Vous êtes sur la page 1sur 6

Edisi ke-34 | Juni | 2009

Data Highlights
♦♦ Pemilu Mengangkat Popularitas Berita ...................................... 1
♦♦ Reality Show Masih Kompetitif ................................................... 2

Opinion
♦♦ Bahasa & Ideologi TV ................................................................. 3

Client’s Update
♦♦ Menuju Pengukuran Iklan Non-Klasik ........................................ 4
♦♦ A2/M2 Three Screen Report ...................................................... 5

AGBNielsen
♦♦ Iklan Produk Paling Ditonton di Mei ........................................... 6

TAM Around the Globe ..................................... 6

w w w. a g b n i e l s e n . c o . i d Newsletter
Data Highlights Pemilu Mengangkat
Popularitas Berita
Berdasarkan hasil survei kepemirsaan TV, jumlah pemirsa berita (laki-laki usia 40+
dari kelas atas yang berjumlah 1,7 juta orang di 10 kota survei di Indonesia) pada
stasiun TV berita (Metro TV dan TVOne) naik 28% di kuartal 2 (April-Juni) 2009
menjadi 23.000 orang dibandingkan dengan kuartal pertama. Sementara jumlah 2.0
The Candidates
pemirsa berita di stasiun TV non-berita relatif tetap pada jumlah 21.000 orang. Announcement

Jumlah pemirsa berita di stasiun TV berita bertambah sejak Pemilu Legislatif di


bulan April, dan sesudahnya jumlahnya bahkan melampaui perolehan pemirsa ber-
1.5
Legislative
ita di stasiun TV non-berita. Di minggu pelaksanaan Pemilu Legislatif, jumlahnya Election
mencapai rata-rata 24.000 orang, lebih tinggi 14% dari stasiun TV non-berita. Se-
mentara di minggu pengumuman kandidat Capres-Cawapres di pertengahan Mei,
jumlahnya mencapai 31.000, lebih tinggi 24% dari stasiun TV non-berita.

1.0
Selama Januari-Juni, tercatat pasokan berita tertinggi adalah di bulan April seir-
ing dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif, yaitu mencapai rata-rata 45 jam sehari
di antara 10 TV swasta nasional. Saat ini, menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden,
jumlah jam tayang berita telah mencapai rata-rata 43 jam per hari. Dibanding-
News Channel Other Channel
kan bulan Maret, waktu menonton berita pemirsa berita pun bertambah 8 menit
0.5
menjadi 32 menit per hari. Menjelang Pemilu Presiden, jam menonton mereka
28/12/2008 -

11/01/2009 -

25/01/2009 -

08/02/2009 -

22/02/2009 -

08/03/2009 -

22/03/2009 -

05/04/2009 -

19/04/2009 -

03/05/2009 -

17/05/2009 -

31/05/2009 -
03/01/2009

17/01/2009

31/01/2009

14/02/2009

28/02/2009

14/03/2009

28/03/2009

11/04/2009

25/04/2009

09/05/2009

23/05/2009

06/06/2009
menjadi 34 menit per hari pada bulan Mei dan Juni.

Dengan semakin dekatnya Pemilu Presiden, hampir semua stasiun TV menayang-


kan program-program berita, pada umumnya dalam format bincang-bincang, yang Rating Program Berita Mingguan; Periode: Januari-13 Juni 2009
Target Pemirsa: Laki-laki 40+ AB; Populasi TV: 1,7 juta
menghadirkan para Capres dan Cawapres. Di awal Juni, durasi tayang program ini Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang,
mencapai 9 jam per hari, 2 jam lebih banyak daripada di awal tahun. Denpasar, Banjarmasin

