Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Aditya Yusuf M 45150060
Andrian Pratama E 45150070
Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
Landasan Teori
2.1.1 Audit
Menurut (Sukrisno Agoes , 2004), auditing adalah: “Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan
tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”
Menurut (Arens dan Loebbecke, 2003), auditing sebagai: “Suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi
yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.”
(A) Unsur-Unsur Audit :
a. Suatu proses sistematis, artinya audit merupakan suatu langkah atau prosedur yang
logis, berkerangka dan terorganisasi. Auditing dilakukan dengan suatu urutan langkah
yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan
b. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, artinya proses sistematik
ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh
individu atau badan usaha serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka
terhadap bukti-bukti tersebut
c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, artinya pernyataan mengenai
kegiatan dan kejadian ekonomi merupakan hasil proses akuntansi.
d. Menetapkan tingkat kesesuaian, artinya pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan
evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan
kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat
kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria tersebut kemungkinan dapat
dikuantifikasikan, kemungkinan pula bersifat kualitatif.
e. Kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar
untuk menilai pernyataan (berupa hasil akuntansi) dapat berupa :
- Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislative
- Anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan oleh manajemen
- Prinsip akuntansi berterima umum (PABU) diindonesia
- Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian hasil dilakukan secara tertulis
dalam bentuk laporan audit (audit report)
- Pemakai yang berkepentingan, pemakai yang berkepentingan terhadap laporan
audit adalah para pemakai informasi keuangan, misalnya
pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor, organisasi buruh dan
kantor pelayanan pajak
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Beauty class
Perencanaan
Beauty class adalah acara pertama dari kegiatan E.Y.E.S pada tanggal 2 November.
Beauty class tahun ini kita memakai produk revlon sebagai sponsorship kita dalam
melaksanakan training kepada para peserta. Dimana nantinya revlon akan mengarahkan
beberapa mentor untuk membimbing para peserta dalam pelaksanaan beauty class. Setelah itu,
para peserta beauty class akan diberikan goodie bag dari revlon.
Pelaksanaan
Dari sebuah perencanaan yang telah dikonsep secara matang, panitia dan pihak revlon
sepakat bahwa untuk hari H revlon dapat meloading barang-barang yang dibutuhkan untuk hari
H pada pagi hari sekitar pukul 06.00. D i hari pelaksanaannya kami panita berkumpul pada 05.30
di Hotel Holiday Inn Bandung dengan memakai dress code “office look”.
Peserta mulai registrasi pada pukul 07.10, lalu peserta dipersilahkan masuk ke ballroom
hotel. Sebagai pembukaan para peserta disambut oleh penampilan dari maroon accoustic dengan
beberapa lagu yang telah populer. Setelah para peserta memenuhi semua meja yang telah
dilengkapi peralatan make up dari revlon, acara beauty class pun dimulai dengan diawali sebuah
kata sambutan dari penanggungjawab kegiatan E.Y.E.S, lalu dilanjutkan kata sambutan dari
Project Officer (PO) E.Y.E.S, dan yang terakhir kata sambutan dari PO Beauty Class sendiri.
Acara pun dilanjutkan oleh seorang mentor dari revlon yang bernama Mba Yunianti,
dimana beliau mulai mempersiapkan dengan memperkenalkan model beauty class. Mba
Yunianti mulai menjelaskan step by step dari cara bermake up. Setiap langkahnya dijelaskan
dengan cara mempraktekkan terlebih dahulu kepada model. Disini para peserta pun ikut
dibimbing oleh mentor-mentor dari revlon yang ada di setiap meja peserta.
Di akhir pemberian materi bermake up Mba Yunianti pun memberikan sedikit games dan
kesempatan kepada seluruh peserta untuk bertanya seputar cara-cara bermake up. Di sini terlihat
sekali antusiasme dari para peserta dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta kepada
Mba Yunianti. Berbagai tips dan trik ber make up pun diberikan oleh Mba Yuanianti kepada
peserta. Lalu revlon sendiri memilih dua peserta sebagai bentuk apresiasi dari hasil bermake up
yang paling bagus diantara peserta lainnya. Dua peserta tersebut dipilih secara random kemudian
diberikan gody bag dari revlon.
Pada akhir acara beauty class, kami panitia yang diwakili oleh Mas Tyo selaku
penanggungjawab E.Y.E.S untuk memberikan plakat kepada revlon. Setelah itu peserta
dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan dan panitia membagikan gody bag dari revlon
kepada setiap peserta beauty class.
