Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Strategi Produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefinisikan, memilih dan
mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
yang akan dilayaninya, agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan baik.
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Pengertian Produk menurut Philip Kotler adalah :
“sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan.”
Produk dapat berupa barang (benda berwujud) seperti buku, meja, kursi,
rumah, mobil, dan lain-lain dan jasa (tidak berwujud) seperti jasa dokter, jasa
perbankan, jasa perhotelan dan jasa lainnya.
Faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan atau peluang bagi produk baru
adalah:
1. Perubahan ekonomi
2. Perubahan sosial dan budaya
3. Perubahan teknologi
4. Perubahan politik
5. Perubahan lainnya
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan
suatu produk adalah sebagai berikut:
1. Penentuan logo dan moto. Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan
moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi
perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik loho maupun moto harus
dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah
sebagai berikut:
a. Logo dan moto harus memiliki arti (dalam arti positif)
b. Logo dan moto harus menarik perhatian
c. Logo dan moto harus mudah diingat
2. Menciptakan merek. Merek merupakan suatu hal yang penting bagi konsumen
untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering
diartikan sebagai nama, istlah, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya.
Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka pemciptaan merek harus
mempertimbangkan faktor-faktor antara lain:
a. Mudah diingat
b. Terkesan hebat dan modern
c. Memiliki arti (dalam arti positif)
d. Menarik perhatian
3. Menciptakan kemasan. Kemasan merupakan pembungkus suatu produk.
Penciptaan kemasan pun harus memenuhi berbagai pesyaratan, seperti kualitas
kemasan bentuk, warna dan persyaratan lainnya.
4. Keputusan label. Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk
yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Didalam label harus
menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara
menggunakannnya waktu kedaluarsa, dan informasi lainnya.
Strategi Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Harga adalah sejumlah uang yang diserhkan dalam pertukaran untuk
mendapaykan sutau barang atau jasa. Penentuan harga menjadi sangat penting
untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku
tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam menetukan harga akan berakibat
fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk
tersebut dipasar.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam menetapkan harga yang
tepat terhadap suatu produk adalah:
1. Menetukan tujuan penetapan harga
2. Memperkirakan permintaan, biaya dan laba
3. Memilih startegi harga untuk membantu menetukan harga dasar
4. Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga
Penentuan harga oleh suatu perusahaan dimaksudkan dengan berbagi
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penetuan harga secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Untuk bertahan hidup
Dalam hal ini tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud
agar produk atau jasa yang ditawakan laku dipasaran dengan catatan harga
murah tapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
2. Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penetuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
3. Untuk memperbeesar market share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan
jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing
beralih ke produk yang ditawarkan.
4. Mutu produk
Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas
pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi mungkin. Karena masih ada
anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya
lebih tinggi dari harga pesaing.
5. Karena pesaing
Dalam hal ini penetuan harga denag melihat harga pesaing. Tujuannya
adalah agar harga yang ditawarkan tidak melebihi harga pesaing.
Besarnya harga yang harus dipasangkan tentu disesuakan dengan tujuan
penetuan harga. Ada tiga strategi dasar dalam penetapan harga yaitu:
1. Skimming princing, yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-
tingginya dengan tujuan bahawa produk atau jasa memiliki kualitas
tinggi
2. Penetration pricing, yaitu dengan menetapkan harga yang serendah
mungkin denga tujuan untuk menguasai pasar
3. Status Quo Pricing, yaitu penetapan harga status quo adalah harga
yang ditetapkan disesuaikan dengan harga pesaing.
Terdapat beberapa metode penetapan harga yang sering digunakan yaitu :
1. PENETAPAN HARGA BERDASARKAN BIAYA
a. Cost plus pricing
Metode penentuan cost plus pricing menggunakan rumus :
𝐹𝐶
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 = 𝑉𝐶 +
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠
Dimana :
VC = Variable Cost (biaya variable)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
TS = Total Sales
Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk,
harga dan lokasi/distribusi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk
mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik langsung
maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau
jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling
ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan
promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumennya yang baru. Paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunkan oleh setiap perusahaan dalam
mempromosikan baik produk maupun jasanya.
