Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
fasilitas dan peralatan produksi, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, penentuan
musim produksi, proses produksi, jenis dan mutu produk, serta kendala produksi.
A. LOKASI USAHA
kawasan sekitar pantai atau tepian danau asin, khususnya yang sudah menjadi
sentra produksi garam (lihat Gambar 1 di bawah). Dengan perkataan lain, lokasi
usaha ini seyogianya berada di dekat sumber bahan baku air laut/asin agar
meniadakan biaya transportasi penyediaan bahan baku. Hal ini mengingat volume
garam yang dihasilkan jauh lebih kecil dibanding volume bahan bakunya.
Produktivitas lahan garam tidak sama di tiap daerah. Hal sangat dipengaruhi
oleh: kualitas tanah yang tersedia, kelembaban udara, kecepatan angin, dan sistem
teknologi yang digunakan (Wahyuni, 2007). Lokasi pembuatan garam yang ideal
harus memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain: lokasi landai, kedap air, air laut
dapat naik ke lahan tambak garam (dengan atau tanpa bantuan alat), konsentrai air
baku minimum 2,5 ᴼBe. Lokasi juga harus bersih dari sumber air tawar, curah hujan
sedikit, dan banyak sinar matahari untuk optimalnya penguapan air laut. Di samping
itu, musim kemarau yang panjang akan memperkecil frekuensi turun hujan.1
1
Sumber: http://siauwlielie.tripod.com/art_0003.htm
1
Draft per Awal Desember 2012
Gambar 1. Tata Letak Lahan Tambak Usaha Garam Sistem Tradisional (Sumber: Pranoto, 2012)
persyaratan sebagai berikut: (1) memiliki ketersediaan bahan baku garam (air laut)
yang sangat cukup, bersih, dan tidak tercemar air tawar; (2) memiliki iklim kemarau
yang cukup panjang (minimal 4 – 5 bulan) dengan curah hujan relatif kecil (1.000 –
1.400 mm/tahun); (3) memiliki dataran rendah dengan tingkat kemiringan kecil dan
permeabilitas (kebocoran) tanah yang rendah; (4) mempunyai suhu udara tinggi dan
Sejumlah fasilitas produksi yang diperlukan dalam usaha garam rakyat sistem
2
Draft per Awal Desember 2012
peralatan produksi yang diperlukan antara lain adalah: kerikan/pengais garam, rol
pengeras/pemadat tanah, kincir angin, mesin pompa 3 PK, bambu pagar, ember,
C. BAHAN BAKU
Bahan baku utama Garam adalah air laut dengan kadar NaCl minimal 2 ˚Be
(dua derajat baume atau 2 g/liter) dan tidak tercemar air dari daratan, baik berupa
air limbah rumah tangga dan industri maupun air tawar dari aliran sungai (Widiarto,
2012).
D. TENAGA KERJA
Jenis teknologi yang digunakan dalam usaha garam rakyat sistem tradisional
plus relatif sederhana dan sangat mudah penguasaannya. Oleh karena itu, usaha ini
tenaga kerja dengan spesifikasi ini bisa dipenuhi oleh pria yang telah berpengalaman
bekerja di unit usaha sejenis, mengikuti pelatihan, atau magang di unit usaha
sejenis.
Tenaga kerja yang digunakan dalam usaha yang direncanakan terdiri dari: 2
orang tenaga kerja perbaikan saluran dan tanggul (masing-masing bekerja selama 5
bekerja selama 5 hari), dan 3 orang tenaga kerja produksi (masing-masing bekerja
selama 75 hari).
2
1 ˚Be berarti dalam 1 (satu) liter terlarut 1 (dua) gram NaCl (1 g NaCl/liter air laut).
3
Draft per Awal Desember 2012
E. TEKNOLOGI
tergantung kepada skala unit usaha yang akan didirikan. Beberapa patokan umum
yang dapat dipakai dalam pemilihan teknologi adalah: seberapa jauh derajat
pengoperasian teknologi.
Usaha garam rakyat pada umumnya memiliki lahan yang relatif sempit (≤ 1,5
Ha) dan kemampuan modal yang terbatas. Pada kategori usaha ini jenis teknologi
internal stasiun cuaca di lahan pegaraman maupun data eksternal dari Badan
Meteorologi dan Geofisika. Iklim di Indonesia secara umum dibagi dalam 2 (dua)
musim, yaitu: musim kemarau (kering) dan musim hujan (basah), dimana batas di
antara keduanya kurang jelas sehingga permulaan dan akhir masing-masing musim
3
Untuk industri garam secara mekanis dapat dipertimbangkan pengembangannya bila
terdapat lahan datar seluas > 5.000 Ha, untuk luas lahan 2.000 – 5.000 Ha dilakukan
pembuatan garam secara semi mekanis, sedangkan untuk luas lahan < 2.000 Ha
merupakan plasma inti pergaraman rakyat (Widiarto, 2012).
4
Draft per Awal Desember 2012