Vous êtes sur la page 1sur 53

1.

ASPEK- ASPEK PASAR


A. LATAR BELAKANG
Dimasa lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikebal secar luas
seperti sekarantg ini, setiap perusahaan berusaha untuk terlebih dahulu
berproduksi sebanyak-banyaknya, baru kemudian berusaha untuk menjualkannya
kembali. Dalam kondisi semacam ini mereka tidak peduli dengan kondisi
permintaan yang ada, sehingga banyak diantara produsen mengalami kegagalan
dan bahkan terus merugi, akibat jumlah produksi tidak sesuai dengan jumlah
permintaan.
Dimasa sekarang, dimana tingkat persaingan yang demikian ketat, pola
seperti diatas sudah lama ditinggalkan. Banyak produsen sebelum barangnya
diproduksi terlebih dahulu melakukan riset pasar dengan berbagai cara, misalnya
dengan test pasar melalui pemasangan iklan, seolah-olah barangnya sudah ada.
Tujuannya tak lain adalah untuk melihat kondisi permintaan yang ada sekarang ini
terhadap produk yang akan diproduks, apakah mendapat tanggapan atau tidak dari
calon konsumennya, baik kualitas maupun harga. Dari hasil test pasar ini
perusahaan sudah dapat meramalkan berapa besar pasar yang dapat diserap dan
bagaimana cara menyerap pasar yang ada, termasuk yang ada ditangan para
pesaing sekarang ini.
Begitu pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan kelanjutan
usaha suatu perusahaan, sehingga banyak diantara perusahaan dalam
manajemennya menempatkan posisi pemasaran paling depan. Seorang pemasar
harus selalu tahu lebih dahulu pasar yang akan dimasukinya seperti:
1. Ada tidak pasarnya
2. Seberapa besar pasar yang ada
3. Potensi pasar
4. Tingkat persaingan yang ada, termasuk besarnya market share yang
akan direbut dan market share pesaing.
Setelah para pemasar memperoleh data kondisi pasar yang akan dimasuki,
maka akan melakukan peramalan berapa permintaan yang ada sekarang dan
dimasa yang akan datang serta berapa besar pasar yang harus direbut. Apabila
sudah diketahui peluang pasar dan besarnya permintaan barulah akan di produksi
sesuai dengan permintaan yang telah diramalkan. Peluang pasar dan besarnya
pasar yang ada sekarang dapat diukur dari total pasar, pasar nyata dan pasar
potensial.
Untuk menentukan besarnya produksi dikaitkan dengan permintaan yang
akan datang dan untuk mengetahui besarnya permintaan dilakukan dengan
peramalahn pasar. Alat untuk meramal besarnya pasar dilakukan dengan berbagai
metode peramalan, mulai dari yang sederhana sampai kepada yang paling
komplek. Pengguna alat ramalan tergantung dengan jenis data informasi yang ada
serta tujuan penggunaannya. Metode peramalan yang dapat digunakan antara lain
time series, causal method, dan metode-metode lainnya.
Kemudian hasil produksi yang telah dibuat sesuai dengan kondisi
permintaan harus pula ditunjang oleh strategi untuk mencapai target penjualan
yang telah di tentukan. Strategi ini dikenal dengan nama strategi pemasaran, tanpa
disertai startegi pemasaran yang tepat bukan tidak mungkin target penjualan tidak
akan tercapai. Untuk mnentukan strategi pemasaran perlu lebih dahulu dilihat
peluang pasar dan di analisis pesaing untuk menentukan kedudukan produk kita.
Baru kemudian menentukan strategi pemasaran yang akan dilakukan misalnya
dengan marketing mix strategy.
Dalam kaitan dengan studi kelayakan bisnis suatu usaha atau proyek,
aspek pasar dan pamasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Hal
ini disebabkan aspek pasar dan pemasaran sangayt menetukan hidup matinya
suatu perusahaan. Apabila aspek pasar dan pemasaraan tidak diteliti secara benar,
bagaiman prospeknya dimasa yang akan datang, bukan mustahil tujuan
perusahaan tidak akan pernah tercapai. Bahkan bukan tidak mungkin kehidupan
perusahaan akan terancam.
Oleh karena itu didalam aspek pasar dan pemasaran, baik untuk
perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang batu akanberdiri
perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu. Intinya aspek pasar
dan pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan di masuki,
struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa yang akan
datang serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan.
Dewasa ni kegiatan pemasaran tidak hanay monopoli perusahaan yang
berorietasi profit saja, bahkan usaha sosial sudah mulai menggunakan pemasaran
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

B. TUJUAN PERUSAHAAN DALAM PEMASARAN


Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan sutau produk, baik
perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai
oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini
dapat bersifat jangka pendek ataua jangka panjang.
Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat
penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akana dicapai melalu
berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkan nantinya. Jika tujuan
perusahaan sudah kita ketahu, maka dapatlah kita susun strategi pemasaran yang
akan kita jalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat bersifat
jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana
yang telah disusun.
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan
untuk memproduksi atau memamsarkan produknya dapat di kategorikan sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba, artinya tujuan perusahaan dalam
hal ini bagaimana caranya memperbesar omzet penjualan dari waktu
kewaktu. Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan
keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
2. Untuk menguaasai pasar, untuk perusahaan jenis in jelas tujuannya
bagaimana cara menguasai pasar yang ada dengan cara memperbesar
market share nya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market
share dapat dilakukan dengan berbaga cara, baik dengan cara mencari atau
menciptakan peluang baru atau merebut market share pesaing yang ada.
3. Untuk mengurangi saingan, tujuan perusahaan model ini adalah cara
menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih
rendah dari produk utama. Tujuannya adalah untuk mengurangi saingan
dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk
kedalam industri tersebut.
4. Untuk menaikan presentase produk tertentu dipasaran, dalam hal produk
tertentu, terutama untuk produksi kelas tinggi. Tujuan perusahaan
memasarkan adalah untuk menngkatkan prestise produk ddepan
pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya. Cara lainnya juga
dilakukan dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan
keinginan konsumen.
5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu, tujuan ini biasanya lebih diarahkan
untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya
terbatas, misalnya permintaan pemerintahan, atau lembaga tertentu.
Sedangkan tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara umum adalah
sebagai berikut:
1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata l;ain memudahkan dan
merangsangkan konsumsi.
2. Memaksimumkan kepuasan konsumen
3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk)
4. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga
pokok barang, mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur)
5. Meningkatkan penjualan barang dan jasa
6. Ingin menguasa pasar dan menghadapi pesaing
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa
8. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa

C. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN


Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnnya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Dengan kata lain, setiap ada kegiatan
pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk
mencari atau menciptakan pasar.
Pengertian pasar secara sederhana bisa diartika sebagai tempat bertemunya
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung
arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan pembeli
dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual beli produks baik barang
maupun jasa.
Pendapatan ini tak salah karena pengertian masyarakat memang demikian
adanya. Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih luas lagi. Artinya,
pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk melakukan
transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik seperti telepon, faksmli atau
melalui internet. Dalam pengertian diatas pasar memiliki lokasi atau tempat
tertentu, sehingga memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan
transaksi. Namun, dalam pengertian ini pasar dapat terjadi disembarang tempat
melalui berbagai sarana dan prasarana yang ada.
Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dari pengertian ini mengandung
arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik
pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu.
Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memliki minat,
pendapat, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar nyata
biasanya konsumen pasti melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen
didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memliki pendapat
atau akses. Jka masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah memiliki
pendapatan dan ada akses mereka akan membeli, kelompok ini merupakan pasar
potensial.
Perbedaan antara kedua pasar ini sangat jelas. Jika dalam pasar nyata
pemeblian memiliki minat atau keinginan untuk membeli dengan didukung oleh
akses dan perbedaan. Sedangkan dalam pasar potensial pembeli hanya memiliki
minta, namun tidak didukung oleh kemampuan maupun akses untuk membeli,
namun memliki peluang untuk membeli dimasa yang akan datang, apabila
memiliki pendapatan dan akses.
Pasar juga dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi antar
pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan
penawaran.
Yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang
diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatau waktu tertentu.
Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang
atau jasa adalah:
1. Harga barang itu sendri
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk
6. Faktor khusus (akses)
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu.
Faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang yang memiliki hubungan
3. Teknologi
4. Harga input (ongkos produksi)
5. Tujuan perusahaan
6. Faktor khusus (akses)
Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar
saat n dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk atau jasa
tersebut. Jadi, kalu kita menanamkan investasi untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa, maka pengenalan stuktur pasar yang ada mutlak diperlukan sebelum
produk/jasa tersebut diluncurkan, agar strategi dan kebijakan tentang pemasaran
yang diambil benar-benar tepat sasaran.
Dalam praktiknya terdapat berbagai struktur pasar yang ada. Salah satu
cara untuk mengenal struktur pasar adalah dengan melihat jumlah perusahaan
yang ada didalam industri yang menawarkan suatu barang dan jasa.
Adapun jenis struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan kedalam:
1. Pasar Persaingan Sempurna
2. Pasar Persaingan Monopolistik
3. Pasar Oligopoli
4. Pasar Monipoli
Pasar Persaingan Sempurna adalah suatu pasar dimana terdapat
sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu
tidak dapat memengaruhi harga barang di pasar. Produk yang dihasilkan produsen
relatif sama (homogen), sehingga suatu produsen merupakan pelengkap sempurna
bagi hasil produksi produsen lain.
Dalam pasar ini perusahaan bebas keluar masuk industri, artinya tidak ada
hambatan apa pun yang membatasi untuk masuk dan keluar. Dalam pasar ini
setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Keuntungan diperoleh
dalam jenis pasar ini dalam jangka panjang pada umunya keuntungan normal saja.
Keuntungan supernormal hanya diperoleh dalam jangka pendek. Karena kalau hal
ini terjadi akan memancing perusahaan produsen lain masuk kedalam industri.
Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan
harus mampu menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan.
Pasar Persaingan Monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat
banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran–ukuran yang relatif sama
besarnya. Produksiyang dihasilkan berbeda corak, sehingga secara fisik mudah
dibedakan antara produsen suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Masuk
kedalam industri ini relatif mudah. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan
dalam menentukan dan memengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh
penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.
Pasar Oligopoli adalah sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit
penjual. Barang yang dhasilkan adalah satndar (sebagai contoh semen, industri
baja) dan barang berbeda corak (mobil). Hambatan untuk masuk industri sedikit
sulit hal ini dsebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat
dominan untuk menngkatkan penjualannya.
Dalam pasar oligopoli kekuatan menetukan harga sangat tergantung
keadaan, adakalanya kuat dan adakalanya lemah. Jika perusahaan melakukan
kerjasama dengan perusahaan lain, maka kekuasaan dalam menetukan harga
relatif kuat sedangkan jika perusahaan melakukan kerja sama dengan perusahaan
lain kekuatan menentukan harga relatif lemah. Jadi perusahaan dalam pasar ini
jarang bersaing mengenai harga, tetapi bersaing pada faktor lain seperti kualtas
atau desain.
Pasar Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual
saja. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sulit
sekali masuk kedalam industri in, karena berbagai hambatan seperti:
1. Penguasaan bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu
2. Terdapat skala ekonomi
3. Peraturan pemerinthan (hak paten, hak pengusaha ekskusif)
Kekuatan menetukan harga sangat kuat dan promosi dalam pasar ini
kurang diperlukan. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal perusahaan
harus mampu menetukan tingakt harga dan jumalh produk yang harus dijual
secara bersamaan.
Kemudian pengertian Pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Philip
Kotler adalah:
“ suatu proses sosial dan majerial dengan mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan
serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain”
Pemasaran dapat pula diartikan sebagi upaya untuk menciptakan dan
menjula produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran
berusaha menciptatakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa
kepada konsumen dipasar. Pemciptaan produk tentu saja disadarkan kepada
kebutuhan dan keinginan pasar. Akan sangat berbahaya jika penciptaan produk
tidak didasarkan kepada kenginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen yang
menginginkan dan membutuhkan produk adalah indvidu (perorangan) atau
kelompok tertentu (industri).
Oleh karena itu, dalam praktiknya kelompok pasar terdiri dari:
1. Pasar konsumen, adalah pasar dimana individu dan rumah tangga bisa
membeli/memperoleh barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.
2. Pasar industrial adalah dimana pihak-pihak yang membeli barang dan jasa
digunakan kembali untuk menghasilkan barang dan jasa lain atau
disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.
3. Pasar reseller adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi
yang melakukan penjualan kembali barang dan jasa untuk mendapatkan
keuntungan.
4. Pasar pemerintahan adalah yang terdiri dari unt-unit pemerintah yang
membeli atau menyewa barang dan jasa untuk melaksanakan fungsi utama
pemerintahan.

D. SEGMENTASI PASAR, PASAR SASARAN, DAN POSISI PASAR


Agar investasi atau bisnis yang akan dijalankan dapat berhasil dengan
baik, maka sebelumnyta perlu melakukan strategi bersaing yang tepat. Unsur
strategi persaingan tetrsebut adalah menetukan segmentasi pasar (segmentation),
menetapkan pasar sasaran (targeting), dan menetukan posisi pasar (positioning),
atau sering disebut dengan STP

Segmentasi Pasar (Market Segmentation)


Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mx
yang berbeda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat didalam suatu
pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya. Oleh
karena setiap perbedaan memlki potensi untuk menjadi pasar tersendiri.
Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang
harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar segmentasi yang telah dilakukan tepat
sasaran. Salah dalam menetukan variabel segmen akan berdampak gagalnya
sasaran yang ingin dicapai.
Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar
konsumen dan segmentasi pasar industrial. Berikut ini adalah variabel utama
untuk melakukan segmentasi pasar konsumen menurut Philip Kotler, antara lain:
1. Segmentasi berdasarkan geografis terdir dari
a. Bangsa
b. Provinsi
c. Kabupaten
d. Kecamatan
e. Iklim
2. Segmentasi berdasarkan demografis terdr dari:
a. Umur
b. Jens kelamin
c. Ukuran keluarga
d. Daur hidup keluarga
e. Pendapatan
f. Pekerjaan
g. Pendidikan
h. Agama
i. Ras
j. Kebangsaan
3. Segmentasi berdasarkan psikografis terdiri dari:
a. Kelas sosial
b. Gaya hidup
c. Karakteristik kepribadian
4. Segmentasi berdasarkan perilaku terdiri dari:
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kegunaan
d. Tanggap terhadap suatu produk
Variabel utama untuk melakukan segmentas pasar industrial adalah
sebagai berikut:
1. Segmentasi berdasarkan demografis terdiri dari:
a. Jenis industri
b. Besar perusahaan
c. Lokasi perusahaan
2. Karakteristik pengoperasian terdiri dari:
a. Teknologi yang difokuskan
b. Status pengguna (berat,sedang, atau ringan)
c. Kemampuan pelanggan
3. Pendekatan pembeli terdiri dari:
a. Organisasi berfungsi pembeli
b. Sifat hubungan yang ada
c. Kebijakan pembelian umum
d. Struktur kekuatan
e. Kriteria
4. Karakteristik personil industri terdiri dari:
a. Kesamaan pembeli
b. Sikap terhadap risiko
c. Kesetiaan
5. Faktor situasional terdiri dari:
a. Urgensi
b. Pengguna khusus
c. Besarnya pesanan

Pasar Sasaran (Market Targetting)


Setelah segmentasi pasar selesai dilakukan, maka terdapat beberapa
segmen yang layak untuk digarap karena dianggap paling potensial. Secara umum
pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasai keaktifan setiap
segmen, kemudian memlih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani.
Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya
tarik segmen kemudia memlih segmen sasaran yang diinginkan.
Kegiatan menetapkan pasar sasaran meliputi:
1. Evaluasi segmen pasar
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang penjualan terakhir
(dalam rupiah), proyeksi laju pertumbuhan dan margin laba dari setiap
segmen. Yang dipilih adalah penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan
dan margin laba dari setiap segmen.
b. Struktural segmen yang menarik dilhat dari segi profitabilitas. Kurang
menarik apabila terdapat pesaing yang kuat dan agresif. Perhatikan juga
amcaman dari produk pengganti (subsitusi).
c. Sasaran dan sumber daya perusahaan. Memerhatikan energ yang dimliki
perusahaan yaitu ketersediaan sumber daya manusia termasuk keterampilan
yang dimilikinya.
2. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memiliki
nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak
yang dapat dilayani.
a. Pemasaran serbasama, melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti
tidak ada perbedaan. Mencari apa yang sama dalam kebutuhan konsumen.
Biasanya produk seperti permen yang bisa ditujukan untuk semua orang.
Keuntungannya adalah dapat lebih menghemat biaya.
b. Pemasraan serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan,
tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil. Untuk
pasar ini memerlukan biaya tinggi.
c. Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.

