Vous êtes sur la page 1sur 8

KARSINOMA MEDULER TIROID

DIAGNOSIS MELALUI BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS

Poppy M. Lintong
Maria Sambuaga

Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


Email: magda_plin@yahoo.com

Abstract: Medullary carcinoma of the thyroid is a rare thyroid cancer that is derived from
parafollicular cells (C cells) of the thyroid gland. It only accounts for approximately 5% of all
thyroid neoplasms. We reported a case of medullary carcinoma of the thyroid in a 44-year-old
woman with tetraparesis, hypokalemia, and diarrhea. She also had two lumps in the anterior
and left part of her neck. Medullary carcinoma was diagnosed by using fine needle aspiration
biopsy (FNAB) of both lumps. The smears showed rich cellularity of variated cells from small
and large round cells, spindles, and with plasmacitoid and hyperchromatic nuclei. These cells
were dispersed and clustered. The background of the amyloid mass (amorphous material)
showed as magenta masses with an MGG stain and orange masses with a Pap’s stain. The
amyloid material is one of the diagnostic features of medullary carcinoma of the thyroid. The
diagnosis can be confirmed with the patient’s blood calcitonin serum. In this case, we already
performed an immunocytochemical stain of calcitonin but it was negative. Altough the
calcitonin stain was negative, this medullary carcinoma of the thyroid could not be excluded
because the patient still showed clinical symptoms due to hypercalcitoninemia. Some studies
reported that the immunoreactive reaction of the calcitonin were more than 25% of the tumor
cells.
Keywords: medullary carcinoma thyroid, amyloid, fine needle aspiration biopsy

Abstrak: Karsinoma meduler tiroid adalah keganasan kelenjar tiroid yang berasal dari sel-sel
parafolikuler (sel C) kelenjar tiroid. Tumor jenis ini jarang ditemukan, hanya sekitar 5 % dari
semua kanker tiroid. Kami melaporkan kasus seorang wanita berusia 44 tahun dengan gejala
klinis tetraparesa, hipokalemia, diare, dan disertai adanya dua benjolan sebesar bola pingpong
pada leher bagian anterior dan lateral kiri. Diagnosis karsinoma meduler tiroid ditegakkan
melalui pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus pada kedua benjolan tersebut. Hasil
pemeriksaan menunjukkan hapusan seluler terdiri dari sel-sel yang bervariasi: berbentuk bulat
dengan ukuran kecil dan besar, spindel, dan plasmasitoid; inti sel tampak hiperkromatik,
tersebar atau berkelompok. Latar belakang terlihat bahan amorf amiloid berwarna merah
magenta pada pengecatan MGG, dan berwarna jingga pada pengecatan Papanicolaou. Bahan
amiloid merupakan salah satu tanda diagnostik untuk karsinoma meduler tiroid. Untuk
kepastian diagnosis dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan kadar kalsitonin serum. Pada
kasus ini pemeriksaan imunositokimia untuk kalsitonin memberi hasil negatif, namun belum
dapat menyingkirkan diagnosis karsinoma meduler tiroid. Beberapa peneliti melaporkan
imunoreaktif kalsitonin untuk karsinoma meduler tiroid 25% atau lebih pada sel-sel tumor
tersebut.
Kata kunci: karsinoma meduler tiroid, amiloid, biopsi aspirasi jarum halus.

Karsinoma meduler tiroid adalah neoplasma parafolikuler (sel-sel C) kelenjar tiroid.1