Berdasarkan hasil survei, ragam program bincang-bincang ini menarik perha- sebanyak 95% dari populasi TV usia pemilih (20 tahun ke atas) yang berjumlah
tian terhadap kandidat yang berbeda-beda. Misalnya, program Presiden Pilihan 31,7 juta di 10 kota menyaksikan iklan pasangan SBY-Boediono minimal satu kali
(TVOne) meraih penonton berita terbanyak (rating 5,4%) saat menghadirkan (total spot 1765). Dengan jumlah iklan yang lebih sedikit (969 spot), iklan JK-
Jusuf Kalla. Sementara penonton berita terbanyak Atas Nama Rakyat (TVOne) Wiranto menjangkau 92% dari populasi TV usia 20+ yang melihat iklan tersebut
(5,2) diperoleh saat penampilan Megawati, seperti halnya program Capres Bicara minimal satu kali. Sementara itu, iklan Megawati-Prabowo (dengan hanya 189
Hukum (Global TV) (2,3) dan spot) menjangkau 73% dari pemirsa usia pemilih yang menontonnya minimal satu
Barometer (SCTV) (3,5). Lain kali. Dengan jumlah iklan terbanyak, iklan SBY-Boediono menjangkau persentase
TRAINING AGENDA halnya dengan Capres Bicara, tertinggi dari pemirsa pemilih usia 20+ yang menontonnya minimal lima kali (87%).
yang meraih penonton berita 95% 92%
Arianna dari 09.30 sampai 12.00 terbanyak (6,4) saat kemun- 87%
Subjek: Viewing Behavior tingkat dasar 77%
culan SBY. Namun perolehan 73%
Senin, 6 Jul 2009 rating ini sangat tergantung
Subjek: Post Evaluation tingkat dasar pada jam tayang program, 1765
Senin, 27 Jul 2009 kompetisi antarprogram dan
30% 969
stasiun TV yang menyiarkan-
nya.
189
Sementara itu, analisis terh-
Metodologi TAM adap kepemirsaan tayangan
MEGA&PRABOWO
MEGA-
PRABOWO
SBY&BOEDIONO
SBY-
BOEDIONO
JK&WIRANTO
JK-WIRANTO

No. of Spot Reach 1+ Reach 5+


iklan ketiga pasang kandidat
Senin, 6 & 20 Jul 2009 Iklan Para Kandidat: Jumlah Spot vs Reach 1+ dan Reach 5+; Periode: Mei-13 Juni 2009
Silahkan tersebut memperlihatkan Target Pemirsa: 20 tahun ke atas; Populasi TV: 31,7 juta
dari 14.00 sampai 16.00 mendaftar bahwa sejak tayang di bu- Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang,
melalui Client
Service kami. lan Mei hingga 13 Juni lalu, Denpasar, Banjarmasin p. 1
Edisi ke-34 | Juni | 2009

Newsletter

Data Highlights

REALITY SHOW
MASIH KOMPETITIF
Hingga bulan Mei 2009, trend reality show belum ter- Dari sisi jam tayang, jumlah jam tayang reality show
goyahkan. Jika popularitas diukur dari jumlah penonton, di 10 TV swasta nasional pun bertambah. Sejak 2007,
maka berdasarkan riset AGBNielsen, reality show masih durasi tayangnya telah bertambah hampir dua kali lipat
populer dibandingkan sinetron yang sempat menjadi dari sekitar 4 jam per hari menjadi 8 jam per hari di
primadona pada beberapa waktu yang lalu. tahun 2009.

Jam Tayang Reality Show pre Hari, 10 TV swasta nasional


Pada tahun 2007, program yang memperoleh rating tert- Periode: 2007-2009 (Januari-Mei)
inggi di kelompok usia di atas 5 tahun di 10 kota didomi- Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Den-

nasi oleh acara musik dan film lokal bertema legenda. Di pasar, Banjarmasin

tahun 2008, program spesial olahraga, seperti Liga Djar- 7:58

um, Asia Cup, Thomas dan Uber Cup, adalah beberapa 6:55
di antaranya yang sukses mendulang pemirsa terbanyak.
Namun program (kontes) musik masih memikat penon-
ton, saat reality show mulai unjuk gigi. Sementara itu, 4:25
sinetron harus bersaing ketat dengan program-program
tersebut untuk mempertahankan atau meraih penonton.
Di awal 2009 (Januari-Mei), beberapa judul reality show
memperkuat posisinya di daftar urutan program dengan
rating teratas, mengalahkan perolehan jumlah penonton
2007 2008 2009 (Jan-May)
sinetron.
Dalam sebulan terakhir, program reality show yang
Top 10 Program
Periode: Januari-Mei 2009
menyedot paling banyak penonton di antaranya adalah
Target pemirsa: Usia 5 tahun ke atas Termehek-Mehek, Happy Family Me vs. Mom dan Jika
Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Den- Aku Menjadi.
pasar, Banjarmasin

