Vous êtes sur la page 1sur 7

ASKEP KANKER ENDOMETRIUM SECARA TEORI

1. PENGKAJIAN
1) Data Pasien
Nama :
TTL :
Alamat :
Agama :
Suku :
Diagnosa Medis : Ca Endometrium
2) Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan pasien kanker endometrium adalah
perdarahan pasca menopause bagi pasien yang telah menopause dan
perdarahan intermenstruasi bagi pasien yang belum menopause. Keluhan
keputihan merupakan keluhan yang paling banyak menyertai keluhan utama.
3) Status Kesehatan
a. Riwayat Menstruasi
- Menarche: Usia menarche dini (<12 tahun) berkaitan denganmeningkatn
ya risiko kanker endometrium walaupun tidak selalukonsisten
- Siklus: dapat mengalami perdarahan diluar siklus haiddan lebih panjang
(banyak atau bercak)
- Jumlah: lebih banyak
- Lamanya: dapat memanjang
- Sifat Darah: encer atau bergumpal
- Teratur/tidak: mengalami perubahan
- Dismenorhea: dapat terjadi
- Fluor albus: berlebihan, berbau, purulen, bercampur darah
b. Riwayat Penyakit yang lalu
Menggali riwayat penyakit yang pernah dan sedang diderita oleh
ibukhususnya penyakit ginekologi, diabetes dan hipertensi
c. Riwayat penyakit keluarga
Menggali riwayat penyakit keluarga, karena kanker endometrium berisiko
pada wanita yang memiliki riwayat genetik
d. Riwayat Sosial Budaya
- Status Emosional: Menggali kondisi emosional ibu yang berkaitan
dengan penyakitnya
- Tradisi: Menggali kebiasaan-kebiasaan terhadap penyakitnya (merokok
atau perokok pasif), sirkumsisi
e. Riwayat Penyakit Sekarang
Masalah yang mungkin terjadi ketidaknyamanan yang berkaitan dengan
perubahan pola menstruasi (perdarahan banyak), nyeri, adanya keputihan,
keluhan lain yang disebabkan oleh penekanan tumor pada vesika urinaria,
uretra, ureter, rectum, pembuluh darah dan limfe
4) Pola Fungsi Kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Kanker endometrium dapat diakibatkan oleh hygiene yang kurang baik
pada daerah kewanitaan. Kebiasaan menggunakan bahan pembersih vagina
yang mengandung zat-zat kimia juga dapat mempengaruhiterjadinya
kanker endometrium
b. Pola istirahat dan tidur
Pola istirahat dan tidur pasien dapat terganggu dikarenakan nyeri yang
dirasakan akibat progresivitas dari kanker endometrium, dan gangguan
pola tidur juga dapat terjadi akibat dari depresi yang dialami oleh pasien
c. Pola Nutrisi
Perbedaan pola demografi kanker endometrium diperkirakan oleh peran
nutrisi, terutama tingginya kandungan lemak hewani dalam diet. Konsumsi
sereal, kacang-kacangan, sayuran dan buah terutama yangtinggi lutein,
menurunkan risiko kanker yang memproteksi melalui pitoestrogen
d. Pola Eliminasi
Pola eliminasi yang dialami oleh ibu. Apakah ibu mengalami konstipasi,
retensi urine, poliuri yang dapat disebabkan metastase sel kanker
e. Pola kognitif-Perseptual
Pada klien dengan kanker endometrium biasanya tidak terjadigangguan
pada pada panca indra meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman,
perabaan, pengecap
f. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien terkadang merasa malu terhadap orang-orang disektar, karena
mempunyai penyakit kanker endometrium, akibat dari persepsi yang salah
dari masyarakat. Meskipun penyakit ini tidak disebabkan dari berganti-
ganti pasangan
g. Pola aktivitas dan latihan
