Vous êtes sur la page 1sur 6

1.

1 Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional dan Kontemporer

Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan menjadi sistem akuntansi manajemen


konvensional atau tradisional dan kontemporer atau modern.Sistem akuntansi manajemen
konvensional saat ini lebih banyak digunakan daripada sistem akuntansi manajemen
kontemporer.Namun akhir-akhir ini penggunaan sistem akuntansi manajemen kontemporer juga
meningkat.Peningkatan penggunaan sistem akuntansi manajemen kontemporer ini disebabkan oleh
banyak faktor,beberapa faktor yang mendorong berkembangnya sistem kontemporer adalah
diversitas produk,kompleksitas produk,siklus hidup produk yang semakin singkat,tuntutan
kualitas,dan intensitas persaingan.

Manajemen tradisional adalah manajemen yang pada mulanya berkembang secara alamiah yang
berorientasi fisik, siapa yang berkuasa dialah yang menjadi pemimpin atau manajer, dan manajemen
ini berprinsip pada garis keturunan.Ahli lain mendefinisikan Manajemen konvensional/ Tradisional
adalah suatu manajemen yang dimiliki para pekerja yang dari merupakan warisan dari nenek moyang
yang disebarkan melalui mulut ke mulut dan selalu di wariskan kepada generasi selanjutnya, dan
berkembang karena gagasan-gagasan yang pernah ada.Lalu dalam suatu manajemen konvensional
tidak pernah di temukan suatu prinsip oleh karna itu manajemen konvensional sering di sebut
pengetahuan yang tradisional.

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research lebih diformasikan menjadi
aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-
masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, dapat memberi pemecahan
masalah yang lebih berdasar rasional bagi para manajer dalam membuat keputusannya. Teknik-
teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting,
seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi
pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan
berkembangnya ilmu ini juga memiliki sisi kelemahan.

1
1.2 Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional

Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional adalah sistem akuntansi manajemen yang


memfokuskan perhatian pada pengukuran output berdasarkan volume produksi.Sistem ini dibangun
dengan asumsi bahwa semua biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya tetap atau variabel dalam
kaitanya dengan volume produksi.Pemicu biaya berbasis volume atau unit digunakan sebagai dasar
untuk membebankan biaya ke produk.Oleh karena sebagaian ada sebagian biaya tidak dipicu oleh
unit,maka biaya tersebut dibebankan dengan menggunakan alokasi.Oleh karena itu sistem akuntansi
manajemen konvensional sangat menekankan pada pembebanan biaya berdasarkan alokasi.

Alokasi biaya produk dalam sistem akuntansi manajemen konvensional adalah penjumlahan biaya
bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.Pembebanan biaya utama(biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung)ke produk tidak memiliki kesulitan.Hal ini terjadi karena
kedua jenis biaya tersebut relatif dapat ditelusur ke produk.Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung dapat dibebankan ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung atau penelusuran
pemicu yang realtif alkurat.Sebaliknya,biaya overhead pabrik memiliki masalah dalam pembebanan
biaya ke produk.Tidak ada hubungan sebab akibat yang jelas antara biaya overhead pabrik dengan
produk dikarenakan hubungan sebab akibat sulit diamati secara fisik,maka biaya overhead pabrik
sering kali dibebabnkan ke produk melalui alokasi,isu tentang ketidakauratan alokasi merupakan
kelemahan mendasar sistem akuntansi manajemen konvensional.

Dalam akuntansi sistem biaya konvensional,pembebanan biaya ke produk menggunakan pemicu


tingkat unit (unit level driver).Alasan penggunaan pemicu tingkat unit karena hal ini merupakan
faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit produksi.Berikut contoh
pemicu tingkat unit yang secara umum dignakan untuk membebankan biaya overhead pabrik:

1. Unit yang diproduksi


2. Jam tenaga kerja langsung
3. Tenaga kerja langsung
4. Jam mesin
5. Beban langsung

Sistem penentuan biaya konvensional memiliki kelemahan mendasar.Kelemahan tersebut terletak


pada pembebanan biaya overhead pabrik.Tarif overhead pabrik tunggal dan tarif overhead pabrik
departemental digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik ke pabrik.Penggunaan jenis
tarif ini menimbulkan distorsi.Distorsi terjadi karena pembebanan seperti ini menghasilakn biaya
produk yang kurang akurat.

Kurang akuratnya pembebanan biaya disebabkan oleh variasi produk dan adanya pemciu
nonunit,produk bervariasi dari sisi nilai,kualitas,dan spesifikasi fisik.Apabila biaya dialokasi ke produk
yang memiliki variasi berbeda maka muncul kemungkinan produk tidak memperoleh alokasi yang
akurat.Selain itu pemicu nonunit merupakan faktor yang diabaikan dalam penentuan biaya
konvensional.

