Vous êtes sur la page 1sur 6

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

Hubungan anemia dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik


yang sedang menjalani hemodialisis reguler

1
Cindy R. Senduk
2
Stella Palar
2
Linda W. A. Rotty

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof.dr. R. D. Kandou Manado
Email: cindyreginas@yahoo.com

Abstr act: The objective of this study is to determine the correlation between anemia and
quality of life in chronic kidney disease patients undergoing regular hemodialysis. This was an
observational analytical study with a cross-sectional design. Samples were obtained by using
consecutive sampling. Patients’ quality of life was assessed with short-form 36 questionnaires
(SF-36) while their Hb levels data were taken from the medical records. There were 60
samples, with a majority age range of 50-59 years old (33.33%) adn the dominant gender was
males (68,3%). There were 13 non-anemia patients (22%), 27 mild anemia patients (45.0%),
15 moderate anemia patients (25.0%) and 5 severe anemia patients (8%). The highest quality
of life score obtained was 90.70 with an average score 61.99. The Spearman correlation test
showed a correlation between anemia and life quality (p=0.000). Conclusion: There was a
significant correlation between anemia and quality of life in chronic kidney disease patients
undergoing regular hemodialysis.
Keywor ds: chronic kidney disease, hemodialysis, anemia, quality of life

Abstr ak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan anemia dengan kualitas
hidup pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis reguler. Desain penelitian yang
digunakan adalah analitik observasional dengan rancangan studi potong silang (cross sectional
study). Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu consecutive sampling. Data kualitas
hidup pasien diukur dengan pertanyaan dalam kuesioner Short Form (SF-36) sedangkan kadar
Hb diambil dari rekam medik. Hasil dari penelitian ini didapatkan sampel 60 orang, usia
terbanyak 50-59 tahun (33,3%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (68,3%), tidak
anemia 13 orang (22%), anemia ringan 27 orang (45,0%), 15 orang (25,0%) anemia sedang
dan sisanya 5 orang (8%) anemia berat. Skor kualitas hidup tertinggi 90,70 dengan rata-rata
61,99. Uji korelasi spearman didapatkan hubungan antara anemia dengan kualitas hidup
(p=0,000). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara anemia dengan kualitas
hidup pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis reguler.
Kata kunci: penyakit ginjal kronik, hemodialisis, anemia, kualitas hidup

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan laporan Indonesian Renal Registry (2012)
salah satu masalah kesehatan dunia yang pada tahun 2009, tercatat sebanyak 5.450
penting saat ini. Menurut United State pasien gagal ginjal yang menjalani
Renal Data System prevalensi penyakit hemodialisis, meningkat pada tahun 2010
ginjal kronik di dunia meningkat 20-25% sebanyak 8.034 penderita dan meningkat
setiap tahun, sehingga diperkirakan 1 dari lagi pada tahun 2011 sebanyak 12.804
10 orang di dunia memiliki PGK.1 Menurut penderita. World Health Organization

