Vous êtes sur la page 1sur 43

Nama : Umur : Tanggal : Alamat :

Diagnosa : Thypus No. CM :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Evaluasi Paraf


1. Hipertermi b.d Proses infeksi 1. Suhu dalam batasnormal 1. Berikan kompres hangat S : Ibu klien mengatakan An. P masih
(36,5– 37,5oC) 2. Ukur suhu setiap 2jam sekali demam
2. Tidak ada perubahan warna 3. Berikan kompres TWS O : Suhu klien 38oC, kulit klien teraba
kulit 4. Ajarkan kepada keluarga kompres dengan teknik TWS hangat dan tampak kemerahan
3. Tenang 5. Monitor TTV dan warna kulit A : Masalah belum teratasi
4. Tdk kejang 6. Anjurkan untuk banyak minum air putih P : Lanjutkan intervensi dengan
7. Anjurkan klien untuk banyak istirahat kompres air hangat jika demam,
8. Kolaborasi pemberian obat antipiretik anjurkan klien banyak minum air putih
9. Ketika anak demam anjurkan tidak memakai pakaian yang dan tingkatkan istirahat
tebal

2. Keseimbangan nutrisi kurang dari 1. Nutrisi terpenuhi 1. Timbang berat badan S : Ibu klien mengatakan klien masih
kebutuhan tubuh berhubungan 2. Napsu Makan meningkat 2. Anjurkan klien untuk banyak makan - minum sedikit belum mau makan dan
dengan mual, muntah, napsu 3. Mukosa bibir lembab sering minum nya sedikit
makan menurun 4. Porsi makan habis 3. Pertahankan intake cairan O : Klien tampak lemas dan hanya
4. Monitor asupan dan pengeluaran berbaring ditempat tidur,
5. Monitor turgor kulit dan membran mukosa Mukosa bibir tampak kering
6. Beritahu keluarga untuk tidak memberikan makanan A : Masalah belum teratasi
yang pedas, asam P : Lanjutkan intervensi dengan
7. Beritahu keluarga untuk memotivasi klien makan motivasi klien untuk banyak
sedikit tapi rutin minum dan makan sedikit tapi rutin
8. Anjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan mulut

3. Defisit pengetahuan b.d Kurang 1. Pengetahuan klien meningkat 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit klien S : Keluarga klien mengatakan senang
informasi meliputi pengertian, penyebab, 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit setelah diberikan pendidikan
tanda gejala, komplikasi dan typhoid meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, kesehatan tentang penyakit yang
penatalaksanaan komplikasi dan penatalaksanaan dialami klien dan cara kompres hangat
2. Klien mampu menangani 3. Ajarkan tentang penatalaksanan dengan cara kompres O : Keluarga klien mampu
penyakit di rumah 4. Berikan pendekatan kepada keluarga yang meyaikinkan menjelaskan dengan baik
dan menenangkan tentang materi yang diberikan oleh
5. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan kepada perawat dan cara
klien cuci tangan dengan baik dan benar
6. Berikan informasi faktual terkait diagnosis dan A : Masalah teratasi
perawatan P : Lanjutkan intervensi dengan
7. Dukung penggunaan koping yang sesuai anjurkan keluarga untuk selalu
8. Motivasi klien dan keluarga untuk menjaga kebersihan menjaga kebersihan
9. Ajarkan cara cuci tangan
6. Berikan informasi faktual terkait diagnosis dan A : Masalah teratasi
perawatan P : Lanjutkan intervensi dengan
7. Dukung penggunaan koping yang sesuai anjurkan keluarga untuk selalu
8. Motivasi klien dan keluarga untuk menjaga kebersihan menjaga kebersihan
9. Ajarkan cara cuci tangan
Nama : Umur : Tanggal : Alamat :
Diagnosa : Hipertensi No. CM :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Evaluasi Paraf


1. Nyeri akut berhubungan dengan Nyeri dapat berkurang/hilang 1. Kaji skala nyeri, daerah, kualitas, dan waktu. Subjektif:
peningkatan tekanan intrakranial dengan kriteria hasil : 2. Observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, dan - Nyeri berkurang
vascular selebral - Pasien melaporkan nyeri atau pernapasan. - Nyeri berkurang dengan pijat
ketidaknyamanan 3. Pertahankan tirah baring selama fase akut. punggung dan leher tidak merasa
hilang/terkontrol 4. Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan nyeri, pusing
- Skala nyeri 2 (ringan) misalnya kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, Objektif:
tenang, redupkan lampu kamar, tehknik relaksasi imajinasi - Keadaan umum lemah
(pandu imajinasi distraksi dan aktivitas waktu senggang). - Pasien tampak rileks/tenang
5. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan . - Skala numerik nyeri .....................
6. Kolaborasi pemberian analgetik, antihipertensi dan sesuai - Tekanan darah : ....................mmHG
indikasi

