Vous êtes sur la page 1sur 4

Abstrak

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu bentuk gangguan pembuluh darah
koroner yang termasuk dalam ketegori
arterosklerosis. Ketidaksiapan pasien PJK pulang dari rumah sakit akan berdampak
terhadap rawatan ulang sebagai akibat dari
pelaksanaan program discharge planning yang belum efektif selama dirawat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung
koroner. Penelitian ini menggunakan
desain quasi experiment dengan pendekatan non-equivalent post test only control
group design. Jumlah sampel 32 orang yang
terbagi atas 16 orang kelompok kontrol dan 16 orang kelompok intervensi dan
dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Bukittinggi.
Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh penerapan discharge planning
terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung
koroner yang terdiri dari status personal, pengetahuan, kemampuan koping, dan
dukungan (p= 0,001; α= 0,05). Penelitian ini
merekomendasikan discharge planning yang baik dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan kualitas
hidup pasien penyakit jantung koroner.

Kata Kunci: discharge planning, kesiapan pulang, penyakit jantung koroner

Abstract

Coronary Heart Disease (CHD) is a form of blood vessel disorder that belongs to
the category of coronary atherosclerosis. An
unreadiness of patients with CHD to go home from the hospital will have an impact
on readmission as a result of ineffective
discharge planning program during hospitalized. The purpose of this study was to
examine the effect of the implementation of
discharge planning program on the readiness to be discharged from the hospital. A
quasi experiment with non-equivalent post
test only control group design was employed. The participant of the study was 32
respondents devided into control and
intervention groups, each had 16 respondents who were taken from three hospitals
in Bukittingi. The result showed that
discharge planning program has significance influence on patient’s perception of
their readiness to be discharged from the
hospital, it consisting of personal status, knowledge, coping ability, and support
(p= 0.001; α= 0.05). This study recommends
that a good discharge planning program can be implemented to improve the
quality of nursing care, to reduce the risk of
readmission to the hospital and the quality of life of patients with coronary heart
diseases.

Keywords: coronary heart disease, discharge planning, readiness to be discharged

Keywords

discharge planning, kesiapan pulang, penyakit jantung koroner


KETEPATAN POSISI PENOLONG SAAT RESUSITASI JANTUNG PARU
TERHADAP KEBERHASILAN RESUSITASI JANTUNG PARU (Studi Pada
Pasien Cardiac Arrest Di RS Wava Husada )

CAHYONO, ANDRI (2015) KETEPATAN POSISI PENOLONG SAAT RESUSITASI JANTUNG PARU
TERHADAP KEBERHASILAN RESUSITASI JANTUNG PARU (Studi Pada Pasien Cardiac Arrest Di
RS Wava Husada ). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.

Abstract

Latar Belakang :Untukmengurangiangkakematianakibathenti jantung,


makadibutuhkanpenatalaksanaan yang tepatdalampenangananpasienhentijantung. Salah
satupenanganan yang dikembangkanadalahResusitasiJantungParu (RJP). Terdapat banyak faktor yang
dapat meningkatkan keberhasilan RJP salah satunya adalah ketepatan posisi penolong saat
melakukan RJP sehingga diharapkan dengan memberikan RJP dengan posisi yang tepat akan
meningkatkan keberhasilan RJP dan menurunkan angka kematian akibat henti jantung. Tujuan
Penelitian :Untukmengetahuihubunganketepatanposisipenolongsaat resusitasi jantung paru
terhadapkeberhasilanmelakukan resusitasi jantung paru Desain Penelitian :penelitian ini merupakan
penelitian deskriptik analitik dengan pendekatan prospektif. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah accidental sampling dengan total sampel sebanyak 14. Analisa
data dilakukan dengan uji chi-square untuk menguji hubungan ketepatan posisi penong saat
melakukan RJP terhadap keberhasilan melakukan RJP. Hasil Penelitian: Dari total 14 responden,
92,8% responden yang melakukan tidakan RJP dengan tepat dan dari 92.8 % responden yang
melakukan RJP dengan tepat terdapat 57.1 % tidak berhasil mengembalikan nadi pasien dan 35.7 %
berhasil mengembalikan nadi pasien. Terdapat hubungan yang signifikan (p value<0.05)antara
ketepatan posisi penolong saat melakukan RJP terhadap keberhasilan RJP pada pasien cardiac arrest
di RS wava Husada. Saran :hendaknya perawat lebih banyak dan meningkatkan ilmu dan
pengetahuan tentang kegawatdaruratan sehingga bisa mengetahui dan mendeteksi dini kegawatan
untuk intervensi dan kolaborasi tindakan. Perawat juga harus banyak belajar dan memahami asuhan
keperawatan pada pasien post cardiac arrest. Kata kunci : Resusitasi Jantung Paru, Ketepatan Posisi,
Keberhasilan RJP

Item Type: Thesis (Other)

Subjects: R Medicine > RT Nursing

Divisions: Faculty of Health Science > Department of Nursing

Depositing User: Mrs Ruli Alfi

Date Deposited: 30 Mar 2016 02:55

Last Modified: 30 Mar 2016 02:55


URI: http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/23424

Vous aimerez peut-être aussi