105
Senduk, Palar, Rotty: Hubungan anemia dengan...

memperkirakan di Indonesia akan terjadi seberapa dekat modalitas terapi dalam


peningkatan pasien PGK pada tahun 1995- memperpanjang hidup, menghilangkan
2025 sebesar 41,4% dan menurut data dari tekanan, mengembalikan fungsi dan
Persatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri) mencegah disabilitas, yang secara
diperkirakan terdapat 70.000 pasien konsekuen akan menyebabkan hidup yang
penyakit ginjal di Indonesia, angka ini akan lebih produktif dan efektif.8 Penilaian
terus meningkat sekitar 10% setiap kualitas hidup pada pasien yang mengalami
tahunnya.2 anemia pada saat hemodialisis perlu
Penyakit Ginjal Kronik adalah setiap dilakukan sebagai prediktor mortalitas.
kerusakan ginjal (kidney damage) atau Penelitian ini dilakukan untuk
penurunan laju filtrasi glomerulus mengetahui hubungan anemia dengan
(LFG/GFR/Glomerular Filtration Rate) kualitas hidup pasien PGK yang sedang
<60 ml/menit/1,73m2 untuk jangka waktu menjalani hemodialisis regular.
≥3 bulan.2 Penyakit Ginjal Kronik
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal METODE PENELITIAN
yang progresif dan irreversible sehingga Desain Penelitian bersifat
memerlukan terapi pengganti ginjal yang observasional analitik dengan rancangan
tetap, berupa dialisis atau transplantasi potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan
ginjal.3 Hemodialisis merupakan terapi di Instalasi Tindakan Khusus (ITK)
pengganti ginjal yang bertujuan Hemodialisis RSUP Prof. dr. R.D. Kandou
mengembalikan keadaan cairan intrasel dan Manado dalam jangka waktu 3 bulan yaitu
ekstrasel ke keadaan normal dengan cara pada Oktober – Desember 2015. Populasi
membuang limbah metabolik dan kelebihan penelitian ini ialah pasien PGK. Populasi
cairan tubuh melalui darah.2 terjangkau ialah pasien PGK dengan
Anemia merupakan salah satu anemia yang sedang menjalani hemo-
komplikasi pada PGK yang sering terjadi. dialisis regular. Sampel penelitian ini ialah
Anemia terjadi pada 80-90% pasien PGK.4 pasien PGK dengan anemia yang sedang
Secara fungsional anemia didefinisikan menjalani hemodialisis reguler yang
sebagai penurunan jumlah masa eritrosit, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya Kriteria Inklusi ialah pasien PGK yang
untuk membawa oksigen dalam jumlah sedang menjalani hemodialisis reguler
cukup ke jaringan perifer. Etiologi Anemia rawat jalan, usia >18 tahun, Hb <12gr/dL,
pada keadaan PGK merupakan kelainan bersedia mengikuti penelitian dan
multifaktorial dan defisiensi erythropoietic menanda-tangani surat persetujuan
stimulating factors (ESF).4 Pasien dengan (informed consent) atas dasar sukarela.
anemia berat dan berlangsung lama Kriteria Eksklusi dalam penelitian ialah
memperlihatkan kelelahan mental dan fisik, pasien PGK yang sedang menjalani
penurunan kapasitas latihan, gangguan hemodialisis reguler rawat inap, pasien
fungsi kognitif, penurunan libido dan PGK yang sedang menjalani hemodialisis
fungsi seksual, dan nafsu makan hilang reguler dengan hepatitis virus, pasien PGK
sehingga dapat mempengaruhi kualitas dengan hipertensi yang belum terkontrol
hidup pasien.4 Anemia berperan dalam (TD >140/90mmHg). Variabel penelitian
meningkatnya morbiditas dan mortalitas, terdiri dari variable bebas yaitu anemia dan
rendahnya kualitas hidup pada pasien PGK variable tergantung yaitu kualitas hidup.
serta mempercepat progres pasien menuju Anemia pada PGK jika Hb ≤ 10 gr/dl. 3
gagal ginjal terminal.5-7 Pembagian derajat anemia berdasarkan
Goodinson dan Singleton (O’Connor, WHO yaitu anemia ringan : konsentrasi Hb
1993) mengemukakan definisi kualitas kurang dari 8,0g/dL-9,9g/dL, anemia
hidup sebagai derajat kepuasan atas sedang: konsentrasi Hb kurang dari
penerimaan suasana kehidupan saat ini.8 6,0g/dL-7,9g/dL, anemia berat: konsentrasi
Penilaian kualitas hidup menentukan Hb kurang dari 6,0g/dL, non-anemia:
106
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

