Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
VOLUME 37, NO. 1, JUNI 2010: 65 – 81
Partisipasi dalam Promosi Kesehatan pada Kasus
Penyakit Demam Berdarah (DB) Ditinjau dari
Pemberdayaan Psikologis dan
Rasa Bermasyarakat
1
Francisca M. Josef
Palang Merah Norwegia
Banda Aceh
2
Tina Afiatin
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Abstract
Dengue Fever (DF) and its severe form, Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), are major
causes of morbidity and mortality for human beings. The cases of DF illness always increases
in every year, especially when flood disaster occurred. Geographic position of Indonesia in
tropical area made every province is DF endemic area. In 1997, there were 31.784 people and
156.697 people in 2007 who suffered from DHF. The Indonesian government conduct the
community empowerment program as follows trainings for cadres of DHF prevention
(Jumantik PSN DBD) in the communities and conduct the DHF prevention campaign in the
schools in order to decrease the case number of DHF patients.
The aims of this research as follows: (1) to know the influence of the Psychological
Empowerment to the Participation in Health Promotion on the Disease Case of DF; (2) to
know the influence of the Sense of Community to Participation in Health Promotion on the
Disease Case of DF; and (3) to know the effective contribution from both Psychological
Empowerment or Sense of Community toward Participation in Health Promotion on the
Disease Case of DF.
The participants of this research were 137 women with specific criteria: married, high
school as the minimum education level, and has their own income. This research was
conducted in Sleman District, the specific coverage area in Community Health Center
(Puskesmas) of Gamping, Depok, Mlati, Kalasan, and Prambanan.
The result of regression analysis shown: (1) Both of the Psychological Empowerment and
the Sense of Community have influenced on the Participation in Health Promotion on the
Disease Case of DF (R=0,436; p < 0,01), (2) the Psychological Empowerment has influenced on
the Participation in Health Promotion on the Disease Case of DF (r=0,314; p < 0,01), (3) the
Sense of Community has insignificant influenced on the Participation in Health Promotion on
the Disease Case of DF (r=0,100; p > 0,05); (4) Both predictor variables contributes 19% to the
criterion.
Keywords: participation, psychological empowerment, sense of community, dengue fever (DF)
1 Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan dengan menghubungi: maristhajosef@gmail.com.
2 Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan dengan menghubungi: afiatin2003@yahoo.com.
65
JOSEF & AFIATIN
66 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
JURNAL PSIKOLOGI 67
JOSEF & AFIATIN
68 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
JURNAL PSIKOLOGI 69
JOSEF & AFIATIN
komunitas, atau populasi sehingga mereka Penelitian yang akan dilakukan ini
mampu melindungi dan meningkatkan menggunakan aspek‐aspek dalam berpar‐
derajat kesehatan (Renwick, Brown, & tisipasi yang terdiri atas keterlibatan dalam
Nagler, 1996), mengurangi insiden penya‐ identifikasi masalah, identifikasi kekuatan
kit di sebuah populasi dimana fokusnya masyarakat, penyusunan strategi penyele‐
pada pencegahan penyakit bukan pada saian masalah, pelaksanaan program, dan
penyembuhan pada saat penyakit sudah evaluasi program.
muncul (Heller, et al., 1984), melibatkan Konsep pemberdayaan psikologis yang
intervensi perilaku dan lingkungan (Marks, diajukan oleh Zimmerman & Rappaport
Murray, Evans, & Willig, 2000; Renwick et (dalam Rudkin, 2003), serta hasil penelitian
al., 1996). Tujuan dari promosi kesehatan Speer & Peterson (2000); Akey, Marquis, &
adalah memperpanjang kehidupan dan Ross (2000); Short & Rinehart (1992)
meningkatkan kualitas hidupnya dengan memfokuskan pemberdayaan sebagai ba‐
mencegah atau mengurangi dampak dari gian dari keadaan psikologis individu
kekurangan fisik dan/atau kesehatan untuk dapat berkuasa atas kehidupannya
mental pada individu baik secara langsung yang berusaha meningkatkan kapasitas
maupun tidak langsung (Marks, et al., 2000; internal atau psikis. Untuk mempertahan‐
Renwick, et al., 1996). kan kesinambungan dan keberlanjutan
Promosi tindakan PSN DBD digencar‐ peningkatan kekuatan di masyarakat,
