Vous êtes sur la page 1sur 16

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU

LAHIR FISIOLOGIS PADA BAYI “S” DI RSUD BAUBAU

TANGGAL 01 FEBRUARI 2013

No. Medrec :-

Tanggal masuk : 01 februari 2013

Tanggal pengkajian : 01 februari 2013

Nama pengkaji : NAWIA

Kelompok : II

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS
a. Identitas bayi
Nama : Bayi “S”
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 01 februari 2013
Jam : 13.15 WITA
Anak ke : I
Alamat :JL. Malik sirullah BWI

b. Identitas orrang tua


Nama ibu/bapak : Ny. “S” /Tn. “A”
Umur : 20 tahun / 20 tahun
Pendidikan : SMA / SMA
Suku : buton /buton
Agama : islam / islam
Pekerjaan : IRT / Buru Bangunan
Alamat : Jl. Malik Sirullah BWI
Nikah/lamanya : 1 kali /1 tahun

B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS


1. Riwayat ANC
a. GI P0 A0
b. HPHT : 13 – 05 – 2012
TP : 20 – 02 - 2013
c. Ibu memeriksa kehamilannnya sebanyak 4 kali
Trimester I : I kali
Trimester II : I kali
Trimester III : II kali
d. Ibu mengatakan mendapatkan munisasi TT selama kehamilan
sebanyak 2 kali
- Imunisasi TT I : pada umur kehamilan 24 minggu
- Imunisasi TT II : pada umur kehamilan 28 minggu
e. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan dan
alkohol selama kehamilan
f. Ibu mengatakan mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe) 90
tablet.
g. Ibu tidak menderita diabetes meletus (DM), penyakit jantung,
paru-paru, dan hipertensi selama kehamilan dan ibu tidak pernah
mengalami tanda bahaya kehamilan
2. Riwayat persalinan
a. Umur kehamilan:39 minggu
b. Tempat bersalin :ruang bersalin RSUD palagimata Baubau
c. Penolong : bidan
d. Jenis persalinan : normal
3. Riwayat kelahiran
a. Bayi lahir pada tanggal 01 januari 2013 pukul 13.15 WITA,
presentase belakang kepala, spontan, BCB ( bayi cukup bulan),
SMK (Sesuai Masa Kehamilan), BB : 2950 gram, dan PB : 51 cm
Jk : laki – laki
b. Apgar score
No Obyek yang dinilai 0 1 3 Mnt Mnt Mnt
1 5 10
1. APPEARENCE Biru Tubuh Seluruh 2 2 2
(warna kulit) pucat kemerahan tubuh
2. PULSE(ferekuensi Tidak ekstremitas biru kemerahan 2 2 2
jantung) ada < 100 > 100
3. GRIMASE(reaksi Tidak Sedikit gerakan Reaksi 1 2 2
rangsangan) bereaksi melawan
4. ACTIVITY (tonus Tidak Ekstremitasdalam sedikit 2 2 2
otot) ada keadaan kulit fleksi gerakan

5. RESPIRATORY Tidak Menangis kuat Menangis 1 1 2


(pernapasan) ada kuat

Jumlah 8 9 10
Penilaian bayi baru lahir :
Menit I setelah bayi lahir : 8
Menit V setelah bayi lahir : 9
Menit X setelah bayi lahir : 10
4. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar bayi
a. Cairan / nutrisi
- Refleks isap bayi baik
- Bayi diberi susu formula, jika menangis atau haus
- Bayi kuat menyusu
b. Eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1-2 kali
Warna : hijau kehitaman (mekonium)
- BAK
Frekuensi : 1-2 kali
Warna : kuning jernih tidak berbau
c. Personal hygiene
- Bayi dimandikan pada pukul 17.30
- Pakaian bayi diganti setelah mandi dan popok bayi diganti
setiap kali BAB/BAK
- Perawatan tali pusat , dibersikan dengan menggunakan kasa
dan betadine
d. Istrahat / tidur
- Bayi tidur pulas jika sudah kenyang
- Bayi terbangun dan menangis setiap kali lapar / haus, atau
BAB dan BAK

C. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI, PSIKOLOGI, DAN SPIRITUAL


ORANG TUA

1. Ibu sudah dapat beritraksi dan beradaptasi dengan keberadaan


bayinya
2. Biaya perawatan ditanggung oleh kepala keluarga.
3. Emosi orang tua terkendali dan stabil
4. Orang tua dan keluarga selalu mendoakan kesehatan dan
keselamatan bayinya kepada Tuhan yang Maha Esa
5. Orang tua dan keluarga sangat senang dengan kehadiran
bayinya
6. Ibu bersedia memberikan ASI kepada bayinya
7. Ibu tidak terbeban dengan kehadiran bayinya
D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum bayi baik