konsentrasi Hb lebih dari 10g/dl. Distr ibusi r esponden ber dasar kan usia
Pengambilan sampel dalam penelitian ini Pada penelitian ini didapatkan jumlah
yaitu mengambil subjek pasien PGK rawat responden yang berusia 30-39 tahun adalah
jalan yang sedang menjalani hemodialisis 6 orang (10%), responden yang berusia 40-
reguler di ITK Hemodialisis RSUP Prof. 49 adalah 13 orang (21,7%), yang berusia
dr. R. D. Kandou Manado secara berurutan 50-59 tahun 20 orang (33,3%), yang
(consecutive sampling) berdasarkan kriteria berusia 60-69 tahun sebanyak 14 orang
inklusi hingga jumlah sampel yang (23,3%), yang berusia 70-79 tahun 6 orang
dikehendaki terpenuhi. Semua peserta (10%) dan responden yang berusia 80-89
penelitian menjalani pemeriksaan berupa tahun 1 orang (1,7%). Berdasarkan Gambar
anamnesis dan pemeriksaan fisik, 1. dapat dilihat bahwa kelompok usia yang
sedangkan pengumpulan data kadar Hb paling banyak adalah kelompok usia 50-59
pasien dilakukan dengan melihat catatan tahun.
rekam medik pasien. Data kualitas hidup
pasien diukur dengan skor pertanyaan 30
dalam kuesioner short form (SF-36).
20
Analisis data untuk menentukan hubungan 20
anemia dengan kualitas hidup dilakukan 13 14
dengan analisis bivariat spearman’s Usia
10 6 6
correlation sedangkan hasil analisis data
untuk menentukan perbedaan kualitas 1
hidup antar derajat anemia digunakan uji 0
Kruskal-Wallis. 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89

HASIL PENELITIAN Gambar 1. Distribusi Responden berdasarkan


Penelitian ini dilakukan di Instalasi Usia
Tindakan Khusus Hemodialisis RSUP
Prof.R.D.Kandou Manado dalam jangka Distr ibusi r esponden ber dasar kan
waktu 3 bulan yaitu Oktober - Desember der ajat anemia
2015. Subyek penelitian sebanyak 60 orang Dari 60 responden, didapatkan bahwa
responden yang memenuhi kriteria inklusi. 13 orang (22%) termasuk dalam kategori
Responden diukur tingkat kualitas non anemia, responden dengan anemia
hidupnya dengan mengisi kuesioner Short ringan sebanyak 27 orang (45%), anemia
form 36. sedang sebanyak 15 orang (25%) dan
sisanya 5 orang (8%) termasuk dalam
Distr ibusi r esponden ber dasar kan jenis kategori anemia berat.
kelamin
Dari 60 responden, didapatkan bahwa Distr ibusi Nilai Kualitas Hidup
41 orang (68,3%) berjenis kelamin laki- Responden ber dasar kan Der ajat Anemia
laki, sedangkan sisanya yaitu 19 orang Jumlah responden yang termasuk
(31,7%) berjenis kelamin perempuan dalam kategori non anemia yaitu 13 orang
dengan skor kualitas hidup tertinggi 90,70
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan dengan rata-rata 72,7069 serta nilai
jenis kelamin simpang baku 13,43118. Untuk anemia
ringan sebanyak 27 orang dengan skor
Frekuensi % tertinggi 88,60 dengan rata-rata 64,2370
Laki - laki 41 68,3% serta nilai simpang baku 16,50553. Anemia
Perempuan 19 31,7% sedang sebanyak 15 orang dengan skor
Total 60 100% tertinggi 86,0 dengan rata-rata 53,9933
serta nilai simpang baku 17,04022 dan
sisanya 5 orang termasuk dalam kategori
107
Senduk, Palar, Rotty: Hubungan anemia dengan...