neuroendokrin yang berasal dari sel-sel Insidennya berkisar 5-10% dari semua

194
Lintong, Sambuaga; Karsinoma Meduler Tiroid Diagnosis Melalui Biopsi… 195

tumor ganas kelenjar tiroid.2-4 Seperti hal- FMTC yang menunjukkan dua mutasi
nya dengan sel-sel C yang normal, sel-sel tambahan mencakup codon 768 (exon 13)
karsinoma meduler menyekresi kalsitonin dan codon 804 (exon 14). Mutasi titik pada
sehingga pengukuran kadar kalsitonin ber- codon 918 (exon 160) sering terlihat pada
peran penting dalam menegakkan diagnosis 95% kasus dengan sindrom MEN 2B. Oleh
dan follow-up pasca bedah.1 karena karsinoma meduler dianggap mem-
Beberapa klinisi beranggapan bahwa punyai mortalitas tinggi, maka direkomen-
karsinoma meduler tiroid sangat menarik dasikan pada anggota keluarga dari indivi-
karena mempunyai predisposisi herediter du yang terkena untuk melakukan skrining
dan dihubungkan dengan sindrom multiple genetik. Bila skrining menunjukkan hasil
endocrine neoplasia (MEN).3 Sekitar 25% positif, maka dianjurkan agar segera dilaku-
kasus karsinoma meduler dihubungkan kan tindakan profilaksis berupa tiroidektomi
dengan sindrom MEN 2A, MEN 2B, atau total. Hal seperti ini masih diperdebatkan
karsinoma meduler tiroid familial. Sisanya namun sebagian besar ahli endokrin dan
70-75% terjadi secara sporadis.1,2 Kasus- endokrin pediatrik merekomendasikan tiro-
kasus yang berhubungan dengan sindrom idektomi total sebelum usia enam tahun
MEN 2A atau 2B terjadi pada usia muda bilamana ditemukan mutasi RET pada garis
dan sering pada dekade I. Berbeda halnya germinal.3 Mutasi RET juga terlihat pada
karsinoma meduler sporadis sering ditemu- kanker meduler sporadis, biasanya pada sel-
kan pada usia dewasa dengan puncak sel tumor dan jarang pada garis germinal.
insiden pada usia 40-an dan 50-an,1 dan Bilamana hal ini ditemukan pada garis ger-
lebih banyak pada wanita.3 Umumnya minal maka kemungkinan penyakit yang
penderita karsinoma meduler tiroid sporadis familial dapat dipertimbangkan.3
memperlihatkan massa tumor yang tidak Ukuran tumor karsinoma meduler berva-
nyeri, dengan atau tanpa limfadenopati di riasi dari ukuran < 1 cm (mikrokarsinoma)
daerah leher.2 sampai kadang-kadang dapat menggantikan
Karsinoma meduler yang diturunkan seluruh lobus kelenjar tiroid. Umumnya
secara herediter umumnya didahului oleh tumor berbatas jelas tapi tidak berkapsul.2,3
hiperplasia sel C.1-4 Data ini menyokong Dapat ditemukan tunggal atau multipel.
pendapat yang menyatakan bahwa prolifera- Biasanya pada karsinoma meduler sporadik
si sel C menunjukkan keganasan preinvasif berbentuk tunggal sedangkan karsinoma
(karsinoma in situ). Hiperplasia sel C juga meduler familial berbentuk multipel dan
terjadi pada penderita hiperkalsemia, hiper- bilateral.1-3,5 Tumor ini biasanya berlokasi
gastronemia, Hashimoto’s disease, dan neo- pada 2/3 bagian atas lateral, yaitu tempat
plasma sel folikuler.2 Karsinoma meduler dimana konsentrasi sel C paling tinggi.3
yang diturunkan secara herediter bersifat Sebagian besar tumor berwarna merah mu-
otosomal dominan dan merupakan kompo- da sampai coklat, dan umumnya berkonsis-
nen dari sindrom MEN 2A (MEN IIA atau tensi lunak; bagian lainnya berkonsistensi
Sipples syndrome), MEN 2B (MEN IIb, keras dan fibrotik dengan daerah-daerah
MEN III atau neuroma syndrome), atau diskolorisasi yang menunjukkan kalsifikasi
familial non-MEN medullary thyroid cancer fokal. Tumor yang lebih kecil sering dite-
(FMTC).3 Sindrom-sindrom ini umumnya mukan pada batas 1/3 bagian atas dan te-
terjadi karena mutasi proto-onkogen RET ngah lobus tiroid.2 Tumor berukuran besar
pada garis germinal.2,3 Mutasi pada proto- sering mengandung daerah-daerah nekrosis
onkogen RET mula-mula diimplikasikan dan hemoragik, dan dapat meluas melewati
pada sindrom kanker meduler familial mela- kapsul kelenjar tiroid.1
lui analisis mutasional. Mutasi RET pada Karsinoma meduler bentuk familial
keluarga dengan sindrom MEN-2A (95% maupun sporadis mempunyai gambaran his-
dari keluarga) dan FMTC (85% dari keluar- tologik dengan spektrum luas yang dapat
ga) terlihat pada satu dari lima cysteine menyerupai semua tumor primer pada ke-
codons pada exon 10 dan 11. Kasus-kasus lenjar tiroid. Biasanya karsinoma meduler
196 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 3, November 2010, hlm. 194-201