2. Respon terhadap rangsangan baik
3. TTV
S : 36,5 0C
P : 48 x/ menit
N : 140 x/ menit
4. Pemeriksaan antropometri
BB : 2.950 gram
PB : 51 cm
LK : 33 cm
LD : 31 cm
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Rambut tebal dan hitam
- Tidak terdapat caput sucsedaneum
- Tidak terdapat chepal hematome
b. Wajah
- Tidak sianosis
- Tampak simetris kiri dan kanan
c. Mata
- Simetris kiri dan kanan
- Konjungtiva merah muda
- Sklera tidak ikterus
d. Hidung
- Simetris kiri dan kanan
- Tidak ada polip
- Tidak ada secret
e. Telinga
- Simetris kiri dan kanan
- Daun telinga lunak
- Tidak ada secret
f. Mulut dan bibir
- Refleks mengisap / rooting baik
- Keadaan bibir merah muda dan tampak lembab
- Tidak terdapat kelainan
g. Dada
- Simetris kiri dan kanan
- Gerakan dada seirama dengan nafas
- Tidak ada benjolan
h. Abdomen
- Perut tampak datar
- Tali pusat masih basah
i. Genitalia
- Labiya menora telah menutupi labiya minora
- Lubang anus ada
j. Ekstremitas atas/ bawah
 Tangan dan lengan
- Simetris kiri dan kanan
- Jumblah jari tangan kanan dan kiri lengkap
 Kaki dan tangkai
- Simetris kiri dan kanan
- Jumblah jari kaki kanan dan kiri lengkap
 Palpasi
- Refleks moro baik
- Refleks suching baik
- Refleks babynskhy baik
k. Kulit
- Warna kulit kemerahan
- Terdapat verniks caseosa
- Tidak ada tanda lahir

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

a. Diagnosa
Bayi baru lahir, hari ke-1 dengan masa gestasi 39 minggu.
Data subyektif :
Sata obyektif :
- HPHT : 13 – 05 – 2012
- TP ; 20 – 02- 2013
- BB : 2950 gram
- PB : 51 cm
- LK/LD : 33 cm / 31 cm
- Jk : laki-laki
- Refleks mengisap : baik
b. Masalah
1. Bayi belum mendapat ASI dari ibunya
Analisa dan intepretasi
- Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37-42 minggu (Sarwono prawirohardjo. Ilmu
kebidan. 2007)
2. Tali pusat belum puput dan masih basa
Analiisa dan interpretasi
- Pada bayi yang cukup bulan, organ-organ tubuh bayi sudah
sempurna ( sarwono prawirohardjo. Ilmu kebidanan. 2007)
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

- Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masala potensial

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

- Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/kolaborasi.

LANGKAH V RENCANA ASUHAN

Diagnosa :

- Bayi baru lahir hari ke-1


- Tali pusat masih basah dan belum puput
- Bayi belum mendapatkan ASI

Tujuan :

- Bayi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dari intra


uterin ke ekstra uterin
- Dapat memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi pada bayi
- Mencegah terjadinya infeksi tali pusat