Posisi Pasar (Market Positioning)


Menetukan posisi pasar yaitu menetukan posisi yang kompettif untuk
produk atau suatu pasar. Kegiatan ini dilakukan setelah menetukan segmen mana
yang akan dimasuki, maka harus pula menetukan posisi mana yang ingin
ditempati dalam segmen tersebut.
Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didefinisikan oleh
konsumen atas dasar atributnya. Tujuan penetapan posisi pasar (market
positioning) adalah untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan
bersaing produk yang dihasilkan kedalam benak konsumen.
Sebagai contoh:
 Mobil Mercedes diposisikan sebagai mobil mewah
 Mobil kijang diposisikan sebagai mobil keluarga
 Mobil Suzuki Carry diposisiskan sebagai mobil angkutan
Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari:
1. Atas dasar atribut (harga murah atau mahal)
2. Kesempatan penggunaan ( sebagai minuman energi atau turun panas)
3. Menurut kelas pengguna (sampo bagi orang dewasa atau untuk anak-anak)
4. Langsung menghadapi pesaing (kami nomor satu)
5. Kelas produk (sabun kecantikan)
Memilih dan melaksanakan strategi penetuan posisi pasar:
1. Identifikasi keunggulan kompetitif uang mungkin memberikan nilai yang
terbesar dengan cara mengadakan perbedaan, yaitu:
 Diferensiasi produk
 Diferensiasi jasa
 Diferensiasi personil
 Diferensiasi citra
2. Memilih keunggulan komperatif yang tepat.
 Berapa banyak perbedaan dipromosikan
 Perbedaan mana yang di promosikan
3. Mewujudkan dan mengkomunikasikan posis dipilih.

E. STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)


Setelah strategi bersaing dan unsur segmentasi, target dan posis pasar
(STP) ditetapkan, maka selanjutnya perlu diselaraskan dengan kegiatan
pemasaran lainnya seperti strategi bauran pemasaran (marketing mix strategy).
Adapun startegi bauran pemasaran tersebut adalah:
1. Strategi produk
2. Strategi harga
3. Strategi lokasi dan distribusi
4. Strategi promosi

Strategi Produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefinisikan, memilih dan
mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
yang akan dilayaninya, agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan baik.
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Pengertian Produk menurut Philip Kotler adalah :
“sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan.”
Produk dapat berupa barang (benda berwujud) seperti buku, meja, kursi,
rumah, mobil, dan lain-lain dan jasa (tidak berwujud) seperti jasa dokter, jasa
perbankan, jasa perhotelan dan jasa lainnya.
Faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan atau peluang bagi produk baru
adalah:
1. Perubahan ekonomi
2. Perubahan sosial dan budaya
3. Perubahan teknologi
4. Perubahan politik
5. Perubahan lainnya
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan
suatu produk adalah sebagai berikut:
1. Penentuan logo dan moto. Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan
moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi
perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik loho maupun moto harus
dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah
sebagai berikut:
a. Logo dan moto harus memiliki arti (dalam arti positif)
b. Logo dan moto harus menarik perhatian
c. Logo dan moto harus mudah diingat
2. Menciptakan merek. Merek merupakan suatu hal yang penting bagi konsumen
untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering
diartikan sebagai nama, istlah, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya.
Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka pemciptaan merek harus
mempertimbangkan faktor-faktor antara lain:
a. Mudah diingat
b. Terkesan hebat dan modern
c. Memiliki arti (dalam arti positif)
d. Menarik perhatian
3. Menciptakan kemasan. Kemasan merupakan pembungkus suatu produk.
Penciptaan kemasan pun harus memenuhi berbagai pesyaratan, seperti kualitas
kemasan bentuk, warna dan persyaratan lainnya.
4. Keputusan label. Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk
yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Didalam label harus
menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara
menggunakannnya waktu kedaluarsa, dan informasi lainnya.

Strategi Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Harga adalah sejumlah uang yang diserhkan dalam pertukaran untuk
mendapaykan sutau barang atau jasa. Penentuan harga menjadi sangat penting
untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku
tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam menetukan harga akan berakibat
fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk
tersebut dipasar.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam menetapkan harga yang
tepat terhadap suatu produk adalah:
1. Menetukan tujuan penetapan harga
2. Memperkirakan permintaan, biaya dan laba
3. Memilih startegi harga untuk membantu menetukan harga dasar
4. Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga
Penentuan harga oleh suatu perusahaan dimaksudkan dengan berbagi
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penetuan harga secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Untuk bertahan hidup
Dalam hal ini tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud
agar produk atau jasa yang ditawakan laku dipasaran dengan catatan harga
murah tapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
2. Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penetuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
3. Untuk memperbeesar market share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan
jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing
beralih ke produk yang ditawarkan.
4. Mutu produk
Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas
pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi mungkin. Karena masih ada
anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya
lebih tinggi dari harga pesaing.
5. Karena pesaing
Dalam hal ini penetuan harga denag melihat harga pesaing. Tujuannya
adalah agar harga yang ditawarkan tidak melebihi harga pesaing.
Besarnya harga yang harus dipasangkan tentu disesuakan dengan tujuan
penetuan harga. Ada tiga strategi dasar dalam penetapan harga yaitu:
1. Skimming princing, yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-
tingginya dengan tujuan bahawa produk atau jasa memiliki kualitas
tinggi
2. Penetration pricing, yaitu dengan menetapkan harga yang serendah
mungkin denga tujuan untuk menguasai pasar
3. Status Quo Pricing, yaitu penetapan harga status quo adalah harga
yang ditetapkan disesuaikan dengan harga pesaing.
Terdapat beberapa metode penetapan harga yang sering digunakan yaitu :
1. PENETAPAN HARGA BERDASARKAN BIAYA
a. Cost plus pricing
Metode penentuan cost plus pricing menggunakan rumus :
𝐹𝐶
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 = 𝑉𝐶 +
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠
Dimana :
VC = Variable Cost (biaya variable)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
TS = Total Sales

b. Cost plus pricing dengna mark up


Metode penetapan harga markup merupakan metode yang paling popular
digunakan oleh grosir dan pengecer untuk menentukan harga jual. Penetapan
harga markup adalah biaya pembelian produk dari produsen ditambah sejumlah
keuntungan yang diinginkan.
2. BREAK EVEN PRICING (BEP) ATAU TARGET PRICING
Break even pricing adalah harga ditentukan berdasarkan titik impas
(pulang pokok)
𝐹𝐶 𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵𝐸𝑃 =
𝑃 − 𝑉𝐶 𝑉𝐶
1−( 𝑃 )