tiroid mempunyai pola pertumbuhan lobu- berasal dari kelenjar seperti islet cell tumor
ler, trabekuler, insular, atau dalam lembaran dan smal cell carcinoma paru. Karsinoma
(sheet). Sel-sel tumor dapat berbentuk bulat, meduler juga memperlihatkan reaksi positif
poligonal, kumparan, dan sering berupa untuk carcinoembryogenic antigen (CEA).
campuran dari sel-sel ini.1,2 Mempunyai inti Peningkatan kadar CEA serum bersamaan
dengan kromatin kasar atau berbintik-bintik dengan nilai kalsitonin sering digunakan
(tampak seperti garam dan merica) dan dalam follow-up penderita berisiko tinggi
umumnya tidak mempunyai nukleoli. Bebe- untuk memantau apakah terjadi rekurensi
rapa inti dapat mengandung pseudoinklusi atau metastasis.3 Kalsitonin ditemukan pada
berupa nuclear groove seperti yang ditemu- 80-90% dari tumor meduler. Meskipun
kan pada karsinoma papiler sehingga dapat beberapa kasus menunjukkan imunoreaktif
menyebabkan terjadinya kesalahan diagno- untuk kalsitonin pada seluruh tumor, na-
sis.2,3 Sitoplasma bervariasi dari eosinofilik mun lainnya hanya menunjukkan reaktifitas
sampai basofilik.2 Karsinoma meduler dapat yang fokal dan lemah.2
juga menunjukkan gambaran morfologi se- Gambaran sitologik dari karsinoma
perti sel-sel spindel sehingga menyerupai meduler cukup bervariasi.2,4,6,7 Sediaan ha-
tumor mesenkim tiroid primer atau metasta- pus biasanya seluler, umumnya sel-sel ter-
tik, karsinoma anaplastik atau tumor tiroid sebar atau berkelompok dengan ikatan
asal timus. Juga terdapat beberapa pola his- kohesif yang kurang. Sel-sel bervariasi dari
tologik lainnya seperti sel oksifil dan sel-sel kecil dan bulat, pleomorfik, kubo-
skuamous, sel datia, pseudopapiler, karsi- idal, kumparan dan plasmasitoid (inti cen-
noid, insular, dan campuran meduler dan derung terletak eksenstrik).2,4,6,7 Kromatin
papiler. Beberapa tumor terdiri dari sel-sel inti granuler kasar, nukleoli kecil, kadang
kecil mirip dengan small cell carcinoma ada pseudoinklusi.2,6,8,9 Beberapa sel ter-
pada keganasan paru.3 sebar dengan sitoplasma bergranul kasar
Amiloid dapat terlihat pada lebih 80% berwarna merah.4,7,9 Kadang-kadang terlihat
dari karsinoma meduler tiroid. Pengecatan sel dengan inti besar, berinti dua atau
Congo red dan mikroskop cahaya polarisasi banyak, dan inklusi sitoplasmik yang serupa
dapat digunakan untuk mendiagnosis tumor dengan pada karsinoma papiler.4 Latar bela-
ini. Kurangnya amiloid belum dapat me- kang bahan amorf amiloid berwarna merah
nyingkirkan diagnosis suatu karsinoma me- muda sampai ungu dan bereaksi positif
duler karena sekitar 25% dari karsinoma untuk pewarnaan kalsitonin.2,5,7-9 Pada pe-
meduler ternyata kurang mengandung ami- warnaan Papanicolaou amiloid sulit dibeda-
loid. Kadang kadang suatu karsinoma kan dengan koloid, namun pewarnaan
meduler dapat mengandung banyak amiloid Congo red dapat dilakukan untuk konfir-
sehingga sel-sel tumor sulit diidentifikasi masi adanya amiloid.2,6,8
dan dapat juga terjadi kesalahan didiagno- Gambaran klinik dari kasus karsinoma
sis sebagai amyloid goiter.3 meduler sporadis sering ditandai oleh ada-
Standar emas untuk mendiagnosis kar- nya massa tumor di daerah leher, kadang-
sinoma meduler adalah pemeriksaan imuno- kadang dihubungkan dengan efek-efek lokal
histokima untuk kalsitonin. Pewarnaan seperti disfagia atau suara parau. Sedangkan
kalsitonin dilakukan pada keduanya, yaitu pada beberapa kasus manifestasi awal be-
sel-sel tumor dan amiloid. Karsinoma me- rupa sindrom paraneoplastik yang disebab-
duler dengan kalsitonin negatif sudah dila- kan oleh sekresi hormon peptida, antara lain
porkan, tetapi biasanya tumor ini tergolong diare yang disebabkan oleh vasoactive
familial dan dihubungkan dengan hiper- intetinal polypeptide (VIP) dan Cushing
plasia sel-sel C. Petanda lain yang dapat syndrome yang disebabkan oleh sekresi
digunakan untuk diagnosis ini adalah imu- adrenocorticotropic hormone (ACTH). Hi-
nohistokimia untuk calcitonin gene-related pokalsemia bukan merupakan tanda utama
peptide (CGRP). Petanda-petanda ini juga meskipun kadar kalsitonin meningkat. Da-
dapat digunakan pada tumor yang bukan lam hal ini sekresi CEA oleh sel-sel neo-
Lintong, Sambuaga; Karsinoma Meduler Tiroid Diagnosis Melalui Biopsi… 197