Program Program Type Rating (%) Share (%) Top 10 Program Reality Show
Periode: Mei 2009
TERMEHEK MEHEK Entertainment: 10.2 36.4 Target pemirsa: Usia 5 tahun ke atas
Reality Show
Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Den-
HAPPY FAMILY ME Entertainment: 8.7 26.8 pasar, Banjarmasin
VS MOM SPC ULT Reality Show
TERMEHEK MEHEK Entertainment: Program Channel Rating (%) Share (%)
SPS TAHUN BARU Reality Show 8.5 31.8
TERMEHEK MEHEK TRANS 9.6 34.0
CINTA FITRI SEA- Series:Drama 8.1 25.9 HAPPY FAMILY ME VS MOM TRANS 5.2 16.8
SON 3
JIKA AKU MENJADI TRANS 5.2 24.4
THE TARIX JABRIX Movie:Drama 8.1 27.2
REALIGI REALITI RELIGI TRANS 5.0 15.4
AFC 2011
ACQ:INDONESIA Sport:Match 7.8 23.5 JAIL! TRANS 3.2 10.2
VS AU(L
MASIHKAH KAU MENCIN-
FINDING NEMO Movie: Anima- 7.6 26.8 RCTI 3.1 18.6
tion/Puppet TAIKU???
INDONESIAN Special:Special 6.9 33.8 TANGAN DI ATAS TRANS 2.8 14.9
MOVIE AWARDS Event
TUKAR NASIB SCTV 2.8 12.9
SCTV MUSIC Special:Special 6.8 26.0
AWARDS Event TAK ADA YANG ABADI RCTI 2.8 16.9
AMI 12TH ANUGER- Special:Special 6.5 27.8 DIBAYAR LUNAS RCTI RCTI 2.8 14.7
AH MUSIK INDONE Event

