Vous êtes sur la page 1sur 3

Apa itu asma?

Asma adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran pernapasan.
Peradangan ini membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif. Akibatnya, saluran
pernapasan menyempit, menyebabkan kurangnya udara yang mengalir ke paru-paru.

Sel di saluran pernapasan juga mungkin membuat lebih banyak lendir dari biasanya. Lendir
ini selanjutnya dapat makin mempersempit saluran pernapasan.

Ada lima jenis umum dari asma, termasuk:

 Exercise-induced asthma
 Asma nocturnal (malam hari)
 Occupational asthma
 Cough-variant asthma
 Asma alergi

Kenapa asma tidak boleh dianggap sepele?


Menurut WHO,

 Asma adalah salah satu penyakit tidak menular yang paling utama. Ini adalah penyakit kronis
pada saluran pernapasan dari paru-paru yang meradang dan membuatnya menyempit.
 Sekitar 235 juta orang saat ini menderita asma. Ini adalah penyakit umum di antara anak-anak.
 Asma memiliki tingkat kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan penyakit kronis
lainnya tetapi kebanyakan kematian terkait asma terjadi di negara berpenghasilan rendah dan
menengah ke bawah termasuk Indonesia.
 Obat tidak bisa mengobati, tetapi hanya mengontrol asma.

Penyebab dan Faktor Risiko


Apa penyebab asma?
Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui. Para peneliti berpikir beberapa interaksi
faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal
kehidupan. Faktor-faktor ini meliputi:

 Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi (AT-o-pe)


 Orangtua yang memiliki asma
 Infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak (ISPA)
 Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi
atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang
Jika asma atau atopi terdapat dalam keluarga Anda, paparan iritan (misalnya, asap rokok) dapat
membuat saluran pernapasan Anda lebih reaktif terhadap zat di udara. Serangan asma dapat
terjadi ketika Anda terpapar “pemicu asma.” Pemicu Anda bisa berbeda dengan penderita asma
lainnya. Pemicu mungkin termasuk:

 Alergen dari debu, bulu binatang, kecoa, jamur, dan serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga
 Iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia atau debu di tempat kerja, senyawa dalam
produk dekorasi rumah, dan semprotan (seperti hairspray)
 Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain dan nonselektif beta-blocker
 Sulfit dalam makanan dan minuman
 Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek
 Aktivitas fisik, termasuk olahraga

Siapa yang berisiko terkena asma?


Menurut WHO, asma adalah penyakit umum di antara anak-anak. Sebenarnya asma
mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering dimulai pada masa kanak-kanak
karena:

 Memiliki infeksi pernapasan (risiko tertinggi)


 Memiliki alergi, eksim (kondisi alergi pada kulit)
 Orangtua memiliki asma

Di antara anak-anak, anak laki-laki memiliki kecenderungan terkena asma lebih sering
dibandingkan anak perempuan. Tapi di antara orang dewasa, wanita lebih sering terkena
penyakit ini dibanding pria. Tidak jelas bagaimana seks dan hormon seks memainkan peran
dalam menyebabkan asma.

Beberapa orang yang terkena kontak dengan iritasi kimia tertentu atau debu industri di tempat
kerja memiliki risiko tinggi asma. Jenis asma ini disebut occupational asthma.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja ciri dan gejala asma?
Ciri-ciri dan gejala asma adalah:

 Batuk. Batuk asma sering lebih buruk pada malam hari atau pagi, sehingga sulit untuk tidur.
 Mengi. Mengi adalah suara siulan yang melengking yang muncul ketika Anda bernapas.
 Dada sesak. Ini mungkin terasa seperti ada sesuatu menekan dada Anda.
 Sesak napas. Beberapa orang yang memiliki asma mengatakan mereka tidak bisa bernapas atau
mereka merasa kehabisan napas. Anda mungkin merasa seperti Anda tidak bisa menghembuskan
udara dari paru-paru Anda.
Jika Anda memiliki gejala-gejala ini, tidak selalu berarti Anda menderita asma. Cara terbaik
untuk mendiagnosis asma dengan pasti adalah menggunakan tes fungsi paru-paru, riwayat medis
(termasuk jenis dan frekuensi gejala), dan pemeriksaan fisik.

Gejala berat bisa berakibat fatal sehingga penting untuk mengobati gejala ketika Anda pertama
kali menyadarinya sehingga tidak menjadi parah.

Vous aimerez peut-être aussi