Vous êtes sur la page 1sur 20

DMK 53

TEMPEL STIKER

RENCANA KEPERAWATAN
IDENTITAS PASIEN DISINI

RUMAH SAKIT ISLAM


‘ASYIYAH NGANJUK RUANG PERINATOLOGI

RENCANA KEPERAWATAN
TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD
Ketidakefektifan Pola Nafas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Pernapasan
Berhubungan dengan : keperawatan selama 1x24 jam Kaji
 Hiperventilasi diharapkan status pernapasan 1. Kaji pentingnya pemasangan alat bantu
 Kelainan bentuk dinding dada menjadi adekuat. nafas seperti oksigen atau CPAP
 Penurunan energi/kelelahan 2. Kaji adanya retraksi dinding dada
 Kelemahan muskuloskeletal Kriteria Hasil Monitor
 Posisi tubuh Status Respirasi 1. Monitor RR, irama nafas dan usaha nafas
 Kelemahan otot pernafasan  RR antara 30 - 60x/menit 2. Monitor adanya bradypnea, tachypnea,
 Irama napas dalam batas normal hiperventilasi, pernapasan kusmaul
 Hipoventilasi sindrom
 Tidak ada bunyi nafas tambahan 3. Monitor saturasi oksigen
 Nyeri
 Kepatenan jalan nafas 4. Monitor adanya dypsnea
 Imaturitas neurologis
 Saturasi oksigen > 85% 5. Monitor tanda - tanda vital
Ditandai dengan :  Tidak ada retraksi dada Tindakan
Data subjektif   Tidak ada pernapasan melalui 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
mulut ventilasi
 Tidak ada sianosis 2. Pasang ETT, jika diperlukan
3. Lakukan suction
 Tidak ada gasping
Data objektif  4. Berikan rangsangan taktil
 Tidak ada pernapasan cuping DMK 55
5. Bersihkan saliva yang berlebihan pada
hidung
mulut bayi
6. Posisikan terlentang dengan diberikan
bantalan di bawah bahu bayi untuk
memaksimalkan ventilasi
Pemantauan Bayi Prematur
Kolaborasi
 Nadi antara 120 - 160x/menit
1. Kolaborasi tindakan nebulizer jika perlu
 RR antara 30 - 60x/menit
Pendidikan
 Saturasi oksigen > 85%
1. Ajarkan kepada keluarga tentang proses
 Kestabilan suhu tubuh bayi
penyakit
 Warna kulit bayi sesuai
2. Jelaskan kepada keluarga pasien tentang
 Postur tubuh lentur tindakan keperawatan yang telah dan
 Tidur nyenyak akan dilakukan
 Mudah terbangun
 Bayi aktif
 Merespon stimulus dengan baik
 Bayi sudah bisa disusui
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Ketidakefektifan Bersihan Jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Pernapasan
Napas keperawatan selama selama 1x24 Kaji
Berhubungan dengan : jam diharapkan tidak terdapat 1. Identifikasi perlunya pemasangan alat
 Spasme jalan napas hambatan dalam jalan napas jalan napas buatan
 Jumlah mukus / sekret berlebihan 2. Kaji suara napas serta adanya suara
 Jalan napas alegik Kriteria Hasil napas tambahan
Status Pernapasan : Monitor
 Infeksi
 Bayi menunjukkan respon batuk 1. Monitor RR, irama nafas dan usaha
 Tidak ada suara napas tambahan nafas
Ditandai dengan :
Data subjektif   Tidak ada sianosis dan dypsnea 2. Monitor adanya bradypnea, tachypnea,
serta persued lips hiperventilasi, pernapasan kusmaul
 Irama napas dalam batas normal 3. Monitor tanda - tanda vital
Tindakan
1. Atur posisi bayi untuk memaksimal
Data objektif  ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Lakukan suction, bila perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronchodilator
dan tindakan nebulizer, bila perlu
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan tindakan Resusitasi Neonatus
Berhubungan dengan : keperawatan selama 1x24 jam Kaji
 Ketidakseimbangan perfusi diharapkan status pernapasan 1. Kaji kebutuhan bayi terhadap alat
ventilasi menjadi adekuat bantu napas
 Perubahan membran kapiler- Monitor
alveolar Kriteria Hasil 1. Monitor tanda tanda vital bayi
Status Pernapasan : Pertukaran Gas 2. Monitor status respirasi
Ditandai dengan :  Saturasi oksigen > 85% Tindakan
Data subjektif   Tidak ada sianosis 1. Letakkan bayi dibawah infant warmer
 Tidak ada dypsnea 2. Lakukan suction untuk mengambil
 Bayi tidak merintih mekonium atau pun cairan lain,
