Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Tujuan Pernafasan:
Tujuan pernafasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi sel
dan mengeluarkan karbondioksida dari sel tubuh.
Ventilasi:
Merupakan proses masuknya udara dari atmosfer ke paru dan
keluarnya udara meninggalkan paru , atau disebut juga bernafas.
Mekanisme Ventilasi:
Dalam kondisi standar udara atmosfer mengeluarkan tekanan
760 mmHg.
1. Inspirasi
Diafragama & otot intercosta eksterna kontraksi
Transportasi Gas :
Sebagian besar oksigen dalam darah berikatan dengan
hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein quarterner yang terbentuk dari 4
rantai polipeptida ( 2 alfa dan 2 beta ) yang masing masing
berikatan dengan kelompok ‘ heme ‘ yang mengandung zat besi.
Ikatan oksigen-hemoglobin dibentuk di paru dimana PO 2 tinggi.
Ikatan ini tak setabil dan ketika darah melewati jaringan dengan
PO2 rendah maka ikatan resebut pecah dan oksigen dilepaskan
kedalam jaringan.
Makin banyak CO2 dalam plasma maka makin banyak CO 2 yang
akan diubah menjadi asam karbonat akibatnya pembentukan
bikarbonat meningkat hasil akirnya molekul molekul CO2 yang
berdifusi ke dalam plasma meningkat dan akirnya dibuang terus
menerus dari larutan. Lihat Gambar : 1-12 ( Pembentukan
Bikarbonat )
Pengaturan Pernafasan :
Homeostasis gas darah PO2 dan PCO2 dipertahankan oleh
perubahan ventilasi yaitu frkuensi dan kedalaman pernafasan.
Pusat pernafasan dalam batang otak ( Ponds dan Medulla
Oblongata ) mengontrol syaraf untuk otot otot inspirasi dan
ekspirasi.
Kontrol pernafasan secara kimiawi dipengaruhi oleh pH darah,
kadar O2 dan CO2 darah.
Hipoksia:
Adalah defisiensi oksigen yang ditandai adanya warna kebiruan
pada kulit ( sianosis ) umumnya disebabkan karena :
1. Kadar Hb menurun
2. Difusi O2 dari alveoli ke dalam darah menurun
3. Perfusi jaringan menurun
4. Gangguan ventilasi
Pertukaran Gas:
Gangguan pertukaran gas / penurunan gas CO2 & O2 dapat
desebabkan sekresi berlebih, imobilisasi , penyakit radang paru
dll dengan tanda klinis:
1. Dispnea
2. Agitasi
3. Lelah / letargi
4. Menurunya Saturasi O2 & meningkatnya pCO2
5. Sianosis
Pengkajian Keperawatan:
1. Riwayat keperawatan dikaji ada & tidaknya riwayat
gangguan pernafasan seperti : epitaksis, obstruksi nasal,
infeksi kronis
2. Batuk diskripsi batuk berdasarkan waktunya ( akut, kronis
dan parosismal ) berdasarkan kualitasnya ( produktif-non
produktif, batuk menggonggong , serak, basah-kering )
3. Prododuksi spurum ekskresi sputum 90 ml per hari adalah
normal kaji warna sputum ( kuning = suatu infeksi, hijau =
pus yang tergenang kaji kuantitas sputum, kualitas
sputum , bau
4. Nyeri dada
5. Pengkajian fisik :
6. Pemeriksaan laboratorium
7. Pemeriksaan diagnostik:
Rontgen dada mendeteksi tumor, tbc , penyakit jantung
Fluoroskopi mengethui mekanisme kerja jantung /
kontraksi paru
Angiografi mendeteksi emboli paru, emfisema
Endoskopi mendeteksi tumor, mencari letak
pendarahan, biopsy jaringan
Radio isotop observasi lobus paru, emboli, emfisema
Mediastinoskopi merupakan endoskopi mediastinum,
mendeteksi penyebaran tumor
Diagnosis Keperawatan :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan :
Produksi sekresi kental/berlebihan akibat penyakit infeksi