Kaji apakah penyakit serta kehamilan pasien mempengaruhi pola aktivitas
dan latihan. Dengan skor kemampuan perawatan diri (0=mandiri, 1= alat
bantu, 2= dibantu orang lain, 3= dibantu orang lain dan alat, 4= tergantung
total)
Pasien dengan kanker endometrium wajar jika mengalami perasaan sedikit
lemas akibat dari asupan nutrisi yang berkurang akibat dari terapi yang
dijalaninya, selain itu pasien juga akan merasa sangat lemah terutama pada
bagian ekstremitas bawah dan tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan
baik akibat dari progresivitas kanker endometrium sehingga harus
beristirahat total
h. Pola seksualitas dan reproduksi
Kaji apakah terdapat perubahan pola seksualitas dan reproduksi pasien
selama pasien menderita penyakit ini. Pada pola seksualitas pasien akan
terganggu akibat dari rasa nyeri yang selalu dirasakan pada saat melakukan
hubungan, serta adanya perdarahan setelah berhubungan. Keluar cairan
encer seperti keputihan yang berbau busuk dari vagina. Kaji riwayat
kontrasepsi, menggali jenis dan lama kontrasepsi yang digunakan
i. Pola manajemen koping stress
Kaji bagaimana pasien mengatasi masalah-masalahnya. Bagaimana
manajemen koping pasien. Apakah dapat menerima kondisinya setelah
sakit
j. Pola Peran – Hubungan
Bagaiaman pola peran hubungan pasien dengan keluarga atau lingkungan
sekitarnya. Apakah penyakit ini dapat mempengaruhi pola peran dan
hubungannya. Pasien dengan kanker endometrium hasrus mendapatkan
dukungan dari suami serta orang-orang terdekatnya, karena itu akan
mempengaruhi kondisi kesehatan pasien. Biasanya koping keluarga akan
melemah ketika dalam anggota keluarganya ada yang menderita penyakit
kanker endometrium
k. Pola keyakinan dan nilai
Kaji apakah penyakit pasien mempengaruhi pola keyakinan dan nilai yang
diyakini
5) Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan darah: hipertensi menjadi faktor risiko pada wanita pasca
menopause dengan obesitas
b. Berat badan: Obesitas meningkatkan risiko terkena kanker endometrium.
Elebihan 13-22 Kg BB ideal akan meningkatkan risiko sampai 3x lipat.
Sedangkan, kelebihan diatas 23 Kg anak meningkatkan risiko sampai 10x
lipat
c. Muka
Pucat jika mengalami gangguan pola menstruasi
d. Dada
Pemeriksaan ginekologi sadaris (ada tidaknya penyebaran)
e. Abdomen
Pemeriksaan nyeri tekan. Adanya massa
f. Genetalia
Terdapat sekret pervaginam (banyak, kekuning-kuningan, berbau amisatau
busuk, dapat bercampur darah, purulent), perdarahan.Terdapat lesi, erosi,
tukak kecil, tumor papiller
g. Ekstremitas
Bisa terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut/kronis berhubungan dengan nekrosis jaringan akibat kanker
endometrium
2) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
sekunder akibat kemoterapi
3) Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan
dan dehidrasi
4) Risiko infeksi

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut/kronis - Klien tidak mengeluh Manajemen Nyeri
berhubungan nyeri Aktivitas:
dengan nekrosis - Klien tidak merintih - Lakukan pengkajian nyeri secara
jaringan akibat kesakitan komprehensif, termasuk lokasi,
kanker - Klien tidak gelisah karakteristik, durasi, frekuensi,
endometrium - Wajah klien tampak kualitas dan factor presipitasi.