plastik merupakan penanda yang sangat menunjukkan prognosis lebih baik, namun
berguna untuk penilaian tumor pra bedah belum terdapat kesepakatan bersama.3
dan tumor-tumor dengan kalsitonin negatif.1
Penderita karsinoma meduler sporadis me-
LAPORAN KASUS
nunjukkan tanda-tanda dan gejala yang di-
hubungkan dengan prroduksi hormon kal- Seorang wanita berusia 44 tahun dirawat
sitonin, peptida, amin, atau prostaglandin. di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSU Prof.
Penderita dengan metastasis dapat menun- Dr. R. D. Kandou dengan diagnosis kerja
jukkan diare berat atau flushing; gejala- tetraparesis dan paralisis periodik et causa
gejala ini dihubungkan dengan kadar kal- hipokalemia berat; juga disertai gejala gas-
sitonin darah yang tinggi.2 Sel-sel kar- troenteritis akut (diare) serta aritmia. Terda-
sinoma meduler juga mengekspresikan bcl- pat benjolan sebesar bola pingpong berdia-
2 dan c-myc, tetapi bukan Bax atau p53.10 meter 4-5 cm pada leher bagian anterior dan
Gambaran klinik karsinoma meduler fami- lateral kiri yang dialami sejak sembilan
lial dapat berbeda-beda. Karsinoma meduler bulan sebelum masuk rumah sakit. Pada pe-
pada MEN 2A dihubungkan dengan hiper- meriksaan laboratorium didapatkan hemo-
plasia sel C, feokromositoma adrenal, hiper- globin 12,2g/dl, hematokrit 31,9%, lekosit
plasia meduler adrenal, dan hiperplasia pa- 12.400/mm3, dan trombosit 496.000/mm3,
ratiroid; hal ini dapat ditemukan pada 16- Gula darah sewaktu 144/mg/dl, ureum 35,2
25% kasus. Karsinoma meduler pada MEN mg/dl, kreatinin 1 mg/dl, natrium 123
2B ditandai dengan gambaran klinik yang mmol/L, kalium ↓↓↓ mmol/L, dan klorida
lebih agresif dan kematian dapat terjadi 92 mmol/L. Riwayat penyakit dahulu: pada
pada usia dini yang diakibatkan oleh meta- usia 27 tahun pernah dilakukan operasi pada
stasis jauh.1,3,10 Komponen lain dari sindrom kelenjar tiroid, dengan hasil pemeriksaan
ini meliputi hiperplasia sel C, feokro- histopatologi adenoma tiroid. Riwayat pe-
mositoma, hiperplasia meduler adrenal, neu- nyakit dalam keluarga: hanya penderita
roma mukosa, ganglioneuroma gastrointes- yang sakit seperti ini. Penderita kemudian di
tinal, dan gangguan muskuloskeletal.3 konsul ke bagian Patologi Anatomi Fakultas
Karsinoma meduler dapat mengadakan Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
invasi lokal dan sering bermetastasis ke untuk dilakukan pemeriksaan biopsi aspirasi
kelenjar getah bening di daerah leher dan jarum halus pada benjolan di daerah leher-
mediastinum, serta juga pada organ jauh nya. Hasil pemeriksaan biopsi aspirasi ja-
seperti paru-paru, hati dan tulang. Hal ini rum halus tersebut menunjukkan hapusan
lebih sering terjadi pada karsinoma meduler seluler terdiri dari sel-sel yang bervariasi
sporadis dan sindrom MEN 2B.10 dari berbentuk bulat ukuran kecil dan besar
Faktor-faktor prognostik karsinoma (Gambar 1), plasmasitoid (Gambar 2), dan
meduler mencakup hal-hal sebagai berikut: kumparan (Gambar 3). Terdapat juga sel-sel
tumor sporadis atau meduler, usia penderita, dengan inti hiperkromatik yang tersebar dan
ukuran tumor dan stadium klinisnya. Juga berkelompok. Latar belakang terlihat bahan
terdapat faktor-faktor patologik yang men- amorf amiloid berwarna merah magenta
cakup jumlah amiloid, pleomorfisme inti, dengan pengecatan MGG dan jingga dengan
nekrosis, sitologik sel kecil, metastasis ke Papanicolau (Gambar 4). Dari bahan aspirat
kelenjar getah bening, invasi ke pembuluh dibuat hapusan lagi kemudian dikirim ke
darah, penyebaran keluar dari kelenjar Departemen Patologi Anatomi Fakultas
tiroid, serta status DNA aneuploid pada Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
pengukuran flow cytometry. Beberapa ahli Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan imu-
melaporkan bahwa imunoreaktif untuk nositokimia, namun hasilnya tidak ditemu-
kalsitonin 25 % atau sel-sel tumor yang kan sel penanda tiroid dan tidak ditemukan
lebih sedikit dan ditandai oleh CEA positif sel C atau kalsitonin negatif.
198 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 3, November 2010, hlm. 194-201