Imobilisasi, stasis sekresi, batuk tidak efektif akibat
penyakit system syaraf
Efek sedative obat, trauma, nyeri
Depresi reflek batuk
Berkurangnya mekanisme pembersihan silia dan respon
peradangan
Rencana Tindakan:
1. Mempertahankan jalan nafas agar efektif
Monitor jumlah, bunyi dan status bersihan jalan nafasnya
Berikan humidifier ( pelembab )
Lakukan pembersihan jalan nafas dengan : fibrasi,
clapping, postural drainase dan jika perlu lakukan suction
Pertahankan jalan nafas tetap terbuka ( dengan
pemasangan nasopharengeal air way, itubasi endotrakhea
jika perlu )
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
bronkhidilator
2. Mempertahankan pola nafas agar efektif
Awasi perubahan pola nafas
Atur posisi ( semi fowler )
Berikan oksigenasi
Ajarkan teknik nafas dalam
3. Mempertahankan pertukaran gas
Awasi perubahan status pernafasan
Atur posisi ( semi fowler )
Berikan oksigenasi
Ajarkan teknik nafas dalam
4. Mempertahankan perfusi jaringan
Kaji perubahan tingkat perfusi jaringan ( capillary refill
time )
Berikan oksigenasi
Pertahankan asupan dan pengeluaran
Hindari terjadinya valsava maneuver (ex. :mengedan,
batuk, menahan nafas)
3. Pemberian Oksigen :
3. Fisioterapi Dada :
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara
: postural drainase, clapping, vibrating yang tujuanya
membersihkan jalan nafas
Persiapan alat :
a. Pot sputum
b. Tisu
c. Balok tempat tidur untuk postural drinase, bantal
d. Handschun, masker, skort ( jika ada indikasi )
2) Clapping :
a. Cuci tangan
b. Atur posisi pasien
c. Lakukan clapping dengan cara menepuk punggung
pasien dengan kedua tangan bergantian untuk
merangsang batuk
d. Catat respon pasien
e. Cuci tangan
3) Vibrating :
a. Cuci tangan
b. Atur posisi pasien
c. Lakukan vibrating dengan cara anjurkan pasien nafas
dalam. Kedua tangan perawat diletakkan di bagian
atas samping depan cekungan iga kemudian
getarkan hingga pasien terbatuk
d. Lakukan hingga lender bersih
e. Catat respon pasien
f. Cuci tangan
4) Penghisapan lendir :
Persiapan alat :
a. Alat penhisap lendir
b. Kateter penghisap lender
c. Pinset steril
d. Sarung tangan steril
e. Kasa steril
f. Tissue
g. Dua buah kom berisi larutan aquades / NaCl 0,9 %
dan larutan desinfektan
h. Kasa steril
Pelaksanaan :
a. Cuci tangan
b. Atur posisi pasien telentang , kepala kearah perawat
c. Gunakan handschun
d. Hubungkan kateter penghisap dengan selang penghisap
e. Lakukan penghisapan lender dengan memasukkan
kateter penghisap kedalam kom berisi NaCl 0,9 % untuk
mencegah trauma mukosa
Evaluasi Keperawatan :
1. Mempertahankan jalan nafas secara efektif ditandai
dengan :
a. Jalan nafas bersih
b. Frekuensi, kedalaman dan irama nafas normal
c. Tidak ada tanda hopoksia
2. Mempertahankan pola nafas secara efektif ditandai dengan
:
a. Frekuensi, kedalaman dan irama nafas normal
b. Tidak ada hipoksia
c. Ekspansi Paru optimal
3. Mempertahankan pertukaran gas secara efektif ditandai
dengan :
a. Tidak terjadi dispnea
b. Frekuensi, kedalaman dan irama nafas normal
c. Saturasi oksigen ( Sa O2 ) normal
4. Meningkatkan perfusi jaringan ditandai dengan :
a. Pengisian kapiler, frekuensi, irama dan kekutan nadi
normal
b. Status hidrasi normal
DAFTAR PUSTAKA