Keempat macam sarana prmosi yang dapat digunkan adalah :
1. Periklanan (advertising)
2. Promosi penjualan (sales promotion)
3. Publisitas (publicity)
4. Penjualan pribadi (personal selling)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya. Penggunaan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti lewat :
1. Pemasangan billboard di jalan-jalan strategis
2. Pencetakan brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pusat-pusat
perbalanjaan
3. Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis
4. Pemasangan iklan melalui Koran
5. Pemasangan iklan melalui majalah
6. Pemasangan iklan melalui televisi
7. Pemasangan iklan melalui radio
8. Dan menggunakan media lainnya
Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan
perusahaan. Masing-masing meida mempunyai tujuan dan segmentasi sendiri.
Terdapat paling tidak empat macam tujuan penggunaan iklan sebagai media
promosi, yaitu :
1. Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan, seperti peluncuran produk
baru, keuntungan dan kelebihan suatu produk atau informasi lainnya
2. Untuk mengingatkan kembali kepada pelanggan tentang keberadaan atau
keunggulan produk yang ditawarkan
3. Untuk perhatian dan minat para konsumen baru dengan harapan akan
memperoleh daya tarik dari para calon pelanggan
4. Mempengaruhi pelanggan saingan agar berpindah ke perusahaan yang
mengiklankan.
Kemudian pertimbangan penggunaan media yang akan dipakai untuk
pemasangan iklan di suatu media, antara lain :
1. Jangkauan media yang akan digunakan
2. Sasaran atau konsumen yang akan dituju
3. Besarnya biaya yang akan dikeluarkan
Di samping promosi lewat iklan, promosi lainnya bias dilakukan melalui
promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan adalah untuk
meningkatkan penjualan atau untuk meningkatan jumlah pelanggan. Promosi
penjualan dilakukan untuk menarik pelanggan untuk segera membeli setiap
produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja agar pelanggan tertarik untuk
membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang menarik mungkin.
Bagi perusahaan promosi penjulana dapat dilakukan melalui :
1. Pemberian harga khusus atau potongan harga (diskon) untuk produk
tertentu
2. Pemberian undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah
tertentu
3. Pemberian cenderamata serta kenang-kenangan lainnya kepada konsumen
yang loyal
4. Promosi dan penjualan lainnya
Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan
promosi untuk memancing konsumen melalui kegiatan seperti pameran, bakti
social serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor
perusahaan diminta para konsumennya. Karena itu publisitas perlu diperbanyak
lagi.
Kegiatan promosi yang keempat adlah penjualan pribadi atau personal
selling. Dalam dunia bisnis penjulan pribadi secara umum dilakukan oleh
salesman dan salesgirl. Bagi sebagian perusahaan personal selling dilakukan oleh
petugas customer service atau service assistance.
Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah
mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan.
Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat
menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil ramalan tidak perlu
diragukan.
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data
yang dikumpulkan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang
dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode. Pengumpulan data bias
dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data
sekunder maksudnya data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti
perpustakaan, majalah, serta laporan lainnya. Sedangkan data primer diperoleh
dari lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara atau dengan
menyebarkan kuesioner.
2. Mengolah data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan
demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk
melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan metode peramalan
Setelah data ditabulasi barulah kita menentukan metode peramalan yang
cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode peramalan. Masing-masing
metode akan memberikan hasil yang berbeda. Peramalan yang diinginkan adalah
dengan menggunkan metode yang paling tepat. Artinya hasil yang akan diperoleh
tidak akan jauh berbeda dengan kenyataannya atau metode yang akan
memberikan penyimpanan terkecil. Pemilihan metode peramalan adalah
mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor
biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan data
Seperti diketahui bahwa aka nada perubahan di masa yang akan datang
seperti perubahan ekonomi, politik, social atau perubahan kemasyarakatan
lainnya. Perubahan ini akan berakibattidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita
dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu dilakukan
proyeksi data dengan pertimbangan facktor perubahan tersebut untuk beberapa
periode.