2. Intoleransi aktifitas berhubungan Peningkatan toleransi aktivitas 1. Kaji repon pasien terhadap aktivitas, dipsnea atau nyeri Subjektif:
dengan kelemahan kriteria hasil : dada, keletihan dan kelemahan berlebihan, diaphoresis, - lemah
- Berpartisipasi dalam aktivitas pusing atau pingsan. - dapat berjalan tetapi dibantu
yang dinginkan atau diperlukan. 2. Instruksikan pasien tentang tehknik penghematan energi Objektif:
- Melaporkan peningkatan misalnya, menggunakan kursi saat mandi, duduk saat menyisir - Keadaan umum lemah
toleransi aktivitas yang dapat atau menyikat gigi, melakukan istirahat dengan perlahan. - Pasien hanya bisa bangun dari posisi
diukur. 3. Beri dorongan untuk melakukan aktivitas perawatan diri berbaring
bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai - Pasien tampak dibantu oleh
kebutuhan. suami
- Denyut nadi lemah ............x/menit

3. Ketidakseimbangan nutrisi Nutrisi terpenuhi dengan kriteria 1. Kaji intake makan pasien perhari. Subjektif :
kurang dari kebutuhan hasil : 2. Identifikasi makanan yang disukai atau dikehendaki agar - Nafsu makannya mulai membaik
berhubungan dengan intake - Pasien mengatakan nafsu dapat disesuaikan dengan program pembatasan diet pasien. - Porsi makan 1/2 dari porsi dihabiskan
yang kurang makan baik 3. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering sesuai dengan (data dilihat dari porsi yang diberikan
- Tidak terjadi penurunan berat program diet. petugas terapi gizi/pramusaji)
badan/BB dipertahankan 4. Beri penjelasan tentang diet hipertensi. Objektif :
- Porsi makan dihabiskan 5. Beri HE tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh. - Keadaan umum lemah
6. Kolaborasi pember - Porsi makan 1/2 dari porsi dihabiskan
(data dilihat dari porsi yang diberikan
petugas terapi gizi/pramusaji)
- sudah tidak mual
petugas terapi gizi/pramusaji)
- sudah tidak mual
Nama : Umur : Tanggal : Alamat :
Diagnosa : DM No. CM :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Evaluasi Paraf


1. Keseimbangan nutrisi kurang dari 1. intake Nutrisi cairan, protein 1. Mengkaji adanya pasien alergi terhadap makanan S : Kien mau melakukan yg di anjurkan
kebutuhan tubuh berhubungan kalori terpenuhi adekuat 2. Berkolaborasi dengan ahli perawat
dengan faktor biologis atau 2. Napsu Makan gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis gizi yang O : Klien faham jadwal pola makan
ketidakmampuan mengabsorpsi meningkat 3. Mukosa bibir dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien A : Masalah teratasi
makanan lembab 4. Porsi makan 3. Anjurkan Mengatur pola makan dan gaya hidup pasien
habis 5. BB naik 4. Mengajarkan pasien
bagaimana pola makan sehari- hari yang sesuai dengan
kebutuhan
5. Timbang berat badan pasien dengan interval yang sesuai

2. Resiko Ketidakstabilan Kadar 1. Glukosa dalam batas N 1. Mendorong pasien untuk memantau gula darah S : Klien mau memeriksakan darah
Glukosa Darah berhubungan 2. Glukosa dalam urin N 2. Membatasi gerakan ketika gula O : Klien tampak lemah
dengan Asupan Makanan, darah diatas 250 mg/dl, terutama apabila terdapat urin keton A : Masalah belum teratasi
Ketidakadekuatan Monitor 3. Mengenali pasien dengan resiko hipoglikemia P : Lanjutkan intervensi
Glukosa Darah, Kurangan 4.
Ketaatan Dalam Manajemen
Diabetes

3. Kekurangan Volume Cairan 1. Tekanan darah dalam batas 1. Memonitor vital sign S : Klien lemas
berhubungan dengan Kehilangan normal 2. 2. Menentukan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan O : Glukosa tinggi
Volume Cairan Secara Aktif Keseimbangan intake dan output (polyuria, muntah, hipertermi) A : Masalah blm teratasi
selama 24 jam 3. Memonitor intake dan output P : Lanjutkan intervensi
3. Turgor kulit baik
4. Membran mukosa lembab
5. Hematokrit dalam batas
normal
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : No. CM :
Usia : Tanggal :
Alamat : Diagnosa : GEA

ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem
1. DS : Lemah Defisit volume cairan

Haus

DO : Tanda - tanda vital


TD :.............../...............mmHG
Nadi :.............X/mnt
RR :.............X/mnt
Suhu :..............C