kan karena lebih efektif dibandingan kedua konsep tentang pemberdayaan harus
metode pemberantasan dengan bahan ki‐ seiring sejalan dan saling mendukung satu
mia dan dapat dilakukan oleh masyarakat dengan yang lain. Dengan demikian,
setempat yang tinggal di seluruh wilayah apabila individu ingin membuat perubahan
yang terjangkit, di wilayah sekitarnya, dan kualitas hidup pribadi dan masyarakat,
yang merupakan satu kesatuan epidemio‐ maka diperlukan pemberdayaan psikologis
logis (Suroso et al., 2007; Hadinegoro et al., untuk mendorong aktualisasi perilaku
2004; Hutabarat et al., 2007). Kegiatan PSN yang merespon pada kesenjangan kekuatan
DBD dapat diusahakan dengan sumber atau kekuasaan yang dirasakan masyara‐
daya yang berasal dari masyarakat sendiri. kat. Kesadaran terhadap kesenjangan
Kegiatannya cukup sederhana yaitu kekuatan dapat mengarahkan individu
dengan melakukan “3 M Plus”. untuk berpikir kritis terhadap persoalan‐
Sesuai dengan pemaparan di atas, persoalan komunitas yang berdampak
sosialisasi dan penggalakan aktivitas PSN terhadap kesejahteraan masyarakat. Pene‐
DBD seharusnya merupakan aktivitas yang litian ini memfokuskan pada pemberda‐
berkonsentrasi pada pencegahan primer yaan psikologis adalah perasaan positif
dalam promosi kesehatan dimana aktivitas individu bahwa ia mampu mengubah
dilaksanakan sebelum terjadi peristiwa kondisi hidupnya dan membuat alternatif
kasus DBD di lingkungan masyarakat, pilihan untuk mengubah, mengatasi, dan
masyarakat. Diharapkan masyarakat mene‐ beradaptasi dengan kondisi lingkungannya
rima pengetahuan dan informasi tentang berdasarkan pada aspek‐aspek kognisi,
penyakit DBD, nyamuk penular DBD, keyakinan terhadap kemampuan diri sen‐
pencegahan DBD, pertolongan pertama diri, keyakinan terhadap kekuatan kolektif,
terhadap penyakit DBD, dan terlibat dalam komitmen, motivasi, dan kesempatan
penyebaran informasi tentang DBD di untuk mendapatkan sumber‐sumber
komunitas. kekuatan diri.
70 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
JURNAL PSIKOLOGI 71
JOSEF & AFIATIN
emosional. Berdasarkan kajian teoritis terdiri dari (A) Skala Partisipasi dalam
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Promosi Kesehatan pada Kasus Penyakit
(1) Partisipasi dalam promosi kesehatan DB, (B) Skala Pemberdayaan Psikologis,
pada kasus penyakit DB dipengaruhi oleh dan (C) Skala Rasa Bermasyarakat. Pada
pemberdayaan psikologis dan rasa berma‐ skala partisipasi dalam promosi kesehatan
syarakat; (2) Partisipasi dalam promosi pada kasus penyakit DB, subjek diminta
kesehatan pada kasus penyakit DB memilih salah satu jawaban dari 4 pilihan
dipengaruhi oleh pemberdayaan psikolo‐ antara lain selalu, sering, kadang‐kadang,
gis; dan (3) Partisipasi dalam promosi tidak pernah. Skor nilai untuk butir
kesehatan pada kasus penyakit DB unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 dan
dipengaruhi oleh rasa bermasyarakat. untuk butir favorable bergerak dari 4 sampai
1. Contoh soal pada Skala Skala Partisipasi
dalam Promosi Kesehatan pada Kasus
Metode
Penyakit DB adalah: Saya turut mencari
Variabel yang diteliti adalah: Partisi‐ tahu penyebab DB yang terjadi di tempat
pasi dalam Promosi Kesehatan untuk tinggal saya; Setiap ada kesempatan saya
Kasus penyakit DB sebagai variabel bersedia mengajukan diri untuk menjadi
kriterium. Variabel‐variabel prediktor juru pemantau jentik di tempat tinggal
antara lain pemberdayaan psikologis dan saya; Merasa bukan tanggung jawab
rasa bermasyarakat. pribadi untuk merancang perbaikan
program pencegahan DB di tempat tinggal
Subjek Penelitian saya.
Pada skala pemberdayaan psikologis
Penelitian dilakukan pada responden
dan skala rasa bermasyarakat, subjek
berjenis kelamin perempuan, telah meni‐
diminta memilih salah satu jawaban dari 4
kah, pendidikan terakhir minimal SMU dan
pilihan, yaitu (a) SS atau sangat setuju, (b) S
memiliki penghasilan sendiri, dengan jum‐
atau setuju, (c) TS atau tidak setuju, dan (d)
lah total responden 137 orang. Responden
STS atau sangat tidak setuju. Skor nilai
tinggal di wilayah Kecamatan Depok
untuk butir unfavorable bergerak dari 1
(Puskesmas Depok 1), Kalasan (Puskesmas
sampai 4 dan untuk butir favorable bergerak
Kalasan), Mlati (Puskesmas Mlati 1),
dari 4 sampai 1. Contoh soal pada Skala
Gamping (Puskesmas Gamping 1), dan
Pemberdayaan Psikologis adalah: Saya
Prambanan (Puskesmas Prambanan).