Gambar 1. Gambaran mikroskopik dari hasil pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus benjolan di
daerah leher menunjukkan gambaran sel yang bervariasi ukurannya dari kecil sampai besar.

Gambar 2. Gambaran mikroskopik dari hasil pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus benjolan di
leher menunjukkan gambaran sel plasmasitoid (seperti sel plasma dengan inti terletak eksentrik).

Gambar 3. Gambaran mikroskopik dari hasil pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus benjolan di
leher menunjukkan sel-sel yang berbentuk kumparan
Lintong, Sambuaga; Karsinoma Meduler Tiroid Diagnosis Melalui Biopsi… 199

Gambar 4. Gambaran mikroskopik dari hasil pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus benjolan di
daerah leher menunjukkan bahan amorf (amiloid) berwarna jingga dengan pengecatan
Papapanicolau (atas), dan merah magenta dengan pengecatan MGG (bawah)

BAHASAN 27 tahun (17 tahun yang lalu) penderita per-


Karsinoma meduler tiroid sporadik se- nah dilakukan operasi tumor kelenjar tiroid
ring ditemukan pada usia diatas 40 tahun. lobus kanan dengan hasil diagnosis histopa-
Jenis ini ditandai oleh pertumbuhan pro- tologi adenoma folikuler tiroid. Diperkira-
gresif perlahan dengan metastasis awal pada kan adenoma folikuler yang dialami 17 ta-
kelenjar getah bening daerah leher, hati dan hun lalu tidak berhubungan dengan penyakit
tulang.4 Kasus ini seorang penderita berusia yang dialami sekarang karena terjadinya
44 tahun. Dipandang dari segi usia dan jenis karsinoma meduler tiroid baik sporadis
kelamin penderita (wanita), maka kasus ini maupun herediter berhubungan dengan mu-
digolongkan sebagai karsinoma meduler ti- tasi pada protoonkogen RET3, sedangkan
roid sporadis disertai metastasis awal pada adenoma folikuler berasal dari sel-sel epitel
kelenjar getah bening leher.3 Berdasarkan folikel tiroid dan umumnya disebabkan oleh
riwayat penyakit yang dialami, saat berusia mutasi somatik pada reseptor TSH.1
200 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 3, November 2010, hlm. 194-201

Pada kasus ini diagnosis karsinoma me- hingga penderita mengalami paralisis dan
duler ditegakkan melalui pemeriksaan biop- aritmia pada saat masuk rumah sakit. Hal ini
si aspirasi jarum halus. Gambaran sitologik mencerminkan adanya sindrom karsinoid
yang didapat dari sediaan hapus sesuai de- dan sindrom paraneoplastik dimana terjadi
ngan karsinoma meduler tiroid yaitu sel-sel sekresi hormon peptida yang mengakibat-
bervariasi dengan ukuran kecil dan besar kan diare.1 Selain itu, juga disebutkan bah-
(Gambar 1), bentuk plasmasitoid (Gambar wa hiperkalsitoninemia dapat menimbulkan
2), kadang berbentuk kumparan (Gambar gejala-gejala pada saluran cerna seperti
3); dan terdapatnya bahan amiloid berben- diare.3
tuk bahan amorf berwarna kuning jingga
dengan pengecatan Papanicolaou dan ber- SIMPULAN
warna merah magenta dengan pengecatan
MGG (Gambar 4). Dari bahan biopsi aspira- Telah dilaporkan kasus karsinoma me-