Penurunan turgor kulit/lidah

Membran mukosa/kulit kering

BB menurun

…………………………………………………………………………

2. DS : Mual / Muntah Ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan
Nyeri perut / SUH

Napsu makan menurun

Mudah kenyang

DO : KU lemah

Badan Pucat / Konjungtiva pucat

Mata Cekung

Mukosa Bibir kering

BB menurun

…………………………………………………………………………

3. DS : Dubur perih Resiko kerusakan


integritaskulit
Nyeri saat BAB

DO : Lecet daerah dubur

warna dubur merah

…………………………………………………………………………

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, napsu makan menurun

Risiko kerusakan integritaskulit berhubungan dengan ekskresi/BAB sering


Etiologi
kehilangan cairan aktif

Mual, Muntah, Napsu makan


menurun

ekskresi/BAB sering
untah, napsu makan menurun
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : No. CM :
Usia : Tanggal :
Alamat : Diagnosa : Asma

ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem
1. DS : Sesak Gangguan pertukaran gas

Sakit kepala

Lemas
DO : Tanda - tanda vital
TD :.............../...............mmHG
Nadi :.............X/mnt
RR :.............X/mnt
Suhu :..............C

Sesak / Dyspnea

Sianosis

Warna kulit pucat kehitaman

Hipoksemia

Hypoxia

2. DS : Sesak Bersihan jalan nafas tidak


efektif
Batuk

..............................................................

DO : KU lemah

Sianosis

Wheezing

Sulit Berbicara

Batuk tidak efektif / tdk ada

RR :.............X/mnt

3. DS : Sesak / Dyspnea Pola pernafasan tidak efektif

Batuk

......................................................................

......................................................................

DO : Napas menggunakan otot pernapasan

RR :.............X/mnt

Sesak

Nafas pendek

Napas cuping hidung dan dalam


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukarangas yang berhubungandengan ketidaksamaan perfusi-ventilasi

Bersihan jalan nafastidak efektif berhubungandenganbronkokonstriksi, peningkatan produksilender, batuk tidak efektif dan

Pola pernafasan tidak efektif berhubungandengannafas pendek,lender, bronkokonstriksi dan iritan jalan nafas.
Etiologi
Ketidaksamaan perfusi -
Ventilasi

Bronkokonstriksi, peningkatan
produksilender, batuk tidak
efektif dan infeksi
bronkopulmonal.

Nafas pendek,lender,
bronkokonstriksidan iritan
jalan nafas
asi

an produksilender, batuk tidak efektif dan

striksi dan iritan jalan nafas.


Nama : Umur : Tanggal : Alamat :
Diagnosa : ISPA No. CM :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Evaluasi Paraf


1. Bersihan jalan nafastidak efektif 1. Tidak sesak 1. Rubah posisi pasien memaksimalkan ventilasi S : Sesak berkuirang setelah duduk
berhubungandenganbronkokonst 2. Tidak ada suara tambahan 2. Identifikasi pasien perlunya pemasanganalat jalan nafas menyandar
riksi, peningkatan 3. Tidak sianosis buatan O : Tampak klien lega, sesak ber<
produksilender, batuk tidak 4. Mampu mengeluarkan dahak 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu A : Masalah teratasi
efektif dan infeksi 4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction P : Lanjutkan intervensi
bronkopulmonal 5. Auskultasi suaranafas, catat adanyasuara tambahan
6. Berikan bronkodilator bila perlu
7. Monitor RR

2. Pola pernafasan tidak efektif 1. Tidak sesak 1. Rubah posisi pasien memaksimalkan ventilasi S : Sesak berkuirang setelah duduk
berhubungandengannafas 2. Tidak ada suara tambahan 2. Identifikasi pasien perlunya pemasanganalat jalan nafas menyandar
pendek,lender, bronkokonstriksi 3. Tidak sianosis buatan O : Tampak klien lega, sesak ber<
dan iritan jalan nafas. 4. Mampu mengeluarkan dahak 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu A : Masalah teratasi
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction P : Lanjutkan intervensi
5. Auskultasi suaranafas, catat adanyasuara tambahan
6. Berikan bronkodilator bila perlu
7. Monitor RR

3. Gangguan pertukarangas yang 1. TTV dalam batas normal 1. Rubah posisi pasien memaksimalkan ventilasi S : Sesak berkuirang setelah duduk
berhubungandengan 2. 2. Identifikasi pasien perlunya pemasanganalat jalan nafas menyandar
ketidaksamaan perfusi-ventilasi Tanda - tanda distres ( - ) buatan O : Tampak klien lega, sesak ber<
3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu A : Masalah teratasi
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction P : Lanjutkan intervensi
5. Auskultasi suaranafas, catat adanyasuara tambahan
6. Berikan bronkodilator bila perlu
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : No. CM :
Usia : Tanggal :
Alamat : Diagnosa : Thypus

ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem
1. DS : Panas Hipertermi

DO : Tanda - tanda vital


TD :.............../...............mmHG
Nadi :.............X/mnt
RR :.............X/mnt
Suhu :..............C

Kemerahan pada kulit

Menggigil

Gelisah

Kejang

Widal Positive

2. DS : Mual / Muntah Ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan
Nyeri perut / SUH

Napsu makan menurun

..............................................................

