Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS FEBRIS DI RUANG ANGGREK RSUD
AMBARAWA
Disusun oleh:
TRI ASTUTI PAMUNGKAS
1403083
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS DI RUANG ANGGREK RSUD AMBARAWA
I. IDENTITAS DATA
Nama : An. M
Umur : 4 tahun 2 bulan
Nama Ayah : Tn. M
Nama Ibu : Ny. M
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Swasta
Alamat : Banyu biru
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SMP
Tanggal masuk RS : 3 Juni 2017
Jam masuk RS : 16.00 WIB
Dx Medis : Febris
I. KELUHAN UTAMA
An. M mengalami panas badan naik turun, terdapat nyeri perut
2
Kecelakaan
An. B tidak pernah mengalami kecelakaan.
Imunisasi
An. B sudah lengkap mendapatkan imunisasi dasar
Usia 1 bulan : BCG
Usia 2-3 bulan : Hep. B I, II, III, Polio I, II dan DPT I, II
Usia 4 bulan : DPT III dan Polio III
Usia 9 bulan : Polio IV dan Campak
3
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Anggota keluarga tidak ada yang mengalami penyakit sama seperti klien dan juga
tidak mempunyai penyakit menular maupun menurun seperti DM dan Hipertensi.
Genogram
A B
36 th 38 th
An. M
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: An. M
A : Ny. M
B : Tn. M
-------- : Tinggal serumah
4
Berat badan : 14 kg
Tinggi badan : 105 cm
Kebiasaan pemberian makanan
Sebelum sakit, An. M biasa makan 3 x/hari (pagi, siang, malam) dengan menu
lengkap (nasi, lauk pauk dan sayur).
Setelah sakit, anak M tidak mau makan sama sekali.
Diet khusus
Sebelum sakit, An. M tidak sedang menjalani diet khusus.
Setelah sakit diit 3x lunak
6
Anti dengue IgM Negatif
7
X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Skala Koma Glasgow:Verbal : 5 Psikomotor : 6 Mata :4
BB/TB : 14 kg, 105 cm
Tanda-tanda vital
Suhu : 38 oC/rectal
Nadi : 102 x/menit, kuat
RR : 24 x/menit, teratur
3. Sistem Gastrointestinal : Nafsu makan menurun, anak tidak mau makan sama
sekali
Abdomen :
Inspeksi : bentuk abdomen datar, tidak ada asites
Auskultasi : peristaltic 22x/menit
Perkusi : suara timpani pada semua lapang perut
Palpasi : tidak ada benjolan , hepar tidak membesar,ada nyeri saat ditekan
P : saat tidak makan sama sekali
Q: Seperti tertekan benda berat
R : didaerah abdomen
S: 6
T:nyeri hlang muncul
- Ekstremitas atas : dekstra (terdapat bintik merah pada kulit dan terpasang
infuse, tidak ada oedem), sinistra (tidak ada edema)
- Ekstremitas bawah : dekstra (tidak ada edema), sinistra (tidak ada edema)
11. Sistem Sensori : KU composmentis, penglihatan normal, pendengaran normal,
bicara normal
Mata : konjungtiva dan sklera berwarna merah muda, kelopak mata tidak ada
oedema, ketajaman penglihatan normal.
Hidung : bentuk simetris
Mulut : mukosa bibir kering,pucat, tidak ada karies gigi
12. Sistem Hematologi : Tidak ada kelainan, tidak ada anemia, Hb 13.0
9
ANALISA DATA
Nama : An. M
Umur : 4 tahun 2 bulan
Hari/tgl DATA INTERPRETASI MASALAH
(SIGN/SYMPTOM) (ETIOLOGI) (PROBLEM)
10
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen cedera biologis ditandai dengan
keluarga mengatakan pasien sering mengeluh sakit dibagian perut, nyeri timbul
saat pasien tidak makan, nyeri seperti tertekan benda berat, skala 6, nyeri hilang
timbul.
2) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik ditandai dengan Keluarga
pasien mengatakan anaknya panas naik turun, akral teraba hangat bila disentuh, S
38˚C.
3) Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tidak ada nafsu makan ditandai dengan ibu pasien mengatakan anaknya
tidak nafsu makan, hanya minum air sedikit, pasien terlihat lemas, dan pasien
menolak ketika disuapi oleh ibunya, mukosa bibir kering.