relaks - Observasi reaksi nonverbal dari
- Klien tidak melaporkan ketidaknyamanan
adanya nyeri - Gunakan tekhnik komunikasi
- Klien tidak merintih terapeutik untuk mengetahui
ataupun menangis pengalaman nyeri pasien
- Klien tidak - Kaji kultur yang mempengaruhi
menunjukkan ekspresi respon nyeri
wajah terhadap nyeri - Evaluasi pengalaman nyeri pada masa
- RR dalam batas normal lampau
(16-20 x/i) - Bantu pasien dan keluarga untuk
- Nadi dalam batas mencari dukungan
normal (60-100 x/i) - Control lingkungan yang dapat
- Klien dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
mendeskripsikan ruangan, pencahayaan dan kebisingan
faktor-faktor penyebab - Pilih dan lakukan penanganan nyeri
nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan
- Klien dapat mengontrol interpersonal)
nyeri dengan - Kaji tipe dan sumber nyeri
menggunakan teknik - Ajarkan tentang teknik
manajemen nyeri nonfarmakologi
nonfarmakologis - Berikan alagetik unyuk mengurangi
nyeri
- Evaluasi kefektifas control nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasi dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
2. Gangguan citra - Fungsi organ 2 → 4 Peningkatan Koping
tubuh berhubungan - Gangguan menelan 2 Aktivitas:
dengan perubahan →4 - Dukung pasien untuk
penampilan - Citra tubuh 2 → 4 mengidentifikasi kekuatan dan
sekunder akibat kemampuan diri
kemoterapi - Berikan penilaian terkait dengan
kebutuhan atau keinginan pasien
terkait dengan dukungan pasien.
- Instruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi sesuai
kebutuhan
- Dukung aktivitas-aktivitas sosial dan
komunitas
- Berikan penilaian penyesuaian pasien
terhadap perubahan-perubahan dalam
citra tubuh, sesuai dengan indikasi
3. Ketidakseimbangan - Serum glukosa darah Manajemen Muntah
cairan dan 3→5 Aktivitas:
elektrolit - Mual 3 → 5 - Kaji emesis terkait dengan warna,
berhubungan - Muntah 3 → 5 konsistensi, akan adanya darah, waktu
dengan perdarahan - Gangguan kesadaran 3 dan sejauh mana kekuatan emesis
dan dehidrasi →5 - Pertimbangkan frekuensi dan durasi
- Serum hematokrit 3 muntah
→5 - Identifikasi faktor-faktor yang dapat
- Pusing 3 → 5 menyebabkan atau berkontribusi
- Frekuensi muntah 3 terhadap muntah (misal: obat-obatan
→5 atau prosedur)
- Intensitas mual 3 → 5 - Kendalikan faktor-faktor lingkungan
yang mungkin membangkitkan
keinginan untuk muntah
- Kurangi atau hilangkan faktor-faktor
yang bersifat personal pemicu
keinginan untuk muntah
- Pastikan obat antiemetik yang efektif
diberikan untuk mencegah muntah
- Posisikan untuk mencegah aspirasi
- Bantu pasien untuk memberishkan
mulut dan hidung setelah muntah
- Monitor keseimbangan cairan dan
elektrolit
- Dorong pasien untuk istirahat
- Beri suplemen nutrisi untuk
mempertahankan berat badan jika
diperlukan
4. Resiko Infeksi NOC: Perlindungan Infeksi
- Respiratory function Aktivitas:
5 - Monitor adanta tanda dan gejala
- Body temperature 5 infeksi sistemik dan local
- Skin integrity 4 → 5 - Monitor kerentanan terhadap infeksi
- Antibody titers 4 → - Pertahankan asepsis untuk pasien
5 beresiko
- Mucosa integrity 5 - Periksa kulit dan selaput lender untuk
- Recurrent infections adanya kemerahan, kehangatan
5 ekstrim, atau drainase
- Tumors 5 - Periksa kondisi setiap sayatan bedah
- Weight loss 5 atau luka
- Cronic fatigue 5 - Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
- Medication - Anjurkan asupan cairan, dengan tepat
interactions 5 - Pantau adanya perubahan tingkat
energy atau malaise
- Berikan agen imunisasi
- Instruksikan pasien untuk minum
antibiotic yang diresepkan
- Jangan mencoba pengobatan
antibiotic untuk infeksi-infeksi virus
- Ajarkan keluarga pasien mengenai
perbedaan-perbedaan antara infeksi
virus dan infeksi bakteri
- Ajarkan keluarga gejala tanda infeksi
dan bagaimana melaporkannya
kepada tenaga kesehatan

Vous aimerez peut-être aussi