Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
5. Untuk mengetahui cara solusi menyelesaikan permasalahan dari limbah tempe
tersebut yang benar.
1.4 Manfaat
1. Untuk Penulis
Menjadi salah satu sarana untuk melatih kemampuan ilmiah penulis dan dapat
mengetahui dan memahami secara lebih luas dan dalam mengenai pengantar amdal.
2. Untuk Pembaca
Menjadi salah sarana untuk menambah ilmu pengetahuan terkait, dan pendidikan
pengantar amdal dan dapat menjadi salah satu referensi dalam pembuatan laporan
yang berkaitan dengan isi laporan ini.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kabupaten Ciamis
Kabupaten Ciamis, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu
kotanya adalah Ciamis Kota
Kabupaten Ciamis mempunyai luas wilayah sekitar 244.479 Ha, secara geografis
letaknya berada pada koordinat 1080 20’ sampai dengan 1080 40’ Bujur Timur dan 70
40’ 20” sampai dengan 70 41’ 20” Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :
· Sebelah Utara : Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan
· Sebelah Barat : Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya
· Sebelah Timur : Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar
· Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Samudra Hindia
Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Ciamis berada pada posisi strategis yang
dilalui jalan Nasional lintas Jawa Barat-Jawa Tengah dan jalan Provinsi lintas Ciamis-
Cirebon-Jawa Tengah.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan dataran tinggi,
kecuali di perbatasan dengan Jawa Tengah bagian selatan, serta sebagian wilayah pesisir.
Pantai selatan Ciamis bagian timur berupa teluk, di antaranya Teluk Pangandaran, Teluk
Parigi, dan Teluk Pananjung
2.2 Pengertian
a. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Adapun berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah
kesaturan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia sera makhluk hidup lain.
b. Pencemaran
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukannya
makhluk hidup, zat energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
3
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982)
Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
No. 02/MENKLH/1998 yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk atau
dimasukannya makhluk hidup, zat energy dan atau komponen lain ke dalam air,
udara/tanah dan atau berubahnya tatanannya (komposisi) oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air, udara/tanah menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.
c. Limbah
Limbah adalah suatu barang ataupun benda sisa dari sebuah kegiatan produksi
yang tidak bermanfaat atau tidak bernilai ekonomi lagi yang menimbulkan polusi
serta mengganggu kesehatan.
Pengertian limbah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP
85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha atau
kegiatan manusia. Dan pengertian limbah berdasarkan kepurusan Menperindag RI
No.231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyatakan
bahwa limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses
produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya.
2. 3 Pengelompokan 3 jenis limbah, berdasarkan jenis senyawanya
a. Berdasarkan jenis senyawa
1) Limbah Organik
Limbah dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang mudah
diuraikan zat-zatnya menjadi partikel-partikel yang baik untuk lingkungan.
Semua limbah yang secara alami dapat diuraikan oleh mikroorganisme masuk
ke dalam limbah organic. Sepeti kegiatan manusia yang berupa pertanian,
perikanan, peternakan, rumah tangga, sampah industri yang tidak
menggunakan bahan kimia.
2) Limbah Anorganik
Limbah yang sulit hancur atau sulit diuraikan oleh mikroorganisme.
Dimana butuh waktu yang sangat lama untuk menguraikannya, namun tetap
saja hanya sebagian yang dapat diuraikan. Yang termasuk limbah anorganik
misalnya limbah rumah tangga yang bahan dasar plastic, misalnya botol bekas,
kaleng bekas, dan sebagainya.
4
3) Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
Limbah B3 ini merupakan semua bahan/senyawa baik padat, cair
ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia
dan juga lingkungan yang diakibatkan sifat-sifat yang dimiliki senyawa
tersebut.
Sifat-sifat dari limbah B3 yaitu:
- Mudah meledak
- Mudah terbakar
- Menimbulkan korosi
- Beracun
- Pengoksidasi
- Menimbulkan penyakit
b. Berdasarkan Sumbernya
1). Limbah domestic (rumah tangga)
Limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk.
2). Limbah industri
Sisa atau buangan dari hasil proses industri.
3). Limbah pertanian
Limbah yang berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun
perkebunan.
4). Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan, jenis yang
dihasilkan berupa material tambang seperti logam dan batuan.
5). Limbah pariwisata
Limbah yang berasal dari sarana transportasi yang membuang limbahnya
ke udara.
6). Limbah medis
Limbah yang berasal dari dunia kesehatan, yang mirip dengan
sampah domestik. Seperti obat-obatan dan beberapa zat kimia.
c. Berdasarkan Wujudnya
1). Limbah padat : limbah yang terbanyak di lingkungan yang biasa disebut
sampah.
2). Limbah cair : sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair
5
3). Limbah gas : Jenis limbah yang berada di udara.