2
Pemicu kelompok produksi seperti frekuensi pengesetan tidak dijadikan faktor penyebab besaran
konsumsi biaya,pengabaian pemicu nonunit menyebabkan pembebanan biaya kurang akurat.Secara
ringkas berikut merupakan ciri khas sistem akuntansi manajemen konvensional:

1. Menggunakan pemicu berbasis unit


2. Banyak menggunakan alokasi dalam pembebanan biaya
3. Penentuan baya produk terlalu sempit dan kaku
4. Fokus pada manajemen biaya bukan aktivitas
5. Sedikit menggunakan informasi aktivitas

3
1.3 Sistem Akuntansi Manajemen kontemporer

Sistem akuntansi manajemen kontomporer berovolusi dengan perubahan dalam lingkungan


bisnis. Tujuan utama akuntansi manajamen kontemporer adalah untuk memperbaiki kualitas,
konten, relavansi, dan ketepatan wakt informasi. Dibandingkan dengan sistem akuntansi
konvensional, lebih banyak tujuan manajerial yang terpenuhi melalaui sistem akuntansi manajemen
kontemporer.

Sistem akuntansi manajemen kontemporer lebih menekankan pada penelusuran daripada alokasi
biaya. Peran penelusuran pemicu penting dalam sistem akuntansi kontrmporer. Pemicu yang
digunakan pembebanan biaya tidak hanya pemicu bebasis unit melainkan juga pemicu berbasis
nonunit. Pemicu berbass nonunit meliputi pemicu tingkat kelompok dan tingkat produk .
Penggunaan pemicu , baik berbasis unit maupun nonunit dapat meningkatkan akurasi pembebanan
biaya deerta kualitas dan relavansi informasi biaya . pemindahan produk dalam proses dari satu
tempat ketempat lain dalam pabrik lebihmenggunakan frekuensi pemindahan barang sebagai
pemicu daripada jumlah unit yang diproduksi. Jumlah unit yang diproduksi tidak secara langsung
mempengaruhi frekuensi pemindahan barang dalam proses.

Manajemen berbasis aktivitas yang dikenal dengan istilah ABM , merupakan inti dari sistem
akuntansi manajemen kontemporer.

Dimensi biaya

Sumber Daya

Dimensi proses
Analisis pemicu Aktivitas Analisis Kerja

Mengapa ? Apa ? Seberapa baik ?

Objek

Biaya

4
Berbasis aktivitas adalah sistem yang memfokuskan perhatian manajemen terhadap
aktivitas untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dalam rangka meningkatkan laba
perusahaan. Seperti tampak pada peragaf diatas, manajemen berbasis aktivitas memiliki 2
dimensi, yaitu ;

1. Dimensi biaya
2. Dimensi proses

Dimensi biaya menekankan pada penelusuran biaya ke objek biaya melalui penelusuran
biaya sumber daya ke aktivitas dan kemudian ke objek biaya. Pada dimensi ini dianalisis apa
aktivitas yang dilakukan, seberapa besar sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas, dan
apa objek biayanya. Dimensi biaya ini dikenal dengan ABC (activity based costing) . ABC
merupakan metode untuk menentukan biaya produk berdasarkan aktivitas. Melalui ABC
diharapkan dapat diketahui biaya produk yang akurat sehingga proses pembuatan keputusan
yang terkait dengan produk menjadi lebi tepat pula.

Dimensi proses menekankan pada analisis pemicu, aktivitas yang dilakukan, dan penilaian
kinerja aktivitas. Pada dimensi ini dilakukan analisis terhadap aktivitas untuk mencari
jawaban mengenai pertanyaan: apa aktivitas yang dilakukan, mengapa aktivitas dilakukan ,
dan seberapa baik aktivitas dilakukan. Dimensi proses dikenal sebagaiPVA (process value
analysis). PVA merupakan analisis terhadap aktivitas untuk mengetahui aktivitas yang
dilakukan, mencari alasan mengapa aktivitas tersebut dilakukan , dan menilai seberapa
berhsil aktivitas dilakukan , dan menilai seberapa baik aktivitas dilaksanakan. Secara singkat,
ciri khas akuntansi manjemen kontomporer adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan pemicu berbasis unit dan monunit.


2. Menggunakan banyak penulusuran dalam pembebanan biaya.

5
1.4 Perbandingan Manajemen Konvensional dan Kontemporer

Perbedaan Organisasi

TRADISIONAL KONTEMPORER

stabil dinamis
tidak fleksibel fleksibel
fokus pada pekerjaan fokus pada keahlian
pekerjaan didefinisikan berdasarkan posisi pekerjaan didefinisikan berdasarkan tugas yang
kerja harus diselesaikan
orientasi secara individu orientasi secara tim
pekerjaan tetap pekerjaan temporer
orientasi pada perintah orientasi pada keterlibatan
manajer selalu mengambil keputusan karyawan turut serta dalam pengambilan
keputusan
orientasi pada peraturan orientasi pada pelanggan
tenaga kerja relatif homogen tenaga kerja relatif bervariasi
hari kerja berkisar 9 ke 5 hari kerja tidak dibatasi
relasi yang hirarkis relasi yang lateral dan jaringan
bekerja dengan fasilitas organisasi selama jam bekerja di man saja, kapan saja
tertentu

Vous aimerez peut-être aussi