Vous êtes sur la page 1sur 7

Analisis Data

No. Data Diagnosa


1. DS : Intoleransi aktivitas b.d
 Klien mengeluh badannya terasa lemah kelemahan umum (anemia)
 Klien mengaku nafasnya sesak.
 Klien mengaku aktivitasnya menurun
 Klien mengaku nyeri di persendiaan dan
abdomen.
 Klien mengaku tidak nyam saat
beraktivitas
 Klien mengeluh cepat merasa lelah saat
beraktivitas
 Klien mengaku sering pusing
 Klien merasa cemas dengan keadaannya.
DO
 Hb : 8 gr/dl
 Trombosit : 11.000/mm3
 RR : 26 x / menit
 TD : 90/60 mmHg
 Suhu : 37 0C
 Bibir klien tampak pucat
 Wajah klien tampak pucat
 Konjungtiva anemis

2. DS : Resiko perdarahan b.d


 Klien mengatakan menstruasinya tidak trombositopenia
teratur
 Klien mengaku mudah memar saat trauma
DO :
 Trombosit : 11.000/mm3
 Hb : 8 gr/dl
 Gusi tampak berdarah
 Terdapat memar dan bercak – bercak
hitam di tangan kiri.
3. DS: Ketidakseimbangan nutrisi
 Klien mengaku mengalami penurunan kurang dari kebutuhan tubuh
nafsu makan b.d faktor biologis (anoreksia)
 Klien mengaku berat badannya turun 2 kg
semenjak sejak 1 bulan yang lalu.
 Klien mengaku adanya nyeri tekan di
daerah abdomen
 Klien mengaku hanya menghabiskan
sepertiga dari porsi makanan yabg
tersedia.
 Klien mengaku sering mual dan muntah.
 Klien mengaku sering pusing.
DO :
 TD : 90/60 mmHg
 Nadi : 100x/menit
 Suhu : 37 0C
 RR : 26 x / menit
 BB : 45 Kg
 TB : 160 cm
 BMI : 17,6
 Hb : 8 gr/dl
 Klien kelihatan kurus
 Rambut klien terasa kasar
 Konjungtiva anemis
 Wajah klien tampak pucat

Perumusan NANDA,NOC,NIC sesuai kasus


No. NANDA NOC NIC
1. Intoleransi aktivitas Toleransi aktivitas Terapi aktivitas
b.d kelemahan Klien diharapkan Intervensi yang dilakukan:
umum (anemia) mampu untuk  Kolaborasi dengan terapis
menormalkan: dalam merncanakan dan
 Denyut nadi ketika memonitor program
beraktivitas aktivitas
 Laju pernapasan  Tingkatkan komitmen
ketika beraktivitas pasien dalam beraktivitas
 Tekanan darah  Bantu mengekplorasi
sistolik aktivitas yang bemanfaat
 Tekanan darah bagi pasien
diastolic  Bantu mengidentifikasi
 Kekuatan tubuh atas sumberdaya yang dimiliki
 Kekuatan tubuh dalam beraktivitas
bawah  Bantu pasien/keluarga
Daya tahan dalam beradaptasi dengan
Klien diharapkan lingkungan
mampu untuk  Bantu menyusun aktivitas
menormalkan: fisik
 Kinerja dari rutinitas  Pastikan lingkungan aman
 Aktivitas untuk pergerakan otot
 Konsentrasi  Jelaskan aktivitas motorik
 Kepulihan energy untuk meningkatkan tonus
setelah beraktivitas otot
 Tingkat oksigen  Berikan reinforcemen
darah positif selama beraktivitas
 Monitor respon
Tingkat kegelisahan emosional, fisik, sosial dan
Klien diharapkan spiritual
mampu untuk
menormalkan: Manajemen energy
 Nyeri Intervensi yang dilakukan
 Cemas  Tentukan pembatasan
 Mengerang aktivitas fisik pasien
 Stress  Jelaskan tanda yang
 Takut menyebabkan kelemahan
 Kegelisahan  Jelaskan penyebab
 Nyeri otot kelemahan
 Meringis  Jelaskan apa dan
 Sesak nafas bagaimana aktivitas yang
 Mual dibutuhkan untuk
 Muntah membangun energi
 Monitor intake nutrisi
yang adekuat
 Monitor respon
kardiorespirasi selama
aktivitas
 Monitor pola tidur
 Monitor lokasi
ketidaknyamanan/nyeri
 Batasi stimulus
lingkungan
 Anjurkan bedrest
 Lakukan ROM aktif/pasif
 Bantu pasien membuat
jadwal istirahat
 Monitor efek obat
stimulan dan depresan
 Monitor respon
oksigenasi pasien