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah dilakukan digunakan untuk mengambil
keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi,
keuangan, penjulan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka
pendek maupun perencanaan jangka panjang.
Pengumpulan data
Mengolah data
Menetukan
metode peramalan
Memproyeksikan
data
Mengambil
keputusan
diagram 3.1.
Gambaran singkat langkah-langkah peramalan dapat dilihat dalam diagaram 3.1.
Jenis-Jenis Metode Peramalan
Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana
yang digunkan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan
yang hendak dicapai. Dalam praktiknya terdapat berbagai metode peramalan
anatara lain :
1. Deret Waktu (Time Series)
Analisis time series merupakan hubungna antara variable yang dicari
(independent) dengan variable yang mempengaruhinya (dependent variable) yang
dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester
atau tahun. Dalam analisis time series yang menjadi variable yang dicari adalah
waktu.
Metode peramalan ini terdiri dari :
a. Metode Smoothing, merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti
perencanaan persediaan, perencanaan keuangan. Data yang harus tersedia
paling sedikit 2 tahun. Metode ini tidak cocok untuk peramalan jangka
panjang. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi
ketidakteraturan data masa lampau seperti musiman. Caranya dengan
membuat rata-rata.
b. Metode Box Jenkins, metode ini merupakan deret waktu dengan
menggunbakan model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka
pendek. Data yang digunakan untuk melakukan peramalan dengan metode
ini dibutuhkan data minimal 2 tahun. Kegunaan metode ini untuk
perencanaan angggaran atau produksi.
c. Metode Proyeksi Tren Dengan Regresi, merupakan metode yang
digunakan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini
merupakan garis tren untuk persamaan matematis. Metode ini
menggunkan data minimal 2 tahun dan semakin banyak semakin baik.
Biasanya metode ini digunakan untuk produk baru atau rencana ekspansi.
2. Sebab Akibat (Causal Methods)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara
variable yang diperkirakan dengan variable lain yang memengaruhinya tetapi
bukan waktu. Dalam praktiknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
a. Metode Regresi Dan Korelasi, merupakan metode yang digunakan baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada
persamaan dengan teknk least squares yang dianalisis secara statistik.
Metode ini biasanya digunakan untuk peramalan permintaan atau
penjualan. Data yang digunakan biasanya data kuartalan.
b. Metode Input-Output, merupakan yang digunakan untuk peramalan jangka
panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka
panjang. Data yang digunakan biasanya lebih dari sepuluh tahun.
c. Model Ekonometri,merupakan peramalan yang digunkan untuk jangka
panjang dan jangka pendek. Peramalan ini didasarkan pada system
pemasaran regresi yang diestimasi secara simultan. Data yang digunakan
biasanya data kuartalan.
Metode Smoothing
Tujuan metode smoothing adalah untuk mengurangi fluktuasi hasil
ramalan dengan menggunakan data lalu. Dan metode ini dikenal babarapa model,
yaitu :
a. Metode rata-rata kumulatif
b. Metode rata-rata bergerak tunggal
c. Metode eksponensial smoothing tunggal
d. Metode eksponensial smoothing linier
Dari metode di atas penulis mengemukakan dua contoh saja, yakni metode
rata-rata kumulatif dan metode rata-rata bergerak tunggal.
Kemudian, metode rat-rata bergerak tunggal merupakan pengambilan
sekelompok data yang diobeservasi. Artinya, nilai observasi dahulu dikeluarkan
baru dirata-ratakan. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menghilangkan
acakan (random) dari deret waktu.
