Vous êtes sur la page 1sur 3

BMT Alhijaz

“Modal Usaha Bersama Syariah”


Alamat : Jl. Almuttaqin 1 Mulyojati Kecamatan Metro Barat Kota Metro
Telp. 0725 - 7855264 email: bmtalhijaz@gmail.com website: bmtalhijaz.com

AKAD MUDHARABAH MUTLAQAH SIMPANAN MODAL SAHAM


No: /SIM.MDR/BMT/XI/2017
DUSTUR ILAHI
————————————————————————————————————-
Allah berfirman (dalam hadits Qudsi):
Aku adalah Pihak Ketiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua pihak yang melakukan Syarikah, selama salah satu
Pihak tidak berkhianat kepada kawan syarikahnya. Apabila diantara mereka ada yang berkhianat, maka Aku akan
keluar dari mereka (tidak melindungi mereka)
(H.R. Imam Daruqudni dari Abu Hurairah RA)
… Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanahnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya …
(Q.S. Al-Baqarah : 283)
———————————————————————————————————
Dengan memohon petunjuk dan ridha Allah SWT, pada hari ini Senin tanggal 2 Robiul Awal 1439 H bertepatan
dengan tanggal 21 November 2017 M, bertempat di Kantor BMT Alhijaz, kami yang bertandatangan dibawah ini:

1. Tuan/Ny beralamatkan di Mulyojati Kec. Metro Barat, dalam perbuatan hukum ini
telah mendapat persetujuan dari Suami/Istri; , adalah Shahibul Maal selanjutnya
disebut sebagai Pihak Kedua.
2. Tuan Mukhlasin, S.Pd dalam jabatannya selaku Kepala dari BMT ALHIJAZ METRO, bertindak dan atas nama
serta kepentingan BMT ALHIJAZ, berkedudukan di KELURAHAN MULYOJATI, METRO BARAT dan
beralamatkan di Jl. Almuttaqin 1 Mulyojati, Kec. Metro Barat dalam akad ini adalah Mudhorib dan
selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Kedua belah pihak dengan ini menerangkan bahwa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat dan
karenanya saling mengikat diri untuk mengadakan perjanjian kerjasama Simpanan Modal Saham Al-
Mudharabah dengan ketentuan dan syarat-syarat yang telah disepakati bersama sebagaimana diatur dalam pasal-
pasal berikut :
Pasal 1
PENGERTIAN UMUM
 SHAHIBUL MAAL adalah Anggota Perseorangan yang memberikan modal usaha kepada BMT untuk dikelola.
 MUDHARIB adalah Lembaga Keuangan Syariah BMT Alhijaz yang mendapatkan amanah untuk mengelola dana
dari SHAHIBUL MAAL dalam bentuk usaha (dharabah) yang memberi hasil (produktif) dan tidak bertentangan
dengan syari’at Islam.
 Mudharabah adalah aktivitas usaha berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati kedua belah pihak
 Hasil Usaha adalah pendapatan yang diperoleh atas dasar dana yang dikelola dan tata cara pembagian hasi
usaha berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak
 Dana adalah sejumlah uang (rupiah) yang dinyatakan dengan jelas, dalam bentuk tunai bukan piutang.
Pasal 2
LANDASAN PERJANJIAN
Perjanjian pembiayaan ini dilandasi oleh ketakwaan kepada Allah SWT, saling percaya, tolong menolong dalam
kebaikan, ukhuwah Islamiyah dan rasa tanggung jawab.
Pasal 3
JENIS USAHA
Usaha yang akan dijalankan adalah Segala Usaha Jual Beli Barang dan Jasa sebagai usaha yang halal dan baik, tidak
cacat dalam timbangan hukum syari’at Islam, tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah dan tidak
merugikan orang banyak.
Pasal 4
MODAL USAHA
Jumlah modal usaha yang disetorkan oleh pihak pertama, untuk memodali usaha dalam pasal 3 adalah bersifat
kontinyu, kumulatif, dan tidak dibatasi namun dengan ketentuan minimum yaitu:
Simpanan Pokok : 50.000 ,-
Simpanan Wajib : 50.000,- yang disetorkan setiap bulan.
1|A k ad S imp an an Mo dal Sa ham
Simpanan Penyertaan : Tidak Terbatas dan bersifat sukarela
Simpanan tersebut disebut Simpanan Modal Saham yang diserahkan kepada PIHAK KEDUA pada sa’at akad ini
ditandatangani dan dengan ini PIHAK KEDUA mengakui telah menerima dana amanah sejumlah tersebut
Pasal 6
JANGKA WAKTU
Akad Mudharabah Mutlaqah ini disepakati berlaku selama Pihak Pertama masih menjadi Anggota BMT Alhijaz dan
berakhir ketika Anggota tersebut mengundurkan diri.
Pasal 7
KEUNTUNGAN DAN NISBAH BAGI HASIL
 Keuntungan hasil usaha adalah keuntungan bersih, berupa keuntungan yang disepakati dari kegiatan usaha
setelah dikurangi pajak (bila dipungut)
 Keuntungan hasil usaha dibagi berdasarkan kesepakatan kedua belah Pihak dengan porsi bagi hasil adalah 60 :
40 yaitu 60% dari keuntungan usaha (setelah dipotong administrasi) untuk PIHAK KEDUA dan 40% dari
keuntungan usaha ( setelah dipotong administrasi) untuk PIHAK PERTAMA
 ZIS adalah 2,5% dari laba kotor yang oleh Kedua Belah Pihak diberikan kepada PIHAK KETIGA dalam hal ini
adalah BAITUL MAAL ALHIJAZ sebagai infaq Fi Sabilillah dan akan disalurkan ke pihak yang berhak menerima.
Pasal 8
KERUGIAN
Kerugian usaha hakikatnya ditanggung kedua belah pihak, sesuai dengan hukum Islam tentang akad Al-
Mudharabah, tanggungan kerugian adalah sebagai berikut :
1. Kerugian usaha akibat layaknya suatu kerugian usaha mengandung untung rugi yang disebabkan oleh kondisi
ekonomi secara menyeluruh atau sebab lain yang patut dan wajar, maka kerugian modal sepenuhnya
ditanggung oleh PIHAK PERTAMA, sedangkan kerugian tenaga ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
2. Kerugian usaha yang disebabkan oleh kesengajaan atau kesalahan menajemen atau kelalaian atau
penyimpangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka seluruh kerugian menjadi tanggungan PIHAK KEDUA
sepenuhnya.
3. Bila terjadi impas pada akhir kegiatan usaha, maka kedua pihak tidak mendapat apa-apa dari kegiatan usaha
tersebut.
Pasal 9
PENGEMBALIAN MODAL DAN BAGI HASIL
 PIHAK KEDUA berkewajiban mengembalikan seluruh modal PIHAK PERTAMA pada saat Anggota tersebut
mengundurkan diri sebagai anggota BMT ALHIJAZ.
 PIHAK KEDUA berkewajiban mengembalikan sebagian modal PIHAK PERTAMA jika ada penarikan pada bulan
tersebut dan di proses di awal bulan berjalan.
Pasal 10
JAMINAN
Jika anggota tersebut melakukan kontrak akad jual beli tidak tunai dengan pihak BMT maka dengan ini merelakan
sebagian atau keseluruhan simpanan modal sahamnya untuk dijadikan JAMINAN pembiyaaan
Pasal 11
FORCE MAJEURE
Tiada satu pihakpun yang dapat dituntut untuk melaksanakan hak dan tanggung jawabnya yang tidak dilaksanakan
dikarenakan terjadi suatu peristiwa yang barada diluar jangkauan/kemampuan kedua belah pihak untuk
menghindarinya, kejadian mana yang lazim disebut force Majeure seperti: bencana alam, huru-hara,
pemberontakan, perperangan dan lain sejenisnya, maka masing-masing pihak akan saling melepaskan pelaksanaan
kewajiban KEDUA BELAH PIHAK.
Pasal 12
BATALNYA AL-MUDHARABAH
Perjanjian Al-Mudharabah ini batal secara hukum Syar’i apabila:
1. PIHAK KEDUA wafat atau PIHAK PERTAMA dinyatakan pailit oleh pengadilan, atau
2. PIHAK KEDUA gila, atau
3. PIHAK KEDUA dikendalikan pihak lain, atau
4. Salah satu pihak menghentikannya