2. Resiko perdarahan Pembekuan darah Pencegahan perdarahan


b.d trombositopenia Klien diharapkan Intervensi yang dilakukan :
mampu menormalkan :  Monitor kemungkinan
 Gumpalan terjadinya perdarahan pada
pembentukan pasien
 Waktu protrombin  Catat kadar HB dan Ht
 Hb setelah pasien mengalami
 Perdarahan kehilangan banyak darah
 Memar  Pantau gejala dan tanda
 Petechiae timbulnya perdarahan yang
berkelanjutan 9cek sekresi
pasien baik yang terlihat
maupun yang tidak disadari
perawat)
 Pantau factor koagulasi,
termasuk protrombin (Pt),
waktu paruh tromboplastin
(PTT), fibrinogen,
degradasi fibrin, dan kadar
platelet dalam darah)
 Pantau tanda-tanda vital,
osmotic, termasuk TD
 Atur pasien agar pasien
tetap bed rest juka masih
ada indikasi pendarahan
 Atur kepatenan/ kualitas
produk / alat yang
berhubungan dengan
perdarahan
 Lindungai pasien dari
hal-hal yang menimbulkan
trauma dan bias
menimbulkan perdarahan
 Jangan lakukan injeksi
 Gunakan sikat gigi yang
lembut untuk perawatan
oral pasien
 Gunakan alat ukur elektrik
yang memiliki pinggiran
tepi saat pasien mencukur
 Hindari tindakan invasive
 Cegah memasukkan
sesuatu kedalam lubang
daerah yang mengalami
perdarahan
 Hindari pengukuran suhu
secar rectal
 Jauhkan alat-alat berat
disekitar pasien
 Instruksikan pasien untuk
menghindari/ menjauhi
aspirasi atau anti koagulan
yang lain
 Instruksikan pasien untuk
menghindar aspirin/
antikoagulan yang lain
 Instruksikan pasien untuk
emngkonsumsi makanan
yang mengandung vit K
 Cegah terjadi konstipasi
 Ajarkan pasien dan
keluarga untuk mengenali
tanda-gejala terjadinya
perdarahan dan tindakan
pertama untuk penanganan
selama perdarahan
berlangsung

3. Ketidakseimbangan Status Nutrisi Mengontrol nafsu makan:


nutrisi kurang dari Klien diharapkan Intervensi yang dilakukuan:
kebutuhan tubuh mampu untuk  Anjurkan asupan kalori
b.d faktor biologis menormalkan: yang sesuai dengan
(anoreksia)  Pemasukan nutrisi kebutuhan dan gaya hidup.
 Pemasukan makanan  Kontrol asupan nutrisi dan
 Pemasukan cairan kalori.
 Energy  Anjurkan kepada klien
 Berat badan untuk mengkonsumsi
 Tonus otot nutrisi yang cukup.
 Hidrasi Pengontrolan nutrisi
Intervensi yang dilakukuan:
Nafsu makan  Tanyakan apakah pasien
Klien diharapkan mempunyai alergi terhadap
mampu untuk makanan
menormalkan:  Tentukan makanan pilihan
 Menyeimbangkan pasien
nafsu makan  Tentukan jumlah kalori
 Menyeimbangkan dan jenis zat makanan yang
Pasokan cairan tubuh diperlukan untuk
 Menyeimbangkan memenuhi nutrisi, ketika
Pasokan nutrisi tubuh berkolaborasi dengan ahli
Weight gain behavior : makanan, jika diperlukan
Klien diharapkan  Tunjukkan intake kalori
mampu : yang tepat sesuai tipe tubuh
 Mengidentifikasi dan gaya hidup
penyebab kehilangan  Timbang berat badan
berat badan pasien pad jarak waktu
 Memilih sebuah yang tepat
target sehat berat Terapi Nutrisi
badan. Intervensi yang dilakukan :
 Mengidentifikasi  Monitor pemasukan cairan
pemasukan kalori dan makanan dan
 Memilihara suplai menghitung pemasukan
nutrisi makanan dan kalori sehari-hari
minuman yg adekuat  Bantu pasien membentuk
 Meningkatkan nafsu posisi duduk yang benar
makan sebelum makan.
 Ajarkan pasien dan kelurga
tentang memilih makanan

BAB IV
PEMBAHASAN

Ny. S (35 tahun) masuk RSUP M.Djamil Padang pada tanggal 11 Januari 2013
dengan keluhan sesak nafas dan badan terasa lemas. Saat dilakukan pengkajian klien
mengeluh nafsu makannya menurun, pernah pingsan. Setelah dilakukan pemeriksaan
lab, ternyata Hb klien 8 gr/dl, leukosit 8.000/mm3 dan trombosit 11.000/mm3. Klien
telah mendapat transfusi PRC 2 kholf dan trambosit 3 kholt. Dengan Hb yang rendah
itu, klien menderita anemia sehingga untuk mengatasi anemia tersebut, klien diberi
transfusi PRC. Trombosit klien juga rendah atau dikenal dengan trombositopenia, yang
mudah menyebabkan terjadinya perdarahan. Untuk meningkatkan jumlah trambositnya,
klien mendapat tranfusi trombosit. Jumlah leukosit klien dalam batas normal, yaitu
8.000/mm3. Dari ketiga gejala tersebut klien dapat dikatakan menderita leukemia
mieogenus. Secara teori pada penyakit ini, hitungan sel darah menunjukkan penurunan
eritrosit dan trombosit. Meskipun jumlah jumlah leukosit total bisa rendah, normal
ataupun tinggi.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan, maka dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan yang pertama untuk klien adalah intoleransi aktivitas b.d kelemahan
umum, karena klien mengalami anemia. Diagnosa ini didukung oleh data sumjektif dan
objektif diantaranya, kionjungtiva klien anemis, bibir dan wajah pucat, klien pun
mengatakan bahwa dia sering merasa lelah, lemas, pusing dan mual serta muntah.
Diagnosa kedua untuk klien adalah resiko perdarahan b.d trombokinase, kerena
jumlah trombosit klien sangatlah rendah, jauh dari batas norma (150.000 –
450.000/mm3). Trombosit berfungsi sebagai proses pembekuan darah. Jika trombosit
rendah, maka darah akan sulit membeku, sehingga akan mudah mengalami perdarahan.
Adapun diagnosa ketiga untuk klien adalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d faktor biologi (anoreksia). Klien mengalami penurunan nafsu makan, BMI
klien juga rendah yaitu 17,6 dan klien terlihat kurus. Klien juga mengalami penurunan
berat badan 2 kg selama 1 bulan. Ini menunjukkan nutrisi klien tidak adekuat

Vous aimerez peut-être aussi