3. PERCIEVED VALUE PRICING


Percieved Value Pricing adalah harga ditentukan oleh kesan pembeli
(persepsi) terhadap produk yang ditawarkan. Biasanya penetapan haarga seperti
ini berdasarkan nilai yang dipersepsikan sesuai dengan penentuan posisi produk
oleh perusahaan di pasar. Perusahaan menciptakan suatu produk untuk suatu pasar
sasaran tertentu dengan kualitas dan harga yang telah direncanakan.
Sedangkan modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan
berdasarkan :
1. Menurut pelanggan
Yaitu harga yang dibedakan berdasarkan konsumen utama (primer) atau
konsumen biasa (sekunder). Konsumen utama adalah konsumen yang loyal dan
memenuhi criteria yang telah ditetapkan.
2. Menurut bentuk produk
Harga ditentukan berdasarkan bentuk produk atau kelebihan-kelebihan
yang dimiliki oleh suatu produk, misalnya untuk kartu kredit ada master card dan
ada visa card
3. Menurut tempat
Yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi/wilayah, daerah dimana
produk atau jasa ditawarkan
4. Menurut waktu
Yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat
berupa jam, hari, mingguan, atau bulanan

Strategi Lokasi dan Distribusi


Kegiatan pemasaran yang ketiga adalah penentuan lokasi dan distribusi
baik untuk kantor cabang, kantor pusat, pabrik atau gudang. Penentuan lokasi dan
distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini
disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta
mendistribusikan barang atau jasa. Demikian pula sarana prasarana harus
memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh konsumennya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi
adalah dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Dekat dengan kawasan industri
2. Dekat dengan lokasi perkantoran
3. Dekat dengan lokasi pasar
4. Dekat dengan pusat pemerintahan
5. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
6. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi
7. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain)
Selanjutnya adalah menentukan metode dan jalur distribusi yang akan
dipakai dalam menyalurkan ke pasar. Strategi distribusi digunakan untuk
menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk
menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang memengaruhi strategi distribusi adalah :
1. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar
Karakteristik pelanggan mempengaruhi keputusan apakah menggunakan
suatu distribusi langsung. Perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan
frekuensi pembelian. Juga perlu dipertimbangkan sasaran pelanggan apakah
sasarannya pasar konsumen atau pasar industry. Lokasi geografis dan ukuran
pasar juga penting dipertimbangkan
2. Karakteristik produk
Produk yang kompleks, dibuat khusus, dan mahal cenderung
menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung. Contohnya, alat
kedokteran. Daur hidup produk juga menentukan pilihan saluran distribusi. Pada
tahap awal pembuatan produk dijual secara langsung tapi, dalam
perkembangannya bias menggunakan jasa perantara. Kepekaan produk-produk
yang tidak tahan lama memerlukan saluran distribusi yang pendek.
3. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan
Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial dan
pemasaran yang besar dapat lebih baik menggunakan saluran langsung.
Sebaliknya perusahaan yang kecil dan lemah lebih baik menggunakan jasa
perantara.
Suatu saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi-
fungsi yang menghubungkan produsen kepada konsumen akhir. Dasar penentuan
saluran distribusi untuk produk konsumen dan saluran distribusi untuk produk
industri, yaitu :
1. Dasar saluran distribusi untuk produk konsumen terdiri dari :
a. Produsen ----konsumen
b. Produsen----pengecer----konsumen
c. Produsen----grosir----pengecer----konsumen
d. Produsen----agen----grosir----pengecer----konsumen
2. Dasar saluran distribusi untuk produk industry terdiri dari :
a. Produsen ----pemakai barang industri
b. Produsen----dealer----pemakai barang industri
c. Produsen----agen----pemakai barang industri
Sedangkan fungsi-fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan oleh
perantara adalah :
1. Fungsi transaksi
Yang meliputi menghubungi dan mengomunikasikan dengan calon
pelanggan untuk membuat mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan
menjelaskan kelebihan dan menfaat dari produk tersebut.
2. Fungsi logistik
Yang meliputi pengangkut dan menyortir barang untuk mengatasi
perbedaan sementara dan tempat. Menyimpan untuk memelihara dan melindungi
barang.
3. Fungsi fasilitas
Yang meliputi penelitian dan pembiayaan . penelitian yakni
mengumpulkan informasi tentang anggota-anggota saluran dan pelanggan lainnya.
Pembiayaaan adalah memastikan bahwa anggota saluran tersebut memiliki uang
yang cukup gunamemudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke
konsumen akhir.

Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk,
harga dan lokasi/distribusi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk
mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik langsung
maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau
jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling
ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan
promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumennya yang baru. Paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunkan oleh setiap perusahaan dalam
mempromosikan baik produk maupun jasanya.
Keempat macam sarana prmosi yang dapat digunkan adalah :
1. Periklanan (advertising)
2. Promosi penjualan (sales promotion)
3. Publisitas (publicity)
4. Penjualan pribadi (personal selling)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya. Penggunaan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti lewat :
1. Pemasangan billboard di jalan-jalan strategis
2. Pencetakan brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pusat-pusat
perbalanjaan
3. Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis
4. Pemasangan iklan melalui Koran
5. Pemasangan iklan melalui majalah
6. Pemasangan iklan melalui televisi
7. Pemasangan iklan melalui radio
8. Dan menggunakan media lainnya
Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan
perusahaan. Masing-masing meida mempunyai tujuan dan segmentasi sendiri.
Terdapat paling tidak empat macam tujuan penggunaan iklan sebagai media
promosi, yaitu :
1. Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan, seperti peluncuran produk
baru, keuntungan dan kelebihan suatu produk atau informasi lainnya
2. Untuk mengingatkan kembali kepada pelanggan tentang keberadaan atau
keunggulan produk yang ditawarkan
3. Untuk perhatian dan minat para konsumen baru dengan harapan akan
memperoleh daya tarik dari para calon pelanggan
4. Mempengaruhi pelanggan saingan agar berpindah ke perusahaan yang
mengiklankan.
Kemudian pertimbangan penggunaan media yang akan dipakai untuk
pemasangan iklan di suatu media, antara lain :
1. Jangkauan media yang akan digunakan
2. Sasaran atau konsumen yang akan dituju
3. Besarnya biaya yang akan dikeluarkan
Di samping promosi lewat iklan, promosi lainnya bias dilakukan melalui
promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan adalah untuk
meningkatkan penjualan atau untuk meningkatan jumlah pelanggan. Promosi
penjualan dilakukan untuk menarik pelanggan untuk segera membeli setiap
produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja agar pelanggan tertarik untuk
membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang menarik mungkin.
Bagi perusahaan promosi penjulana dapat dilakukan melalui :
1. Pemberian harga khusus atau potongan harga (diskon) untuk produk
tertentu
2. Pemberian undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah
tertentu
3. Pemberian cenderamata serta kenang-kenangan lainnya kepada konsumen
yang loyal
4. Promosi dan penjualan lainnya
Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan
promosi untuk memancing konsumen melalui kegiatan seperti pameran, bakti
social serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor
perusahaan diminta para konsumennya. Karena itu publisitas perlu diperbanyak
lagi.
Kegiatan promosi yang keempat adlah penjualan pribadi atau personal
selling. Dalam dunia bisnis penjulan pribadi secara umum dilakukan oleh
salesman dan salesgirl. Bagi sebagian perusahaan personal selling dilakukan oleh
petugas customer service atau service assistance.