si jarum halus dibuat hapusan juga untuk duler tiroid pada seorang wanita berusia 44
pemeriksaan immunostaining atau imuno- tahun yang terjadi sporadis, dengan gejala
sitokimia untuk kalsitonin di Bagian Pato- klinik diare, hipokalemia, paralisis, dan
logi Anatomi FKUI namun hasilnya nega- aritmia.
tif. Walaupun demikian, hasil negatif pada Diagnosis karsinoma meduler tiroid di-
kasus ini belum dapat menyingkirkan diag- tegakkan melalui pemeriksaan biopsi aspira-
nosis karsinoma meduler tiroid sebab terda- si jarum halus pada kedua tumor di daerah
pat kasus yang memperlihatkan imunoreak- leher. Pemeriksaan immunostaining untuk
tif kalsitonin pada seluruh tumor, sedangkan kalsitonin melalui bahan biopsi aspirasi ja-
yang lainnya hanya menunjukkan reaktifitas rum halus merupakan pendekatan baru un-
yang fokal dan lemah.2 Hasil studi yang tuk mendiagnosis karsinoma meduler tiroid.
dilakukan pada 38 kasus karsinoma meduler Walaupun pada kasus ini pemeriksaan
tiroid yang didiagnosis berdasarkan gambar- imunositokimia memberi hasil negatif , hal
an sitomorfologik dari bahan biopsi aspirasi ini belum dapat menyingkirkan diagnosis
jarum halus dengan pemeriksaan imunosito- karsinoma meduler tiroid karena gambaran
kimia memperlihatkan 74% kasus positif sitologiknya yang sangat menunjang dan
untuk kalsitonin.13 Pemeriksaan imunohisto- adanya gejala klinik diare yang dapat men-
kimia untuk kalsitonin merupakan standar cerminkan adanya hiperkalsitoninemia.
emas untuk mendiagnosis karsinoma medu-
ler yang ditujukan pada sel-sel tumor dan DAFTAR PUSTAKA
amiloid.3 Diagnosis karsinoma meduler ti-
1. Anirban M. The endocrine system. In:
roid melalui pengukuran kalsitonin pada
Kumar V, Abbas A, Fausto N, Aster JC,
bahan biopsi aspirasi jarum halus telah editors. Robbins and Cotran Pathologic
banyak dilakukan. Ditegaskan bahwa peng- basis of disease (Eight Edition). Phila-
ukuran kadar kalsitonin melalui jarum pada delphia: Elsevier Saunders, 2010; p.
pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus 1118-26.
tumor karsinoma meduler tiroid merupakan 2. DeLellis RA. Tumors of the thyroid gland
suatu pendekatan baru untuk mendiagnosis (C-cells). In: Khan A, Giordano A, edi-
karsinoma meduler tiroid.11 Oleh karena tors. Surgical pathology of endocrine and
dengan pemeriksaan biopsi aspirasi jarum neuroendocrine tumors. New York:
halus pada kanker tiroid kadang sulit dibe- Human Press, 2009; p. 83-94.
dakan antara jenis papiler dan meduler, ma- 3. Baloch ZW, Livolsi VA. The thyroid gland.
In: Silverberg SG, DeLellis RA, Frable
ka petanda kalsitonin dengan pewarnaan
WJ, Livolsi VA, Wick MR, editors.
imunositokimia sangat bermanfaat untuk Silverberg’s principles and practice of
menentukan suatu karsinoma meduler surgical pathology and cytopathology
tiroid.12 Vol.2 (Fourth Edition). Philadelphia:
Gejala klinik pada penderita ini adalah Churchill Livingstone Elsevier, 2006; p.
diare yang disertai dengan hipokalemia se- 2135-9.
Lintong, Sambuaga; Karsinoma Meduler Tiroid Diagnosis Melalui Biopsi… 201