p. 2
Edisi ke-34 | Juni | 2009

Newsletter

Opinion
Bahasa & Ideologi TV
Pada dasarnya, bahasa secara alami tidaklah objektif ataupun ”privacy” secara tradisional bukanlah bagian dari cara hidup kita.
netral; sebaliknya, bahasa bermuatan personal, sosial-budaya, Orang Indonesia, seperti kebanyakan orang Timur, cenderung lebih
atau ideologi, tidak peduli seberapa halus kata-kata dari ba- kolektivistik, sebaliknya orang Barat cenderung lebih individualistik.
hasa itu. Di samping itu, bahasa itu sendiri terbatas dalam meng-
gambarkan fenomena, baik fisik maupun abstrak. Kata, khusus- Seperti bahasa tulis, bahasa visual tidak jauh berbeda. Berita yang
nya kata sifat, cenderung memiliki dua kutub (baik vs. buruk; dipancarkan oleh media elektronik seperti televisi tidaklah pernah
kaya vs. miskin; pandai vs. bodoh; dll); makna kata seringkali netral. Cara pengambilan gambar, sudut pengambilannya, dan gera-
ambigu, kontekstual, dan mengandung penyimpangan budaya. kan kamera menghadirkan beragam efek bagi pemirsa televisi. Close
up menggambarkan keakraban, dan digunakan untuk menangkap rona
Umumnya, berita adalah konstruksi (ulang) jurnalis tentang peristiwa emosi dari karakter yang ditampilkan; medium shot berarti objek-
atau pernyataan yang telah berlalu. Berita, terutama ketika tidak tivitas, netralitas, dan ketidakberpihakan; long shot berarti konteks,
direkam dan tidak diperiksa ulang, adalah berdasarkan perspektif ruang, dan jarak, dan juga digunakan untuk mengurangi keterlibatan
jurnalis yang bisa saja berbeda dengan perspektif politikus, ilmuwan, emosional para penonton; full shot berarti hubungan sosial; pan down
pebisnis atau orang awam. Akibatnya, jurnalis dan editor berita akan memberikan pencitraan bahwa seseorang berstatus lebih rendah; pan
memilih kata-kata tertentu yang memenuhi persyaratan seseorang up memberikan pencitraan bahwa seseorang berstatus lebih tinggi;
atau suatu peristiwa, namun pada waktu yang sama mereka tidak zoom in berarti pengamatan dan fokus; slow motion menimbulkan
objektif dengan mengeliminasi atribut penting lainnya yang justru kesan lembut dan romantis; dan fast motion menciptakan kesan dra-
menggambarkan karakteristik seseorang atau peristiwa tersebut. matis. Dengan demikian, untuk membuat seseorang terlihat superior,
Kita cenderung memberi tekanan pada pernyataan tertentu, semen- atau memberikan citra bahwa konvensi politik tertentu memikat ban-
tara mengabaikan yang lain, dan kita tidak pernah tahu secara pasti yak orang, kameramen bisa menggunakan salah satu teknik di atas,
apakah yang sebenarnya dikatakan seseorang seperti katanya, karena yaitu dengan mengambil gambar kandidat dari bawah dan mengambil
pikirannya mungkin berbeda dengan perkataannya. Studi mengenai gambar titik keramaian massa tertentu, meski pada kenyataannya
persepsi mendukung karakter aktif dan selektif dalam proses ini. kandidat politik tersebut adalah politikus kelas menengah yang mem-
Secara singkat, Merril berpendapat, objektivitas jurnalistik tidaklah berikan pidato politik pada sejumlah kecil orang di dalam sebuah
mungkin; hal ini bahkan menjadi mitos (Dennis dan Merrill, 1996). ruangan yang luas. Tonton bagaimana jurnalis TV menggunakan pers-
pektif kamera saat mengambil gambar peristiwa politik yang terjadi
Bahwa kita menafsirkan situasi tertentu dalam kerangka referensi pada pemilihan presiden Indonesia tahun ini.
subjektif tertentu dapat dilihat dari cerita berikut: Seorang le-
laki dan putranya mengalami kecelakaan saat berkendara menuju Persepsi apakah berita menarik atau tidak juga berkontribusi terh-
pertandingan football. Sang ayah meninggal dunia dan si anak men- adap objektivitas tertentu. Orang Amerika tidak tahu banyak tentang
derita luka parah yang kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk di- apa yang terjadi di belahan bumi lainnya, terutama di Asia dan Af-
operasi. Seorang ahli bedah datang ke ruang gawat darurat untuk rika. Bahkan jika mereka mendengar berita di negara yang terpen-
memeriksa anak muda itu. Ia mendadak pucat, dan berkata “Saya cil, kebanyakan mungkin berita tentang bencana alam, kekacauan
tidak bisa mengoperasinya. Ia putra saya” (Griffin, 1997). Mu- politik, dan peristiwa negatif lainnya yang dianggap dramatis dan
lanya, mungkin Anda bingung mengapa demikian. Intinya adalah menarik hati (manusia secara alami lebih tertarik pada sesuatu yang
bahwa Anda telah terpenjara oleh makna subjektif Anda atas kata dapat menjawab rasa penasaran mereka). Jadi media massa memi-
”ahli bedah”. Anda berpikir bahwa “ahli bedah” berarti seorang lih peristiwa tertentu untuk dicetak atau disiarkan sebagai berita,
lelaki dan tidak mungkin seorang perempuan. Dari cerita di atas, dan para jurnalis fokus pada aspek tertentu dengan mengabaikan
jelaslah bahwa ahli bedah yang dimaksud adalah seorang perempuan. yang lain yang mungkin lebih penting, paling tidak dalam pandan-
gan masyarakat atau pemerintah lokal. Itulah mengapa peribahasa
Sekarang, mari kita teliti karakter bahasa. Bahasa adalah ikatan “Berita buruk adalah berita baik” terkenal di kalangan jurnalis.
budaya. Dengan kata lain, bahasa adalah perpanjangan budaya.
Menurut hipotesis Sapir-Whorf, bahasa menandakan dunia simbol Kesimpulannya, untuk menjadi jurnalis yang baik bukan berarti Anda
yang khas yang mewakili pikiran, pengalaman spiritual, emosi, dan selalu objektif dan tidak memihak pada apapun; namun, Anda harus
kebutuhan penggunanya. Bahasa yang berbeda mempengaruhi peng- selalu waspada pada bagaimana karakteristik personal, sosial, dan
gunanya untuk melihat lingkungan fisik dan sosial mereka dan me- budaya Anda mempengaruhi persepsi Anda tentang dunia dan memi-
mikirkannya dengan cara yang berbeda, dan kemudian mengarahkan nimalisir ketidakadilan saat mengkonstruksi berita. Idealnya, jurnalis
mereka untuk bertingkah laku berbeda. Misalnya, fakta bahwa orang harus selalu berada pada pihak yang menderita, siapapun mereka,
Eskimo memiliki lebih dari 20 kata untuk menggambarkan salju me- terutama mereka yang diabaikan oleh pihak yang memiliki kekua-
nandakan bahwa mereka lebih sensitif dalam membedakannya. Ada saan.
kata tertentu untuk turunnya salju, salju lembut di tanah, salju
yang ditimbulkan angin, dll. Contoh lainnya, dalam bahasa Indonesia Prof. Deddy Mulyana, Ph.D., Dekan dan Profesor – Fakultas Ilmu Komunikasi,
kita tidak memiliki sinonim untuk bahasa Inggris ”privacy” karena Universitas Padjadjaran, Bandung