 Bayi memberi respon saat di beri gunakan laryngoscope, jika perlu
rangsang taktil 3. Keringkan bayi dengan handuk yang
Data objektif   Tidak terdapat tanda penurunan telah dihangatkan
kesadaran 4. Posisikan bayi untuk memaksimalkan
 TTV dalam batas normal jalan napas dengan meletakkan
 Tidak terdapat gasping bantalan dibawah bahu bayi, bila
perlu
5. Suction sekret dari hidung ke mulut
6. Lakukan rangsang taktil
7. Berikan ventilasi tekanan positif pada
kondisi apnea atau gasping
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Diare Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare
Berhubungan dengan : keperawatan selama selama 1x24 jam Kaji
 Efek samping obat diharapkan diare dapat teratasi 1. Kaji frekuensi, warna, konsistensi dan
 Infeksi jumlah feses
 Inflamasi Kriteria Hasil 2. Kaji turgor kulit
 Iritasi Eliminasi Fekal 3. Kaji adanya tanda dehidrasi
 Malabsorbsi  Pola eliminasi dalam batas Monitor
 Parasit normal 1. Monitor dan evaluasi asupan nutrisi
 Tidak ada diare bayi
Ditandai dengan :  Tidak terdapat darah pada feses Tindakan
Data subjektif   Warna feses dalam batas normal 1. Timbang berat badan bayi setiap hari
2. Ambil specimen feses untuk kultur, bila
Penyebaran Infeksi pada bayi perlu
 Bayi tidak kembung Kolaborasi
 Kulit tidak teraba dingin 1. Kolaborasi dengan tim medis tentang
Data objektif   Bayi tidak malas minum terapi farmakologi
 Tidak ada distensi abdomen
 Turgor kulit <2detik
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Penatalaksanaan Demam
Berhubungan dengan : keperawatan selama selama 1x24 jam Kaji
 Peningkatan metabolisme diharapkan suhu tubuh bayi dalam 1. Kaji adanya tanda dehidrasi
 Penyakit batas normal Monitor
 Dehidrasi 1. Monitor suhu tubuh dan warna kulit
 Anestesia Kriteria Hasil 2. Monitor intake dan output
 Trauma Termoregulasi Bayi Baru Lahir 3. Monitor tanda hiperbilirubinemia
 Terpapar dilingkungan panas  Berat badan bayi dalam rentang 4. Monitor tanda – tanda vital
normal Tindakan
 Pengaruh medikasi
 Suhu antara 36,5 C - 37, 5 C
o o
1. Timbang berat badan bayi
 Tidak ada hipertermi 2. Lakukan kompres untuk menurunkan
Ditandai dengan :
Data subjektif   Pernapasan dalam batas normal demam, bila perlu
 Tidak ada perubahan warna kulit Kolaborasi
 Tidak ada dehidrasi 1. Kolaborasi dengan tim medis terkait
 Tidak terjadi hiperbilirubinemia pemberian antipiretik dan pemasangan
Data objektif  IV line
Pendidikan
1. Ajarkan kepada keluarga tentang
tanda-tanda hiperbilirubinemia
2. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI
sesering mungkin
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Hipotermia Setelah dilakukan tindakan Regulasi Temperatur
Berhubungan dengan : keperawatan selama selama 1x24 jam Kaji
 Kerusakan hipotalamus diharapkan bayi tidak lagi mengalami 1. Kaji adanya cutis
 Penurunan laju metabolisme hipotermia 2. Kaji adanya perubahan warna kulit
 Evaporasi kulit dari kulit Monitor
dilingkungan yang dingin Kriteria Hasil 1. Monitor suhu bayi baru lahir hingga
 Penyakit Termoregulasi Bayi Baru Lahir stabil
 Tidak ada aktifitas  Berat badan bayi dalam rentang 2. Monitor suhu setiap 2 jam
 Malnustrisi normal 3. Monitor TTV bayi secara berkala
 Suhu 36,5 C - 37, 5 C
o o 4. Monitor tanda dehidrasi
 Trauma
 Tidak ada hiportermi Tindakan
 Pernapasan dalam batas normal 1. Letakkan bayi di infantwarmer
Ditandai dengan :
Data subjektif   Tidak ada perubahan warna kulit 2. Bungkus bayi segera sesat setelah
 Tidak ada dehidrasi lahir untuk mencegah kehilangan
panas
3. Bungkus dengan plastik polyethylene
Data objektif  jika berat badan bayi rendah
4. Pasang topi pada bayi baru lahir
untuk menghindari kehilagan panas
Pendidikan
1. Ajarkan kepada orang tua tentang
metode kanguru
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Ketidakefektifan Termoregulasi Setelah dilakukan tindakan Pengaturan Termoregulasi
