Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Manajemen tradisional adalah manajemen yang pada mulanya berkembang secara alamiah yang
berorientasi fisik, siapa yang berkuasa dialah yang menjadi pemimpin atau manajer, dan manajemen
ini berprinsip pada garis keturunan.Ahli lain mendefinisikan Manajemen konvensional/ Tradisional
adalah suatu manajemen yang dimiliki para pekerja yang dari merupakan warisan dari nenek moyang
yang disebarkan melalui mulut ke mulut dan selalu di wariskan kepada generasi selanjutnya, dan
berkembang karena gagasan-gagasan yang pernah ada.Lalu dalam suatu manajemen konvensional
tidak pernah di temukan suatu prinsip oleh karna itu manajemen konvensional sering di sebut
pengetahuan yang tradisional.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research lebih diformasikan menjadi
aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-
masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, dapat memberi pemecahan
masalah yang lebih berdasar rasional bagi para manajer dalam membuat keputusannya. Teknik-
teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting,
seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi
pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan
berkembangnya ilmu ini juga memiliki sisi kelemahan.
1
1.2 Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional
Alokasi biaya produk dalam sistem akuntansi manajemen konvensional adalah penjumlahan biaya
bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.Pembebanan biaya utama(biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung)ke produk tidak memiliki kesulitan.Hal ini terjadi karena
kedua jenis biaya tersebut relatif dapat ditelusur ke produk.Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung dapat dibebankan ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung atau penelusuran
pemicu yang realtif alkurat.Sebaliknya,biaya overhead pabrik memiliki masalah dalam pembebanan
biaya ke produk.Tidak ada hubungan sebab akibat yang jelas antara biaya overhead pabrik dengan
produk dikarenakan hubungan sebab akibat sulit diamati secara fisik,maka biaya overhead pabrik
sering kali dibebabnkan ke produk melalui alokasi,isu tentang ketidakauratan alokasi merupakan
kelemahan mendasar sistem akuntansi manajemen konvensional.
Kurang akuratnya pembebanan biaya disebabkan oleh variasi produk dan adanya pemciu
nonunit,produk bervariasi dari sisi nilai,kualitas,dan spesifikasi fisik.Apabila biaya dialokasi ke produk
yang memiliki variasi berbeda maka muncul kemungkinan produk tidak memperoleh alokasi yang
akurat.Selain itu pemicu nonunit merupakan faktor yang diabaikan dalam penentuan biaya
konvensional.
2
Pemicu kelompok produksi seperti frekuensi pengesetan tidak dijadikan faktor penyebab besaran
konsumsi biaya,pengabaian pemicu nonunit menyebabkan pembebanan biaya kurang akurat.Secara
ringkas berikut merupakan ciri khas sistem akuntansi manajemen konvensional:
3
1.3 Sistem Akuntansi Manajemen kontemporer
Sistem akuntansi manajemen kontemporer lebih menekankan pada penelusuran daripada alokasi
biaya. Peran penelusuran pemicu penting dalam sistem akuntansi kontrmporer. Pemicu yang
digunakan pembebanan biaya tidak hanya pemicu bebasis unit melainkan juga pemicu berbasis
nonunit. Pemicu berbass nonunit meliputi pemicu tingkat kelompok dan tingkat produk .
Penggunaan pemicu , baik berbasis unit maupun nonunit dapat meningkatkan akurasi pembebanan
biaya deerta kualitas dan relavansi informasi biaya . pemindahan produk dalam proses dari satu
tempat ketempat lain dalam pabrik lebihmenggunakan frekuensi pemindahan barang sebagai
pemicu daripada jumlah unit yang diproduksi. Jumlah unit yang diproduksi tidak secara langsung
mempengaruhi frekuensi pemindahan barang dalam proses.
Manajemen berbasis aktivitas yang dikenal dengan istilah ABM , merupakan inti dari sistem
akuntansi manajemen kontemporer.
Dimensi biaya
Sumber Daya
Dimensi proses
Analisis pemicu Aktivitas Analisis Kerja
Objek
Biaya
4
Berbasis aktivitas adalah sistem yang memfokuskan perhatian manajemen terhadap
aktivitas untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dalam rangka meningkatkan laba
perusahaan. Seperti tampak pada peragaf diatas, manajemen berbasis aktivitas memiliki 2
dimensi, yaitu ;
1. Dimensi biaya
2. Dimensi proses
Dimensi biaya menekankan pada penelusuran biaya ke objek biaya melalui penelusuran
biaya sumber daya ke aktivitas dan kemudian ke objek biaya. Pada dimensi ini dianalisis apa
aktivitas yang dilakukan, seberapa besar sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas, dan
apa objek biayanya. Dimensi biaya ini dikenal dengan ABC (activity based costing) . ABC
merupakan metode untuk menentukan biaya produk berdasarkan aktivitas. Melalui ABC
diharapkan dapat diketahui biaya produk yang akurat sehingga proses pembuatan keputusan
yang terkait dengan produk menjadi lebi tepat pula.
Dimensi proses menekankan pada analisis pemicu, aktivitas yang dilakukan, dan penilaian
kinerja aktivitas. Pada dimensi ini dilakukan analisis terhadap aktivitas untuk mencari
jawaban mengenai pertanyaan: apa aktivitas yang dilakukan, mengapa aktivitas dilakukan ,
dan seberapa baik aktivitas dilakukan. Dimensi proses dikenal sebagaiPVA (process value
analysis). PVA merupakan analisis terhadap aktivitas untuk mengetahui aktivitas yang
dilakukan, mencari alasan mengapa aktivitas tersebut dilakukan , dan menilai seberapa
berhsil aktivitas dilakukan , dan menilai seberapa baik aktivitas dilaksanakan. Secara singkat,
ciri khas akuntansi manjemen kontomporer adalah sebagai berikut.
5
1.4 Perbandingan Manajemen Konvensional dan Kontemporer
Perbedaan Organisasi
TRADISIONAL KONTEMPORER
stabil dinamis
tidak fleksibel fleksibel
fokus pada pekerjaan fokus pada keahlian
pekerjaan didefinisikan berdasarkan posisi pekerjaan didefinisikan berdasarkan tugas yang
kerja harus diselesaikan
orientasi secara individu orientasi secara tim
pekerjaan tetap pekerjaan temporer
orientasi pada perintah orientasi pada keterlibatan
manajer selalu mengambil keputusan karyawan turut serta dalam pengambilan
keputusan
orientasi pada peraturan orientasi pada pelanggan
tenaga kerja relatif homogen tenaga kerja relatif bervariasi
hari kerja berkisar 9 ke 5 hari kerja tidak dibatasi
relasi yang hirarkis relasi yang lateral dan jaringan
bekerja dengan fasilitas organisasi selama jam bekerja di man saja, kapan saja
tertentu