F. PERAMALAN DI MASA YANG AKAN DATANG


Pengertian peramalan
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa
yang akan terjadi di masa yang akan dating pada saat sekarang. Dalam melakukan
peramalan, peramal harus mencari data dan informasi masa lalu. Data dan
informasi masa lalu merupakan perilaku yang terjadi di masa lalu dengan berbagai
kondisi pada saat itu.
Kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bias
dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan darang. Dalam
melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat untuk melakukan
peramalan, apa yang mungkin akan terjadi di masa mendatang dengan asumsi-
asumsi tertentu. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan dating
penuh dengan berbagai ketidakpastian.
Dalam praktiknya ada beberapa jenis peramalan, hal ini tergantung dari
sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain :
1. Jika dilihat dari segi penyusunnya:
a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas
dasar perasaan atau feeling dari seorang yang menyusunnya.
Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang
yang menyusun sangat menentukan hasil ramalan.
b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas
data dan informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunkan
biasanya data masa lalu untuk beberapa periode
2. Dilihat dari segi sifat ramalan:
a. Peramalan kualitaitf merupakan peramalan yang didasarkan atas
data kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil
penyelidikan
b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas
data kuantitaitf masa lalu (dalam bentuk angka-angka)
3. Dilihat dari segi jangka waktu:
a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan
pada waktu kurang dari 1 tahun
b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang
didasarkan pada rentang waktu dari 1 tahun sampai 3 tahun
c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan
pada kurun waktu lebih dari 3 tahun
Selanjutnya untuk meramal permintaan yang akan dating terdiri dari
berbagai car. Masing-masing cara memiliki kelebihan tersendiri. Dalam
praktiknya, untuk melakukan permintaan di masa yang akan datang dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Survey niat pembeli
2. Gabungan pendapat tenaga penjual
3. Pendapat ahli
4. Metode tes pasar analisis deret waktu
5. Analisis permintaan secara statistic
Sedangkan penyusunan ramalan dapat dilakukan atas dasar, antara lain :
1. Apa kata orang, penelitian atas pendapat pembeli, tenaga penjual, dan
pendap[at para ahli
2. Apa yang dilakukan orang, uji pasar dan tanggapan pembali
3. Apa yang telah dilakukan orang, perilaku pembali di masa lalu dengan
deret waktu atau analisis regresi

Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah
mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan.
Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat
menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil ramalan tidak perlu
diragukan.
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data
yang dikumpulkan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang
dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode. Pengumpulan data bias
dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data
sekunder maksudnya data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti
perpustakaan, majalah, serta laporan lainnya. Sedangkan data primer diperoleh
dari lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara atau dengan
menyebarkan kuesioner.
2. Mengolah data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan
demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk
melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan metode peramalan
Setelah data ditabulasi barulah kita menentukan metode peramalan yang
cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode peramalan. Masing-masing
metode akan memberikan hasil yang berbeda. Peramalan yang diinginkan adalah
dengan menggunkan metode yang paling tepat. Artinya hasil yang akan diperoleh
tidak akan jauh berbeda dengan kenyataannya atau metode yang akan
memberikan penyimpanan terkecil. Pemilihan metode peramalan adalah
mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor
biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan data
Seperti diketahui bahwa aka nada perubahan di masa yang akan datang
seperti perubahan ekonomi, politik, social atau perubahan kemasyarakatan
lainnya. Perubahan ini akan berakibattidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita
dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu dilakukan
proyeksi data dengan pertimbangan facktor perubahan tersebut untuk beberapa
periode.
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah dilakukan digunakan untuk mengambil
keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi,
keuangan, penjulan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka
pendek maupun perencanaan jangka panjang.
Pengumpulan data

Mengolah data

Menetukan
metode peramalan

Memproyeksikan
data

Mengambil
keputusan

diagram 3.1.
Gambaran singkat langkah-langkah peramalan dapat dilihat dalam diagaram 3.1.
Jenis-Jenis Metode Peramalan
Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana
yang digunkan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan
yang hendak dicapai. Dalam praktiknya terdapat berbagai metode peramalan
anatara lain :
1. Deret Waktu (Time Series)
Analisis time series merupakan hubungna antara variable yang dicari
(independent) dengan variable yang mempengaruhinya (dependent variable) yang
dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester
atau tahun. Dalam analisis time series yang menjadi variable yang dicari adalah
waktu.
Metode peramalan ini terdiri dari :
a. Metode Smoothing, merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti
perencanaan persediaan, perencanaan keuangan. Data yang harus tersedia
paling sedikit 2 tahun. Metode ini tidak cocok untuk peramalan jangka
panjang. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi
ketidakteraturan data masa lampau seperti musiman. Caranya dengan
membuat rata-rata.
b. Metode Box Jenkins, metode ini merupakan deret waktu dengan
menggunbakan model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka
pendek. Data yang digunakan untuk melakukan peramalan dengan metode
ini dibutuhkan data minimal 2 tahun. Kegunaan metode ini untuk
perencanaan angggaran atau produksi.
c. Metode Proyeksi Tren Dengan Regresi, merupakan metode yang
digunakan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini
merupakan garis tren untuk persamaan matematis. Metode ini
menggunkan data minimal 2 tahun dan semakin banyak semakin baik.
Biasanya metode ini digunakan untuk produk baru atau rencana ekspansi.
2. Sebab Akibat (Causal Methods)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara
variable yang diperkirakan dengan variable lain yang memengaruhinya tetapi
bukan waktu. Dalam praktiknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
a. Metode Regresi Dan Korelasi, merupakan metode yang digunakan baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada
persamaan dengan teknk least squares yang dianalisis secara statistik.
Metode ini biasanya digunakan untuk peramalan permintaan atau
penjualan. Data yang digunakan biasanya data kuartalan.
b. Metode Input-Output, merupakan yang digunakan untuk peramalan jangka
panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka
panjang. Data yang digunakan biasanya lebih dari sepuluh tahun.
c. Model Ekonometri,merupakan peramalan yang digunkan untuk jangka
panjang dan jangka pendek. Peramalan ini didasarkan pada system
pemasaran regresi yang diestimasi secara simultan. Data yang digunakan
biasanya data kuartalan.

Metode Smoothing
Tujuan metode smoothing adalah untuk mengurangi fluktuasi hasil
ramalan dengan menggunakan data lalu. Dan metode ini dikenal babarapa model,
yaitu :
a. Metode rata-rata kumulatif
b. Metode rata-rata bergerak tunggal
c. Metode eksponensial smoothing tunggal
d. Metode eksponensial smoothing linier
Dari metode di atas penulis mengemukakan dua contoh saja, yakni metode
rata-rata kumulatif dan metode rata-rata bergerak tunggal.
Kemudian, metode rat-rata bergerak tunggal merupakan pengambilan
sekelompok data yang diobeservasi. Artinya, nilai observasi dahulu dikeluarkan
baru dirata-ratakan. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menghilangkan
acakan (random) dari deret waktu.

Metode Regresi
Metode regresi merupakan salah satu metode ramalan yang disusun atas
dasar pola data masa lalu. Penggunaan metode ini didasarkan kepada variable
yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan. Variable yang diteliti
terdiri dari variable yang akan dicari (dependent variable) dengan variable yang
menentukan (independent variable). Dengan metode regresi kita akan melakukan
peramalan dengan melihat pola hubungan yang ada antara variable yang dicari
dengan variable yang menentukan atau mempengaruhinya.
Hal-hal perlu diketahui sebelum kita melakukan peramalan dengan metode
adalah mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi seperti :
a. Adanya informasi masa lalu
b. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
c. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan
berkelanjutan di masa yang akan datang
Terdapat bebrapa jenis data yang ditemui di lapangan, namun hal ini
disesuaikan dengan data yang dibutuhkan. Adapun jenis-jenis data yang ada di
lapangan sebagai berikut :
a. Musiman (seasonal)
Merupakan data yang dipengaruhi oleh musim dalam suatu periode seperti
data hatian, mingguan atau bulanan. Contoh untuk produk minuman, obat-
obatan dan lainnya
b. Horizontal (stationary)
Merupakan data dimana dalam suatu produk dalam suatu periode jumlah
penjualannya konstan atau dengan kata lain naik turunnya tidak terlalu
banyak
c. Siklus (cyclical)
Data yang dipengaruhi oleh fluktusi ekonomi jangka panjang yang
berkaitan dengan siklus usaha. Sebagai contoh : penjualan mobil, peralatan
bengkel, dan lainnya
d. Tren
Dalam hal ini jika data yang diobservasi terdapat kenaikan dan penurunan
yang cukup mencolok dalam jangka panjang. Pola ini dapat dilihat dari
penjualan produk dari banyak perusahaan.
Ada 2 pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan deret
waktu dengan metode regresi sederhana, yaitu :
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana yang non-linier