DO : KU lemah

Badan Pucat / Konjungtiva pucat

Mata Cekung

Mukosa Bibir kering


Lidah Kotor

BB menurun

3. DS : Keluarga bingung panasnya tidak turun2 Defisite pengetahuan

Menanyakan penyakitnya

Penanganan penyakitnya

..............................................................

DO : Cemas

Menanyakan tentang penyakit

..............................................................

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermi b.d Proses infeksi

Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, napsu makan menurun

Defisit pengetahuan b.d Kurang informasi


Nama :
Diagnosa : Thypus

No. Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermi b.d Proses infeksi

Etiologi
Proses Infeksi

2. Keseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah, napsu
makan menurun

Mual, Muntah, Napsu makan 3. Defisit pengetahuan b.d Kurang


menurun informasi
Kurang Informasi

muntah, napsu makan menurun


Umur : Tanggal :
No. CM :

Tujuan Intervensi / Implementasi


1. Suhu dalam batasnormal 1. Berikan kompres hangat
(36,5– 37,5oC) 2. Ukur suhu setiap 2jam sekali
2. Tidak ada perubahan warna 3. Berikan kompres TWS
kulit 4. Ajarkan kepada keluarga kompres dengan teknik TWS
3. Tenang 5. Monitor TTV dan warna kulit
4. Tdk kejang 6. Anjurkan untuk banyak minum air putih
7. Anjurkan klien untuk banyak istirahat
8. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
9. Ketika anak demam anjurkan tidak memakai pakaian yang
tebal

1. Nutrisi terpenuhi 1. Timbang berat badan


2. Napsu Makan meningkat 2. Anjurkan klien untuk banyak makan - minum sedikit
3. Mukosa bibir lembab sering
4. Porsi makan habis 3. Pertahankan intake cairan
4. Monitor asupan dan pengeluaran
5. Monitor turgor kulit dan membran mukosa
6. Beritahu keluarga untuk tidak memberikan makanan
yang pedas, asam
7. Beritahu keluarga untuk memotivasi klien makan
sedikit tapi rutin
8. Anjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan mulut

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit klien


2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
typhoid meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala,
komplikasi dan penatalaksanaan
3. Ajarkan tentang penatalaksanan dengan cara kompres
4. Berikan pendekatan kepada keluarga yang meyaikinkan
dan menenangkan
5. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan kepada
klien
6. Berikan informasi faktual terkait diagnosis dan
perawatan
7. Dukung penggunaan koping yang sesuai
8. Motivasi klien dan keluarga untuk menjaga kebersihan
9. Ajarkan cara cuci tangan
Alamat : Nama :
Diagnosa :

Evaluasi Paraf No. Diagnosa Keperawatan


S : Ibu klien mengatakan An. P masih 1. Hipertermi b.d Proses infeksi
demam
O : Suhu klien 38oC, kulit klien teraba
hangat dan tampak kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
kompres air hangat jika demam,
anjurkan klien banyak minum air putih
dan tingkatkan istirahat

S : Ibu klien mengatakan klien masih 2. Resiko kekurangan volume cairan


belum mau makan dan b.d Intake tidak adekuat
minum nya sedikit
O : Klien tampak lemas dan hanya
berbaring ditempat tidur,
Mukosa bibir tampak kering
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
motivasi klien untuk banyak
minum dan makan sedikit tapi rutin

S : Keluarga klien mengatakan senang 3. Defisit pengetahuan b.d Kurang


setelah diberikan pendidikan informasi
kesehatan tentang penyakit yang
dialami klien dan cara kompres hangat
O : Keluarga klien mampu
menjelaskan dengan baik
tentang materi yang diberikan oleh
perawat dan cara
cuci tangan dengan baik dan benar
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
anjurkan keluarga untuk selalu
menjaga kebersihan
Umur : Tanggal :
No. CM :

Tujuan Intervensi / Implementasi


Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan kompres hangat
keperawatan selama 1x24 jam 2. Ukur suhu setiap 2jam sekali
diharapkan masalah Hipertermi 3. Berikan kompresTWS
teratasi dengan kriteria hasil : 4. Ajarkan kepada keluarga kompres dengan teknik TWS
1. Suhu dalam 5. Monitor TTV danwarna kulit
batasnormal 6. Anjurkan untuk banyak minum air putih
(36,5– 37,5oC) 7. Anjurkan klien untuk banyak istirahat
2. Tidak pusing dan tidak ada 8. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
perubahan warna kulit 9. Ketika anak demam anjurkan tidak memakai pakaian yang
tebal

Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan klien untuk banyak minum


keperawatan selama 3x24 jam 2. Pertahankan intake cairan 3.
diharapkan masalah Resiko Monitor asupan dan pengeluaran
kekurangan volume cairan 4. Monitor turgor kulit dan membran mukosa
teratasi dengan kriteria hasil : 1. 5. Beritahu keluarga untuk tidak memberikan makanan
Mukosa bibir lembab 2. yang pedas, asam
Tidak pusing 3. 6. Beritahu keluarga untuk memotivasi klien makan
Napsu makan meningkat 4. sedikit tapi rutin
Porsi makan habis 7. Berikan makanan yang halus dan sediakan dalam
keadaan masih hangat
8. Anjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan mulut

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit klien


keperawatan selama 1x24 jam 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
diharapkan masalah Defisit typhoid meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala,
pengetahuan teratasi dengan komplikasi dan penatalaksanaan
kriteria hasil : 1. 3. Ajarkan tentang penatalaksanan dengan cara kompres
Keluarga mampu menjelaskan 4. Berikan pendekatan kepada keluarga yang meyaikinkan
Pengertian, dan menenangkan
penyebab, tanda gejala dan 5. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan kepada
penatalaksanaan penyakit klien
dan penatalalaksanaan 6. Berikan informasi faktual terkait diagnosis dan
hipertermi 2. perawatan
Keluarga mampu 7. Dukung penggunaan koping yang sesuai
menerapkan yang sudah 8. Motivasi klien dan keluarga untuk menjaga kebersihan
diajarkan oleh perawat 9. Ajarkan cara cuci tangan
Alamat :

Evaluasi Paraf
S : Ibu klien mengatakan An. P masih
demam
O : Suhu klien 38oC, kulit klien teraba
hangat dan tampak kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
kompres air hangat jika demam,
anjurkan klien banyak minum air putih
dan tingkatkan istirahat

S : Ibu klien mengatakan klien masih


belum mau makan dan
minum nya sedikit
O : Klien tampak lemas dan hanya
berbaring ditempat tidur,
Mukosa bibir tampak kering
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
motivasi klien untuk banyak
minum dan makan sedikit tapi rutin

S : Keluarga klien mengatakan senang


setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit yang
dialami klien dan cara kompres hangat
O : Keluarga klien mampu
menjelaskan dengan baik
tentang materi yang diberikan oleh
perawat dan cara
cuci tangan dengan baik dan benar
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
anjurkan keluarga untuk selalu
menjaga kebersihan
Nama : Umur : Tanggal :
Diagnosa : Gouth Arthritis No. CM :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi


1. Nyeri akut b/d radang sendi 1. Tanda vital dalam rentang 1. Kaji secara komperhensif tentang nyeri
dengan penumpukan kristal urat normal 2. Observasi isyarat non verbal dari ketidaknyamanan
di jaringan sinovial 2. Nyeri dapat benar-benar 3. Gunakan komuniokasi teurapeutik agar klien dapat
hilang mengekspresikan nyeri
4. Beri dukungan terhadap klien dan keluarga
5. Kontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pasien
terhadap nyeri
6. Beri informasi tentang nyeri
7. Anjurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
8. Berikan analgesik sesuai order
9. Hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri

2. Kerusakan mobilitas fisik 1. Rentang pergerakan sendi 1. Beri alat bantu jika pasien memerlukan untuk mobilisasi
berhubungan dengan nyeri dengan gerakan atas inisiatif 2. Kaji klien dalam mobilisasi
persendian sendir 3. Penggunaan pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk
2. Klien meningkat dalam mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi
aktivitas fisik 3. Meningkatkan dan membantu berjalan untuk
3. Mengerti tujuan dari mempertahankan atau memperbaiki fungsi tubuh volunter dan
peningkatan mobilitas autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit atau
cidera.

3. Kurang pengetahuan 1. Familiar dengan proses 1. Mengobservasi kesiapan klien untuk mendengar (siap
berhubungan dengan kurang penyakit gout mental, emosi dsb)
informasi terhadap penyakit gout 2. Mendiskripsikan proses 2. Menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
penyakit gout 3. Menjelaskan proses penyakit gout (pengertian, etiologi,
3. Mendeskripsikan faktor tanda & gejal, serta transmisi)
penyebab dan faktor resiko 4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang bisa mencegah
penyakit gout komplikasi gout
4. Mendeskripkikan efek 5. Diskusikan tentang pilihan terapi atau perawatan gout
penyakit, tanda dan gejala gout 6. Jelaskan secara rasional tentang pengelolaan terapi atau
serta kompilkasi perawatan yang dianjurkan
6. Mengetahui tindakan 7. Anjurkan pasien untuk mencegah dan meminimalkan efek
3. Mendeskripsikan faktor tanda & gejal, serta transmisi)
penyebab dan faktor resiko 4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang bisa mencegah
penyakit gout komplikasi gout
4. Mendeskripkikan efek 5. Diskusikan tentang pilihan terapi atau perawatan gout
penyakit, tanda dan gejala gout 6. Jelaskan secara rasional tentang pengelolaan terapi atau
serta kompilkasi perawatan yang dianjurkan
6. Mengetahui tindakan 7. Anjurkan pasien untuk mencegah dan meminimalkan efek
pencegahan penyakit gout samping dari penyakitnya
7. Mengetahui pencegahan 8. Ajarkan dan informasikan pengobatan gout (karakteristik
untuk mencegah terjadinya obat, dosis, rute, durasi obat)
komplikasi penyakit gout § Informasikan cara minum obat, menyimpan obat dsb.
Alamat :