anemia berat dengan skor tertinggi 58,0 dan analisis bivariat spearman’s correlation.
nilai rata-rata 46,0200 serta nilai simpang Pada penelitian ini didapatkan nilai p =
baku 11,75530. 0,000 (p < 0,05) yang menandakan ada
hubungan yang bermakna dengan kekuatan
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan hubungan r= -0,452 (sedang). Arah
derajat anemia hubungan adalah negatif.
Frekuensi Persentase
Non Anemia 13 22%
BAHASAN
Anemia Ringan 27 45% Pada penelitian ini didapatkan jumlah
Anemia Sedang 15 25% sampel 60 pasien terdiri atas 41 orang laki-
Anemia Berat 5 8% laki dan 19 orang perempuan dengan
Total 60 100% kelompok usia tertinggi pada usia 50-59
tahun. Hal ini sejalan dengan data dari
80 Indonesian Renal Registry 2012 yaitu
60 72,7 jumlah pasien laki-laki, tiap tahun melebihi
64,2 jumlah pasien perempuan dan distribusi
40 53,9
46 usia pasien terbanyak ada pada kelompok
20 usia 45-54 tahun.
Ginjal merupakan organ vital bagi
0
Non Anemia Anemia Anemia Anemia Berat
tubuh yang berfungsi dalam
Ringan Sedang mengekskresikan produk sisa metabolisme,
Kualitas Hidup mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit darah, mensekresikan
Gambar 2. Nilai Rerata Kualitas Hidup eritropoietin untuk merangsang produksi
berdasarkan Derajat Anemia eritrosit serta mensintesis vitamin D.9
Namun pada usia yang berkisar antara 40
Kar akter istik Kualitas Hidup sampai 80 tahun terjadi penurunan fungsi
Responden dinilai dengan Kuesioner SF- ginjal yang terjadi akibat perubahan baik
36 secara anatomis maupun fisiologis,
Berdasarkan penilaian 8 skala kualitas diantaranya penurunan massa ginjal hingga
hidup didapatkan bahwa sebagian skala 20%, membran filtrasi yang berubah
mempunyai rata-rata nilai diatas nilai menjadi semakin permeabel serta tubulus
normal, yaitu skala rasa sakit, fungsi sosial, ginjal secara bertahap mengalami
keterbatasan emosi dan kesehatan mental. degenerasi dan digantikan dengan jaringan
Sedangkan 4 skala mempunyai nilai rata- ikat. Selain itu juga terjadi perubahan
rata dibawah nilai normal yaitu skala fungsi secara fisiologis yaitu ketidakseimbangan
fisik, keterbatasan fisik, kesehatan umum elektrolit, berkurangnya klirens kreatinin
dan vitalitas. serta berkurangnya metabolit.10 Hal inilah
yang menyebabkan pasien yang mengalami
Analisis Per bedaan Kualitas Hidup PGK sebagian besar adalah pasien dengan
(QOL) antar -Anemia rentang usia 50-59 tahun. Namun, tidak
Pada uji Kruskal-Wallis didapatkan hanya proses penuaan yang menyebabkan
nilai p = 0,007 (p < 0,05) maka dapat penurunan fungsi pada ginjal, hal ini juga
diambil kesimpulan bahwa terdapat bisa terjadi pada usia muda yang
perbedaan bermakna terhadap kualitas disebabkan oleh faktor-faktor lain yang
hidup pada derajat anemia. merupakan faktor resiko terjadinya PGK
yaitu gaya hidup, adanya penyakit ginjal,
Analisis Hubungan Anemia dengan riwayat penyakit keluarga seperti diabetes
Kualitas Hidup pasien PGK melitus, hipertensi dan gagal ginjal.4
Untuk mengetahui adanya hubungan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
anemia dengan kualitas hidup digunakan Astrini (2013)11 insiden PGK lebih tinggi
108
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

pada laki-laki dibandingkan dengan maka kualitas hidup semakin menurun.