2|A k ad S imp an an Mo dal Sa ham


Pasal 13
PERSELISIHAN
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini terjadi permasalahan atau perselisihan, maka Para Pihak setuju
menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mufakat dan apabila dengan cara musyawarah tidak tercapai
kesepakatan, maka kedua belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan perkara ini melalui Pengadilan Negeri
setempat.
Pasal 14
LAIN-LAIN
 Surat Aqad ini mengikat secara hukum kepada kedua pihak
 Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini dan dipandang perlu oleh Kedua Belah Pihak serta
perubahan-perubahannya, maka akan diatur dalam perjanjian tambahan yang merupakan bagian yang
mengikat dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
 Surat Aqad ini dibuat 2 (dua) rangkap dan seluruhnya ditandatangani oleh kedua pihak pada hari dan tanggal di
muka setelah dibubuhi materai secukupnya.
KHATIMAH
Sabda Rasulullah SAW
Ada tiga hal yang mengandung berkah: Jual beli secara tidak tunai, muqaradhah (mudharabah),
dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan
rumah tangga, bukan untuk dijual
1. Ibnu Maja dari Shuhaib

PIHAK PERTAMA, MENYETUJUI PIHAK KEDUA,


Anggota SUAMI/ISTRI, BMT ALHIJAZ

(………………………………….) (………………………………….) (Mukhlasin, S.Pd)

DISAKSIKAN OLEH
SAKSI-SAKSI
SAKSI 1 SAKSI 2

_______________ ________________

3|A k ad S imp an an Mo dal Sa ham

Vous aimerez peut-être aussi