Evaluasi Paraf
S : Nyeri masih
O : skala nyeri 5
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

S : Jalan masih pelan2


O : Aktivitas dibantu
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

S : Keluarga klien mengatakan senang


setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit yang
dialami klien dan cara kompres hangat
O : Keluarga klien mampu
menjelaskan dengan baik
tentang materi yang diberikan oleh
perawat dan cara
cuci tangan dengan baik dan benar
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
O : Keluarga klien mampu
menjelaskan dengan baik
tentang materi yang diberikan oleh
perawat dan cara
cuci tangan dengan baik dan benar
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
anjurkan keluarga untuk selalu
menjaga kebersihan
Nama : Umur : Tanggal : Alamat :
Diagnosa : DA No. CM :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi / Implementasi Evaluasi Paraf


1. Kerusakan integritas kulit 1. Integritas jaringan kulit dan 1. Menghindari penggunaan pakaian/kasur linen dengan S : Masih gatal
berhubungan dengan lesi dan mukosa utuh tekstur kasar O : Skuama basah
njaringan inflamasi 2. Adanya penyembuhan luka 2. Periksa warna, kehangatan (suhu), bengkak, A : Masalah belum teratasi
getaran, tekstur, edema, dan nanah pada ektremitas P : Lanjutkan intervensi
3. Tidak penggunaan sabun alkali pada kulit
4. Menggunakan agenanti imflamasi topical pada area yang
sakit
5. Menggunakan antibiotik topicaluntuk area yang sakit 6.
Menginstruksikan anggota keluarga/pemberi perawatan
tentang tanda-tanda dari kerusakan kulit, jika perlu

2. Resiko infeksi berhubungan Faktor resiko infeksi hilang 1. Meminimalkan penyebaran dan penularan agens infreki S : Masih perih, Nyeri, gatal
dengan lesi, bercak-bercak dengan adanya penyembuhan 2. Mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien berisiko O : Warna kulit merah,bengkak
merah pada kulit luka 3. A : Masalah belum teratasi
Pantau tanda dan gejala infeksi (misalnya, suhu, tubuh, denyut P : Lanjutkan intervensi
jantung, drainase, penampilan luka, sekresi, suhu kulit, lesi
kulit, malaise)
4. Kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap
infeksi (misalnya, luluh imun, malnutrisi)
5. Amati penampilan praktik hygiene personal untuk
perlindungan terhadap infeksi
6. Ajarkan klien tehnik mencuci tangan dengan benar

3. Gangguan citra tubuh 1. Gangguan citra tubuh 1. Mempersiapkan pasien terhadap krisis perkembangan atau S : Klien mau melihatkan lesi borok
berhubungan dengan perasaan berkurang yang dibuktikan oleh krisis situasional O : Klien membukakan
malu terhadap penampakan diri selalu menunjukkan adaptasi 2. Meningkatkan persepsi sadar dan tak sadar pasien serta memperlihatkan Skuama di daerah
dan persepsi diri tentang dengan keadaan fisik sikap terhadap tubuh pasien tangan dan kaki
ketidakbersihan 2. Kesesuaian antara realitas 3. Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi A : Masalah teratasi
tubuh, ideal tubuh, dan stresor, perubahan, atau ancaman yang menghambat P : Lanjutkan intervensi
perwujudan tubuh pemenuhan tuntutan dan peran hidup 4.
4. Kepuasan terhadap Kaji dan dokumentasikan respon verbal dan non verbal pasien
penampilan dan fungsi tubuh terhadap tubuh pasien
5. Identifikasi mekanisme kopingyang biasa digunakan pasien
5. Peningkatan citra tubuh (NIC):
Tentukan harapan pasien tentang citra tubuh berdasarkan
tahap perkembangan
4. Kepuasan terhadap Kaji dan dokumentasikan respon verbal dan non verbal pasien
penampilan dan fungsi tubuh terhadap tubuh pasien
5. Identifikasi mekanisme kopingyang biasa digunakan pasien
5. Peningkatan citra tubuh (NIC):
Tentukan harapan pasien tentang citra tubuh berdasarkan
tahap perkembangan
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : No. CM :
Usia : Tanggal :
Alamat : Diagnosa : Thypus

ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem
1. DS : Nyeri Hipertermi

DO : Tanda - tanda vital


TD :.............../...............mmHG
Nadi :.............X/mnt
RR :.............X/mnt
Suhu :..............C

Kemerahan pada kulit

Menggigil

Gelisah

Kejang

Widal Positive

2. DS : Mual / Muntah Ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan
Nyeri perut / SUH

Napsu makan menurun

..............................................................