11
XIV. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : An. M
Umur : 4 tahun 2 bulan
12
terapi musik, kompres
hangat, massage, dll), dan
perbaiki salah persepsi
tentang analgetik
(misalnya : resiko
ketergantungan /
overdosis)
3. Kendalikan factor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan
(misalnya suhu
ruangan,pencahayaan dan
kegaduhan)
Selasa 2 Tujuan : Hipertermi NIC 1 : Regulasi suhu Tri astuti
6 Juni 2017
berhubungan dengan 1. Pantau hidrasi
peningkatan metabolik akan (misalnya turgor
teratasi setelah dilakukan kulit, kelembapan
tindakan keperawatan selama membrane mukosa)
2. Pantau suhu
3x7 jam dengan KH :
NOC 1 : Termoregulasi minimal setiap 2
adekuat dibuktikan dengan jam, sesuai dengan
keluarga klien mengatakan kebutuhan
3. Anjurkan indikasi
anaknya sudah tidak panas,
keletihan karena
sudah tidak demam, anak
panas dan tindakan
terlihat tidak lemas, suhu
kedaruratan yang
36,50C
NOC 2 : Tanda-tanda vital diperlukan sesuai
dalam ambang normal dengan kebutuhan
dibuktikan dengan kelurga NIC 2 : Pemantauan tanda
pasien mengatakan anak vital
sudah tidak panas, N : 95 1. Pantau Nadi, dan
x/menit, S : 36.50C RR : 24 suhu
2. Pantau warna kulit
x/menit
dan suhu
3. Kolaborasi dengan
13
dokter berikan obat
antipiretik.
Selasa 3 Tujuan : Resiko NIC 1 : Managemen
6 Juni 2017
ketidakseimbangan nutrisi Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh 1. Ketahui makanan
berhubungan dengan kesukaan pasien
ketidakmampuan untuk 2. Tentukan
menelan atau menerima kemampuan pasien
makanan akibat factor untuk memenuhi
biologis akan teratasi setelah kebutuhan nutrisi
dilakukan tindakan 3. Tentukan dengan
keperawatan selama 3x7 jam melakukan
dengan KH : kolaborasi dengan
NOC 1 : Selera makan dapat
ahli gizi tentang
kembali normal dibuktikan
jumlah kalori dan
dengan pasien kembali makan
jenis zat gizi yang
3x sehari dengan lauk
dibutuhkan untuk
lengkap, badan pasien tidak
memenuhi
lemas
kebutuhan nutrisi
14
XV. IMPLEMENTASI
Nama : An. M
Umur : 4 tahun 2 bulan
18
- Suhu : 37.0 0C
- Keluarga klien kooperatif
- Pasien terlihat lemas
- A : BB : 14 kg TB : 105 cm
- B : Hb : 13.0 g/dl
- C : mukosa bibir kering
- D : belum mau makan
A : diagnosa hipertermi teratasi sebagian,
diagnosa nyeri dan resiko ketidakefektifan
nutrisi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau TTV
- Kolababorasi dengan ahli gzi untuk
memberikan makanan tambahasn sesuai
kebutuhan
O:
- Suhu : 36,5
- keluarga klien kooperatif
- wajah terlihat pucat
- badan terlihat lemas
A : diagnose hipertermi teratasi, diagnose nyeri
akut dan resiko ketidakefektifan nutrisi teratasi
sebgaian.
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau TTV
- Pantau asupan gizi pasien
- Anjurkan keluarga untuk membantu
pasien melakukan teknik relaksasi secara
mandiri
- Berikan terapi IV ranitidine 2x1
19
Jumat Tri astuti
1,2,3 9 Juni 2017 S:
21.00 - Keluarga pasien mengatakan pasien
sudah mau sedikit makan dan minum
- Keluarga pasien mengatakan pasien
lebih bertenaga.
- Pasien mengatakan nyeri perut
berkurang
- P : saat belum makan
- Q : seperti tertekan benda berat
- R : sekitar perut
- S:3
- T : nyeri hilang timbul, nyeri
berlangsung lebih singkat dari sebelum
nya
O:
- Pasien terlihat lebih bertenaga, mampu
berinteraksi
- Suhu 36oC
- Tidak ada wajah menyeringai kesakitan
- Pasien sudah terlihat nyaman
- Wajah pasien terlihat lebih segar
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau TTV
- Berikan terapi non farmakologi untuk
mengendalikan dan mengurangi nyeri
- Pantau asupan gizi pasien
20