Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Annisa Aulia Suci
220110140090
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
C. Manfaat
Kegiatan asuhan keperawatan pada lansia dapat meningkatkan
status kesehatan lansia dan memberikan pengalaman juga pembelajaran
bagi calon perawat.
2
BAB II
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
A. Hasil Pengkajian
1) Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 76 Tahun
Alamat : Puri Cendekia I No. 2 RT 03/RW 08
Pendidikan : STP setingkat SMP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 1 Mei 2018
3
c. Sistem Hemopoietik : Mengkonsumsi obat grafalin, bisoprolol
d. Sistem Pernapasan : Kadang mengeluh sesak, RR = 16x/menit
e. Sistem Kardiovaskuler : HR = 68x/menit, TD = 130/90 mmHg
f. Sistem Gastrointestinal : Nyeri di bagian perut jika membungkuk
atau batuk terlalu keras
g. Sistem Perkemihan :-
h. Sistem Genitoreproduksi : -
i. Sistem Muskuloskeletal : -
j. Sistem Saraf Pusat :-
k. Sistem Endokrin :-
l. Sistem Reproduksi :-
6) Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
Klien dapat bersosialisasi dengan masyarakat disekitar tempat
tinggalnya. Beliau menjaga agar hubungannya selalu baik dengan
berkata dan berperilaku seperlunya tidak terlalu dekat. Harapannya
hubungan dengan tetangga selalu baik tanpa ada masalah. Tetangga
selalu baik pada beliau dengan memberi pertolongan saat diperlukan
atau memberi makanan saat waktu makan.
b. Identifikasi masalah emosional
Masalah emosional positif (Klien terkadang mengalami sukar tidur,
merasa gelisah, murung dan menangis sendiri dan kadang merasa
khawatir)
c. Spiritual
Klien melaksanakan ibadah dengan baik dan terkadang
mendengarkan ceramah melalui televisi atau radio. Namun
terkadang sesak napasnya kembali muncul jika melaksanakan
ibadah dan mengambil air wudhu saat cuaca dingin.
Klien memandang bahwa kematian adalah kepastian sehingga ia
berusaha untuk mempersiapkan diri dan berharap husnul khotimah
dan saat meninggal tidak merepotkan orang lain karena ia tak
memiliki anak dan keluarga yang jauh.
4
7) Pengkajian Fungsional Klien
a. KATZ Indeks : Klien termasuk dalam kategori A yaitu mandiri
dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
b. Barthel Indeks
Klien tergolong mandiri
No. Kriteria Dengan Mandiri Keterangan
Bantuan
1. Makan 5 10 Frekuensi : 2-3
Jumlah : ½
Piring
Jenis : Sayuran
2. Minum 5 10 Frekuensi :
Sering
Jumlah 250
ml/minum
Jenis : Air
mineral dan teh
manis
3. Berpindah dari kursi 5-10 15
roda ke tempat tidur,
sebaliknya
4. Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi : 1
muka, menyisir kali
rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 10
(membuka pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi :
1x/hari
7. Jalan di permukaan 0 5
datar
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :
1x/hari
Konsistensi :
Lancar
11. Kontrol bladder 5 10 Frekuensi : 3x
(BAK) hari
Warna : -
12. Olahraga/latihan 5 10 Frekuensi :
Setiap hari
5
Jenis : Jalan
kaki
13. Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis :
waktu luang Mendengarkan
ceramah
6
Wisma -
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek
tadi. (Untuk disebutkan)
Obyek Kursi
Obyek Sapu
Obyek Sepatu
3. Perhatian 5 2 Minta klien untuk memuai
dan dari angka 100 kemudian
kalkulasi dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat.
93 √
86 √
79 -
72 -
65 -
4. Mengingat 3 1 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada No. 2
(registrasi) tadi. Bila benar, 1
point untuk masing-masing
obyek.
5. Bahasa 9 7 Tunjukkan pada klien suatu
benda dan tanyakan namanya
pada klien.
Tas √
Karpet √
7
Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktivitas
sesuai perintah nilai 1 point)
Tutup mata anda
8) Pengkajian Keseimbangan
a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Bangun dari tempat tidur dengan mata terbuka
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan
tetapi usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau
bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat berdiri pertama kali.
