Vous êtes sur la page 1sur 4

Penggunaan Statistik Parameu'is, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel

penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal,
maka teknik statistik Parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Sebagai
gaminya digunakan teknik statistik lain yang tidak harus berasumsi bahwa data
berdistribusi normal. Teknik statistik itu adalah Statistik Nonparameuis. Untuk itu
scbclum penelili akan menggunakan teknik statistik parametris sebagai analisisnya, maka
peneliti harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu
berdistn'busi normal atau tidak.

Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-
rata adalah sama. demikian Juga simpangan bakunya. Lihat Gambar 2.1 berikut.

0,3 ℤ/𝒏ℤ : Bilangan Bulat Modulo 𝒏

Misalkan 𝑛 adalah bilangan bulat positif, definisi pada suatu relasi ℤ.

𝑎~𝑏 jika dan hanya jika 𝑛|(𝑏 − 𝑎)

Jelas 𝑎~𝑎, dan 𝑎~𝑏 termasuk 𝑏~𝑎 untuk sembarang bilangan bulat 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏, jadi ini adalah
hubungan refleksi dan symetris. Jika 𝑎~𝑏 dan 𝑏~𝑐 maka 𝑛 membagi 𝑎 − 𝑏 dan 𝑛 membagi 𝑏 −
𝑐 jadi 𝑛 juga membagi jumlah dua bilangan bulat, yakni 𝑛 membagi (𝑎 − 𝑏) + (𝑏 − 𝑐) = 𝑎 −
𝑐 jadi 𝑎~𝑐 dan hubungan itu transitif. Karena hubungan ekuivalen, tulis 𝑎 ≡ 𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑛) (baca: 𝑎
adalah kongruen dan b mod n jika 𝑎~𝑏.

𝑎̅ = {𝑎 + 𝑘𝑛|𝑘 ∈ ℤ}

= {𝑎, 𝑎 ± 𝑛, 𝑎 ± 2𝑛, 𝑎 ± 3𝑛, … }

Tepat, 𝑛 jelas equivalen mod 𝑛, yakni

0, 1, 2, … , 𝑛 − 1

Penentuan sisa setelah pembagian oleh 𝑛 dan kelas residu mempartisi bilangan bulat ℤ.
Himpunan kelas ekivalensi di bawah relasi ekivalensi ini akan dilambangkan dengan ℤ/𝑛ℤ dan
disebut bilangan bulat modulo n (bilangan bulat mod n) notasi ini akan menjadi lebih jelas ketika
kita membahas kelompok hasil bagi dan lingkaran hasil bagi. Perhatikan bahwa untuk 𝑛 yang
berbeda, relasi ekivalensi dan kelas ekivalensi berbeda sehingga kami akan selalu berhati-hati
untuk memperbaikinya sebelum menggunakan notasi. Proses menemukan mod a kelas
ekivalensi dari beberapa bilangan bulat 𝑎 sering di sebut mengurangi mod. Terminologi ini juga
sering merujuk pada menemukan kongruen bilangan bulat negatif terkecil ke mod n (reside
terkecil dari mod n).

Kita dapat mendefinisikan penjumlahan dan perkalian untuk elemen ℤ/𝑛ℤ, mendefinisikan
aritmatika module sebagai berikut :

Untuk 𝑎̅, 𝑏̅ ∈ ℤ/𝑛ℤ, tentukan jumlah menurut

𝑎̅ + 𝑏̅ = ̅̅̅̅̅̅̅
𝑎 + 𝑏 dan 𝑎̅. 𝑏̅ = ̅̅̅
𝑎𝑏

Teorema 3.

Operasi penjumlahan dan perkalian pada ℤ/𝑛ℤ yang di definisikan di atas keduanya di
definisikan dengan baik, yaitu mereka tidak bergantung pada pilihan perwakilan untuk kelas
yang terlibat lebih tepatnya jika 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℤ, dan 𝑏1 , 𝑏2 ∈ ℤ dengan 𝑎̅1 = 𝑏1 dan 𝑎̅2 = 𝑏2 , maka
𝑎1 + 𝑎2 = ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ 𝑏1 + 𝑏2 dan 𝑎
̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅
1 𝑎2 = 𝑏1 𝑏2 yakni jika :

𝑎1 ≡ 𝑏1 (𝑚𝑜𝑑 𝑛) dan 𝑎2 ≡ 𝑏2 (𝑚𝑜𝑑 𝑛)


Maka 𝑎1 + 𝑎2 ≡ 𝑎1 + 𝑎2 (𝑚𝑜𝑑 𝑛) dan 𝑎1 𝑎2 (𝑚𝑜𝑑 𝑛)

