Vous êtes sur la page 1sur 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik,
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana dan tepat pada waktunya yang berjudul ”Konsep dan
Prinsip Aktivitas dan Latihan” .

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat memangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Diharapkan makalah ini dapat memberikan infrmasi kepada kita semua tetang aktivitas dan
latihan.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dan semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi pembaca.

Banjarmasin, 28 September 2016

1
Daftar isi

Kata pengantar ....................................................................................... 1


Daftar isi ................................................................................................ 2

Bab I pendahuluan ................................................................................ 3


A. Latar belakang ..................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3
C. Tujuan ................................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................... 3

Bab II pembahasan/isi ........................................................................... 4


A. Konsep dan Prinsip Kebutuhan aktifitas dan ....................................... 4
a. Kebutuhan Aktivitas ......................................................................... 4
b. Kebutuhan Latihan .......................................................................... 5

Bab III Penutup ....................................................................................... 7


A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................... 7

Daftar pustaka ....................................................................................... 8

Lampiran table 2.1


Lampiran table 2.2
Lampiran table 2.3

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada makalah ini, membahas tentang pengertian Konsep dan Prinsip Aktivitas dan
Latihan, prinsip-prinsip aktivitas dan latihan, faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas dan
latihan.

Aktifitas fisik dan latihan jasmani erat kaitannya dengan kesehatan jasmani. Sekitar 30
tahun terakhir telah terjadi pergeseran pola penyakit di dunia. Angka kejadian penyakit
infeksi/menular mulai menurun namun angka kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) mulai
meningkat. Keadaan ini disebabkan antara karena perubahan gaya hidup dari aktif bergerak
menjadi kurang aktif bergerak. Dampak dari kurang aktif bergerak adalah terjadinya berbagai
PTM seperti penyakit metabolic yaitu : Obesitas dan Diabetes Miletus (DM) tipe 2 ; penyakit
kardiovaskular seperti kadar lemak darah yang tinggi,Penyakit Jantung Koroner (PJK),
Hipertensi ; Penyakit Serebrovaskular/ Stroke ; Penyakit Paru Obstruktif menahun ; penyakit
Muskuloskeletal seperti osteoporosis dan osteoarthritis ; penyakit kanker seperti kanker
payudara dan kanker usus besar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang disebut konsep dan prinsip aktivitas dan latihan?
2. Bagaimana prinsip aktivitas dan latihan?
3. Apa saja jenis kebutuhan aktivitas dan latihan?

4. Apa sajakah faktor yang mepengaruhi kebutuhan aktivitas.

C. TUJUAN
1. Mengetahui yang di maksud Konsep dan Prinsip Aktivitas dan Latihan.
2. Memahami prinsip Aktivitas dan latihan.
3. Mengetahui jenis kebutuhan aktivitas dan latihan.

4. Mengetahui factor yang mempengaruhi kebutuhan aktivitas.

D. MANFAAT

Makalah ini di buat oleh kami agar meminimalisir kesalahan dalam tindakan praktik
keperawatan yang di sebabkan oleh ketidak pahaman dalam kebutuhan aktivitas dan latihan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN


a. Kebutuhan Aktivitas
Kebutuhan aktifitas merupakan kebutuhan dasar untuk melakukan aktifitas
(bergerak).Kebutuhan ini diatur oleh beberapa sistem/organ tubuh diantaranya, tulang, otot,
tendon, ligament, sistem saraf, dan sendi.Mobilitas atau mobilisasi merupakan suatu
kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan aktifitas dalam rangka mempertahankan kesehatannya (Potter dan
Perry, 2005).
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas
seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari
keadekuatan system persarafan dan muskuloskeletel (Tarwoto dan Wartonah,2006).

Aktifitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup. Aktivitas dan mobilitas didefinisikan sebagai suatu aksi
energetik atau keadaan bergerak. (Tarwoto dan Wartonah,2006).

Dalam keperawatan untuk menjaga keseimbangan pergerakan,banyak aspek


pergerakan yang perlu diketahui oleh perawat, antara lain : gerakan setiap persendian,postur
tubuh,latihan dan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu aktivitas.

Jenis aktivitas antara lain:

1) Aktivitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan
bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Aktivitas
penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunteer dan sensorik untuk dapat mengontrol
seluruh area tubuh seseorang.

2) Aktivitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan


jelas dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf
motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cedera atau
patah tulang dengan pemasangan traksi. Pada pasien paraplegi dapat mengalami aktivitas
sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik.

Aktivitas sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a) Aktivitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan


batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada
system musculoskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan tulang.

b) Aktivitas permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan


yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya system saraf yang reversibel,
contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang,
poliomilitis karena terganggunya system saraf motorik dan sensorik.

4
Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan
erak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun dan berpindah tanpa bantuan. Kategori tingkat
kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Pengkajian mobilisasi pasien berfokus pada rentang gerak, gaya berjalan, latihan, dan
toleransi aktivitas, serta kesejajaran tubuh. Rentang gerak merupakan jumlah maksimum
gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagittal,
frontal, dan transversal tubuh. Pengkajian rentang gerak (range of motion-ROM) dilakukan pada
daerah seperti: kepala (leher spinal servikal), bahu, siku, lengan, jari-tangan, ibu jari,
pergelangan tangan, pinggul, dan kaki(lutut, telapak kaki, jari kaki).
Tabel 2.2

. Faktor yang Mempengaruhi


a) Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan aktivitas seseorang
karena berdampak pada perilaku kebiasaan sehari-hari.
b) Proses penyakit/cedera. Proses penyakit dapat mempengaruhi kemmapuan aktivitas karena
dapat mempengaruhi fungsi system tubuh.
c) Kebudayaan. Kemampuan melakukan aktivitas dapat juga dipengaruhi kebudayaan,
contohnya orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki kemampuan aktivitas yang
kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan aktivitas (sakit) karena budaya dan adat
dilarang beraktivitas.
d) Tingkat energi. Energi dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.
e) Usia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan
dengan perkembangan usia. Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina, Depresi
mood dan cema (Pelapina,2014)

b. Kebutuhan Latihan
Latihan merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau
memelihara kebugaran tubuh (Potter dan Perry,2005).

Latihan Jasmani adalah aktifitas fisik yang terencana, terstruktur, dilakukan berulang-ulang dan
bertujuan untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan serata kebugaran jasmani (FKUI
Jakarta,2008).

Jenis latihan :

1) Latihan fleksibilitas seperti regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan sendi.

2) Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan daya tahan
kardiovaskular.

3) Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka pendek.

5
Latihan bisa menjadi bagian penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau kemampuan
kekebalan tubuh, dan membantu mencegah penyakit kekayaan seperti jantung, penyakit
kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan obesitas.

Table 2.3

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kebutuhan aktifitas merupakan kebutuhan dasar untuk melakukan aktifitas


(bergerak).Kebutuhan ini diatur oleh beberapa sistem/organ tubuh diantaranya, tulang, otot,
tendon, ligament, sistem saraf, dan sendi.Mobilitas atau mobilisasi merupakan suatu
kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan aktifitas dalam rangka mempertahankan kesehatannya (Potter dan
Perry, 2005).
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas
seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari
keadekuatan system persarafan dan muskuloskeletel (Tarwoto dan Wartonah,2006).
Aktifitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup. Aktivitas dan mobilitas didefinisikan sebagai suatu aksi
energetik atau keadaan bergerak. (Tarwoto dan Wartonah,2006).

Latihan merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau


memelihara kebugaran tubuh (Potter dan Perry,2005).

Latihan Jasmani adalah aktifitas fisik yang terencana, terstruktur, dilakukan berulang-ulang dan
bertujuan untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan serata kebugaran jasmani (FKUI
Jakarta,2008).

Saran

Dari pemaparan makalah yang kami susun diatas, kami memberikan saran agar dalam
ilmu kesehatan khususnya ilmu keperawatan dapat benar-benar memahami kebutuhan aktivitas
dan latihan secara tepat agar terhindar dari kesalahan dalam tindakan baik itu di saraana medis
maupun dimasyarakat yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.

7
DATAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik edisi 4
volume 2. Jakarta: EGC

Tarwoto dan Wartonah. 2006 . Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika

FKUI. 2008 . Indonesia Sehat Indonesia Bugar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Heriana Pelapina. 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
Publisher

Vous aimerez peut-être aussi