perempuan. Hal ini dapat dihubungkan Pada penelitian ini juga didapatkan hasil uji
dengan faktor resiko seperti kebiasaan Spearman bahwa anemia berhubungan
merokok, konsumsi alkohol, hipertensi dan dengan kualitas hidup, dengan p value =
diabetes mellitus.12 0,00; hal ini sesuai dengan kepustakaan
Berdasarkan penilaian derajat anemia yang menyatakan bahwa anemia yang
didapatkan bahwa jumlah responden yang terjadi pada pasien PGK yang sedang
termasuk dalam kategori non anemia yaitu menjalani hemodialisa dapat menyebabkan
13 orang (22%), anemia ringan sebanyak penurunan kualitas hidup serta
27 orang (45,0%), 15 orang (25,0%) meningkatkan mortalitas, hal ini
dengan anemia sedang dan sisanya 5 orang disebabkan karena anemia dapat
(8%) termasuk dalam kategori anemia menyebabkan kelelahan, berkurangnya
berat. Anemia terjadi pada 80-90% pasien kapasitas latihan akibat kurangnya oksigen
penyakit ginjal kronik.4 Faktor utama yang yang dibawa ke jaringan tubuh, gangguan
sering menyebabkan anemia pada pasien imunitas, kemampuan kognitif berkurang.15
yang sedang menjalani HD, yaitu defisiensi Finklestein et al (2009)6 melakukan
eritropoetin. Faktor kehilangan darah yang penelitian tentang hubungan kadar Hb
banyak, seperti flebotomi berulang untuk dengan kualitas hidup menggunakan
pemeriksaan laboratorium dan retensi darah kuesioner SF-36 yang dilakukan terhadap
pada dialiser juga merupakan salah satu 1200 responden dan didapatkan hasil
penyebab anemia pada pasien PGK. Selain bahwa kadar Hb berhubungan dengan total
itu anemia pada PGK disebabkan karena skor dari kuesioner SF-36. Pada penelitian
kurangnya asupan makanan yang ini juga didapatkan hasil bahwa
mengandung besi.13 Oleh karena itu peningkatan kadar Hb dapat meningkatkan
pemberian suplementasi terapi zat besi secara signifikan kualitas hidup dimensi
penting untuk diberikan untuk mencegah kesehatan fisik dan kesehatan secara
defisiensi zat besi.6 umum. Penelitian yang lain juga
Hasil analisa statistik deskriptif mendukung dilakukan oleh Astrini (2013)11
terhadap delapan skala kualitas hidup yang yang mendapatkan hasil bahwa kadar Hb
diukur menggunakan kuesioner SF-36 berhubungan dengan kualitas hidup.
menunjukkan terjadinya penurunan pada Hasil yang berbeda didapatkan oleh
sebagian skala yaitu skala fungsi fisik, Nurchyati (2010)16 pada penelitian yang
keterbatasan fisik, kesehatan umum dan dilakukan pada 95 responden untuk menilai
vitalitas sedangkan skala rasa sakit, fungsi hubungan kadar Hb dengan kualitas hidup
sosial, keterbatasan emosi dan kesehatan dan didapatkan hasil bahwa kadar Hb tidak
mental mempunyai nilai rata-rata diatas berhubungan dengan kualitas hidup. Hasil
rata-rata nilai normal. Hal ini sejalan tersebut sejalan dengan penelitian Ayoub et
dengan penelitian yang dilakukan oleh al (2014)17 yang melakukan penelitian
Anees (2011)14 yaitu pasien HD di Pakistan tentang hubungan kadar Hb dengan kualitas
memiliki kualitas hidup yang kurang baik hidup menggunakan kuesioner SF-36 pada
dilihat dari penurunan aspek fisik, 130 responden, dan mendapatkan hasil
psikologis, maupun sosial dan yaitu kadar Hb tidak berhubungan dengan
lingkungan.14 total skor dari kuesioner SF-36.
Hasil penelitian di Instalasi Tindakan
Khusus Hemodialisa RSUP SIMPULAN DAN SARAN
Prof.R.D.Kandou Manado selama selang Berdasarkan hasil penelitian dan
waktu Oktober 2015 – Desember 2015 bahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat
didapatkan bahwa terdapat perbedaan hubungan bermakna antara anemia dengan
kualitas hidup antar derajat anemia, dengan kualitas hidup pasien PGK yang sedang
p value = 0,07. Dari hasil tersebut maka menjalani hemodialisis regular. Juga
didapatkan bahwa semakin berat anemia terdapat perbedaan kualitas hidup antar
109
Senduk, Palar, Rotty: Hubungan anemia dengan...