p. 3
Edisi ke-34 | Juni | 2009

Newsletter
Menuju pengukuran Client’s Update
iklan non-klasik
Seiring dengan semakin berkembangnya kreativitas periklanan, AGBNielsen juga mencoba menciptakan dan mengembangkan pengukuran atas
beragam jenis iklan TV. Solusi yang diberikan ini memungkinkan untuk mengukur kepemirsaan atas format-iklan-di dalam-program (iklan non-
klasik), yang pada tahapan awal akan lebih difokuskan pada empat tipe iklan TV, yaitu running text, super impose, template, dan squeeze
frame.

Basis data telah diperluas karena


struktur iklan-di dalam-program ini me-
matahkan aturan tradisional dari data
monitoring TV. Iklan klasik memiliki jam
tayang yang unik dan jelas, sementara
iklan non-klasik memiliki waktu mulai
dan akhir yang beragam di dalam
program. Iklan klasik menggunakan
keseluruhan layar sebagai satu-satunya
yang menampilkan pesan saat disiarkan,

sementara iklan non-klasik menump-


ang pada program dan seharusnya
dilaporkan sebagai berbagi layar
siaran dengan program.

Di bawah ini adalah contoh laporan


iklan non-klasik. Iklan non-klasik,
yang dikategorikan menjadi product
placement, diklasifikasikan menjadi
running text, super impose, tem-
plate, dan squeeze frame.

Apa manfaatnya?
Spot Type:
• Menambah dimensi lain dari analisis
- Within (traditional/loose spot)
terhadap strategi iklan; membantu
- Product placement
pengiklan dan agensi iklan:
– untuk memahami nilai yang dibawa
oleh iklan non-klasik pada sebuah
kampanye.
– untuk menganalisis perkembangan
bentuk iklan non-klasik, selain iklan
klasik.
– untuk mengevaluasi iklan sisipan
terkait dengan jangkauan pemirsa
(reach) dan GRP.
• Akan tersedia di dalam Arianna
(pada environment yang berbeda)
yang memungkinkan analisis pen-
empatan secara kuantitatif dengan
menggunakan variabel dan laporan
Post Evaluation yang sudah ada saat
ini.

Pemantauan terhadap iklan non-klasik


akan dimulai berdasarkan permint-
aan dan data akan disediakan secara
ekslusif (kecuali disepakati berbeda).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengukuran iklan non-klasik, silahkan menghubungi Marketing Service kami: Christina (228).

p. 4
Edisi ke-34 | Juni | 2009

Newsletter

Client’s Update
Orang Amerika mungkin mengkonsumsi video
“best screen available”, namun waktu meng-
konsumsi TV, Internet dan Mobile video mereka
tetap meningkat. Hasil laporan Nielsen’s Three
Screen terbaru menyatakan – analisis regular
dari Nielsen’s Anywhere Anytime Media Measure-
ment (A2/M2) – menunjukkan, rata-rata setiap
bulan orang Amerika menonton TV kira-kira 153
jam di rumah. Selain itu, 131 juta orang Amerika
yang menonton video melalui internet rata-rata
menonton video online selama 3 jam setiap bu-
lan di rumah ataupun di kantor. 13,4 juta orang
Amerika yang menonton video melalui ponsel
rata-rata menghabiskan sekitar 3,5 jam setiap
bulan.