Analisis Deret Waktu dengan Regresi Linier


Dalam analisis deret waktu yang linier adalah analisis pola hubungan yang
dicari dengan satu variable yang mempengaruhinya, yaitu waktu. Sedangkan,
analisis deret waktu yang non-linier merupakan analisis hubungan antara variable
yang dicari dengan hanya satu yang mempengaruhinya yaitu variable waktu.
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi
matematis seperti:
Y = f(x) dimana : Y = dependent variable (variable yang dicari)
X = independent variable (variable yang
mempengaruhinya)
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus)
dapat digunakan sebagai berikut :
Y = a + bx …………..
Dimana “a” dan “b” merupakan parameter (koedisien regresi) yang harus
dicari.
Untuk mencari nilai a dapata digunakan dengan menggunakan rumus :
∑𝑦 ∑𝑥
𝛼= − 𝑏
𝑛 𝑛
atau
𝑎 = 𝑌 − 𝑏𝑥
Kemudian nilai b dapat dicari dengan rumus :
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)²

atau
∑ 𝑥𝑦 − 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏=
∑ 𝑥2 − 𝑥 ∑ 𝑥
Langkah selanjutanya adalah melakukan pengujian terhasil yang diperoleh dengan
cara :
1) Uji Test Koefisien Penentu (R2), pengetesan ini untuk mengetahui tepat
tidaknya variabel yang mempengaruhi besarnya penjualan yang
diramalkan adalah waktu
2) Tes Significance (T. Test) atau F. Test yaitu pengetesan untuk
mengentahui apakah benar persamaan regresi itu adalah linier

Pengujian Koefisien Penentu (R2)


Rumus yang digunakan adalah :
𝛴𝑒²
𝑅2 = 1 −
𝛴𝑦²
Dimana :
𝛴𝑒² = 𝛴𝑦² − 𝑏²(𝛴𝑥)²
𝛴𝑦² = 𝛴𝑌² − 𝑛²(𝑌̅)²
̅̅̅̅)²
𝛴𝑥² = 𝛴𝑋² − 𝑛²(𝑌𝑋
Dengan R2 = 0,99 maka dapatlah dikatakan bahwa besarnya ramalan
penjualan ditentukan oleh variabel waktu adalah 0,99. Nilai R2 semakin mendekati
1 semakin baik.

Tes Significance
Tujuan test ini menguji dan meneliti apakah regresi yang digunakan dalam
menyusun ramalan adalah benar linier, dimana data yang diteliti tepat berada di
sekitar garis linier.
1. F. Test
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah nilai estimasi dari a dan b dapat
bervariasi karena pengaruh sampling/ random. Persamaan F. Test adalah sebagai
berikut ;
∑(𝑌 − 𝑌)2 /𝑘 − 1
𝐹=
∑(𝑌 − 𝑌)2 /𝑛 − 𝑘
dimana :
k = jumlah variabel (dalam regresi sederhana = 2)
n = jumlah tahun
Atau kita juga menggunakan rumus sebagaui berikut :
𝑅 2 /𝑘 − 1
𝐹=
1 − 𝑅 2 /𝑛 − 𝑘
Hasil F rasio kemudian kita bandingkan dengan F tabel apabila F rasio > F
tabel, maka secara statistik koefisien b adalah significance berbeda dengan nol (0),
sehingga persamaan regresi dapat dilakukan secara benar dengan bentuk
persamaan sebagai berikut :
Y = a = bx
Demikian pula sebaliknya jika F rasio < F tabel

2. T. Test
Test T ini dikenal dengan nama “student-t” didistribusikan untuk menguji
a dan b dengan formula :
t test a = a t b
τa test b =
τb

Dimana :
√𝛴(𝑌 − 𝑌)2 /𝑛 − 2 √𝛴(𝑌 − 𝑌)2 /𝑛 − 2
𝜏𝑎 = 𝜏𝑎 =
√𝑛 √(𝛴𝑥 − 𝑥)²
Jika diperoleh T test > T tabel (t distribusi), maka tingkat keyakinan
tertentu ® dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi a dan b secara statistik
berbeda dari (0) dan demikian pula sebaliknya.

Analisis Deret Waktu dengan Regresi Non-Linier


Analisis deret waktu dengan regresi non-linier merupakan regresi bukan
garis lurus. Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis
lurus) dapat dapat digunakan sebagai berikut :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥 + 𝑐𝑥2
Dimana :
Y = dependent variable (variabel yang dicari)
x = independent variable (variabel yang mempengaruhi)
a, b, c = parameter koefisien regresi

Formula umum yang digunakan sebagai berikut


𝛴𝑦 = 𝑛. 𝑎 + 𝑏 𝛴𝑥 + 𝑐 𝛴𝑥²
𝛴𝑥𝑦 = 𝑎. 𝛴𝑥 + 𝑏 𝛴𝑥² + 𝑐 𝛴𝑥³
𝛴𝑥²𝑦 = 𝑎. 𝛴𝑥² + 𝑏 𝛴𝑥³ + 𝑐 𝛴𝑥 4

G. CARA MENGESTIMASI PASAR


Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi pasar dan total pasar
dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian
dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti
melalui survey, kuisioner atau dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai
sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat
digunakan beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan
metode survei.
Contoh lain untuk mengestimasi besarnya total permintaan pasar adlah
menggunakan rumus sebagai berikut :
Q=nxgxp Dimana :
Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli pasar
g = banyaknya dibeli rata-rata
pertahun
p = harga rata-rata satuan
Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi
pertimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi
juga sangat menjunjang. Demikian juga adanya penambhan jalur transportasi serta
meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan lebih
lanjut.
2. STUDY KELAYAKAN ENERGI
STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT
LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO

Abstrak
Tingginya tingkat pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik mendorong Pemerintah
untuk bekerjasama dengan pihak swasta dalam program percepatan produksi
listrik, dengan membangun sumber energi alternatif jangka panjang, dalam hal ini
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Studi kelayakan pembangunan
PLTA Kalibeber pada Sungai Serayu, Desa Kalibeber, Kabupaten Wonosobo
perlu dilakukan guna mengetahui apakah PLTA Kalibeber memenuhi kriteria
kelayakan ekonomi untuk dilaksanakan. Metode penelitian yang dilakukan
didalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Data yang dikumpulkan adalah
harga satuan upah, bahan, dan pekerjaan, dan jumlah produksi energi listrik per
tahun. Rencana anggaran biaya dihitung berda- sarkan gambar perencanaan data
yang diperoleh, membuat diagram aliran kas, kemudian melakukan analisis
kelayakan investasi berdasarkan jumlah biaya investasi yang dikeluarkan dan
manfaat tahunan yang dipero- leh. Biaya investasi yang dikeluarkan pada
perencanaan pembangunan unit pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) Kalibeber
adalah Rp 58,547,804,000,00. Nilai sekarang bersih (NPV) yang diperoleh adalah
Rp (73,156,781,000,00) dengan tingkat arus pengembalian sebesar 63.48% dan
rasio perbandingan biaya dan manfaat sebesar 0,2414, hasil tersebut menunjukan
rencana pembangunan unit PLTA Kalibeber Kabupaten Wonosobo secara
ekonomi tidak layak untuk dilaksanakan. Jika subsidi pemerintah dimasukkan
untuk men- capai titik impas, besarnya subsidi yang diberikan selama 30 tahun
adalah sebesar Rp 11,141,777,750,00 per tahun.
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara berkembang, direncanakan dalam Rencana Umum
Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) periode 2010-2030 memerlukan tambahan
tenaga listrik kumulatif sebesar 172 GW. Program per- cepatan pembangunan
energi listrik 10.000 MW untuk memecah konsentrasi pemenuhan kebutuhan
energi listrik, dilakukan dengan membangun sumber energi alternatif yang dapat
diperbaharui, dalam hal ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA
memiliki kapasitas penghasilan daya lebih dari 200 kW. Rencana pembangunan
pembangkit listrik sebagai investasi jangka panjang bagi pihak swasta
memerlukan studi awal, diantaranya adalah studi kelayakan ekonomi. Studi ini
dilakukan untuk mengetahui perbandingan biaya investasi dan manfaat yang
diperoleh, sebagai dasar apakah rencana pembangunan tersebut memenuhi syarat
atau tidak untuk dilaksanakan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya investasi pembangunan


unit PLTA Kalibeber yang direncanakan akan dibangun di Sungai Serayu, Desa
Kalibeber Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonoso- bo, dan bagaimana
kelayakan ekonomi rencana pembangunan berdasarkan parameter kelayakan
investasi yaitu NPV, BCR, IRR, Break Event Point dan Analisis Sensitivitas.

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI


Alternatif dalam menghadapi peningkatan harga jual minyak dunia adalah
mengurangi penggunaan bahan bakar minyak sebagai sumber energi listrik dan
diharapkan dapat mengganti dengan sumber daya energi ter- barukan seperti air,
angin, dan matahari. Dengan pertimbangan efisiensi biaya waktu dan
ketersediaannya di alam, maka air merupakan alternatif sumber energi yang dapat
diandalkan saat ini (Roslan K, 2011).

Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan


mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang, oleh karena itu untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegia- tan
yang ternyata tidak menguntungkan perlu diadakan studi kelayakan (Iman
Soeharto, 1999).

Kriteria yang digunakan dalam menentukan alternatif terbaik adalah perhitungan


investment kriteria, dimana alternatif yang paling baik akan memberikan harga
Net Present Value positif yang optimal dan Net BCR yang optimal pula (Agus
Hari W, 1987)

METODE PENELITIAN
Studi kelayakan ekonomi PLTA Kalibeber yang terletak di Desa Kalibeber,
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Komponen analisis ekonomi terdiri atas biaya invest- tasi, pengeluaran
tahunan, dan manfaat (revenue) dari hasil penjualan energi listrik. Data yang
digunakan meliputi: Harga satuan bahan, upah dan pekerjaan Kabupaten
Wonosobo Tahun 2014, jenis dan harga pera- latan mekanikal elektrikal, harga
tanah, harga jual energi listrik. Data desain bangunan pembangkit dan data
produksi energi listrik per tahun perencanaan PLTA Kalibeber mengacu pada
Perencanaan Bangunan Pem- bangkit PLTA KAlibeber (Tinawati, 2015).
Kelayakan investasi pembangunan PLTA Kalibeber dianalisis berdasarkan
parameter Nilai Sekarang Bersih (NPV), Rasio Biaya dan Manfaat (BCR),
Tingkat Pengemba- lian Internal (IRR), Analisis Titik Impas dan Analisis
Sensitivitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Biaya Investasi
Rekapitulasi biaya investasi pembangunan PLTA Kalibeber sebagai berikut:

Tabel 1. Biaya Investasi Pembangunan PLTA Kalibeber

Pendapatan Proyek
Pendapatan proyek (revenue) diperoleh dari hasil energi terjual, dengan harga
jual menggunakan Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2014 yakni sebesar
Rp 880,00/kWh.

Tabel 2. Produksi Listrik PLTA Kalibeber Per Tahun


Bulan Produksi Listrik
15 hari ke 1 15 hari ke 2
Jumlah
Januari 438.741,51 467.990,94 906,732.5
Pebruari 438.741,51 380.241.50 818983.5
Maret 438.741,51 467.990,94 906,731.5
April 438.741,51 438.741,51 877,213.5
Mei 438.741,51 467.990,94 906,731.5
Juni 438.741,51 438.741,51 906,731.5
Juli 438.741,51 467.990,94 877,213.5
Agustus 438.741,51 467.990,94 906,731.5
September 438.741,51 434.742,64 877,213.5
Oktober 394.918,29 365.888,34 760,806.3
Nopember 372.979,71 438.741,51 811,721.9
Desember 438.741,51 467.990,94 906,731.5
Jumlah Produksi Listrik Selama 10,463,342
1 tahun
Sumber : Perencanaan Dasar Bangunan PLTA Kalibeber, Tinawati, 2015.

Pendapatan Per tahun = energi produksi terjual x harga jual listrik ................................. [1]
Berdasarkan persamaan 1, diperoleh revenue per tahun sebesar Rp
9,023,412,000,00

Pengeluaran Proyek PLTA Kalibeber


Pengeluaran di dalam pelaksanaan proyek PLTA Kalibeber dibagi ke dalam 5
komponen, yaitu depresiasi, biaya operasional dan pemeliharaan, retribusi air,
pelumas dan pajak.
Depresiasi
Depresiasi merupakan pengurangan atau penurunan nilai secara sistematis
menurut waktu.
Depresiasi = TotaS .................................................................................
invectaci–NiSai cica ... [2]
proyek
Unur ekononic PLTÆ
Dari persamaan 2 diperoleh nilai depresiasi per tahun sebesar Rp
1,951,593,000,00

Biaya Operasional dan Pemeliharaan


Biaya operasional dan pemeliharaan termasuk dalam biaya tahunan yang nilainya
tetap, terdiri dari biaya te- tap dan biaya variabel.

Tabel 3. Rincian Besaran Biaya Operasional dan Pemeliharaan


Jumlah Biaya
Jenis Biaya
(Rp)
Biaya tetap 270,000,000,00
Biaya variabel 144,500,000,00
Biaya direksi dan komisaris 207,250,000,00
Premi asuransi 292,739,021,00
Jumlah biaya 914,489,021,00
operasional dan peme-
liharaan
Sumber : Hasil
Perhitungan
Retribusi air
Biaya retribusi air adalah biaya yang dibayarkan kepada pemerintah setempat
setiap tahun sebagai biaya pengganti pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
air daerah.
Biaya retribusi = Rp 25,00 kWh x hasil produksi energi terjual....................................... [3]
Dari persamaan 3 diperoleh pengeluaran biaya retribusi per tahun sebesar Rp
256,347,000,00
Pelumas
Biaya pelumas diasumsikan sebesar Rp 85,00 dari setiap 1 kwh energi yang
dihasilkan pembangkit listrik. Biaya pelumas = Rp 85,00 x hasil produksi energi
terjual ................................................................................................................................ [4]
Dar persamaan 4 diperoleh biaya pengeluaran pelumas per tahun sebesar Rp
837,067,000,00

Pajak
Pengeluaran pajak sebesar 30% dibebankan kepada pendapatan hasil penjualan
energi listrik dikurangi biaya pengeluaran tahunan pada kondisi Present Value.
Pajak = 30% x PV pendapatan kena pajak ....................................................................... [5]
Dari persamaan 5 diperoleh besarnya pajak per tahun = Rp 1,519,174,000,00

Diagram Aliran Kas PLTA Kalibeber


Biaya investasi, pendapatan dan pengeluaran tahunan digambarkan dalam
diagram aliran kas untuk menge- tahui besarnya manfaat yang diperoleh selama
umur ekonomis PLTA.

Gambar 1. Diagram Aliran Kas PLTA Kalibeber

Besarnya manfaat tahunan yang diperoleh merupakan pendapatan hasil penjualan


energi listrik dikurangi pa- jak.
Pendapatan kena pajak = {(Pendapatan hasil penjualan energi listrik -
Pengeluaran) (F/P,15%,1)} – pajak .................................................................................... [6]
Berdasarkan persamaan 6, manfaat yang diperoleh setiap tahun selama 30 tahun
adalah Rp 3,544,740,000,00

Penilaian Kelayakan Investasi


Analisis ekonomi untuk menentukan kelayakan investasi proyek pembangunan
PLTA Kalibeber , digunakan 4 alternatif kondisi manfaat, sebagai berikut:
a. Alternatif 1, Perolehan Nilai Manfaat Tahunan Seragam Selama 30
tahun
b. Alternatif 2, Perolehan Nilai Manfaat Tahunan Seragam Selama 15
tahun Pertama dan Terdapat Ke- naikan Nilai Manfaat Sebesar 1.5% selama 15
tahun Kedua
c. Alternatif 3, Perolehan Nilai Manfaat Tahunan Seragam Selama 15
tahun Pertama dan Terdapat Ke- naikan Bunga Menjadi 16% Pada 15 tahun
Kedua
d. Alternatif 4, Pemberian Subsidi oleh Pemerintah Jika Pembangunan PLTA
Kalibeber Tidak Layak Secara Ekonomi

Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value/NPV)

