Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
Nama :E
Hari/tanggal : Senin, 9 juli 2018
Tempat : Ruang Edelwis RSUD Banyumas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 60 th
Alamat : Kejawar, 4/3, Banyumas
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rt
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Tanggal MRS : 6 juli 2018
Diagnosa medik : DM
No.RM : 321883
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 38 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kejawar 3/4 Banyumas
Pekerjaan : Wirausaha
Hub.dengan pasien: Anak
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan terdapat pembengkakan pada kaki sebelah kanna dan
sedikit luka di sela-sela jari.
b. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan sedikit nyeri ( S: 4 ) dan tidak nyaman
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poli bedah RSUD Banyumas pada tanggal 6 juli dengan
keluhan Pasien mengatakan terdapat pembengkakan pada kaki sebelah kanna
dan sedikit luka di sela-sela jari. Pada pemeriksaan yang yang dilakukan di
Poli Bedah RSUD Banyumas didapatkan data sebagai berikut : TD : 130/80
mmHg, S:36,7o C, N: 80x/menit, RR: 24 x/menit, GDS : 310
d. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya pernah melakukan operasi
pada kaki kiri dengna penyakit yang sama yaitu DM, dan ada riwayat
hipertensi
e. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ada angggota keluarga yang meninggal dunia karena
memiliki penyakit DM yaitu kakak dan adik pasien
4. Fungsional Gordon
a. Persepsi dan manajamen kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting. Jika ada anggota keluarga
yang sakit segera dibawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan
DO : Pasien dirawat di Ruang Edelweis RSUD Banyumas untuk
mendapatkan perawatan.
b. Nutrisi dan metabolik
DS : Pasien mengatakan sebelum sakit makan pasien teratur dan selama
dirawat di RS pasien makannya sedikit dan sesuai dengan diit.
DO : Pasien makan hanya 7 sendok dan dipiring pasien terlihat masih ada
sisa makanan
c. Pola eliminasi
DS : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit BAB pasien lancar
1x/ hari. Setelah masuk rumah sakit pasien mengatakan belum BAB
sama sekali
DO : Perut pasien kembung, dan pasien tidak terpasang DC
d. Pola aktivitas dan latihan
DS : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidak kesulitan dalam
beraktivitas sehari-hari. Selama sakit pasien melakukan aktivitas
dibantu oleh anaknya
DO : Kesadaran somnolen
Pola aktivitas dan latihan
ADL 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √ Keterangan
Mobilisasi di bed √ skala
Ambulasi √ 0 : Mandiri
1 : Dibantu
alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
e. Pola istirahat dan tidur
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit kualitas tidur pasien
cukup ±8 jam/hari, saat sakit pasien tidak ada perubahan pada pola
tidurnya
DO : Pasien terlihat tidurmpulas pada saat malam hari
f. Pola persepsi dan kognitif
DS :Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit alat indera pasien
dapat berfungsi cukup baik. Selama sakit kaki pasien sebelah kanan
pasien mengalami kelemahan dan pasien mengalami afasia.
DO :. Semua anggota badan dapat bergerak, terdapat sedikit hambatan
pada kaki sebelah kanan pasien Karena post op
g. Pola seksual dan reproduksi
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki 4 orang anak
DO : Pasien berjenis kelamin perempuan
h. Pola peran dan hubungan
DS : Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga baik
DO : Selama di RS pasien ditunggui oleh anaknya
i. Pola persepsi diri
DS : Pasien mengatakan penyakit yang diderita merupakan cobaan dari
Allah SWT dan menerima kondisi yang dialami saat ini serta yakin
akan kesembuhan
DO : Pasien tampak tabah dan sabar serta selalu mengikuti anjuran dari
perawat dan dokter yang merawat
j. Pola manajemen stress dan koping
DS : Pasien mengatakan jika ada anggota keluarganya yang bermasalah
diselesaikan bersama dan baik-baik.
DO : Pasien terlihat membina hubungan yang baik dengan keluarga,
terlihat dari keluarga yang menjenguk
k. Pola nilai dan keyakinan
DS : Pasien mengatakan pasien beragama Islam
DO : Selama sakit aktivitas agama tidak terganggu dan keluarga kerap
berdoa untuk kesembuhan pasien.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : kompos mentis
b. Kesadaran : compos mentis
c. GCS : E4M6V5
d. Tanda-tanda vital :
- TD : 130/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR :18 x/menit
- S : 36,8o C
e. Pemeriksaan Head to toe
1) Wajah
- Mata : Simetris, pupil iskhor 2/2 mm, konjungtiva
anemis
(-/-), Skelra ikterik (-/-).