Evaluasi
Acara beauty class yang telah berlangsung dengan cukup baik ternyata masih terdapat
kekurangan yang menjadi bahan evaluasi panitia khususnya PO Beauty Class sendiri. Beberapa
kekurangan tersebut adalah masih kurang lengkapnya alat-alat make up yang digunakan para
peserta, karena peserta masih harus gantian alat make up dengan peserta lainnya. Selain itu
mentor-mentor yang ada disetiap meja peserta kurang banyak sehingga mentor sendiri pun
mengalami sedikit kesulitan dalam mengajari para peserta. Namun secara keseluruhan, peserta
dapat memahami materi beauty class dengan sangat baik karena selain mentor menggunakan
model untuk mempraktikkan langsung, ada dua infocus yang memberikan gambar lengkap
mengenai oraktik-praktik bermake up. Sehingga para peserta semakin tahun dan semakin paham
mengenai cara-cara bermake up yang baik dan benar.
2. Public Speaking
Perencanaan
Acara kedua dari kegiatan E.Y.E.S adalah public speaking, disini kami panitia memakai
Bona Dea sebagai pemateri public speaking. Alasan kami memakai Bona Dea karena beliau
memiliki track record yang baik dalam dunia public speaking, selain itu beliau juga adalah
seorang model terkenal dari Indonesia yang pernah mengikuti beberapa ajang model besar salah
satunya, yaitu Asian Next Top Model 2. Kegiatan public speaking ini akan dilaksanakan di
tempat yang sama, yaitu di ballroom Hotel Holiday Inn Bandung pada tanggal 2 November 2014
.
Pelaksanaan
Seluruh peserta melakukan registrasi acara public speaking ini pada pukul 10.35. Setelah
semua peserta memasuki ballroom, acara public speaking ini dimulai dengan kata sambutan dari
MC, lalu dilanjutkan oleh PO Public Speaking. Kemudian MC pun memanggil Bona Dea untuk
memasuki ballroom dan memberikan materi public speaking kepada peserta
Materi yang diberikan oleh Bona Dea adalah materi seputar public speaking yang harus
dimiliki seseorang dalam berkomunikasi kepada setiap orang, khususnya kemampuan public
speaking bagi orang-orang yang bekerja si sebuah perusahaan bergengsi. Karena menurut beliau
kecantikan seseornag bukan hanya terlihat dari bagian luar saja, melainkan ketika orang tersebut
memiliki kemampuan komunikasi yang baik itu merupakan satu point penting yang dapat
mencerminkan seseorang tersebut.
Bona Dea bukan hanya memberikan materi, beiau pun mengajak semua peserta untuk
berpartisipasi dalam games kecil. Dimana setiap meja diminta untuk membuat sebuah yel-yel
dari satu kata dimana setiap hurufnya memiliki arti yang dapat memotivasi atau mencerminkan
sesuatu yang baik. Dalam games ini seluruh peserta sangat antusias. Untuk pemenangnya Bona
Dea pun memeberikan sebuah hadiah kecil kepada kelompok yang berhasil memenagkan games
tersebut. Acara selanjutnya adalah pemberian plakat Mas Tyo selaku penanggungjawab kegiatan
E.Y.E.S. sebelum peserta dipersilahkan keluar ruangan, Bona Dea meminta seluruh peserta dan
juga panitia untuk melakukan sesi foto.
Evaluasi
Evaluasi acara public speaking adalah posisi tempat duduk yang tidak mengalami
perubahan dengan acara sebelumnya yaitu beauty class, dimana keadaan tempat duduk masih
pada posisi melingkar. Posisi tersebut membuat beberapa peserta merasa tidak nyaman karena
harus memutar badannya untuk melihat pembicara. Disini seharusnya panitia lebih
memperhatikan dan mengkonfirmasi kepada pihak hotel perihal posisi tempat duduk peserta.
Tempat duduk peserta dapat disusun dengan posisi berbanjar saja.
Sebagaian besar sudah berjalan dengan baik, khusunya materi yang diberika Bona Dea,
karena beliau memberikan materi dengan sangat komunikatif disertai beberapa pengalaman
beliau di dunia public speaking. Sehingga membuat semakin paham tentang pentignya public
speaking dalam dunia komunikasi.
3. Table manner
Perencanaan
Kegiatan terakhir dari sleuruh rangkaian acara EYES adalah table manner. Table manner
ini sendiri akan diselenggarakan oleh pihak hotel Holiday Inn. Pihak hotel akan memandu para
peserta dengan materi-materi menganai tata cara makan ala negeri eropa. Nantinya para peserta
akan di hidangan mulai dari menu pembuuka, menu utama, sampai menu penutup dengan cara
yang berbeda-beda untuk setiap menunya. Dalam kegiatan table manner sendiir akan
dilaksanankan di ruangan yang sama, dimana nanti setiap peserta akan dilayanai oleh beberapa
pihak hotel yang terlibat.
