Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
B. TINJAUAN UMUM
Asumsi Kesinambunagan Usaha
Dibawah asumsi usaha kesinambungan, suatu entitas dianggap mempunyai usaha yang
berkesinambungan dalam waktu dekat di masa mendatang.Laporan keuangan yang bertujuab
umum dibuat dengan dasar kesinambunagan usaha, kecuali jika manajemen mempunyai niata
atau rencana melikuidasi entitas itu atau berhenti beroperasi, atau tidak ada alternatif yang
realistis kecuali membubarkannya.Laporan keuangan yang bertujuan khusus dapat atau dapat
tidak dibuat dengan kerangka pelaporan keuangan dimana dasar kesinambungan usaha itu
relevan.
Indikator Operasional
- Niat / rencana manajemen untuk melikuidasi entitas atau berhenti beroperasi
- Hilangnya anggota (tim inti) manajemen, tanpa pengganti
- Kehilangan pasar yang sangat penting, pelanggan utama, franchise, license, atau pemasok
utama
- Kesulitan dengan SDM, mogok kerja berkepanjangan, bentrokan dalam pabrik dan
seterusnya
- Kekurangan pemasok untuk bahan baku/mesin yang penting
- Munculnya saingan baru yang sangat sukses
Lain-lain
- Ketidakpastian mengenai kewajiban permodalan
- Ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan atau ketentuan statute (anggaran dasar)
- Tuntutan hukum terhadap entitaas yang belum final, yang jika berhasil, dapat berdampak
buruk
- Perubahan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang berdampak buruk bagi
entitas
- Bencana besar yang tidak diasuransikan
D. MENGEVALUASI PENILAIAN MANAJEMEN
Prosedur evaluasi yang dilakukan auditor pada umumnya meliputi :
Pembahasan dengan manajemen tentang pembelanjaan entitas dalam jangka menengah dan
panjang
Menguatkan informasi mengenai niat manajemen dengan pemahaman auditor mengenai
entitas dan bukti-bukti dokumentasi
Melihat apakah kewajiban manajemen untuk memperpanjang periode penilaianannya
setidak-tidaknya 12 bulan.
Menanyakan apakah manajemen tahu tentang peristiwa atau kondisi diluar periode yang
diliput oleh penilaian manajemen.
Menaggapi risiko
Prosedur ini meliputi :
a. Dalam hal manajemen belum melaksanaka penilaian mengenai kemampuan entitas
melanjutkan usahanya secara berkesinambungan, minta manajemen melakukan penilaian
b. Evaluasi rencana manajemen untuk tindakan dimasa mendatang sehubungan dengan
penilaian kemampuan entitas, apakah hasil dari rencana ini mempunyai peluang untuk
memperbaiki situasi.
c. Dalam hal entitas sudah menyiakan prakiraan arus kas, dan analisis prakiraan itu merupakan
factor yang signifikan dalam mempertimbangkan dampak dikemudian hari (future outcome)
dari peristiwa atau kondisi dalam mengevaluasi rencana manajemen untuk tindakan dimasa
mendatang
d. Pertimbangan apakah fakta atau informasi tambahan tersedia, sejak tanggal manajemen
melaksanakan penilaian
e. Minta representatif tertulis dari manajemen dan, jika perlu, dari TCWG, tentang rencana
mereka untuk tindakan dimasa mendatang dan tentang feasibility dari rencana tersebut.
Ketika auditor mengidentifikasi peristiwa atau kondisi tentang kesinambungan usaha,
langkah selanjutnya ialah melakukan prosedur audit tambahan (termasuk mempertimbangkan
faktor-faktor yang memitigasi) untuk menentukan apakah ada ketidakpastian material.
Ketidakpastian Material
Ketidakpastian material ada / terjadi jika besaran dari dampak potensial dan
kemungkinan terjadinya sedemikian rupa sehingga menurut pendapat auditor, harus ada
pengungkapan yang tepat mengenai sifat dan implikasi dari ketidakpastian tersebut, untuk
tercapainya penyajian yang wajar dari laporan keuangan, atau dalam hal kerangka pelaporan
keuangan dengan kepatuhan agar laporan keuangan tidak menyesatkan.
Rencana manajemen untuk tindakan dimasa mendatang, mengenai masalah
kesinambungan usaha umumnya membahas satu atau beberapa strategi tentang :
Pelaporan
Langkah terakhir bagi auditor adalah melaporkan kesimpulan.Kesimpulan Auditor dan
kewajiban Pelaporannya Mengenai Kesinambungan Usaha berdasarkan ISA 570 alinea 17
sampai dengan 24 dapat diringkas secara skematis dalam gambar :