DO : KU lemah

Badan Pucat / Konjungtiva pucat

Mata Cekung

Mukosa Bibir kering


Lidah Kotor

BB menurun

3. DS : Keluarga bingung panasnya tidak turun2 Defisite pengetahuan

Menanyakan penyakitnya

Penanganan penyakitnya

..............................................................

DO : Cemas

Menanyakan tentang penyakit

..............................................................

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermi b.d Proses infeksi

Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, napsu makan menurun

Defisit pengetahuan b.d Kurang informasi


3)  
   K
eru
sak
an
ite
grit
as
kul
it
b/d
top
hy
(pe
nu
mp
uka
n
mo
nos
idi
um
ura
t
dal
am
jari
ng
an)

Nic
§  
    
Ob
ser
vas

eks
tre
mit
as 
(w
arn
a, 
ben
gka
k, 
tek
stu
r)

§  
    J
ela
ska

kel
uar
ga 
ten
tan

tan
da 
ker
usa
kan 
kul
it
§  
    
Cat
at 
per
uba
han 
kul
it/
me
mb
ran 
mu
kos
a

§  
    
Me
mi
ni
ma
lka

pen
eka
nan 
pad

bag
ian
-
bag
ian 
tub
uh
No
c

bai

bis

dip
ert
aha
nka

(ba
ik 
sen
sas
i, 
ela
stis
itas

te
mp
era
tur, 
hid
rasi

dan 
pig
me
nta
si)

§  
    
Tid
ak 
ada 
luk
a/le
si 
pad

kul
it
§  
    
Per
fus

jari
nga

bai
k

§  
    
Ma
mp

me
lin
du
ngi 
kul
it 
dan 
me
mp
ert
aha
nka

kea
daa

kul
it 
den
gan 
bai
k
Nama :
Diagnosa : Thypus

No. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b/d radang sendi
dengan penumpukan kristal urat
di jaringan sinovial

Etiologi
Proses Infeksi

2. Kerusakan mobilitas fisik b/d


nyeri persendian

Mual, Muntah, Napsu makan 3. Kurang pengetahuan b/d kurang


menurun informasi terhadap penyakit gout
Kurang Informasi

muntah, napsu makan menurun


Umur : Tanggal :
No. CM :

Tujuan Intervensi / Implementasi


1. Tanda vital dalam rentang 1. Kaji secara komperhensif tentang nyeri
normal 2. Observasi isyarat non verbal dari ketidaknyamanan
2. Nyeri dapat benar-benar 3. Gunakan komuniokasi teurapeutik agar klien dapat
hilang mengekspresikan nyeri
4. Beri dukungan terhadap klien dan keluarga
5. Kontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pasien
terhadap nyeri
6. Beri informasi tentang nyeri
7. Anjurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri
8. Berikan analgesik sesuai order
9. Hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri

§ Rentang pergerakan sendi § Beri alat bantu jika pasien memerlukan untuk mobilisasi
dengan gerakan atas inisiatif § Kaji klien dalam mobilisasi
sendir § Penggunaan pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk
§ Klien meningkat dalam mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi
aktivitas fisik § Meningkatkan dan membantu berjalan untuk
§ Mengerti tujuan dari mempertahankan atau memperbaiki fungsi tubuh volunter dan
peningkatan mobilitas autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit atau
cidera.

§ Familiar dengan proses § Mengobservasi kesiapan klien untuk mendengar (siap


penyakit gout mental, emosi dsb)
§ Mendiskripsikan proses § Menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
penyakit gout § Menjelaskan proses penyakit gout (pengertian, etiologi,
§ Mendeskripsikan faktor tanda & gejal, serta transmisi)
penyebab dan faktor resiko § Diskusikan perubahan gaya hidup yang bisa mencegah
penyakit gout komplikasi gout
§ Mendeskripkikan efek § Diskusikan tentang pilihan terapi atau perawatan gout
penyakit, tanda dan gejala gout § Jelaskan secara rasional tentang pengelolaan terapi atau
§ Mendeskripsikan komplikasi perawatan yang dianjurkan
gout § Anjurkan pasien untuk mencegah dan meminimalkan efek
§ Mengetahui tindakan samping dari penyakitnya
pencegahan penyakit gout § Ajarkan dan informasikan pengobatan gout (karakteristik
§ Mengetahui pencegahan obat, dosis, rute, durasi obat)
untuk mencegah terjadinya § Informasikan cara minum obat, menyimpan obat dsb.
komplikasi penyakit gout
Alamat : Nama :
Diagnosa :