Nilai : 1
Duduk ke kursi dengan mata terbuka
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Nilai : 0
Bangun dari tempat tidur dengan mata tertutup
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan
tetapi usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau
bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat berdiri pertama kali.
Nilai : 1
Duduk ke kursi dengan mata tertutup
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Nilai : 0
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong
sternum sebanyak 3 kali dengan hati-hati) dengan mata terbuka
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan,
kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
8
Nilai : 1
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong
sternum sebanyak 3 kali dengan hati-hati) dengan mata tertutup
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan,
kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
Nilai : 1
Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki :
keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
Nilai : 0
Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak
stabil memegang sesuatu untuk dukungan
Nilai : 0
9
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit
Nilai : 0
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi
dari samping kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
Nilai : 0
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan,
bergoyang, memegang objek
Nilai : 1
Interpretasi hasil mengkategorikan resiko jatuh rendah.
10
penyagga tangan kemudian ke arah kursi yang
tidak memiliki penyangga tangan
Skor Skor
(√) 4 mampu berpindah dengan sedikit ( ) 4 mampu berdiri selama 10 detik dengan
penggunaan tangan aman
( ) 3 mampu berpindah dengan bantuan tangan (√) 3 mampu berdiri selama 10 detik dengan
( ) 2 mampu berpindah dengan isyarat verbal atau pengawasan
pengawasan ( ) 2 mampu berdiri selama 3 detik
( ) 1 membutuhkan seseorang untuk membantu ( ) 1 tidak mampu menahan mata agar tetap
( ) 0 membutuhkan dua orang untuk membantu tertutup tetapi tetap berdiri dengan aman
atau mengawasi ( ) 0 membutuhkan bantuan agar tidak jatuh
7. Berdiri tanpa bantuan dengan dua kaki rapat 8. Meraih ke depan dengan mengulurkan
Instruksi: rapatkan kaki Anda dan berdirilah tangan ketika berdiri
tanpa berpegangan Instruksi: letakkan tangan 90 derajat.
Regangkan jari Anda dan raihlah semampu
Anda (penguji meletakkan penggaris untuk
mengukur jarak antara jari dengan tubuh)
Skor Skor
(√) 4 mampu merapatkan kaki dan berdiri satu ( ) 4 mencapai 25 cm (10 inchi)
menit (√) 3 mencapai 12 cm (5 inchi)
( ) 3 mampu merapatkan kaki dan berdiri satu ( ) 2 mencapai 5 cm (2 inchi)
menit dengan pengawasan ( ) 1 dapat meraih tapi memerlukan
( ) 2 mampu merapatkan kaki tetapi tidak dapat pengawasan
bertahan selama 30 detik ( ) 0 kehilangan keseimbangan ketika
( ) 1 membutuhkan bantuan untuk mencapai posisi mencoba /memerlukan bantuan
yg diperintahkan tetapi mampu berdiri selama
15 detik
( ) 0 membutuhkan bantuan untuk mencapai posisi
dan tidak dapat bertahan selama 15 detik
9. Mengambil objek dari lantai dari posisi berdiri 10. Melihat ke belakang melewati bahu kanan
Instruksi: Ambilah sepatu/sandal di depan kaki dan kiri ketika berdiri
Anda Instruksi: tengoklah ke belakang melewati
bahu kiri. Lakukan kembali ke arah kanan
Skor Skor
(√) 4 mampu mengambil dengan mudah dan aman (√) 4 melihat ke belakang dari kedua sisi
( ) 3 mampu mengambil tetapi membutuhkan ( ) 3 melihat ke belakang hanya dari satu sisi
pengawasan ( ) 2 hanya mampu melihat ke samping tetapi
( ) 2 tidak mampu mengambil tetapi meraih 2-5 cm dapat menjaga keseimbangan
dari benda dan dapat menjaga keseimbangan ( ) 1 membutuhkan pengawasan ketika
( ) 1 tidak mampu mengambil dan memerlukan menengok
pengawasan ketika mencoba ( ) 0 membutuhkan bantuan untuk mencegah
( ) 0 tidak dapat mencoba/membutuhkan bantuan ketidakseimbangan atau terjatuh
untuk mencegah hilangnya keseimbangan atau
terjatuh
11. Berputar 360 derajat 12. Menempatkan kaki secara bergantian pada
Instruksi: berputarlah satu lingkaran penuh, sebuah pijakan ketika beridiri tanpa
kemudian ulangi lagi dengan arah yang bantuan
berlawanan Instruksi: tempatkan secara bergantian
setiap kaki pada sebuah pijakan.
Lanjutkan sampai setiap kaki menyentuh
pijakan selama 4 kali.
Skor Skor
( ) 4 mampu berputar 360 derajat dengan aman (√) 4 mampu berdiri mandiri dan melakukan
selama 4 detik atau kurang 8 pijakan dalam 20 detik
( ) 3 mampu berputar 360 derajat hanya dari satu ( ) 3 mampu berdiri mandiri dan melakukan
sisi selama empat detik atau kurang 8 kali pijakan > 20 detik
11
(√) 2 mampu berputar 360 derajat, tetapi dengan ( ) 2 mampu melakukan 4 pijakan tanpa
gerakan yang lambat bantuan
( ) 1 membutuhkan pengawasan atau isyarat verbal ( ) 1 mampu melakukan >2 pijakan dengan
( ) 0 membutuhkan bantuan untuk berputar bantuan minimal
( ) 0 membutuhkan bantuan untuk mencegah
jatuh/tidak
13. Berdiri tanpa bantuan satu kaki di depan kaki 14. Berdiri dengan satu kaki
lainnya Instruksi: berdirilah dengan satu kaki
Instruksi: tempatkan langsung satu kaki di semampu Anda tanpa berpegangan
depan kaki lainnya. Jika merasa tidak bisa,
cobalah melangkah sejauh yang Anda bisa
Skor Skor
(√) 4 mampu menempatkan kedua kaki (tandem) (√) 4 mampu mengangkat kaki dan menahan
dan menahan selama 30 detik >10 detik
( ) 3 mampu memajukan kaki dan menahan ( ) 3 mampu mengangkat kaki dan menahan
selama 30 detik 5-10 detik
( ) 2 mampu membuat langkah kecil dan menahan ( ) 2 mampu mengangkat kaki dan menahan
selama 30 detik >3 detik
( ) 1 membutuhkan bantuan untuk melangkah dan ( ) 1 mencoba untuk mengangkat kaki, tidak
mampu menahan selama 15 detik dapat bertahan selama 3 detik tetapi dapat
( ) 0 kehilangan keseimbangan ketika melangkah berdiri mandiri
atau berdiri ( ) 0 tidak mampu mencoba
Total Skor : 52 (Klien mandiri dan tidak memerlukan alat bantu)
12
berhubunga tempat waktu,
n dengan pemeriksa seringnya
waktu. an;
mungkin
memiliki
disorientas
i ditempat
Pengambi Memecahk Sedikit Kesulitan Gangguan Tidak
lan an setiap gangguan sedang berat dapat
keputusan hari dalam dalam dalam membuat
dan masalah menyelesai menangani menangani keputusan
pemecaha yang kan masalah, masalah, atau
n masalah ada dan masalah, persamaan persamaan memecahk
menangani persamaan dan dan an
urusan dan perbedaan; perbedaan; masalah.
bisnis dan perbedaan. penilaian penilaian
keuangan sosial sosial
dengan biasanya biasanya
baik; dijaga. terganggu.
pengambil
an
keputusan
baik.
Hubungan Berfungsi Sedikit Tidak Tidak ada Tidak ada
dengan mandiri di gangguan dapat fungsi fungsi
komunitas tingkat dalam melakukan yang yang
biasa aktivitas fungsi dilakukan dilakukan
seperti ini. aktivitas di di
pekerjaan, ini secara luar rumah luar rumah
sukarela mandiri Jika secara Secara
dan grup meskipun tampak tampak
sosial. mungkin cukup baik terlalu
masih untuk sakit untuk
dapat ikut melakukan melakukan
serta fungsi di fungsi di
beberapa; luar rumah luar rumah.
secara secara
penampila mandiri.
n normal
Rumah Tinggal Tinggal di Ringan Hanya Tidak ada
dan hobi di rumah, tetapi tugas fungsi
rumah, hobi dan gangguan sederhana signifikan
hobi ketertarik nyata pada yang dapat di dalam
dan an fungsi di dilakukan; rumah.
ketertari intelektual rumah sangat
kan sedikit terlebih membatasi
terganggu. lagi ketertarika
n, dijaga
13
intelekt kesulitan dengan
ual tugas yang kurang
dirawat ditelantark baik.
dengan an; hobi
baik. dan
ketertarika
n
yang rumit
ditelantark
an.
Perawatan Dapat Dapat Butuh Membutuh Membutuh
diri sepenuhny sepenuhnya disarankan kan kan
a mampu mampu bantuan banyak
melakukan melakukan dalam bantuan
perawatan perawatan memakai dengan
diri sendiri diri sendiri baju, perawatan
personal diri;
hygiene berkali-kali
inkontinens
ia.
Hasilnya klien dikategorikan derajat demensia ringan dengan nilai 1.
B. Diagnosis
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Dinding bronkus Resiko
Mengeluh sesak napas menebal Ketidakefektifan
setelah berjalan jauh Pola Napas
atau melalui tanjakan. Penyempitan
saluran napas
DO :
Skala nyeri 3 dari 5 Ventilasi
terganggu
Sesak Napas
14
C. Asuhan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Resiko Setelah Ajarkan klien Latihan pursed lip Mengkaji tanda-tanda SOAP
Ketidakefektifan dilakukan untuk Pursed breathing dengan vital pasien
pola nafas intervensi Lip tujuan memperbanyak Mengajarkan pasien Pasien merasa
berhubungan selama 1x30 Breathing ekspirasi teknik Pursed Lip mendapatkan pengetahuan
dengan menit pasien dan posisi mempermudah pasien Breathing baru mengenai pengaturan
hiperventilasi dapat Semi Fowler untuk mengeluarkan Mengajarkan pasien napas
DS : mengalami saat terjadi jumlah karbon posisi Semi fowler
Mengeluh perbaikan sesak dioksida yang terjebak Memberikan saran Pasien dapat
sesak napas pola napas Berikan di dalam paru dan kepada pasien untuk mempraktekan teknik
setelah dengan dorongan dengan mengatur istirahat Pursed lip breathing dan
berjalan kriteria hasil untuk inspirasi secara semi fowler
jauh atau tidak menyelingi beraturan akan
melalui menimbulkan aktivitas membantu pasien
tanjakan. sesak saat dengan mengurangi
berjalan periode penggunaan otot-otot
istirahat. pernafasan. Maka
Biarkan dalam kondisi ini, akan
pasien terjadi penurunan
membuat frekuensi pernafasan.
keputusan Hal ini dikarenakan
tentang pursed lip breathing
perawatannya meningkatkan tekanan
berdasarkan parsial oksigen dalam
tingkat arteri yang
menyebabkan
15
toleransi penurunan tekanan
pasien terhadap kebutuhan
oksigen dalam proses
metabolisme tubuh,
sehingga
menyebabkan
penurunan sesak nafas
dan frekuensi
pernafasan (Kowalski
& Rosdahl, 2014,
hlm.661). Sedangkan
posisi semifowler
dapat memudahkan
ekspansi paru-paru.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang dilakukan perawat pada lansia dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami. Pada
klien bernama Tn. S masalah yang muncul adalah ketidakefektifan pola
napas ketika ia sedang bernapas sehingga terkadang muncul sesak napas.
B. Lesson Learned
Selama proses asuhan keperawatan pada lansia memberikan
beberapa pelajaran diantaranya dalam hal komunikasi dengan lansia dan
pentingnya penggunaan teknik komunikasi terapeutik. Komunikasi tersebut
perlu disesuaikan dengan kondisi klien.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Lampiran 1. Dokumentasi
19
Lampiran 2. Referensi Jurnal
20
21