bukti yang terdapat pada usia kehamilan sekitar enam minggu.

Tanda lain kehamilan yang diakibatkan oleh pembesaran uterus adalah pembesaran
abdomen. Pembesaran ini adalah dimulai dari bulan keempat kehamilan, yakni saat uterus
semakin besar dan menjadi salah satu organ abdomen. Abdomen menjadi lebih menonjol saat
wanita hamil tersebut berdiri disbanding ketika ia berbaring. Pembesaran uterus yang disertai
penipisan progresif dinding uterus membuat janin lebih trliahat dalam diagnosis kehamilan.
Uterus berubah dari organ yang hamper solid pada keadaan sebelum hamil. Ketebalan didding
uterus yang awalnya hanya 5 mm dan beratnya kurang lebih 2 ons menjadi lebih dari 2 pon
pada usia kehamilan cukup bulan. Dan kapasitas awal kurang dari 10 ml meningkat 500 hingga
seribu kali lebih besar hingga mencapai 5000 ml atau lebih.

2. Perubahan kardiovaskuler atau hemodinamik

Perubahan hemodinamik memudahkan system kardiovaskuler pada ibu memenuhi kebutuhan


janin sambil mempertahankan status kardiovaskulernya sendiri. Perubahan – perubahan ini
disebabkan oleh peningktan kadar estrogen, progesterone dan prostaglandin dan perubahan ini
akan kembali noramal setelah kehamilan berakhir.

Volume darah total ibu meingkat sekitar 30- 50% pada kehamilan tunggal dan 50% pada
kehamilan kembar. Volume darah total merupakan kombinasi volume plasma yang meningkat
75% dan volume sel darah merah yang meningkat 33%. Dari nilai sebelum hamil. Semua ini
menyebabkan hemodilusi,yang terlihat pada kadar hematrokit rendah, yang dikenal denga
anemia fisiologis pada kehamilan yang terjadi pada usia kehamilan 24-32 minggu. Peningkatan
volume darah total dimulai pada awal trimester yang prtama, yang kemudian meningkat pesat
pada pertengahan kehamilan dan kemudian melambat hingga umur kehamilan 32 minggu.
Setelah itu volume darah menjadi relative stabil.

Pada akhir kehamilan memposisikanwanita pada posisi tlaentang dapat menyebabkan uterus
yang sekarang berat dan berat dengan cepat menekan aliran balik vena sampai membuat
pengisian jantung menurun. Pada 10% wanita hal ini dpat menyebabkan hipotensi arterial dan
wanita dapat menjadi pingsan atau kehilngan kesadaran. Hal ini dapat diatasi dengan wanit
tersebut berbaring miring atau duduk. Curah jantung tyang merupakan hail dari frekuensi
denyut jantung dan volume sekucup meningkat bermakna pada awal kehamilan. Dan tetap
meningkat epanjang masa hamil.
3. Perubahan Pada Ginjal (perkemihan)

Ada perubahan signifikan pada sisitem ginjal selama kehamilan. Yang memampukan organ
wanita bukan hanya mengella zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat eningkatan volume
darah dan curah jantung juga system metabolosme, tetapi juga menjadi organ utama yang
mengekskresi produk sisa dari janin. Selai itu ginjal juga sngat penting sebagai media yag
meretensi natrium dan mempertahankan keseimbanga selama kehamilan srta
mempertahankan tekanan darah arteri melalaui system rennin-angiostensi. Semua komponen
dalam sisitem tersebut yang dihasilkan baik dari ibu maupun dari janin mengalami peningkatan
pada kehamilan normal.vhal ini sebagian disebabkan oleh tingginya kadar estrogen.

Pada normal berkemih wanita yang tidak hamil pada siang hari berkebalikan dengan pla wanita
yang hamil. Wanita yang hamil mengumpulkan cairan (air dan natrium) selama siang hari dalam
bentuk edema dependen akibat tekanan uterus pada pembuluh darah panggul dan vena kava
inferior dan kemudian mengekskresi cairan tersebut pada malam hari(nokturia) melalaui kedua
ginjal ketika wanita berbarinhg, terutama pada posisi lateral kiri. Akibat yang ditimbulkan antara
lain adalah peningkatan resiko infeksi saluran kemih pada saat hamil dan pasca partum,
frekuensi berkemih bertambah, cenderung terjadi glikoseria, proteinuria.

4. Perubahan pada paru (respirasi)

System respirasi ibu mengangkut oksigen ked an membuang kabondioksida dari janin, serta
menyediakan energy untuk sel-sel ibu itu sendiri janin dan plasenta.faktor faktor yang
mempengaruhi perubahan pulmonal meliputi pengaruh hormonal dan perubahan mekanis.
Perubahan mekanis meliputi elevasi posisi istirahat diafragma kurang lebih 4 cm, peningkatan 2
cm tranversal saat sudut subkostal dan iga bawah melebar, serta lingkar toraks melingkar kurang
lebih 6 cm. semua perubahan ini disebabkan olh pembesaran uterus akibat tekanan keatas.
Pengaruh hormonal estrogen terhadp enggogerment kapiler melalui saluran pernafasan dan
efek progesterone terhdap relaksasi otot polos bonkiol dan relak sasi otot serta kartilago pada
region toraks

5. Perubahan system pencernaan


Perubahan pada saluran cerna memungkinkan pengangkutan nutrian untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan janin dan perubahan ini dibawah pengaruh hormone dan mekanis.hal ini
yang perlu diingat oleh bidan adalah bahwa banyak diantara perubahan ini tanggung jawab
terhadap sejumlah rasa ketidaknyamanan yag dialami selama kehamilan. Estrogen
menyebabkan aliran darah kemulut sehngga gusi menjadi rapuh, dan dapat menimbulkan
gingivitis. Hal ini juga dapat mendorong ibu memperhatikan perawatan gigi dan mulut. Tetapi
buka karena ia akan kehilangan kalsium. Saliva menjadi lebih asam tetapi jumlahnya tidak
menigkat.

