Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
D. Komponen Asesmen
Komponen yang dipantau melalui aspek perkembangan anak, yaitu:
1. Aspek Perkembangan Fisik Motorik
a. Motorik kasar antara lain meliputi :
1) Memenjat tali, tangga, panjatan;
2) Berlari;
3) Melompat;
4) Menendang bola;
5) Menangkap bola;
6) Bermain lompat tali;
7) Berjalan pada titian keseimbangan.
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), urutan
perubahan-perubahan fisik adaah sebagai berikut :
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulangtulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi
panjang).
2. Pertumbuhan payudara.
3. Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid.
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak.
F. Management Symtomp
1. Kontrol Gejala
Penyakit yang lebih lanjut adalah berhubungan dengan pengalaman dari gejala-gejala
bahwa dapat dibandingkan dengan penderitaan. Sebagian besar penelitian dalam area
ini berhubungan pada pasien dengan kanker. Meskipun beberapa penelitian juga
dilakukan pada populasi yang lain, termasuk didalamnya pasien dengan gagal jantung
berat, penyakit respirasi lanjut dan penyakit yang berhubungan dengan HIV. Tinjauan
gejala sangat bervariasi bergantung atas :
Stadium penyakit
Persoalan metode
Populasi yang diteliti (misalnya pasien rawat jalan atau rawat inap)
Pravalensi dari gejala dikeadaan penyakit yang berbeda bervariasi, tetapi ada hal yang
menarik bahwa gejala distress atau sedih sering di penyakit non-malignansi maupun
kanker. Hal tersebut menyokong argumen untuk pelayanan perawatan paliatif untuk
ditawarkan keseluruh pasien (tanpa memperhatikan dari diagnosis), atas dasar
kebutuhan.
Berikut tabel pravalensi dari gejala disstres yang dilaporkan secara retrospektof dengan
perawatan selama tahun terakhir masa kehidupan
Gejala Populasi Kanker (%) Populasi Non Kanker (%)
Nyeri 71 72
Dispneu 63 64
Batuk menetap 50 42
Mulut kering 43 34
Anoreksia 33 21
Kesulitan menelan 63 53
Mual muntah 66 50
Konstipasi 65 69
Kebingungan 42 44
Insomnia 44 45
Mood rendah 67 73
4. Terapi Simptomatis
Dalam banyak kasus, pengobatan penyakit mendasar tidaklah mungkin atau tidak
dapat dikontrol sendiri gejalanya. Terapi simptomatis kemudian dibutuhkan. Terapi
ini dapat berupa :
a. Farmakologis
Ilustrasi ini menggunakan gejala muntah sebagai contoh. Berbagai penyebab
timbuknya gejala muntah meliputi berbagai kelompok reseptor yang berbeda
dan terapi terbaik menggunakan anti emesis yang berbeda-beda. Sama seperti
nyeri, terkadang obat yang terbaik sama sekali bukanlah obat anti emetik.
b. Non farmakologis
1) Teknik relaksasi untuk serangan sesak napas
2) Posisi saat tidur untuk mengurangi sekresi dahak yang tertahan
3) Modifikasi diet pada disfagia
4) Bantuan mobilisasi pada kelumpuhan
5) Akupuntur dan acupressure untuk mual
6) Penggunaan transcutaneus electical nerve stimulation (TENS) untuk nyeri
c. Kombinasi dari keduanya
Kontrol gejala akan sering membutuhkan terapi obat yang mana semestinya
disesuaikan terhadap penyebab dari gejala. Terdapat beberapa prinsip dasar
bahwa seharusnya memandu seluruh pengeresepan untuk gejala-gejala dipasien
dengan penyakit stadium lanjut :
1) Beberapa gejala yang menetap membutuhkan terapi secara teratur, lebih dari
yang dibutuhkan agar mencegah munculnya gejala
2) Tiap obat baru seharusnya memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan besarnya potensi efek samping yang dimilikinya (sesuai dengan
kondisi pasien)
3) Harus diupayakan untuk membatasi jumlah penggunaaan obat-obat an untuk
meningkatkan kepatuhan
4) Obat-obat an yang sekiranya kurang bermanfaat dalam jangka pendek
(misalnya, statin) sebaiknya dihentikan
5) Jika pasien mengeluh mual dan muntah, perlu dipikirkan rute pemberian
obat yang lain
6) Mengidentifikasi penyebab untuk gejala tertentu sehinga dapat diberikan
terapi simtomatik yang spesifik.
BAB II
ANALISIS
A. Analisis Teoretis
Perubahan - Perubahan dalam Tubuh
Perkembangan fisik dan motorik berkaitan dengan pertumbuhan biologi dimana dalam
perkembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :
Dari bagan tersebut, kita dapat menganalisis bahwa perkembangan fisik dan motorik
terdiri dari perubahan-perubahan dalam tubuh, dimana perubahan tersebut mengarah
kepada perkembangan atau pertumbuhan otak, system syaraf, organ indrawi, serta
pertambahan tinggi dan berat tubuh. Tahap selanjutnya adalah perubahan-perubahan
dalam cara individu menggunakan tubuhnya. Dimana perubahan tersebut meliputi
perkembangan keterampilan gerak suatu individu serta perkembangan organ-organ
seksual individu.
Tahap terakhir adalah perubahan dalam kemampuan fisik. Dalam tahap ini, terjadi
penurunan-penurunan fungsi organ-organ tubuh, diantaranya jantung, penglihatan, dan
sebagainya.
Secara garis besar, perkembangan fisik dan motorik suatu individu dari masa anak-anak
menuju masa usia lanjut akan terjadi penurunan baik dalam kemampuan organ dalam
tubuh maupun organ luar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asismen adalah suatu proses pengamatan, pencatatan, dan pendokumentasian kinerja
dan karya siswa serta bagaimana proses ia menghasilkan karya. Asesmen adalah proses
pengumpulan informasi tentang seorang yang akan digunakan dengan anak
tersebut. Tujuan atau fungsi utama dari suatu asesmen adalah untuk memperoleh
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan merencanakan
program pembelajaran. Komponen-komponen asesmen aspek perkembangan fisik-
motorik, kognitif, moral, sosial, emosional, kemampuan dalam disiplin ilmu.
Aspek-aspek perkembangan anak usia dini yaitu: perkembangan fisik dan motorik,
perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan moral dan nilai-nilai
agama, perkembangan sosio-emosional, perkembangan seni dan kreatif. Tujuan atau
manfaat dari aspek-aspek perkembangan anak usia dini adalah untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini serta membimbing anak usia dini untuk
mencapai tahap perkembangan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mansur. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
2. Rosyid, Harun. Dkk. 2012. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta.
Gama Media.
Rineka Cipta.
5. Sujiono, Yuliani Nurani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta.
Indeks.
Hikayat Publishing.