4. Davidson GH, Campora GR. Thyroid. In: Mc.Graw-Hill, 2001; p. 376-8.


Bibbo M, Wilbur DC, editors. Compre- 9. Cibas ES. Thyroid. In: Cibas ES, Ducatman
hensive cytopatholgy (Third Edition) BS, editors. Cytology diagnostic prin-
Saunders Elsevier, 2008; p. 654-5. ciples and clinical correlates (Third Edi-
5. Sanchez MA, Stahl RE. The thyroid, tion). Philadelphia: Saunders Elsevier,
parathyroid, and neck mass other than 2009; p. 277-79.
lymph nodes. In: Koss LG. Koss’ Diag- 10. Rosai J. Rosai and Ackerman’s Surgical
nostic cytology and its histopathologic pathology (Ninth Edition) Vol.1. Lon-
bases Fifth Edition). Lippincott don: Mosby, 2004; p. 555-9.
Williams and Wilkins, 2006; p. 1167-9. 11. Kudo T, Miyauchi A, Ito Y, Takamura Y,
Amino N, Hirokawa M. Diagnosis of
6. Logani S, Balach ZW. Fine needle
medullary thyroid carcinoma by cal-
aspiration cytology of endocrine tumors.
citonin measurement in fine-needle
In: Khan A, Giordano A, editors. Sur-
aspiration biopsy specimens. Thyroid
gical pathology of endocrine and neuro-
2007;17(7):635-8.
endocrine tumors. New York: Human
12. Kono T, Yamazaki K. Aspiration cytologic
Press, 2009; p. 12-82.
features of thyroid medullary carcinoma.
7. Orell SR, Sterrett GF, Max NI,
Journal of the Japanese Society of
Whitaker DW, Gladwyn L. Manual Clinical Cytology, 2007;4(1):1-6.
and atlas of fine needle aspiration cyto- 13. Shika B, Kusum K, Kusum V. Medullary
logy (Fourth Edition). London: Elsevier, carcinoma of the thyroid: A cytological,
2005; p. 151-4. immunocytochemical, and ultrastructural
8. Ramzy I. Thyroid and parathyroid glands. study. Diagnostic cytopathology [serial
In: Clinical cytopathology and aspiration online]. 2006 [cited 2010 Aug 10]; 8: 28-
biopsy fundamental principles and 32. Available from: URL: www.
practice (Second Edition). Hongkong: Wiley.com.

Vous aimerez peut-être aussi