- Hidung : Simetris, tidak ada polip.
- Mulut : mukosa dan bibir kering.
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
- Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : Batas kanan atas : ICS II linea para sternalis dextra
Batas kanan bawah : ICS V linea para strenalis dextra
Batas kiri atas : ICS II linea para sternalis
sinistra
Batas kiri bawah : ICS V mid clavikula sinistra
Auskultasi : Murmur (-), Gallop (-)
4) Abdomen
- Inspeksi : Datar, supel, tidak ada massa, tidak ada lesi.
- Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak ada benjolan
- Perkusi : Tympani
- Auskultasi : peristaltic usus permenit
5) Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan tidak terpasang DC
6) Kulit
Tidak ada decubitus, ekstermitas kering, turgor kulit cukup < 3 detik, tidak
ada lesi, kulit hangat, warna kulit tidak pucat
7) Ekstremitas
- Atas
Tangan kanan terpasang infus tidak ada edema pada ektremitas atas,
tidak ada lesi.
- Bawah
Terdapat luka pada bagian kaki kanan
- Kekuatan otot :4 4
4 4
Keterangan :
0 : Otot tidak dapat digerakkan
1 : Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini
berarti otot masih belum atrofi atau belum layu
2 : Dapat menggerakan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah
misalnya telapak tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi
jika ditahan sedikit saja sudah tak mampu bergerak
3 : Dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat
menggerakkan telapak tangan dan jari
4 : Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan
5 : Bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 09 juli 2018
GDS 310
PT 11.1 Detik 11.1 – 16. 2
APTT 44.7 Detik 22.0 – 37. 0
INR 0.87 0.90 – 1.10
7. Terapi
a. Tanggal 09 April 2018
- Infus ringer laktat 20 tpm
- Inj cefotaxime 2g
- Ranitidine 50mg
- Ketorolac 30mg
b. Tanggal 10 juli 2018
- Infus ringer laktat 20 tpm
- Inj cefotaxime 2g
- Ranitidine 50mg
- Ketorolac 30mg
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a) Kerusakan integritas kulit b.d gangguan sirkulasi
b) Nyeri akut b.d agen injuri fisik
c) Gangguan rasa nyaman b.d program pengobatan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx NOC NIC
hasil : op dm
Q : tertusuk R : kaki
Kriteria hasil awal Akhir sebelah kanan S : 4 T :
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan Ny. S hari ke 1
- Membimbing pasien
relaksaki - Pasien mau
- Monitoring cairan infus bekerjasama dengan
- Memberikan pasien perawat dan semangat
nutrisis sesuai dengan diit - Pasien bersedia dan
memperhatikan
3 08:00 - Memonitor TTV dan - TD : 160/100mmHg
KU N: 82 x/menit
- Injeksi ranitidine, RR: 19 x/menit
cefotaxime, ketorolac S: 35,5o C
- Menciptakan SPO2: 100%
lingkungan yang aman GCS: E4M6V5
dan nyaman KU : cukup
- Memberikan privasi Obat masuk melalui IV
pada pasien - Pasien terlihat lebih
- membatasi pengunjung tenang
13:00 - Keluarga pasien
dabnpasien memahami
dan memperhatikan
- memberitahukan pasien
untuk istirahat yang cukup - Pasien memahami
- memposisikan pasien - Pasien terlihat
senyaman mungkin lebihnyan
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal /jam Dx Catatan perkembangan Paraf
11 juli 2018 I S: pasien mengatakan luka sedikit kering
O : luka Nampak kering dan bersih
TD :120/80 mmHg
N: 78 x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,9o C
SPO2: 100%
GCS: E4M5V6
KU : cukup
A: kerusakan integritas jaringan sudah teratasi
Kriteria Hasil Skala Skala Skala
Awal Tujuan Akhir
Suhu kulit 2 5 5
Sensasi 2 5 4
Tekstur 2 5 5
Integritas jaringan 2 5 4
P : pertahankan intervensi
S: pasien mengatakan sudah tidak nyeri
O : TD :120/80 mmHg
N: 78 x/menit
RR: 20x/menit
S: 36,9o C
SPO2: 100%
GCS: E4M5V6
KU : cukup
S:1
P : pertahankan intervensi
P : pertahankan intervensi
-