TINDAKAN

1. Observasi tanda-tanda vital pada bayi.


Rasional :
Dengan mengobservasi tanda-tanda vital apat diketahui keadaan bayi,
sehingga apabila terjadi keadaan diluar batas normal dapat dilakukan
tindakan segera
(ilmu kebidanan, sarwono prawirohardjo.2010)
2. Anjurkan kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin (
on Demend)
Rasional :
Dengan menganjurkan kepada ibu tetap menyusui bayinya dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi untuk menambah daya tahan tubuh,
menambah berat badan bayi, dan pertumbuhan serta
perkembanganya.
( sarwono prawirohardjo. Ilmu Kebidanan. 2010)
3. Ajarkan kepada ibu, tekhnik menyusui yang benar.
Rasional :
Apabila bayi menyusu dengan posisi yang benar, isapan bayi tersebut
dapat menimbulkan refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel
mioepikel dan dapat menghindari terjadinya puting susu lecet (manjoer,
2010)
4. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan provilaksis vit. K dan
uniject hepatits B pada bayi
Rasional :
Untuk mencegah terjadinya pendarahan pada otak bayi, dan mecegah
terjadinya penyakit hepatitis B pada bayi
5. Merawat bayi dan ibunya rawat gabung
Rasional :
Dengan rawat gabung, bayi dapat disusui dengan frekuensi yang lebih
sering dan dapat menimbulkan refleks prolaktin yang memicu produksi
ASI dan refleks toksin yang membantu pengeluaran ASI dan
mempercepat involusio rahim.
(Sarwono, Edisi 3,2010)
6. Anjuran kepada ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dengan
mengganti popok setiap setiap kali basah /kotor.Rasional :
Dengan menjaga kebersihan bayi, maka bayi akan merasa nyaman.
Jadi popok bayi diganti apabila basah , agar kulit bayi tidak mudah
infeksi.
7. Berikan HE pada ibu tentang
a. Perawatan tali pusat
Rasional :
Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi
tali pusat dan mempercepat puputnya tali pusat.
b. Kenaikan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti bayi
demam, tali pusat kemerahan, terjadi pembengkakan disekitar
pangkal tali pusat, pemberian ASI sulit mengisap, kesulitan
bernapas, sushu tubuh terlalu panas atau terlalu dingin.
Rasional :
Pengenalan tanda-tanda bahaya pada bayi, maka apabila terjadi
salah satu tanda bahaya tersebut, maka ibu/ keluarga dapat segera
memeriksakan bayinya kepuskesmas.

LANGKAH VI IIMPLEMENTASI

01 februari 2013 jam 17.30


1. TTV Belum batas normal
2. Mengobserfasii tanda-tanda vital bayi.
S : 36,5 0C
P : 48 x/menit
N : 140 x/ menit
3. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering
mungkin (on demend)
4. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar
a. Bersihkan payudara dengan handuk kecil yang telah dibasahi
dengan air hangat
b. Oleskan sedikit Asi pada puting dan areole agar tidak lecet dan
infeksi.
c. Baringkan bayi di atas bantal dengan posisi yang berhadapan
d. Pegang bayi pada belakang bayinya dengan 1 lengan dan kepala
bayi pada lengkungan siku ibu.
e. Menyentuh ppi dan sisi mulut bayi untuk memberi rangsangan
agar bayi membuka mulut.
f. Segra masukkan puting kemulut bayi , usahakan sebagian besar
areola payudara masuk kedalam mulut bayi
g. Topang payudara dengan kiri atau tangan kanan, empat jari
menahan dibawah dan ibu jari diatas payudara.
h. Lepaskan puting susu dari mulut bayi dengan memasukkan jari
kelingking ibu kedalam mulut bayi melalui sudut mulut bayi atau
dengan menekan dagu bayi kearah bawah
5. Memberikan vitamin K dan uniject hepatitis B pada bayi
6. Mempertahankan bayi dan ibunya rawat gabung
7. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan bayinya
- Menjaga kebersihan kulit bayi
- Mengganti pakaian bayi jika kotor pada saat BAB/ BAK
- Dengan tidak memijat kulit bayi dengan kuat
- Menjaga agar bayi tetap hangat
- Memenuhi pola nutrisi bayi dengan memberikan ASI
8. Memberi HE pada ibu tentang:
a. Perawatan tali pusat dengan cara:
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali
pusat
2. Bersihkan dengan lembut dan hati-hati kulit disekitar tali pusat
3. Bungkus tali pusat dengan kasa steril dan jangan terlalu rapat
4. Jaga tali pusat agar tetap bersih dan kering
b. Kenaikan tanda-tanda bahaya pada bayi, seperti :
1. Demam
2. Tali pusat kemerahan
3. Pembengkakan disekitar tali pusat
4. Pemberian ASI sulit
5. Bayi sulit mengisap
6. Kesulitan bernafas
7. Suhu tubuh terlalu panas atau terlalu dingin

LANGKAH VII EVALUASI

01 Februari 2013 jam 17.30


1. tanda-tanda vital dalam batas normal:
S : 36,5 0C
P : 48 x/ menit
N : 140 x/ menit
2. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin ( on demend)
3. Ibu mengerti cara menyusui yang baik dan benar
4. Bayi sudah diberikan vitamin K dan uniject hepatitis B
5. Ibu mengerti cara untuk menjaga kebersihan bayinya
6. Mempertahankan bayi dan ibunya rawat gabung
7. Ibu menggerti penjelasan HE tentang perawatan tali pusat dan tanda-
tanda bahaya yang pada bayi.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI “S” FISIOLOGIS DI RSUD BAUBAU

TANGGAL 01 FEBRUARI 2013

(SOAP)