Data mengenai TV dan Internet dalam laporan ini


diperoleh dari panel Internet dan TV nasional Nielsen,
yang diukur secara elektronik dan dilaporkan dalam
basis regular. Data mengenai ponsel dikumpulkan oleh
Nielsen melalui survei per kuartal dan memberikan
informasi awal mengenai bagaimana pengguna pemula
melaporkan penggunaan mobile video mereka.

Fakta Kunci
• Televisi masih menjadi pilihan dominan orang Amerika yang menonton video. Hampir 99% video di AS ditonton
melalui televisi.
• Penggunaan TV tradisional di AS masih tinggi di sepanjang waktu dengan rata-rata 153 jam per bulan. Secara
keseluruhan, dewasa usia 18-24 tahun menghabiskan waktu yang sama untuk penggunaan DVR (perekam video
digital) dan video online – mereka melakukan alihwaktu (timeshift) televisi sebanyak 5 jam, 47 menit per bulan,
dan video di internet 5 jam, 3 menit per bulan.
• Selama kuartal pertama, pertumbuhan video online didorong oleh pemasaran produk yang kuat dan kegiatan
media besar, termasuk pelantikan Presiden, Super Bowl, dan March Madness.
• Remaja usia 13-17 tahun menjadi penonton penggemar mobile video; rata-rata mereka menonton 6,5 jam video
melalui ponsel mereka setiap bulan.

Kecenderungan Menonton
• Penggunaan alihwaktu dengan DVR naik 40% dari tahun lalu, di mana orang Amerika memutar ulang 8 jam, 13
menit per bulan. Kenaikan ini lebih besar daripada biasanya, seiring dengan adanya pemogokan penulis naskah
pada 2008 dan ketiadaan program TV dengan naskah asli.
• Dengan meningkatnya level pita lebar di AS, pemirsa video online akan terus tumbuh karena konsumen mulai
meningkatkan kemampuan PC mereka untuk mendukung konsumsi video mereka yang juga meningkat. Pertum-
buhan juga berpusat pada bagaimana saluran pita lebar mempromosikan diri. Seiring dengan pemasaran yang
agresif dari sejumlah situs, mereka akan menaikkan level pertumbuhan dengan menciptakan permintaan.
• Kepemirsaan mobile video berkembang signifikan sebesar
52% di kuartal pertama 2009 dibandingkan tahun sebelum- Laporan per kuartal ini dipublikasikan oleh
nya, naik hingga lebih dari 13 juta orang Amerika. Kategori The Nielsen Company. Untuk informasi lebih lanjut,
yang paling banyak ditonton melalui ponsel adalah komedi dan silahkan hubungi perwakilan Nielsen Anda.

prakiraan cuaca.

p. 5
Edisi ke-34 | Juni | 2009

Newsletter
>>Dalam acara WM3 (Worldwide Multi Media Measurement) juga dilaporkan
TAM Around the Globe bahwa kepemirsaan TV harian di seluruh dunia meningkat lima menit per hari
dalam lima tahun terakhir, yang setara dengan 3 milyar penonton potensial.

Rata-rata kepemirsaan TV harian saat ini adalah 3 jam 8 menit, naik 2 menit
dari tahun 2008. Angka ini berdasarkan data dari 76 wilayah di seluruh dunia
yang dikumpulkan oleh Eurodata TV Worldwide di Perancis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan TV termasuk perkembangan


pilihan digital, mencakup lebih banyak saluran, dan perbaikan isi siaran.
Meningkatnya lintas-fertilisasi TV dengan komputer melalui internet dan
ponsel juga merupakan pengaruh yang berkembang di banyak pasar.
Sumber: warc.com

Tradisional TV semakin terjepit – Mampu membayar tagihan bulanan


“hanya” untuk beberapa ratus channel TV sepertinya akan menjadi ke-
nangan yang menarik perhatian para penonton di masa depan. Masa de-
pan itu bagi banyak orang, khususnya yang berusia di bawah 30 tahun,
adalah saat ini. Orang-orang ini menonton acara TV favorit mereka kapan-
pun mereka inginkan – melalui komputer atau dari komputer ke televisi
mereka – dan tanpa membayar tagihan TV kabel bulanan.