Metode Regresi
Metode regresi merupakan salah satu metode ramalan yang disusun atas
dasar pola data masa lalu. Penggunaan metode ini didasarkan kepada variable
yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan. Variable yang diteliti
terdiri dari variable yang akan dicari (dependent variable) dengan variable yang
menentukan (independent variable). Dengan metode regresi kita akan melakukan
peramalan dengan melihat pola hubungan yang ada antara variable yang dicari
dengan variable yang menentukan atau mempengaruhinya.
Hal-hal perlu diketahui sebelum kita melakukan peramalan dengan metode
adalah mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi seperti :
a. Adanya informasi masa lalu
b. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
c. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan
berkelanjutan di masa yang akan datang
Terdapat bebrapa jenis data yang ditemui di lapangan, namun hal ini
disesuaikan dengan data yang dibutuhkan. Adapun jenis-jenis data yang ada di
lapangan sebagai berikut :
a. Musiman (seasonal)
Merupakan data yang dipengaruhi oleh musim dalam suatu periode seperti
data hatian, mingguan atau bulanan. Contoh untuk produk minuman, obat-
obatan dan lainnya
b. Horizontal (stationary)
Merupakan data dimana dalam suatu produk dalam suatu periode jumlah
penjualannya konstan atau dengan kata lain naik turunnya tidak terlalu
banyak
c. Siklus (cyclical)
Data yang dipengaruhi oleh fluktusi ekonomi jangka panjang yang
berkaitan dengan siklus usaha. Sebagai contoh : penjualan mobil, peralatan
bengkel, dan lainnya
d. Tren
Dalam hal ini jika data yang diobservasi terdapat kenaikan dan penurunan
yang cukup mencolok dalam jangka panjang. Pola ini dapat dilihat dari
penjualan produk dari banyak perusahaan.
Ada 2 pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan deret
waktu dengan metode regresi sederhana, yaitu :
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana yang non-linier
atau
∑ 𝑥𝑦 − 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏=
∑ 𝑥2 − 𝑥 ∑ 𝑥
Langkah selanjutanya adalah melakukan pengujian terhasil yang diperoleh dengan
cara :
1) Uji Test Koefisien Penentu (R2), pengetesan ini untuk mengetahui tepat
tidaknya variabel yang mempengaruhi besarnya penjualan yang
diramalkan adalah waktu
2) Tes Significance (T. Test) atau F. Test yaitu pengetesan untuk
mengentahui apakah benar persamaan regresi itu adalah linier
Tes Significance
Tujuan test ini menguji dan meneliti apakah regresi yang digunakan dalam
menyusun ramalan adalah benar linier, dimana data yang diteliti tepat berada di
sekitar garis linier.
1. F. Test
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah nilai estimasi dari a dan b dapat
bervariasi karena pengaruh sampling/ random. Persamaan F. Test adalah sebagai
berikut ;
∑(𝑌 − 𝑌)2 /𝑘 − 1
𝐹=
∑(𝑌 − 𝑌)2 /𝑛 − 𝑘
dimana :
k = jumlah variabel (dalam regresi sederhana = 2)
n = jumlah tahun
Atau kita juga menggunakan rumus sebagaui berikut :
𝑅 2 /𝑘 − 1
𝐹=
1 − 𝑅 2 /𝑛 − 𝑘
Hasil F rasio kemudian kita bandingkan dengan F tabel apabila F rasio > F
tabel, maka secara statistik koefisien b adalah significance berbeda dengan nol (0),
sehingga persamaan regresi dapat dilakukan secara benar dengan bentuk
persamaan sebagai berikut :
Y = a = bx
Demikian pula sebaliknya jika F rasio < F tabel
2. T. Test
Test T ini dikenal dengan nama “student-t” didistribusikan untuk menguji
a dan b dengan formula :
t test a = a t b
τa test b =
τb
Dimana :
√𝛴(𝑌 − 𝑌)2 /𝑛 − 2 √𝛴(𝑌 − 𝑌)2 /𝑛 − 2
𝜏𝑎 = 𝜏𝑎 =
√𝑛 √(𝛴𝑥 − 𝑥)²
Jika diperoleh T test > T tabel (t distribusi), maka tingkat keyakinan
tertentu ® dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi a dan b secara statistik
berbeda dari (0) dan demikian pula sebaliknya.
