Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Fragmentasi, adalah istilah yang menggambarkan ukuran dari pecahan batuan setelah
peledakan dan pada umumnya fagmentasi dipengaruhi oleh proses selanjutnya.
AAN MUNANDAR/ XII GPA/01
2. Geometri Pemboran
Geometri pemboran meliputi diameter lubang bor, kedalaman lubang tembak,
kemiringan lubang tembak, tinggi jenjang dan juga pola pemboran.
gelombang tekan seagian akan dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi akan
diteruskan pada abgian bawah lantai jenjang.
Sedangkan dalam pemakaian lubang tembak miring akan membentuk bidang bebas
yang lebih luas, sehingga akan mempermudah proses pecahnya batuan karena gelombang
tekan yang dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan yang diteruskan pada lantai jenjang
yang lebih kecil.
Faktor YangMempengaruhi:
`Karakteristik Batuan (Data Geoteknik)
`Karakteristik Bahan Peledak
`Teknik/ Metode Peledakan Desain :
`Diameter Lubang Bor
`Ketinggian Jenjang
`Geometri Pemboran
`Struktur Batuan
`Fragmentasi
`Kestabilan Jenjang
AAN MUNANDAR/ XII GPA/01
Mechanical drilling terbagi menjadi tiga macam berdasarkan cara penetrasi terhadap batuan,
yaitu: rotary drilling, percussive drilling, dan rotary-percussive drilling.
a. Top Hammer
Pada metode ini, aksi putaran dan tumbukan dihasilkan diluar lubang bor yang
kemudian ditransmisikan melalui batang bor yang menuju mata bor.
b. Down The Hole Hammer
Pada metode ini, aksi tumbukan dihasilkan didalam lubang bor yang dialirkan
langsung ke mata bor, sedangkan aksi putarannya dihasilkan diluar mata bor yang kemudian
ditransmisikan melalui batang bor menuju mata bor.
AAN MUNANDAR/ XII GPA/01
Batang bor yang digunakan pada pemboran rotary-percussive ada dua macam, yaitu integral
drill steel dan extention drill Steel.
Thread ini mempunyai karakteristik diantara R- thread dan T – thread. Thread ini
mempunyai asymmetrical ‘sawtooth’ profil dan digunakan pada batang bor berukuran 25 –
57 mm.
2) Shank Adaptor
Shank adaptor merupakan komponen mesin bor yang pertama yang menstransmisikan energi
pukulan dari piston ke batang bor. Shank adaptor ini terletak didalam mesin bor
dandihubungkan dengan couplings ke batang bor pertama.
3) Batang Bor
Batang bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan energi pukulan dari shank
adaptor ke mata bor. Pada pemboran dengan top hammer batang bor merupakan komponen
setelah drill chuck dan dapat berbentuk hexagonal maupun round cross – section.
4) Couplings
Coupling berguna untuk menyambungkan batang bor yang satu dengan batang bor lainnya.
Tujuan penggunaancoupling untuk memperoleh kedalaman yang diinginkan.
5) Mata bor
Mata bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan tumbukan dari batang bor ke batuan.
Alat bor rotary-percussive drill terdiri dari 2 jenis mata bor, yaitu:
a. Button Bit
Button bit berbentuk silinder. Pada bagian permukaan button bit terbesar tungstan
carbide dalam berbagai bentuk dengan diameter antara 50 mm – 251 mm. button bit ini lebih
cocok digunakan pada rotary-percusive drilling, mempunyai kecepatan yang lebih tinggi
daripada insert bit, lebih resisten terhadap pengerutan dan cold-pressing, dan mampu
meneruskan energy dari batang bor secara lebih efektif. (Gambar 3.10) Sleeve-type Semi-
bridge type Full-bridge type Helical-splines type
b. Insert Bit
Insert bit ini terdiri dari dua bentuk yaitu cross bits dan X-bits. Cross bits terdiri dari
empat buah tungsten carbide yang saling membentuk sudut 90o sedangkan X-bits terdiri dari
empat buah tungsten carbide yang saling membentuk sudut 75o dan 105o. Insert bits
memiliki ukuran diameter mulai dari 35 mm sampai 57 mm untuk cross bits dan 64 mm
untuk Xbits.(
AAN MUNANDAR/ XII GPA/01