Pelaksanaan
Open registration table manne sendiri dilaksanakan pada pukul 15.50, peserta pun
dipersilahkan masuk dan menempati meja- meja yang telah tersedia. MC mempersilahkan PO
Table Manner untuk memeberikan kata sambutan dan tujuan utama dari kegiatan table manner
ini. Sebelum praktek table manner dilaksanakan, mentor dari Hotel yang akan memandu
kegiatan ini, yaitu Bapak Toteng dipersilahkan untuk memberikan materi mengenai tata cara
makan yang baik dan benar, berikut dengan alat-alat yang digunakan untuk setiap menu yang
akan disajikan. Setelah pemberian materi dianggap cukup, para peserta pun dipersilahkan untuk
mempraktekkan materi yang telah diberikan ke dalam menu hidangan yang disediakan pihak
hotel. Pada akhir kegiatan tidak lupa kami memberikan plakat kepada pihak hotel yang kembali
diwakili oleh Mas Tyo sebagai penanggungjawab acar E.Y.E.S 2014 ini.
Evaluasi
Dari kegiatan table manner, banyak sekali kekurangan yang dirasakan panitia yang
berdampak ada kekecewaan para peserta. Diantaranya ketidaksinambungan waktu antara materi
yang diberikan dengan praktik yang dilakukan para peserta, hal ini menyebabkan para peserta
terlanjur jenuh dengan materi dan kebingungan karena disaat pemberian materi menu hidangan
tidak ada di meja masing-masing peserta. Sehingga praktik table manner ini dianggap tidak
berhasil. Selain itu menu yang dihidangkan jauh dari bayangan para peserta. Karena menu yang
dihidangkan adalah menu tradisional bukan menu western.
- Manfaat yang ingin dicapai dari program E.Y.E.S
Melanjutkan event yang telah mendulang sukses pada tahun – tahun sebelumnya.
Memfasilitasi peserta untuk dapat mempersiapkan diri dalam dunia kerja
Membekali peserta dengan pengetahuan mengenai personal appearance
Menjalin, menjaga, dan mengembangkan networking.
Memenuhi permintaan dan kebutuhan mahasiswa dalam hal pengembangan soft skill
bidang komunikasi dan kepribadian.
Memenuhi permintaan dan kebutuhan mahasiswa dalam hal pengembangan soft skill
bidang komunikasi dan kepribadian.
5.1 Kesimpulan
EYES merupakan acara tahunan dari divisi pengembangan Hima Humas Fikom Unpad
yang sudah diselenggarakan 2 tahun berturut-turut dengan peserta masyarakat kota
Bandung dan sekitarnya. Di tahun ini konten acara EYES terdiri dari dua paket dalam
tiga sesi, yaitu fuul package yang terdiri dari ; Beauty Class, Table Manner, dan Public
Speaking Workshop dana half package yang terdiri dari Table Manner, dan Public
Speaking Workshop. Tujuan kegiatan E.Y.E.S ini adalah semata-mata karena Himpuna
Mahasiswa prodi Humas menyadari bahwa ketiga pelatihan tersebut sangat berguna
dalam profesi PR dalam mencitrakan kepribadian sekaligus perusahaannya dan juga
ketika seorang PR berhadapan langsung dengan clien- clien penting.
Peserta yang hadir dalam full package mencapai 104 peserta, ini berarti indikator dalam
paket full package telah terpenuhi dan half package 14 orang, yang berarti target dalam
half package tidak terpenuhi. Secara keseluruhan, indikator yang telah ditetapkan tidak
tercapai. Namun, dengan hadirnya peserta sebanyak 104 orang sudah menutupi semua
biaya yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan kegiatan EYES ini. Dalam tiga rangkaian
acara EYES ini melatih soft skill peserta dalam bidang komunikasi serta kepribadian.
Rangkaian acara ini dinilai dapat melatih keahlian peserta dalam bidang tersebut. Namun
dalam acara ini tetap terdapat kekurangan diberbagai banyak sisi. Untuk itu audit ini
dibuat untuk mengatasi kesalahan pada program sebelumnya.
Daftar Pustaka
- Cutlip, Scott M. Center, Allen H dan Broom, Glen M. 2007, Effective Public Relations,
Jakarta: Kencana
- Harjana, Andre. 2000. Audit Komunikasi Teori dan Praktek, Jakarta: Grasindo
- www.academia.edu di akses pada kamis, 26 Oktober 10.45
- M Fikri AR. 2009. Audit Kehumasan Program Quality Assurance. Skripsi. Program
Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta