Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. PENGKAJIAN
4. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap penicillin. Reaksi alergi yang ditimbulkan
berupa kemerahan dan bengkak pada kulit seluruh tubuh.
6. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meniggal
: Pasien
Keterangan Genogram
Pasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara riwayat penyakit yang sama dengan pasien tidak
ada. Pasien tinggal serumah dengan orang tua dan kakak perempuannya. Orang terdekat dengan
pasien adalah ibunya.
C. Pola Fungsi Kesehatan
1. Persepsi dan Pemeliharaan
Kesehatan Kaji pasien mengenai :
Arti sehat dan sakit bagi pasien
Sehat bagi pasien adalah saat ia merasa fit dan dapat beraktifitas dengan normal dan
dapat bekerja, sakit adalah saat pasien tidak mampu melakukan aktifitas secara mandiri
Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini
Pasien mengetahui penyakit yang ia alami saat ini adalah penyakit trauma ginjal akibat
jatuh dari motor dan perlu penanganan medis segera
Perlindungan terhadap kesehatan: program skrining, kunjungan ke pusat pelayanan
kesehatan, diet, latihan dan olahraga, manajemen stress, faktor ekonomi
Pasien mengatakan hanya mengunjungi pelayanan kesehatan pada saat sakit dan jarang
melakukan pemeriksaan kesehatan/skrinning,
Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Pasien mengatakan sudah berusaha untuk menjaga kesehatan tubuhnya dangan mengikuti
anjuran tenaga medis di Rumah sakit
. Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit :
Kaji pasien mengenai :
Kebiasaan jumlah dan jenis makanan dan minuman
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa makan 3x sehari, nafsu makan baik, jenis
makanan yang biasa dimakan yaitu western food atau roti, minum 5-6 gelas perhari
Faktor pencernaan : Nafsu makan pasien sebelum sakit baik, bahkan berlebih. Tidak ada
rasa ketidaknyamanan akibat bau mulut, gigi berlubang dan alergi makanan.
Saat Sakit :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Mobilisasi di tempat tidur & ambulasi ROM
0: mandiri, 2: dibantu orang, 4: tergantung total
1: menggunakan alat bantu, 3: dibantu orang lain dan alat,
4. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual
menjelang tidur, lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah tidur)
Pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya nyenyak dan tidak memiliki gangguan
apapun. Tidur malam mulai jam 23.00-07.00 (8 jam sehari) dan tanpa tidur siang.
Pasien mengatakan kualitas tidurnya nyenyak dan segar saat bangun tidur. Tidak ada
ritual sebelum tidur yang dilakukan
Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan, musik)
Pasien tidak pernah mengonsumsi obat-obatan untuk mempermudah tidurnya
Saat Sakit:
Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual
menjelang tidur, lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah tidur)
Saat sakit pasien mengatakan sering terbangun di malam hari karena nyeri yang
dirasakan di daerah pinggang, namun setelah diberikan obat pereda nyeri oleh
perawat, pasien mengatakan mampu tidur kembali
Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan, musik)
Pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat tidur.
