Vous êtes sur la page 1sur 7

Teknik Analisis Data

Analisis terhadap data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji

kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian, tentang perbedaan dua rata-

rata. Sebelum dilakukan uji tentang kesamaan dua rata-rata, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari

populasi yang terdistribusi normal (Lampiran II dan III), digunakan uji

Lilieford dengan langkah sebagai berikut :

1. Data X1, X2, X3, ……., Xn yang diperoleh dari data yang terkecil

hingga kedata yang terbesar.

2. Data X1, X2, X3, ……., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, …., Zn

dengan rumus sebagai berikut :

xi  x
Zi  .................................................................................(8)
S
Keterangan :

x i = Nilai yang diperoleh siswa ke – i

x = Nilai rata-rata

S = Simpangan baku

3. Dengan menggunakan daftar terdisrtibusi normal baku, kemudian

dihitung peluang F (Zi) = P (Z ≤ Zi).

4. Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3, ……., Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S(Zi), maka:
banyaknya z1 , z 2 , z 3 ..........z n yang  z i
S  zi   .........................(9)
n
5. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) yang kemudian tentukan harga

mutlaknya.

6. Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih yang

dengan disebut Lo.

7. Membandingkan nilai Lo dengan nilai kritis L, yang terdapat pada

taraf nyata α = 0,05, kriteria terima hipotesis yaitu hipotesis

terdistribusi normal jika Lo lebih kecil dari L, lain dari itu ditolak,

Sudjana (2005; 466).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel

mempunyai varians yang homogen atau tidak (Lampiran IV). Untuk

mengujinya dilakukan uji F. Untuk uji homogenitas ini dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Mencari varians masing-masing data kemudian

dihitung harga F dengan rumus :

S12
F  2 ..........................................................(10)
S2

Keterangan :

F = Varians kelompok data

S12 = Varians terbesar


S22 = Varians terkecil

2) Jika harga sudah didapatkan maka dibandingkan F

tersebut dengan harga F yang terdapat dalam daftar distribusi F dengan

taraf Signifikansi 5 % dan dk pembilang = n 1 – 1 dan dk penyebut = n 2

– 1. bila harga F didapat dari perhitungan lebih kecil dari harga F yang

ada ditabel berarti kedua kelompok data mempunyai varians yang

homogen dan sebaliknya. (Sudjana, 2005; 466).

Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk pembuktian uji hipotesis, apakah diterima

atau ditolak Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan terhadap hasil belajar

antara kedua kelas sampel, maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan

ketentuan :

2. Jika data terdistribusi normal dan kedua kelompok data homogen,

maka dalam pengujian hipotesis statistik digunakan adalah uji t.

x1  x 2
t 
1 1
S 
n1 n2

2 2
(n  1) S1  (n2  1) S 2
S  1
2

n1  n 2  2

Keterangan:

x1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

x 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

S1 = Standar deviasi kelas eksperimen


S2 = Standar deviasi kelas kontrol

S = Standar deviasi gabungan

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

Harga t hitung dibandingkan dengan t tabel yang terdapat dalam tabel

distribusi t. Kriteria pengujian hipotesis yang diperlukan adalah diterima Ho,

jika – t 1- ½ α < t < t 1- ½ α. Untuk harga lainnya Ho ditolak.

3. Jika data terdistribusi normal dan kelompok data tidak mempunyai varians

yang homogen, maka rumus yang digunakan adalah:

x1  x2
t1 
1 1
S 
n1 n2

kriteria pengujian yang sebagai mana yang dikemukakan oleh Sudjana tolak

Ho jika:

W1t1  W2 t 2
t'
W1  W2

2 2
S1 S
Dimana: W1  ; W2  2
n1 n2

t1= t'(1-½α). (n1-1) ; t2 = t'(1-½α).(n2-1)

Uji ini disebut juga uji pihak kanan

4. Jika data tidak terdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak

mempunyai varians yang homogen, maka digunakan uji Whitney atau uji

u.

Ho ; μ1 = μ2
Ho ; μ1 ≠ μ2

Uji yang digunakan seperti yang dirumuskan oleh Djarwanto;

U untuk sample pertama:

n1 (n1  1)
U 1  n1  n 2    R1
2

U untuk sample kedua:

n2 (n 2  1)
U 2  n1  n2    R2
2

Dari kedua nilai U tersebut yang digunakan ialah nilai U yang kecil,

yangdianggap sebagai Uobs.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:


Ho ditolak apabila Uobs < Ucrit

untuk data yang terdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji

kesamaan dua rata-rata dua pihak dengan statistik.

Uji yang digunakan seperti yang dirumuskan oleh Sudjana (2005, 239) yaitu :

jika, σ1 = σ2 = σ

Dimana :

x1  x 2
t  .......... .......... .......... .......... .......... .......... .....(11)
1 1
S 
n1 n2
 n1 1 S12   n2  1  S 22
S 
2
..............................................(12)
n1  n2  2

x1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

x2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

S1 = Standar deviasi kelas eksperimen

S2 = Standar deviasi kelas kontrol

S = Standar deviasi gabungan

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

Harga t hitung dibandingkan dengan t tabel yang terdapat dalam tabel

distribusi t. Kriteria pengujian hipotesis yang diperlukan adalah diterima Ho,

jika – t 1- ½ α < t < t 1- ½ α, dengan dk = n1 + n2 – 2 dan peluang (1 – ½ α ). Untuk

harga lainnya Ho ditolak.

Vous aimerez peut-être aussi