Abstrak
Tingginya tingkat pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik mendorong Pemerintah
untuk bekerjasama dengan pihak swasta dalam program percepatan produksi
listrik, dengan membangun sumber energi alternatif jangka panjang, dalam hal ini
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Studi kelayakan pembangunan
PLTA Kalibeber pada Sungai Serayu, Desa Kalibeber, Kabupaten Wonosobo
perlu dilakukan guna mengetahui apakah PLTA Kalibeber memenuhi kriteria
kelayakan ekonomi untuk dilaksanakan. Metode penelitian yang dilakukan
didalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Data yang dikumpulkan adalah
harga satuan upah, bahan, dan pekerjaan, dan jumlah produksi energi listrik per
tahun. Rencana anggaran biaya dihitung berda- sarkan gambar perencanaan data
yang diperoleh, membuat diagram aliran kas, kemudian melakukan analisis
kelayakan investasi berdasarkan jumlah biaya investasi yang dikeluarkan dan
manfaat tahunan yang dipero- leh. Biaya investasi yang dikeluarkan pada
perencanaan pembangunan unit pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) Kalibeber
adalah Rp 58,547,804,000,00. Nilai sekarang bersih (NPV) yang diperoleh adalah
Rp (73,156,781,000,00) dengan tingkat arus pengembalian sebesar 63.48% dan
rasio perbandingan biaya dan manfaat sebesar 0,2414, hasil tersebut menunjukan
rencana pembangunan unit PLTA Kalibeber Kabupaten Wonosobo secara
ekonomi tidak layak untuk dilaksanakan. Jika subsidi pemerintah dimasukkan
untuk men- capai titik impas, besarnya subsidi yang diberikan selama 30 tahun
adalah sebesar Rp 11,141,777,750,00 per tahun.
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara berkembang, direncanakan dalam Rencana Umum
Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) periode 2010-2030 memerlukan tambahan
tenaga listrik kumulatif sebesar 172 GW. Program per- cepatan pembangunan
energi listrik 10.000 MW untuk memecah konsentrasi pemenuhan kebutuhan
energi listrik, dilakukan dengan membangun sumber energi alternatif yang dapat
diperbaharui, dalam hal ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA
memiliki kapasitas penghasilan daya lebih dari 200 kW. Rencana pembangunan
pembangkit listrik sebagai investasi jangka panjang bagi pihak swasta
memerlukan studi awal, diantaranya adalah studi kelayakan ekonomi. Studi ini
dilakukan untuk mengetahui perbandingan biaya investasi dan manfaat yang
diperoleh, sebagai dasar apakah rencana pembangunan tersebut memenuhi syarat
atau tidak untuk dilaksanakan.
METODE PENELITIAN
Studi kelayakan ekonomi PLTA Kalibeber yang terletak di Desa Kalibeber,
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Komponen analisis ekonomi terdiri atas biaya invest- tasi, pengeluaran
tahunan, dan manfaat (revenue) dari hasil penjualan energi listrik. Data yang
digunakan meliputi: Harga satuan bahan, upah dan pekerjaan Kabupaten
Wonosobo Tahun 2014, jenis dan harga pera- latan mekanikal elektrikal, harga
tanah, harga jual energi listrik. Data desain bangunan pembangkit dan data
produksi energi listrik per tahun perencanaan PLTA Kalibeber mengacu pada
Perencanaan Bangunan Pem- bangkit PLTA KAlibeber (Tinawati, 2015).