Tinus pada sfingter osefagus bagian bawah melemah dibawah pengaruh progesterone yang
menyebabkan relaksasi otot polos. Pergeseran diafragma dan penekanan akibat pembesaran
uterus yang dipeburuk oleh hlangnya tonus sfingter menyebabakan reflex dan nyeri ulu hati.
Kerja progesterone pada otot otot polos mentebabakan lambung hipotonusdisertai penurunan
motilitas dan waktu pengosongan yang memanjang. Semua perubahan ini dialami seluruh
saluran usus halus. Efek progesteronmenjadi lebih jelas seirirng kemajuan kehamilan dan
peningkatan jadar progesterone. Yang berefek memperpanjang lama absorbs nutrient, mineral
dan obat-obatan. Perubahan pada traktus gastro intestinal terutama disebabkan oleh relaksasi
otot polos. Keadaan ini dipicu oleh tingginya kadar Progesteron selama kehamilan Relaksasi
sfingter oesophageus menyebabkan regurgitasi asam lambung sehingga menyebabkan keluhan
panas didada ( heartburn ) Sekresi dan motilitas lambung menurun sehingga pengosongan
lambung terhambar, keadaan ini menyebabkan pencernaan semakin efisien namun
menyebabkan rasa mual. Motilitas usus halus menurun sehingga absorbsi akan berlangsung
lebih lama. Motilitas usus besar menurun sehingga absorbsi lebih lama namun menyebabkan
obstipasi. Pertumbuhan janin dan uterus meningkatkan ras haus dan selera makan

6. Sistem kekebalan
Kadar serum IgA dan IgM meningkat selama kehamilan karena adanya peningkatan resiko
infeksi.
7. Sistem Integumen
o Terjadi pigmentasi pada payudara, abdomen, vulva dan muka (chloasma)
o Linea alba menjadi linea nigra
o Muncul striae gravidarum

8. Sistem Metabolisme
o Terjadi perubahan metabolisme
o Metabolisme basal meningkat
o Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme ibu dan janin
o Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah seperti hiperemesis, diabetes dan
lain-lain.
o Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik koloid interstisial

9. Darah dan Pembekuan Darah


o Volume plasma, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu, mencapai maksimum pada 30-34
minggu sampai dengan persalinan
o Massa RBC, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu
o WBCs, meningkat selama kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi
o Platelets meningkat selama kehamilan dalam batas normal
o Faktor-faktor pembekuan adalah meningkatnya fibrinogen (I, VII, VIII, IX, X), menurunnya
faktor XI dan XII, sedangkan protrombin (F II) dan F XII tidak berubah

10. Perubahan BB dan IMT


o Suatu metode untuk mengetahui penambahan BB optimal
o Untuk rekomendasi penambahan BB
o IMT BB(Kg)/ (TB(m))2
o Kategori BMI, rendah (BMI 26-29) 7 s/d 11,5
o 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg
o 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
o Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg adalah :
Berat badan (kg)
Janin 0,6
Plasenta Cairan amnion 0,9
Peningkatan berat uterus 0,4
Peningkatan berat payudara 1,5
Peningkatan volume darah 1,4
Cairan ekstra seluler 3,5
Lemak 3-4

Total 12,5 kg

11. Perubahan Sistem Persyarafan

• Gangguan pada efisiensi tidur


• Masalah pada pemusatan perhatian dan memori

B. ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN

1. Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan
wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap
kenyataan ini dan arti bagi semua ini bagi dirinyamerupakan tugas psikologis yang paling
penting bagi dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih 80% wanita
mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi
wanita terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk
hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti
kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Hasrat seksual pada trimester pertama sangat
bervariasi antara wanita satu dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami
peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu
terjadinya penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka
terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang
besar dan cinta kasih tanpa seks.

2. Trimester II

Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika
wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa ketidaknyamanan yang normal yang dialami
oleh ibu hamil. Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang menjadi
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester ini yakni
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.

Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua,kurang lebih 80% wanita
mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibandingkan dengan
trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua hampir terbebas dari segala ketidaknyamanan
fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin
banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan
dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang pencari kasih sayang dari
pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan
seksual.

3. Trimester III

Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Ia mulai
menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan
kelahiran sang bayi. Dan dalam trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan
kelahiran bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala persalinan.

Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas dengan kehidupan bayinya
dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti akan lahir abnormal, terkait dengan
persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali dan hal –hal lain yang tidak diketahui),
apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat
tendangan bayi.

Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak
istimewa khusus lain selama ia hamil, perpisahan antara ia dan bayinya tidak dapat dihindari,
dan perasaan kehilangana karena uterusnya yang penuh tiba – tiba akan mengempis dan
kosong.

Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir
kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek,berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat
besar dan konsisten dari pasangannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual akan
menghilang seiring dengan membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative
possisi dalam berhubungan seksual dan metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat
membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan
cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka
dengan tenaga kesehatan khususnya bidan menjadi sangat penting

Vous aimerez peut-être aussi