Evaluasi Paraf No. Diagnosa Keperawatan


S : Ibu klien mengatakan An. P masih 1. Hipertermi b.d Proses infeksi
demam
O : Suhu klien 38oC, kulit klien teraba
hangat dan tampak kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
kompres air hangat jika demam,
anjurkan klien banyak minum air putih
dan tingkatkan istirahat

S : Ibu klien mengatakan klien masih 2. Resiko kekurangan volume cairan


belum mau makan dan b.d Intake tidak adekuat
minum nya sedikit
O : Klien tampak lemas dan hanya
berbaring ditempat tidur,
Mukosa bibir tampak kering
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
motivasi klien untuk banyak
minum dan makan sedikit tapi rutin

S : Keluarga klien mengatakan senang 3. Defisit pengetahuan b.d Kurang


setelah diberikan pendidikan informasi
kesehatan tentang penyakit yang
dialami klien dan cara kompres hangat
O : Keluarga klien mampu
menjelaskan dengan baik
tentang materi yang diberikan oleh
perawat dan cara
cuci tangan dengan baik dan benar
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
anjurkan keluarga untuk selalu
menjaga kebersihan
Umur : Tanggal :
No. CM :

Tujuan Intervensi / Implementasi


Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan kompres hangat
keperawatan selama 1x24 jam 2. Ukur suhu setiap 2jam sekali
diharapkan masalah Hipertermi 3. Berikan kompresTWS
teratasi dengan kriteria hasil : 4. Ajarkan kepada keluarga kompres dengan teknik TWS
1. Suhu dalam 5. Monitor TTV danwarna kulit
batasnormal 6. Anjurkan untuk banyak minum air putih
(36,5– 37,5oC) 7. Anjurkan klien untuk banyak istirahat
2. Tidak pusing dan tidak ada 8. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
perubahan warna kulit 9. Ketika anak demam anjurkan tidak memakai pakaian yang
tebal

Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan klien untuk banyak minum


keperawatan selama 3x24 jam 2. Pertahankan intake cairan 3.
diharapkan masalah Resiko Monitor asupan dan pengeluaran
kekurangan volume cairan 4. Monitor turgor kulit dan membran mukosa
teratasi dengan kriteria hasil : 1. 5. Beritahu keluarga untuk tidak memberikan makanan
Mukosa bibir lembab 2. yang pedas, asam
Tidak pusing 3. 6. Beritahu keluarga untuk memotivasi klien makan
Napsu makan meningkat 4. sedikit tapi rutin
Porsi makan habis 7. Berikan makanan yang halus dan sediakan dalam
keadaan masih hangat
8. Anjurkan klien untuk tetap menjaga kebersihan mulut

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit klien


keperawatan selama 1x24 jam 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
diharapkan masalah Defisit typhoid meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala,
pengetahuan teratasi dengan komplikasi dan penatalaksanaan
kriteria hasil : 1. 3. Ajarkan tentang penatalaksanan dengan cara kompres
Keluarga mampu menjelaskan 4. Berikan pendekatan kepada keluarga yang meyaikinkan
Pengertian, dan menenangkan
penyebab, tanda gejala dan 5. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan kepada
penatalaksanaan penyakit klien
dan penatalalaksanaan 6. Berikan informasi faktual terkait diagnosis dan
hipertermi 2. perawatan
Keluarga mampu 7. Dukung penggunaan koping yang sesuai
menerapkan yang sudah 8. Motivasi klien dan keluarga untuk menjaga kebersihan
diajarkan oleh perawat 9. Ajarkan cara cuci tangan
Alamat :

Evaluasi Paraf
S : Ibu klien mengatakan An. P masih
demam
O : Suhu klien 38oC, kulit klien teraba
hangat dan tampak kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
kompres air hangat jika demam,
anjurkan klien banyak minum air putih
dan tingkatkan istirahat

S : Ibu klien mengatakan klien masih


belum mau makan dan
minum nya sedikit
O : Klien tampak lemas dan hanya
berbaring ditempat tidur,
Mukosa bibir tampak kering
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
motivasi klien untuk banyak
minum dan makan sedikit tapi rutin

S : Keluarga klien mengatakan senang


setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit yang
dialami klien dan cara kompres hangat
O : Keluarga klien mampu
menjelaskan dengan baik
tentang materi yang diberikan oleh
perawat dan cara
cuci tangan dengan baik dan benar
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan
anjurkan keluarga untuk selalu
menjaga kebersihan

Vous aimerez peut-être aussi