Vous êtes sur la page 1sur 4

Akhlak Seorang Muslimah

Kata akhlak sering kita dengar dalam kehidupan sehari- hari. Sebagai seorang muslim dan
muslimah kita seharusnya mempunyai akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Apa
itu akhlak? Kata akhlak secara bahasa berasal dari bahasa Arab “Al Khulk” yang berarti
perangai, tabiat, budi pekerti dan sifat seseorang. Jadi akhlak seseorang diartikan sebagai budi
pekerti yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan sifat- sifat yang ada pada dirinya. Secara
istilah, kata akhlak dalam islam diartikan sebagai sifat atau perangai seseorang yang telah
melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Seseorang yang memiliki sifat
baik biasanya akan memiliki akhlak yang baik dan sebaliknya seseorang yang memiliki sifat
yang buruk cenderung memiliki akhlak yang buruk juga. Kata akhlak disebutkan dalam firman
Allah Swt. Pada QS. Shad: 46.

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugrahkan kepada mereka) akhlak
yang tinggi, yaitu saling mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (QS. Shad: 46)

Sebagai muslimah kita tidak hanya cukup dengan berhijab, sholat atau berkata lembut. Tetapi
wanita sholehah itu harus benar- benar mampu menjaga segala perkataan, perbuatan, ketaatan
dan mampu menjaga hatinya. Wanita muslimah hendaknya memiliki akhlak yang mulia, tutur
kata yang sopan dan perilaku yang santun. Selain itu wanita muslimah juga harus selalu bersabar
terhadap apa yang menimpanya dan selalu merasa malu jika berbuat sesuatu yang tidak baik.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Swt. Dalam QS. Al Baqarah: 155.

Artinya:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang- orang
yang sabar. (QS. Al Baqarah: 155)
Sebagai seorang muslimah kita harus memliki akhlak atau sifat yang baik. Sifat- sifat tersebut
antara lain:
1. Menutup aurat
Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Firman Allah
dalam QS. Al Ahzab: 59

Artinya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri- isterimu, anak- anak perempuanmu dan isteri- isteri
orang mu’min: “hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu,. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Azhab: 59)

2. Berbusana dengan memenuhi syarat pakian yang syar’i


Beberapa syarat berbusana yang baik dan sopan, antara lain:
 Menutupi seluruh tubuh (termasuk kaki) kecuali wajah dan telapak tangan.
 Bukan memakai pakaian untuk berhias diri.
 Longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk
tubuh.
 Tidak diberi wangi- wangian atau parfum.
 Tidak menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.

3. Betah tinggal dirumah


Para wanita shalihah adalah wanita yang betah berada di rumah kecuali ada keadaan atau
kebutuhan yang mendesak dan bersungguh- sungguh menghindari diri dari laki- laki.
Allah berfirman dalam QS. Al Ahzab: 33
Artinya:
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan
dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

4. Memiliki sifat malu


Wanita yang baik seharusnya memiliki sifat malu. Contoh yang bagus dari wanita di
zaman Nabi Musa as. Allah Swt. Berfirman

Artinya:
23. dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan
orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang
banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata:
“Apakah maksudmu (dengan berbuat at begitu)?” kedua wanita itu menjawab: “Kami
tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu
memulangkan (ternaknya), sedang bapak Kami adalah orang tua yang telah lanjut
umurnya”. 24. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, ke-
mudian Dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku Sesungguhnya aku
sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. 25. kemudian
datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia
berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan Balasan terhadap
(kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami”. Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya
(Syu’aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu’aib berkata:
“Janganlah kamu takut. kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu”.
5. Berdandan dan berhias diri hanya untuk suami
Sebagian istri saat ini di hadapan suami atau dirumah bergaya biasa saja dan jarang mau
berhias diri. Namun ketika keluar rumah, berdandan dan berhias diri. Hal ini sungguh
terbalik. Seharusnya di dalam rumah, ia menyenangkan suami. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah Saw., “siapakah wanita yang paling baik?” jawab
beliau, “yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika
diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami
benci” (HR. An- Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251)

Akhlak seorang muslimah adalah akhlak yang baik, selalu menjaga sikapnya, perbuatan,
perkataan dan ketaatan kepada Allah Swt. Sebagai seorang muslimah kita harusnya malu jika
memiliki akhlak yang buruk, tidak mentaati Allah, selalu buat yang tidak disukai oleh Allah Swt.
Maka dari itu, sebagai seorang muslimah hendaklah memiliki akhlak yang baik, dan menjauhi
akhlak yang buruk. Walaupun sulit untuk menjaga akhlak yang baik, tidak ada salahnya untuk
terus mencoba.

Vous aimerez peut-être aussi