Berhubungan dengan : keperawatan selama selama 1x24 jam Kaji
 Penyakit diharapkan suhu tubuh bayi menjadi 1. Kaji adanya sianosis, takipnea,
 Trauma lebih stabil bradikardia, merintih atau letargi
 Ketidakstabilan suhu lingkungan Monitor
Kriteria Hasil 1. Monitor suhu tubuh bayi secara
Termoregulasi Bayi Baru Lahir berkala
Ditandai dengan :  Berat badan bayi dalam rentang 2. Monitor TTV secara berkala
Data subjektif  normal
 Suhu 36,5oC - 37, 5oC Tindakan
 Tidak hiportermi / hipertermi 1. Gunakan lampu pemanas selama
 Pernapasan dalam batas normal tindakan
 Tidak ada perubahan warna kulit 2. Letakkan bayi pada incubator atau
Data objektif   Tidak terjadi dehidrasi infant warmer
 Tidak ada sianosis 3. Pertahankan suhu tubuh bayi
 Tidak terjadi gangguan integritas
kulit
 TTV dalam batas normal
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Ketidakseimbagan Nutrisi Kurang Setelah dilakukan tindakan Perawatan Bayi
dari Kebutuhan Tubuh keperawatan selama selama 1x24 jam Kaji
Berhubungan dengan : diharapkan status pernapasan menjadi 1. Kaji adanya tanda bayi malas minum
 Biologis adekuat. Monitor
 Psikologis 1. Monitor TTV setiap 2 jam
 Ekonomi Kriteria Hasil 2. Monitor kadar glukosa, albumin dan
Status Nutrisi Bayi hemoglobin
Ditandai dengan :  Intake nutrisi dalam batas normal 3. Monitor intake dan output
Data subjektif   Berat badan dalam rentang normal Tindakan
 Glukosa darah dalam batas normal 1. Ukur berat badan bayi setiap hari
 Hemoglobin dalam batas normal 2. Berikan bayi ASI minimal 8x / hari
 Serum albumin dalam batas 3. Berikan susu formula apabila asi ibu
normal belum keluar
Data objektif   Bayi tidak malas minum 4. Hangatkan susu sebelum diberikan
 Bayi diberikan ASI min. 8x/hari 5. Sendawakan bayi selama dan setelah
 Bayi mau minum ASI atau susu bayi disusui
formula jika terdapat indikasi 6. Hindari kemungkinan tersedak
tertentu Pendidikan
1. Ajarkan orang tua cara pembuatan
 Bayi mampu menelan dengan baik
dan pemberian susu formula pada
 Pengeluran urine output sesuai
bayi
usia bayi
2. Ajarkan cara menyusui yang benar
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Kontrol Infeksi
Faktor resiko : keperawatan selama 1x24 jam Kaji
 Prosedur infasif diharapkan resiko infeksi dapat 1. Kaji adanya kembung, distensi abdomen
 Trauma diturunkan 2. Kaji adanya tanda conjuctivitis
 Ruptur membran amnion Monitor
 Agen farmasi Kriteria Hasil 1. Monitor tanda – tanda vital bayi
 Malnutrisi Penyebaran Infeksi pada Bayi 2. Monitor warna kulit bayi
 Suhu tubuh 36,5 C - 37, 5 C
o o
Tindakan
 Tidak adekuat pertahanan
sekunder (Leukopenia,  Tidak ada takipnea, takikardi, 1. Brsihkan lingkungan setelah digunakan
bradicardi, dan aritmia pasien
penurunan HB, penekanan
 Tidak terjadi hipotensi atau 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah
respon inflamasi)
hipertensi menyentuh bayi
 Penyakit kronik
 Tidak pucat 3. Berikan bayi ASI/Formula min. 8x/hari
 Tidak sianosis 4. Lakukan perawatan tali pusat
Ditandai dengan :
Data subjektif   Tidak ada mual 5. Lakukan pencegahan terjadinya phlebitis,
 Tidak ada distensi abdomen ganti iv line min. 3 hari dari pemasangan
 Bayi tidak malas minum Kolaborasi
Data objektif   Tidak menangis yg melengking 1. Kolaborasi dengan tim medis terkait
pemberian terapi farmakologi
 Tidak terjadi conjuctivitis
Pendidikan
 Tali pusat tidak infeksi
1. Anjurkan dan motivasi keluarga terkait
 Tidak ada peningkatan leukosit
pemberian imunisasi
 Tidak ada penurunan leukosit
TEMPEL STIKER
IDENTITAS PASIEN DISINI

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal: No. Diagnosa : Diagnosa Keperawatan :

DATA SUBJEKTIF DINAS PAGI DINAS SORE DINAS MALAM


DAN OBJEKTIF
JAM IMPLEMENTASI TTD JAM IMPLEMENTASI TTD JAM IMPLEMENTASI TTD

Vous aimerez peut-être aussi