Bukti : andaikan 𝑎1 ≡ 𝑏1 (𝑚𝑜𝑑 𝑛), yakni 𝑎1 − 𝑏1 dapat dibagi 𝑛 maka 𝑎1 + 𝑎2 ≡ 𝑏1 +


𝑏2 (𝑚𝑜𝑑 𝑛) dan 𝑎1 𝑎1 (𝑚𝑜𝑑 𝑛)

Bukti : andaikan 𝑎1 ≡ 𝑏1 (𝑚𝑜𝑑 𝑛), yakni 𝑎1 − 𝑏1 dapat dibagi 𝑛 maka 𝑎1 ≡ 𝑏1 + 𝑠𝑛 untuk


beberapa bilangan bulat, demikian pula, 𝑎2 ≡ 𝑏2 (𝑚𝑜𝑑 𝑛) cara 𝑎2 = 𝑏2 + 𝑡𝑛 untuk beberapa
bilangan bulat 𝑡.

Maka 𝑎1 + 𝑎2 = (𝑏1 + 𝑏2 ) + (𝑠 + 𝑡)𝑛 bahwa 𝑎1 + 𝑎2 ≡ 𝑏1 + 𝑏2 yang menunjukkan bahwa


jumlah kelas residu tidak tergantung pada (𝑚𝑜𝑑 𝑛) yang dipilihi. Demikian pula, 𝑎1 𝑎2 =
(𝑏1 + 𝑠𝑛 )(𝑏2 + 𝑡𝑛 ) = 𝑏1 𝑏2 + (𝑏1 𝑡 + 𝑏2 𝑠 + 𝑠𝑡 𝑛)𝑛 menunjukkan bahwa 𝑎1 𝑎2 ≡ 𝑏1 𝑏2 (𝑚𝑜𝑑 𝑛)
jadi, karenanya dari kelas residu juga tidak tergantung dari perwakilan yang dipilih, Terbukti.

Fakta bahwa seseorang tidak dapat mendefinisikan aritmatika dalam ℤ/𝑛ℤ memiliki banyak
aplikasi penting dalam teori bilangan dasar sebagai satu contoh sederhana kita menghitung dua
digit terakhir dalam angka 21000 . Pertama amati bahwa dua digit terakhir memberikan sisa
21000 setelah kita bagi dengan 100 sehingga kita tertarik pada kelas residu 𝑚𝑜𝑑 100 yang berisi
21000 . Kita menghitung 210 = 1024 ≡ 24(𝑚𝑜𝑑 100), jadi 220 = (210 )2 ≡ 242 = 576 ≡
76 (𝑚𝑜𝑑 100). Demikian pula 280 ≡ 2160 ≡ 3320 ≡ 2640 ≡ 76 (𝑚𝑜𝑑 100) akhirnya, 21000 =
2640 2320 240 = 76.76.76 ≡ 76 (𝑚𝑜𝑑 100) sehingga 2 digit terakhir adalah 76.

Dalil 4. (ℤ/𝒏ℤ)𝒙 = {𝒂
̅ ∈ ℤ/𝒏ℤ|(𝒂, 𝒏) = 𝟏}

Contoh: untuk 𝑛 = 9, kita peroleh (ℤ/𝑛ℤ)𝑥 = {1̅, 2,


̅ 4, ̅ 7,
̅ 5, ̅ 8̅} dari elemen-elemen ini adalah

{1, ̅ 7,
̅ 5, ̅ 4,
̅ 2, ̅ 8̅}. Jika 𝑎 adalah bilangan bulat relative prima ke 𝑛 maka algoritma Euclidean

menghasilkan bilangan bulat 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 memenuhi 𝑎𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, maka 𝑎𝑥 ≡ 1(𝑚𝑜𝑑 𝑛), sehingga


𝑥̅ adalah kebalikan multiplikatif dari dalam ℤ/𝑛ℤ ini memberikan metode yang efisien untuk
menghitung inversi multiplikatif dalam ℤ/𝑛ℤ.

Contoh: Misal 𝑛 = 60 dan 𝑎 = 17, menerapkan Algoritma Eucliden kita peroleh :

60 = 3(17) + 9

17 = (1)9 + 8
9 = (1)8 + 1

̅̅̅̅ adalah
̅̅̅̅ = 53
Sehingga 𝑎 dan 𝑛 relative prima, dan (−7)17 + (2)60 = 1, karenanya, −7
kebalikan multiplikatif dari ̅17
̅̅̅ dalam ℤ/60ℤ.

Vous aimerez peut-être aussi