Penonton yang demikian adalah pelopor dari ekonomi yang kuat, dan kekua-
tan sosial yang dapat melakukan, kepada industri penyiaran, TV kabel dan
ESOMAR, panduan kepenontonan di-luar-rumah dan pertumbuhan TV -
satelit, apa yang sudah dilakukan berita online gratis terhadap surat kabar.
STOCKHOLM: ESOMAR, badan profesional riset pemasaran, mengusulkan
Semua tentang kreasi, produksi, dan pengiriman TV bisa saja berubah. Saat
cara baru untuk mengukur performa iklan di-luar-rumah.
ini, menurut Forrester, episode penuh dari lebih dari 90% tayangan TV sudah
dapat diakses secara legal di hari yang sama dengan penayangannya. Sekitar
Menurut ESOMAR, sistem GOODHAM yang baru akan melacak terpaan ter-
20% dari siaran TV kabel juga tersedia.
hadap pesan iklan di poster dan mobilitas dari beragam kelompok popu-
Sumber: mediapost.com
lasi melalui lingkungan di-luar-rumah yang sangat luas jangkauannya. Masih
menurut ESOMAR, sistem ini akan mengkombinasikan beragam pengukuran
Kaum muda belajar mengenai produk pertama kali di TV – LONDON: Sep-
yang ada saat ini (survei perjalanan, pembobotan lalulintas, klasifikasi panel
erempat konsumen muda mengatakan pertama kali mereka belajar men-
dan studi visibilitas) ke dalam satu sistem yang terintegrasi.
genai produk dari TV, sedangkan 60% setuju, media tersebut berperan
membentuk pilihan atas produk yang mereka beli. Hal ini ditemukan da-
Bagaimanapun, diakui bahwa pada tahap ini sistem yang diajukan hanya co-
lam studi terhadap usia 12-24 tahun di lima negara.
cok untuk panel tetap dibandingkan untuk panel video. >>

MTV Network International, Nokia, 20th Century Fox, Fox Mobile Group dan

Client’s Update Channel 4, mendukung riset tersebut, yang dinamakan A Beta Life Youth,
yang berdasarkan atas polling di antara 8000 orang usia 12-24 tahun di Ing-
gris, AS, Jerman, India dan Jepang.

Iklan Produk Secara umum, hanya 4% dari partisipan yang mengatakan, mereka tidak
memberi perhatian pada merek produk, yang tertinggi mencapai 33% di

Paling Ditonton
antara para responden Jepang.

Konsumen elektronik adalah salah satu sektor di mana TV mempunyai pengaruh

di Mei
paling tinggi, sementara lebih dari 50% dari mereka mengatakan media tersebut
berperan dalam membentuk pola belanja pakaian dan perlengkapan mereka.

Dalam kaitannya dengan pengaruh nama produk, lebih dari 30% partisipan di
Jerman dan Jepang mengatakan, mereka akan membeli produk karena terlihat
Produk GRP Jumlah Spot sebagai produk yang berkualitas, bukan karena mereknya yang terkenal, diband-
MOBILE 8 FREN - CDMA SIM ingkan dengan 22% kaum muda India dan Inggris, dan 19% kaum muda Amerika.
4.168% 3238
CARD
TV juga dikatakan mendongkrak persepsi tentang kualitas produk, sedang-
DJARUM KUDUS, PT 2.771% 1141
kan 71% responden mengatakan bahwa jaringan juga memudahkan proses
AQUA - MINERAL WATER 2.746% 2761 dalam memilih produk mana yang akan dibeli.
Sumber: warc.com
3(THREE) - SIM CARD
2.491% 1952 AGB Nielsen Media Research
17/F, Mayapada Tower
Jl. Jend. Sudirman kav. 28, Jakarta 12920
SEDAAP - INSTANT NOODLE 2.463% 1839 T: +62 21 521 2200
F: +62 21 522 6769
e: info@id.agbnielsen.net
Komersial TV, GRP (Gross Rating Points), hanya produk komersial
w: www.agbnielsen.co.id

p. 6

Vous aimerez peut-être aussi