NPV diperoleh dengan cara Present Value dikurangi Present Value biaya
dikalikan dengan faktor pemaje- mukan bunga 15%. Nilai NPV dihitung pada
posisi akhir tahun konstruksi, yakni 2016.
NPV= Btotal (P/A,i,n) – {P2 + P1(F/P,i,n) + A(P/A,i,n)} ........................................................... [7]
Rasio Biaya dan Manfaat (Benefit Cost Ratio/BCR)
Rasio biaya dan manfaat diperoleh dari hasil bagi manfaat dan biaya pada kondisi
Present Value (PV).
BCR = ....................................................................................................................
PV
nanfa ......................... [8]
at
PV
biaya
Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
Perhitungan IRR untuk menentukan tingkat bunga yang dicapai berdasarkan suku
bunga komersil. Suku bunga yang ditentukan adalah sebesar 15%
IRR = 15% (20% — 15% )
+ PV 15%

PV 15%–PV 20% .............................................................................................. [9]


Hasil perhitungan kelayakan investasi berdasarkan 3 alternatif kondisi perolehan
manfaat tahunan disajikan pada Tabel 4. berikut:
Tabel 4. Kelayakan Investasi Pada 3 Alternatif Kondisi Perolehan Manfaat
Tahunan
Kondisi i Biaya Manfaat
Alt Nilai Perolehan NPV BCR IRR
n Gra- (milyar (milyar
(%)
Manfaat dient (%) rupiah) rupiah)
1 Seragam 30 30 G =0 15 96,431 23,274 (73,156) 0.2414 63.48
tahun
Seragam 15 15 G =0
2 tahun 15 96,431 23,286 (73,144) 0.2415 48.68
15 G =0.15
Gradient 15
tahun
3 Seragam 15 15 G =0 15 96,431 23,034 (73,397) 0.239 79.65
tahun 15 G =0 16
Seragam 15
tahun
Sumber : Hasil Perhitungan

Pada alternatif 4 dihitung besarnya nilai subsidi yang dimasukkan untuk


mencapai titik impas. NPV yang di- gunakan berdasarkan alternatif 1, manfaat
seragam selama 30 tahun.
Besarnya subsidi per tahun dihitung dengan:
A = NPV (A/P,15,30) ..................................................................................................... [10]
Maka berdasarkan persamaan 10, nilai subsidi yang diberikan selama 30 tahun
adalah sebesar Rp 11,141,777,750,00 per tahun.

Analisis Titik Impas


Berdasarkan 3 alternatif kondisi manfaat tahunan yang diperoleh, tidak tercapai
titik impas karena biaya in- vestasi lebih besar dibandingkan manfaat yang
diperoleh.
Jika subsidi pemerintah dimasukkan untuk mencapai titik impas, dengan nilai
subsidi sebesar Rp 11,141,777,750,00 per tahun maka titik impas tercapai pada
tahun ke-10.
Biaya (Milyar Rupiah)

Gambar 2. Grafik Analisis Titik Impas dengan Subsidi Pemerintah


Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas terhadap kondisi yang mungkin terjadi selama masa
konstruksi maupun selama umur ekonomis PLTA Kalibeber sebagai berikut:
a) Kondisi 1, biaya proyek naik 20%, manfaat tetap
b) Kondisi 2, biaya proyek naik 20%, manfaat turun 10%
c) Kondisi 3, biaya proyek tetap, manfaat turun 10% Tabel 6. Analisis

Sensitivitas Perencanaan PLTA Kalibeber


Present Value
Alt Kondisi NPV IRR BCR
Biaya Manfaat
1 108,523,264 23,274,765 (85,248,499) 76.53% 0.214
1
2 108,523,264 19,127,424 (87,618,408) 86.20% 0.179
3 96,431,546, 19,127,424 (75,526,689) 70.78% 0.202
1 108,523,264 23,286,555 (85,236,709) 56.61% 0.2146
2
2 108,523,264 19,137,113 (87,608,718) 64.35% 0.179
3 96,431,546, 19,137,113 (75,517,000) 54.77% 0.202
1 108,523,264 23,034,504 (85,488,759) 99.49% 0.212
3
2 108,523,264 18,929,976 (87,815,856) 110.1% 0.177
3 96,431,546, 18,929,976 (75,724,137) 87.33% 0.200

Sumber : Hasl Perhitungan

PEMBAHASAN
Analisis Biaya Investasi
Biaya investasi yang dikeluarkan dalam rencana pembangunan unit PLTA
Kalibeber adalah sebesar Rp 58,547,804,000,00. Besarnya biaya tersebut terdiri
atas biaya pekerjaan sipil, mekanikal elektrikal dan biaya kontigensi.
Analisis Manfaat Tahunan
Arus kas PLTA Kalibeber per tahun dihitung sebagai berikut:
Pendapatan (Revenue) : Rp 9,023,412,000,00
Pengeluaran, terdiri atas:
Depresiasi : Rp 1,951,593,000,00
Operasi dan pemeliharaan : Rp 914,489,021,00
Retribusi air : Rp 256,347,000,00
Pelumas : Rp 837,067,000,00
Pajak : Rp 1,519,174,000,00
Sehingga manfaat bersih tahunan yang diperoleh adalah sebesar Rp
3,544,740,00

Analisis Kelayakan Ekonomi


Parameter kelayakan investasi yang dihitung berdasarkan analisis manfaat
tahunan kondisi seragam selama 30 tahun dalam penelitian ini menghasilkan
NPV proyek < 0, sebesar Rp (73,156,781,000,00) dengan rasio biaya manfaat
(BCR) sebesar 0,241 < 1.0 dan arus pengembalian internal sebesar 63,48%.
Hal ini menun- jukkan bahwa perencanaan pembangunan unit PLTA
Kalibeber tidak layak secara ekonomi.
Jika subsidi pemerintah dimasukkan untuk mencapai titik impas, besarnya
subsidi yang diberikan selama 30 tahun adalah sebesar Rp 11,141,777,000,00
per tahun.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya
investasi rencana pembangu- nan unit PLTA Kalibeber Kabupaten Wonosobo
adalah sebesar Rp 58,547,804,000,00. Hasil analisis ekonomi menunjukkan
manfaat yang diperoleh dari hasil penjualan energi listrik, menghasilkan NPV
sebesar Rp (73,156,781,000,00). BCR sebesar 0,241 dan IRR sebesar 63,48%
menunjukkan rencana pembangunan unit PLTA Kalibeber tidak layak secara
ekonomi. Jika subsidi pemerintah dimasukkan untuk mencapai titik im- pas,
besarnya subsidi yang diberikan selama 30 tahun adalah sebesar Rp
11,141,777,750,00 per tahun.

REKOMENDASI
1. Sebaiknya dilakukan desain alternatif bangunan tanpa menggunakan
saluran hantar untuk memperkecil biaya investasi.
2. Sebaiknya debit pada musim basah juga diperhitungkan sebagai
benefit sekunder.
3. Sebaiknya analisis ekonomi rencana pembangunan PLTA Kalibeber juga
dihitung dengan asumsi ekui- tas modal sendiri dan modal pinjaman,
kemudian dibandingkan dengan ekuitas modal sendiri 100%.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih penyusun ucapkan kepada Ibu Siti Qomariyah, M.Sc dan Bapak
Ir. Agus Hari Wahyudi, M.Sc selaku dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2
dalam penelitian ini.

REFERENSI

Anonim. Suku Bunga Dasar Kredit Korporasi. Bank Sentral Indonesia. 2014.
K. Roslan. 2011. Mini Hydro Power Development. European Journal of
Scientific Research.

Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum.

Kementerian Pekerjaan Umum. 2012. Peraturan Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral Republik Indonesia No.12 Tahun 2014.

Pujawan, I Nyoman. 2012. Ekonomi Teknik. Surabaya : Guna Widya.

Soeharto, Imam. 1999. Manajemen Proyek. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Tinawati. 2015. Perencanaan Dasar Bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air


(PLTA) Kalibeber Kabupaten Wonoso- bo. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

W. Agus H. 1987. Studi Perencanaan Tampungan Hidup & Tampungan Mati


Ditinjau Dari Segi Ekonomi Pada Ben- dungan (PLTA) Kali Konto II. Skripsi.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Malang.

Vous aimerez peut-être aussi