derajat anemia pada pasien PGK yang patients. Nephron Clin Pract.
sedang menjalani hemodialisis regular. 2010;115:c133-c141.
8. Supr iyadi, Wagiyo, Widowati. Tingkat
SARAN Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Dengan memahami hubungan anemia Kronik Terapi Hemodialisis. Journal
Kemas. 2011;6:107-112.
sebagai faktor yang menentukan kualitas
9. Kumar . Buku Ajar Patologi. Jakarta:EGC.
hidup pasien PGK yang sedang menjalani 2007.
hemodialisis reguler maka diharapkan 10.Andr ade M, J ohn K. Exploring the
untuk dapat menangani anemia pada pasien Anatomy and Physiology of Ageing.
PGK secara maksimal. Perlu juga Part 4: The Renal System.
dilakukan penelitian serupa untuk menilai 2008;104(34): 22-23.
pengaruh faktor-faktor lain terhadap 11.Astr ini, Hasibuan P, Ir san A. Hubungan
kualitas hidup pasien PGK yang sedang Kadar Hemoglobin, Indeks Massa
menjalani hemodialisis reguler. Tubuh dan Tekanan Darah dengan
Kualitas Hidup pasien Gagal Ginjal
Kronik yang menjalani hemodialisis
DAFTAR PUSTAKA
di RSUD DR SOEDARSO
1. The United States Renal Data System.
PONTIANAK [skripsi]. Pontianak:
Incidence, prevalence, patient
Universitas Tanjungpura; 2013.
characteristics and treatment
12.Iseki K. Gender Differences in Chronic
modality. [internet] cited 23
Kidney Disease. Kidney Int.
september 2015. Available from:
2008;74(4):415-7.
http//www.usrds.org/.
13.Bakta IM. Pendekatan Terhadap Pasien
2. Suwitr a K. Penyakit Ginjal Kr onik.
Anemia. Dalam: Sudoyo AW,
Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Alwi I, Simadibr ata M, Setiati S,
Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu
editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam Jilid III Edisi V.
Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta:
Jakarta: Interna Publishing. 2009:
Interna Publishing. 2009.
1109-1115.
3. Adiatma DC, Tobing ML. Prevalensi dan
14.Anees. Dialysis-Related Factors Affecting
Jenis Anemia pada Pasien Penyakit
Quality of Life in Patients on
Ginjal Kronik yang menjalani
Hemodialysis. IJKP. 2011;5(1):9-14.
Hemodialisis Reguler. Semarang:
15.Clement FM, Klar enbach S, Tonelli M et
Eprints Universitas Diponegoro;
al. The impact of selecting high
2014.
hemoglobin target level on health
4. Sukandar E. Nefrologi Klinik. Edisi IV.
related quality of life for patients with
Bandung: IPEDE; 2013.h. 802-6.
chronic kidney disease. Arch Intern
5. Far ag YM, Keithi-Reddy SR, Mittal BV,
Med. 2009;169:1104-1112.
et al. Anemia, inflammation and
16.Nur chayati S. Analisis faktor-faktor yang
health-related quality of life in
berhubungan dengan Kualitas Hidup
chronic kidney disease patients. Clin
pasien Penyakit Ginjal di rumah sakit
Nephrol. 2011;75:524-533.
Islam Fatimah Cilacap [thesis].
6. Finkelstein FO, Stor y K, Firanek C, et al.
Depok: Universitas Indonesia; 2010.
Health-related quality of life and
17.Ayoub A, Nelson K, Hijjazi. The
hemoglobin levels in chronic kidney
Relationship between laboratory
disease patients. Clin J Am Soc
values and quality of life of dialysis
Nephrol. 2009;4:33-38.
patients in the United Arab Emirates.
7. Voor molen N, Gr ootendor st DC, Ur lings
Renal Society of Australasia Journal.
TA, et al. Prevalence of Anemia and
2014;10(1):12-20.
its impact on mortality and
hospitalization rate in predialysis

110

Vous aimerez peut-être aussi