2.4 Karakteristik limbah
a. Karakteristik limbah secara umum
1). Berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bisa terlihat
2). Dinamis
3). Penyebarannya berdampak luas
4) Berdampak jangka panjang (antargenerasi)
b. Karakteristik berdasarkan fisik
1). Zat padat
2) Bau
3) Suhu
4) Warna
5) Kekeruhan
c. Karakteristik berdasarkan kimia
1). Bahan organik
2). BOD (Biologycal Oxygen Demand)
3). DO (Dessolved Oxygen)
4). COD (Chemical Oxygen Demand)
5). pH (Puissance d’Hydrogen Scale)
6). Logam berat
d. Karakteristik berdasarkan biologi
Digunakan untuk mengukur kualitas air, terutama air yang dikonsumsi
sebagai air minum dan air bersih.
2.5 Dampak limbah Industri terhadap lingkungan
Dampaknya dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung
sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral dan sisa-sisa bahan
kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Masalahnya sehingga
menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bilang pembuangan tidak
diberi perlakuan yang hebat.
Dari buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan
Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah,
larutan alcohol, panas dan insektisida. Apabila limbang dibuang langsung ke lingkungan
atau perairan tertentu akibatnya terganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan
dapat menyebabkan kematian hewan perairan dan biota perairan lainnya.
6
2.6 Upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan
a. Oleh Pemerintah
1) Mengatur tata guna tanah dengan mengeluarkan UU Pokok Agraria No 5
Tahun 1960
2) Pemerintah memberlakukan peraturan tentang analisa mengenai dampak
lingkungan yang tertuang dalam peraturan pemerintah RI No. 24 Tahun 1986
tentang AMDAL
3) Pemerintah mengeluarkan ketentuan pokok pengelolaan lingkungan yang
tersusun dalam peraturan pemerintah RI No. 24 Tahun 1986.
4) Menerbitkan UU. No 4 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup
5) Pelarangan pembuangan limbah industri ke lingkungan secara langsung.
6) Setiap pabrik harus memiliki cerobong asap yang dilengkapi dengan
saringan udara.
7) Setiap industri pabrik/industri harus jauh dari daerah pemukiman
8) Setiap industri harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair
b. Oleh masyarakat dan pemerintah
1) Melestarikan tanah dengan menjaga lingkungan seperti diusahakan tidak
membuang limbah.
2) Mengatur system pembuangan limbah indsutri sehingga tidak mencemari
lingkungan.
3) Menempatkan industry atau pabrik terpisah atau tempat yang jauh dari
kawasan masyarakat atau lingkungan penduduk.
4) Melakukan pengawasan dan penyuluhan dan pendidikan untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan
hidup yang sebenarnya.
c. Secara Teknologi
Setiap industri seharusnya memiliki unit pengolahan limbah, berupa
peralatan pengolahan air limbah (IPAL = Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Peralatan tersebut dapat digunakan untuk mengolah semua limbah cair.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
B. Penelitian kedua
9
BAB IV
4.1 Hasil
Industri pembuatan tempe telah berdiri sejak lama sekita 10 tahun yang
lalu. Industri kecil ini beralamat di Kampung Pasir Peteuy RT:04, RW:02
Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jumlah
orang yang bekerja di industri kecil ini 3 orang dan hanya lulusan sekoah
dasar. Dan dari 3 orang tersebut dibagi waktu kerjanya dan ada pembagian
tugas. Dimana dimulai bekerja dari pukul 09.00-12.00 WIB.
10
Gambar 11. Tempat membuat tempe, di belakang rumah pemiliknya.
(Sumber: Dokumentasi 2015)
4.1.1 Pertanyaan wawancara
No Pertanyaan untuk wawancara dengan pemilik industri kerja
1 Sudah berapa lama bapak mendirikan pabrik kecil industri tempe ini?
2. Apakah ada limbah dari pabrik ini?
3. Apakah ada orang yang pernah komplen mengenai limbah dari pabrik ini?
11
No Pertanyaan untuk kepala desa
1 Menurut bapa apakah pabrik pembuatan tempe ini memiliki dampak
positif dan negative?
2. Apakah bapa tau bagaimana hasil limbah dari pembuatan tempe? Dibuang
kemana?
3. Apakah itu merupakan cara yang baik?
4 Apakah ada cara lain untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan
ataupun masyarakat?
12
2. Pekerja
Nama responden : Dana
Lulusan : SD
Lama bekerja : 1 tahun
15
7. Warga
Nama responden : Unu
Usia : 60 tahun
Lulusan sekolah : SD
Pekerjaan : Penjaga warung
Ibu Nani adalah seorang ibu rumah tangga yang merupakan responden.
Dimana menurut pendapat ibu Nani dampak positif dan negatifnya. Menurut ibu
Nani pembuangan limbah kesungai tidak apa-apa karena airnya mengalir jadi tidak
bau. Dan juga tidak merusak lingkungan.
9. Kepala Desa
Nama responden : Tarman
Usia : 55
Lulusan sekolah : SMA
4.2 Pembahasan
17
4.2.1.2 Limbah padat
Diolah menjadi pupuk dan pakan ternak, diolah oleh
masyarakat kampung sebelah.
4.2.2Dampak Negatif Industri Pembuatan Tempe
18
4.2.2.3 Dampak Ekonomi
- Limbah padat sudah bagus, diolah kembali menjadi pupuk ataupun makanan
ternak. Karena tidak adanya dampak yang merusak lingkungan ataupun
dampak negatif terhadap masyarakat.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
20