5. Eliminasi
Sebelum sakit :
Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi: 4 kali sehari, warna: kuning, bau: khas
urin, tidak ada nyeri, kemampuan mengontrol BAK: baik
Kebiasaan pola buang air besar : frekuensi: 1 kali sehari, warna: kekuningan, bau
khas feses, tidak ada nyeri, kemampuan mengontrol BAB baik,
Pasien mengatakan ia mampu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri
sebelum sakit
9. Manajemen Koping
Sebelum sakit :
Kaji pasien mengenai :
Sifat pencetus stress yang biasanya terjadi
Pasien mengatakan jarang mengalami stress
Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya
Pasien mengatakan ia harus bercerita dengan pacar dan keluarganya ketika
menghadapi suatu permasalahan. Setelah bercerita dengan pacarnya, pasien merasa
lebih baik
Strategi koping yang biasa digunakan
Pasien merasa keadaannya lebih baik saat bercerita dengan orang-orang terdekatnya
Saat Sakit:
Kaji pasien mengenai :
Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini
Pasien mengatakan saat sakit tidak begitu mengalami stress
Tingkat stress yang dirasakan
Tingkatannya tidak terlalu tinggi dan masih bisa ditoleransi
Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress
Pasien masih bisa makan dengan normal dan tidak merasakan mual ataupun muntah
Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya
Pasien selalu bercerita dengan keluarganya saat ia merasa cemas atau
stress
Strategi koping yang biasa digunakan
Pasien merasa lebih baik saat bisa bercerita tentang kecemasannya dengan keluarga
Saat Sakit:
Kaji pasien mengenai :
Gambaran tentang indra khusus (pnglihatan, penciuman, pendengar, perasa, peraba)
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan pada panca inderanya
Penggunaan alat bantu indra
Pasien tidak tampak menggunakan alat bantu untuk panca inderanya
Persepsi ketidaknyamanan nyeri (pengkajian nyeri secara
komprehensif) Pasien mengalami nyeri pada bagian pinggang kiri, nyeri
seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 5/4, nyeri dirasakan menetap
Keyakinan budaya terhadap nyeri
Tidak ada budaya atau keyakinan tertentu terkait nyeri
Tingkat pengetahuan pasien terhadap nyeri dan pengetahuan untuk mengontrol dan
mengatasi nyeri
Pasien belum mengetahui teknik kontrol nyeri selain minum obat pereda nyeri
D. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign
TD : 140/96 mmHg
Suhu : 36,5 C 0
Nadi : 108x/menit
RR : 24 x/menit
2. Kesadaran: Composmentis (kualitatif)
GCS ;15
Eye :4
Motorik :6
Verbal :5
3. Keadaan Umum:
a. Sakit/ nyeri : Pasien mengatakan nyeri
Precipitate dan Paliative : Precipitate adalah Suatu keadaan yang mencetus nyeri
klien (misal: bertambah nyeri dengan bergerak). Paliative adalah sesuatu yang
meredakan nyeri (misal: nyeri berkurang dengan posisi supinasi)
Quality / kualitas : Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
Region / daerah : Nyeri dirasakan pada daerah pinggang kiri
Severity/ Skala : Skala nyeri dirasakan 5/4. 5 saat beraktivitas, 4 saat istirahat
Time : Nyeri dirasakan
akan menetap
b. Status gizi : Gemuk √ Normal Kurus
BB: 74 kg TB:180 cm
IMT : 22,4
c. Sikap : √ Tenang Gelisah Menahan nyeri
d. Personal hygiene : √ Bersih Kotor
Lain-lain :……………………………………………………
e. Orientasi waktu/ tempat/ orang : √Baik Terganggu
4. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a. Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala normochepali, wajah tampak simetris, warna rambut pirang dan
rambut terdistribusi normal, kulit kepala tampak bersih dan agak lembab.
Palpasi:
Tidak teraba massa, pembengkakan, nyeri tekan. Keadaan tengkorak dan kulit
kepala normal.
b. Rambut
Inspeksi :
Warna rambut pirang dan rambut terdistribusi normal, kulit kepala tampak bersih
dan agak lembab.
Palpasi:
Rambut teraba lembab karena pasien belum keramas sejak masuk rumah sakit
c. Mata
Inspeksi :
Bentuk bola mata normal, kelopak mata nornal tidak terdapat infeksi, konjungtiva
berwarna merah muda, sklera bening, kornea normal, warna iris kecoklatan,
gerakan bola mata normal, lapang pandang normal, visus 6/6.
Palpasi:
Tekanan intraokuler nornal, tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Inspeksi :
Tidak tampak pembengkakan hidung luar, warna hidung normal, tidak tampak
kemerahan karena peradangan.
Palpasi:
Septum nasal normal, tidak teraba pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi:
Daun telinga tampak normal, tidak tampak lesi atapun massa abnormal
Palpasi:
Kartilago teraba normal, tidak teraba massa abnormal dan tidak ada nyeri tekan
f. Mulut dan Gigi
Inspeksi:
Bibir tampak normal, tidak terdapat ulkus, lesi dan massa, warna bibir merah
muda, gigi tampak normal, tidak ada inflamasi dan gigi berlubang, mulut tampak
bersih, lidah tampak normal dan bersih
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan
g. Leher
Inspeksi:
Bentuk leher normal, warna kulit normal sawo matang tidak tampak kemerahan,
tidak tampak pembengkakan, tidak tampak jaringan parut, tidak tampak massa
ataupun pembengkakan kelenjar tiroid
Palpasi:
Tidak teraba pembearan kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan deviasi trakea
h. Thorax
Jantung
I : Tidak tampak jejas/injuri, bentuk precordium nornal, letak apeks dan ictus cordis
pada ICS 5 MCL, denyut nadi pada dada tidak terlalu tampak
P : Tidak teraba pembesaran vena jugularis eksternal, denyut arteri karotis:
108x/menit,
P : letak jantung normal
Batas atas kiri: ICS 2 parasternal line sinistra
Batas bawah kiri: ICS 5 MCL sinistra
Batas atas kanan: ICS 2 Parasternal line dextra
Batas bawah kanan: ICS Parasternal line dextra
A: suara jantung normal S1 S2
Paru
I : Bentuk dada tampak normal, ekspansi dada normal saat inspirasi maupun
ekspirasi, warna kulit tampak normal, tidak tampak
massa maupun kesulitan bernafas
P : Tidak terdapat nyeri dada, masa, peradangan, taktik fremitus normal dan
simetris kanan kiri
P : Suara perkusi paru sonor di setiap lobus kanan dan kiri
A : Suara aukultasi di seluruh lobus paru vesikuler
i. Abdomen
I : Tidak terdapat retraksi pada abdomen, penonjolan, ketidaksimetrisan,
pergerakan abdomen normal saat inspirasi maupun ekspirasi, tampak adanya
hematoma dan luka lecet pada abdomen kuadran 4
A : Bising usus: 12x/menit, tidak terdapat suara pembuluh darah
P : Suara perkusi abdomen normal timpani
P : Saat dipalpasi terdapat nyeri tekan pada abdomen kuadran 4
j. Genetalia
Inspeksi:
Rambut pubis tampak terdistribusi normal, kulit bersih, tidak tampak infeksi pada
labia mayora, labia minora maupun klitoris
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
k. Kulit
Inspeksi:
Warna kulit putih tampak terdapat lecet dan memar pada kulit sekitar tangan dan
kaki, distribusi rambut normal
Palpasi:
Suhu kulit teraba hangat, tekstur agak kasar, turgor kurang elastis, tidak terdapat
edema.
l. Ekstrimitas
Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
Rontgen
CT whole abdominal without contrast
Liver : normal
Limpa : normal
Billiary system and gall bladder : normal
Portal venous system : normal
Hepatic veins : normal
Pancreas : normal
Adrenal : normal
Kidneys/ pelvicalyceal system
Left : terdapat laserasi grade III garis melintang pada ginjal kiri dibawah
hilus berukuran (1.7x0,4cm)
Right : normal
Visualized bowel : normal
Prostate : normal
Visualized lung : normal
Abdominal wall : normal
Lain-lain
Tidak ada
o. Terapi Medik Tagl :
17.10.17
Cara
No Terapi Dosis Fungsi Terapi
Pemakaian
1 Sanmol 3x1 gr Meredakan nyeri Intravena
2 Brainact 2x1gr Gangguan kesadaran Intravena
3 Remopain 3x30 mg Meredakan nyeri Intravena
4 vomceram 2x8mg Meredakan mual Intravena
5 nexium 2x40 mg Meredakan mual Intravena
6 cravit 1x750 mg antibiotik intravena 6
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas, tirah baring ditandai dengan Pasien
mengatakan sulit bergerak dan badannya lemas, Makan dan minum tampak dibantu
keluarga dan pacar,
ADL dibantu keluarga dan pacar, Pasien disarankan untuk tirah baring kurang lebih 3 hari
TD : 140/96 mmHg, HR : 108X/mnt, RR : 24x/mnt, SPO2 : 98%, Tax : 36.5 0C
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label : Terapi aktivitas
imobilisasi, tirah baring ditandai dengan selama 2x24 jam diharapkan hambatan 1.Bantu klien untuk mengidentifikasikan aktivitas
DS : Pasien mengatakan sulit bergerak dan mobilitas fisit dapat teratasi dengan kriteria yang mampu dilakukan
badannya lemas, hasil 2. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi dan
DO : Makan dan minum tampak dibantu keluarga NOC label Toleransi aktivitas penguatan
dan pacar, 1.Pasien mampu melaporkan tingkat 3. Monitor respon fisik, emosi,social,dan spiritual
ADL dibantu keluarga dan pacar, Pasien disarankan toleransi aktivitas yang dapat dilakuan 4. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
untuk tirah baring kurang lebih 3 hari mampu berkurang dari skala 2 (banyak sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
TD : 140/96 mmHg, HR : 108X/mnt, RR : 24x/mnt,
terganggu) ke skala 3 (cukup terganggu) 5. observasi vital sign
2. Tanda-tanda vital berkisar normal 6. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik
SPO2 : 98%, Tax : 36.5 0C dalam merencanakan program terapi yang tepat.
3. Resiko Perdarahan ditandai dengan Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label : Pencegahan perdarahan
DS : Pasien mengatakan kencingnya berwarna selama 2x24 jam diharapkan resiko 1.Monitor dengan ketat resiko terjadinya
merah, perdarahan dapat teratasi dengan kriteria perdarahan pada pasien
DO : tampak adanya hematuria pada diuresis pasien, hasil 2. pertahankan agar pasien tetap tirah baring jika
tampak ada hematoma pada abdomen kiri kuadran NOC label keparahan kehilangan darah, terjadi perdarahan aktif.
4, 1.Keparahan kehilangan darah dapat 3. Catat nilai Hb dan hematocrit sebelum dan
Nilai Hb pasien 13.4 g/dl, Eritrosit : positif +4 pada dipertahankan dana tau diturunkan pada sesudah terjadinya perdarahan
urine pasien, Hematokrit pasien : 40,3 % skala 4 (ringan) menjadi skala 5 (tidak ada) 4. Lindungi pasien dari trauma yang dapat
TD : 140/96 mmHg menyebabkan perdarahan
5. Monitor ukuran dan karakteristik hematoma.
V. IMPLEMENTASI dan EVALUASI
08.45 1 Memberikan terapi medis pasien DS : Pasien mengatakan tidak ada reaksi Lestari
Sanmol IV 1 gr alergi yang ditimbulkan
Brainact IV 1 gr DO : obat sudah diberikan, reaksi alergi
Neurotam IV 3 gr tidak ada.
Remopain IV 30 mg
Vomceram IV 8 mg
Nexium IV 40 mg
Cravit IV 750 mg
Urinter PO 400 mg
09.00 1 Mengajarkan pasien teknik distraksi dan DS : Pasien mengatakan mengerti tentang Lestari
relaksasi, memberikan informasi mengenai karakteristik nyeri
nyeri dan karakteristiknya DO : Pasien tampak mempraktekan teknik
relaksasi dan distraksi
10.00 2 Mengkaji aktivitas yang dapat dilakukan DS : Pasien mengatakan mampu merubah Lestari
oleh pasien posisi dengan bantuan keluarga
DO : Makan dan minum pasien tampak
dibantu keluarga
11.00 2,3 Membantu defekasi pasien dan eliminasi DO : Tampak adanya hematuri, tidak Lestari
urine tampak adanya melena
12.00 2,3 Memberikan KIE kepada pasien untuk DS : Pasien dan keluarga mengatakan Lestari
mempertahankan tirah baring selama 3 mengerti tentang penjelasan perawat
hari, membantu mobilisasi pasien untuk DO : Pasien tampak kooperatif mengikuti
miring kiri dan kanan anjuran perawat
14.00 1,2,3 Mengevaluasi nyeri yang dirasakan pasien, DS : Pasien mengatakan masih merasakan Lestari
memonitor respon fisik pasien akibat tirah nyeri di pinggang kiri, skala nyeri masih
baring, mengobservasi tanda-tanda 5/4, seperti ditusuk-tusuk,
perdarahan DO : pasien tampak meringis dan
memegang area pinggang kiri yang sakit,
hematoma pada abdomen kiri tidak
nampak melebar, pasien masih tampak
hematuri,
TD : 140/84mmHg, HR : 106x/mnt, RR:
24x/mnt, Tax : 36,5C SPO2 : 98%
Rabu, 08.00 1,2,3 Menerima operan pasien dari shift malam. DS : Pasien mengatakan masih nyeri pada Lestari
18.10.17 Mengobservasi kondisi pasien. Kesadaran pinggang kiri skala nyeri 4/3
compos mentis GCS E4V5M6, Pupil size DO : Pasien tampak memegang daerah
2+/2+ pernapsan spontan room air, keluhan pinggang kiri yang nyeri
sesak tidak ada. Haemodinamik
TD: 135/84mmHg HR: 105x/mnt
RR: 22x/mnt tax : 36.5 C SPO2 : 98%, pain
score 4/3
08.20 1 Memberikan terapi medis pasien DS : Pasien mengatakan tidak ada reaksi Lestari
Sanmol IV 1 gr alergi yang ditimbulkan
Brainact IV 1 gr DO : obat sudah diberikan, reaksi alergi
Neurotam IV 3 gr tidak ada.
Remopain IV 30 mg
Vomceram IV 8 mg
Nexium IV 40 mg
Cravit IV 750 mg
Urinter PO 400 mg
09.00 1 Mengevaluasi keefektifan control dan DS : Pasien mengatakan nyeri sedikit Lestari
tingkat nyeri berkurang pada pinggang kiri skala nyeri
4/3 baik dengan teknik farmakologi
maupun nonfarmakologi
DO : Pasien tampak memegang daerah
pinggang kiri yang nyeri
10.00 1,2 Memberikan motivasi dan penguatan DO: Pasien tampak lebih rileks Lestari
kepada pasien untuk mengatasi nyeri dan
tirah baring
12.00 2,3 Membantu diuresis pasien DO: Tampak adanya hematuria pada urine Lestari
pasien
14.00 1,2,3 Mengevaluasi nyeri yang dirasakan pasien, DS : Pasien mengatakan masih merasakan Lestari
memonitor respon fisik pasien akibat tirah nyeri di pinggang kiri, skala nyeri masih
baring, mengobservasi tanda-tanda 4/3, seperti ditusuk-tusuk,
perdarahan DO : pasien tampak meringis dan
memegang area pinggang kiri yang sakit,
hematoma pada abdomen kiri tidak
nampak melebar, pasien masih tampak
hematuri,
TD : 130/80mmHg, HR : 104x/mnt, RR:
22x/mnt, Tax : 36,5C SPO2 : 99%
Kamis, 08.00 1,2,3 Menerima operan pasien dari shift malam. DS : Pasien mengatakan masih nyeri pada Lestari
19.10.17 Mengobservasi kondisi pasien. Kesadaran pinggang kiri skala nyeri 4/3
compos mentis GCS E4V5M6, Pupil size DO : Pasien tampak memegang daerah
2+/2+ pernapsan spontan room air, keluhan pinggang kiri yang nyeri
sesak tidak ada. Haemodinamik
TD: 130/84mmHg HR: 98/mnt
RR: 22x/mnt tax : 36.5 C SPO2 : 98%, pain
score 4/3
09.00 1,2,3 Mengevaluasi nyeri yang dirasakan pasien, DS : Pasien mengatakan masih merasakan Lestari
memonitor respon fisik pasien akibat tirah nyeri di pinggang kiri, skala nyeri masih
baring, mengobservasi tanda-tanda 4/3, seperti ditusuk-tusuk,
perdarahan DO : pasien tampak meringis dan
memegang area pinggang kiri yang sakit,
hematoma pada abdomen kiri tidak
nampak melebar, pasien masih tampak
hematuri,
TD : 128/82mmHg, HR : 96x/mnt, RR:
22x/mnt, Tax : 36,5C SPO2 : 99%
VI. EVALUASI
2 19.10.2017 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan S : Pasien mengatakan mampu untuk miring kiri Lestari
imobilitas, tirah baring ditandai dengan dan kanan tanpa bantuan
Pasien mengatakan sulit bergerak dan
badannya lemas, Makan dan minum tampak O : Pasien tampak mampu miring kiri dan kanan
dibantu keluarga dan pacar, tanpa bantuan dan tidak ada peningkatan vital sign
ADL dibantu keluarga dan pacar, Pasien ADL masih dibantu keluarga atau pacar, Pasien
disarankan untuk tirah baring kurang lebih 3 disarankan untuk tirah baring selama 3 hari.
hari TD : 140/96 mmHg, HR : 108X/mnt, TD : 128/82 mmHg, HR :96x/mnt, RR : 22x/mnt,
RR : 24x/mnt, SPO2 : 98%, Tax : 36.5 0C SPO2 : 99%, Tax: 36,5oC
A : Tujuan tercapai