Kelayakan investasi pembangunan PLTA Kalibeber dianalisis berdasarkan
parameter Nilai Sekarang Bersih (NPV), Rasio Biaya dan Manfaat (BCR),
Tingkat Pengemba- lian Internal (IRR), Analisis Titik Impas dan Analisis
Sensitivitas.
Pendapatan Proyek
Pendapatan proyek (revenue) diperoleh dari hasil energi terjual, dengan harga
jual menggunakan Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2014 yakni sebesar
Rp 880,00/kWh.
Pendapatan Per tahun = energi produksi terjual x harga jual listrik ................................. [1]
Berdasarkan persamaan 1, diperoleh revenue per tahun sebesar Rp
9,023,412,000,00
Pajak
Pengeluaran pajak sebesar 30% dibebankan kepada pendapatan hasil penjualan
energi listrik dikurangi biaya pengeluaran tahunan pada kondisi Present Value.
Pajak = 30% x PV pendapatan kena pajak ....................................................................... [5]
Dari persamaan 5 diperoleh besarnya pajak per tahun = Rp 1,519,174,000,00
NPV diperoleh dengan cara Present Value dikurangi Present Value biaya
dikalikan dengan faktor pemaje- mukan bunga 15%. Nilai NPV dihitung pada
posisi akhir tahun konstruksi, yakni 2016.
NPV= Btotal (P/A,i,n) – {P2 + P1(F/P,i,n) + A(P/A,i,n)} ........................................................... [7]
Rasio Biaya dan Manfaat (Benefit Cost Ratio/BCR)
Rasio biaya dan manfaat diperoleh dari hasil bagi manfaat dan biaya pada kondisi
Present Value (PV).
BCR = ....................................................................................................................
PV
nanfa ......................... [8]
at
PV
biaya
Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
Perhitungan IRR untuk menentukan tingkat bunga yang dicapai berdasarkan suku
bunga komersil. Suku bunga yang ditentukan adalah sebesar 15%
IRR = 15% (20% — 15% )
+ PV 15%
PEMBAHASAN
Analisis Biaya Investasi
Biaya investasi yang dikeluarkan dalam rencana pembangunan unit PLTA
Kalibeber adalah sebesar Rp 58,547,804,000,00. Besarnya biaya tersebut terdiri
atas biaya pekerjaan sipil, mekanikal elektrikal dan biaya kontigensi.
Analisis Manfaat Tahunan
Arus kas PLTA Kalibeber per tahun dihitung sebagai berikut:
Pendapatan (Revenue) : Rp 9,023,412,000,00
Pengeluaran, terdiri atas:
Depresiasi : Rp 1,951,593,000,00
Operasi dan pemeliharaan : Rp 914,489,021,00
Retribusi air : Rp 256,347,000,00
Pelumas : Rp 837,067,000,00
Pajak : Rp 1,519,174,000,00
Sehingga manfaat bersih tahunan yang diperoleh adalah sebesar Rp
3,544,740,00
REKOMENDASI
1. Sebaiknya dilakukan desain alternatif bangunan tanpa menggunakan
saluran hantar untuk memperkecil biaya investasi.
2. Sebaiknya debit pada musim basah juga diperhitungkan sebagai
benefit sekunder.
3. Sebaiknya analisis ekonomi rencana pembangunan PLTA Kalibeber juga
dihitung dengan asumsi ekui- tas modal sendiri dan modal pinjaman,
kemudian dibandingkan dengan ekuitas modal sendiri 100%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih penyusun ucapkan kepada Ibu Siti Qomariyah, M.Sc dan Bapak
Ir. Agus Hari Wahyudi, M.Sc selaku dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2
dalam penelitian ini.
REFERENSI
Anonim. Suku Bunga Dasar Kredit Korporasi. Bank Sentral Indonesia. 2014.
K. Roslan. 2011. Mini Hydro Power Development. European Journal of
Scientific Research.