No. Medrec : 01 15 90

Tanggal masuk : 01 februari 2013

Tanggal pengkajian : 01 februari 2013

Nama pengkaji : Nawia

I. IDENTITAS BAYI
Nama : By “S”
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 01 februari 2013
Jam : 13.15 WITA
Anak ke : I
Alamat : Jl. Malik Sirullah BWI
II. IDENTITAS ORRANG TUA
Nama ibu/bapak : Ny. “S” /Tn. “A”
Umur : 20 tahun / 20 tahun
Pendidikan : SMA / SMA
Suku : buton /buton
Agama : islam / islam
Pekerjaan : IRT / Buru Bangunan
Alamat : Jl. Malik Sirullah BWI
Nikah/lamanya : 1 kali /1 tahun
DATA SUBJEKTIF (S)

- Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 01 -02 - 2013, jam 13.15 Wita.
- Ibu mengatakan bayinya laki – laki ,tidak ada kelainan.
- Ibu mengatakan HPHT: 13-05-2012

DATA OBJEKTIF (O)

- Bayi lahir spontan dengan presentase belakang kepala (PBK) pada


tanggal 01 februari 2013, pukul 13.15 WITA.
- TTV
S : 36,5 0C
P : 48 x/ menit
N : 140 x/ menit
- Berat badan : 2950 gram
- Panjang badan : 51 cm
- Lingkaran kepala : 33 cm
- Lingkaran dada : 31 cm
- Keadaan umum bayi baik
- Refleks rooting baik
- Tali pusat masih basa dan belum puput

ASSASEMENT (A)

- Bayi baru lahir, hari ke I, dengan masa gestasi 39 minggu


- Tali pusat masih basah dan belum puput
- Bayi belum mendapat ASI dari ibunya

PLANING (P)

Tanggal 01 februari 2013 pukul 17.30

1. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi:


S : 36,5 0C
P : 48 x/ menit
N : 140 x/ menit
Hasil : tanda-tanda vital bayi dalam batas normal
2. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering
mungkin (on demand)
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran dari bidan untk menyusui
bayinya
3. Mengajarkan kepada ibu tekhnik menyusui bayi yang baik dan benar
a. Bersihkan payudara dengan handuk kecil yang telah dibasahi
dengan air hangat
b. Oleskan sedikit Asi pada puting dan areole agar tidak lecet dan
infeksi.
c. Baringkan bayi di atas bantal dengan posisi yang berhadapan
d. Pegang bayi pada belakang bayinya dengan 1 lengan dan
kepala bayi pada lengkungan siku ibu.
e. Menyentuh ppi dan sisi mulut bayi untuk memberi rangsangan
agar bayi membuka mulut.
f. Segra masukkan puting kemulut bayi , usahakan sebagian besar
areola payudara masuk kedalam mulut bayi
g. Topang payudara dengan kiri atau tangan kanan, empat jari
menahan dibawah dan ibu jari diatas payudara.
h. Lepaskan puting susu dari mulut bayi dengan memasukkan jari
kelingking ibu kedalam mulut bayi melalui sudut mulut bayi atau
dengan menekan dagu bayi kearah bawah
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
4. memberikan provilaksis vit. K dan uniject hepatits B pada bayi
hasil : bayi telah diberikan vit, K pada paha kiri dan ujiject hepatitis
B pada paha kiri.
5. Menganjurkan kepada ibu cara menjaga kebersihan bayinya
- Menjaga kebersihan kulit bayi
- Mengganti pakaian bayi jika kotor pada saat BAB/ BAK
- Dengan tidak memijat kulit bayi dengan kuat
- Menjaga agar bayi tetap hangat
- Memenuhi pola nutrisi bayi dengan memberikan ASI
Hasil : ibu bersedia melaksanakan anjuran yang diberikan
6. Merawat ibu dan bayinya (rawat gabung)
7. Menjelaskan kepada ibu tentang
a. Perawatan tali pusat
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat
tali pusat
2. Bersihkan dengan lembut dan hati-hati kulit disekitar tali
pusat
3. Bungkus tali pusat dengan kasa steril dan jangan terlalu
rapat
4. Jaga tali pusat agar tetap bersih dan kering
b. Tanda-tanda bahaya pada bayi
1. Demam
2. Tali pusat kemerahan
3. Terjadi pembengkakan disekitar tali pusat
4. Pemberian asi sulit
5. Bayi sulit mengisap
6. Bayi sulit bernapas
7. Suhu tubu terlalu panas/dingin
Hasil : ibu mengerti cara merawat tali pusat dan ibu bersedia
membawa bayinya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika
terjadi salah satu tanda-tanda tersebut.

Vous aimerez peut-être aussi