merasa bahwa saya memiliki kemampuan
Kriteria tersebut dilihat dari kesesuaian
yang cukup untuk membuat kondisi
data identitas subjek dalam angket. Dasar
lingkungan yang lebih baik; Saya berusaha
pemilihan kriteria subjek penelitian adalah
tanpa kenal lelah untuk mengubah keadaan
anggota masyarakat dianggap subjek yang
hidup saya. Contoh Skala Rasa Bermasya‐
paling tahu dengan situasi dan kondisi
rakat adalah: Saya merasa bangga sebagai
wilayah tempat tinggalnya. Lokasi dipilih
warga di wilayah tempat tinggal saya
berdasarkan urutan yang memiliki angka
sekarang ini; Saya merasa bahwa tempat
kasus DB tertinggi di Kab. Sleman, DIY.
tinggal saya ini dapat memenuhi kebu‐
tuhan batin saya. Reliabilitas pada masing‐
Alat Pengumpulan Data
masing skala adalah sebagai berikut: (1)
Penelitian ini menggunakan alat beru‐ Skala partisipasi dalam promosi kesehatan
pa tiga buah skala dengan 4 pilihan, yang pada kasus penyakit DB (α= 0,927); (2)
72 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
Skala pemberdayaan psikologis (α= 0,964); Pengaruh dari variabel prediktor rasa
dan (3) Skala rasa bermasyarakat (α= 0,919). bermasyarakat terhadap variabel partisipa‐
si dalam promosi kesehatan pada kasus
Analisis Data penyakit DB dengan mengendalikan varia‐
bel prediktor pemberdayaan psikologis
Untuk menguji hipotesis digunakan diperoleh r=0,100; p>0,05. Hal ini berarti
teknik analisa regresi ganda dengan ban‐ variabel pemberdayaan psikologis yang
tuan program SPSS 15. Sebelum melakukan memiliki pengaruh paling signifikan terha‐
analisa regresi, dilakukan uji asumsi yang dap variabel kriterium.
terdiri dari uji normalitas dan linieritas.
Partisipasi dalam promosi kesehatan
pada kasus penyakit DB dapat dipredi‐
H a s i l ksikan dari pemberdayaan psikologis dan
rasa bermasyarakat sebesar R2=0,190 (19%).
Hipotesis penelitian yang pertama
Variabel prediktor yang lain mempengaru‐
terbukti sangat signifikan dalam penelitian
hi sekitar 81% terhadap variabel kriterium.
ini. Metode analisis regresi menghasilkan
nilai F=15,751 (p<0,001) yang berarti pem‐ Sumbangan efektif masing‐masing
berdayaan psikologis dan rasa berma‐ prediktor terhadap kriteriumnya dilakukan
syarakat mempengaruhi promosi kesehatan analisis regresi dengan metode stepwise.
pada kasus DB. Hasil analisis regresi memunculkan bahwa
sumbangan efektif dari variabel prediktor
Hipotesis kedua penelitian ini terbukti
Pemberdayaan psikologis sebesar 18,2
menunjukkan pengaruh yang sangat
persen (R2=0,182), F=30,070; p<0,01.
signifikan antara variabel pemberdayaan
Sumbangan efektif dari variabel prediktor
psikologis terhadap variabel partisipasi
rasa bermasyarakat sangat kecil yaitu
dalam promosi kesehatan pada kasus
sebesar 0,8 persen. Dengan demikian dapat
penyakit DB. Hasil analisis korelasi Pearson
dikatakan bahwa variabel prediktor
satu ekor diperoleh hubungan positif yang
pemberdayaan psikologis yang paling
signifikan antara antara variabel pemberda‐
berpengaruh dan memberikan sumbangan
yaan psikologis dengan variabel partisipasi
terbesar terhadap variabel kriterium
dalam promosi kesehatan pada kasus
partisipasi dalam promosi kesehatan pada
penyakit DB (r=0,427; p<0,01). Variabel
kasus penyakit DB.
partisipasi dalam promosi kesehatan pada
kasus penyakit DB dipengaruhi oleh Hasil analisis regresi dengan metode
variabel pemberdayaan psikologis dengan enter diperoleh bahwa partisipasi dalam
mengendalikan variabel rasa bermasya‐ promosi kesehatan pada kasus penyakit DB
rakat diperoleh r=0,314; p<0,01. dipengaruhi oleh pemberdayaan psikologis
dan rasa bermasyarakat secara signifikan,
Hipotesis ketiga tidak terbukti, Varia‐
diperoleh koefisien konstanta B sebesar
bel rasa bermasyarakat tidak berperan
57,134, koefisien B Pemberdayaan psiko‐
secara signifikan jika berdiri sendiri
logis sebesar 0,347, dan koefisien B pada
terhadap variabel kriterium. Hasil analisis
rasa bermasyarakat sebesar 0,163. Dengan
korelasi Pearson satu ekor diperoleh
demikian persamaan garis regresi dengan
hubungan positif yang signifikan antara
metode enter tersebut disusun sebagai
variabel rasa bermasyarakat dengan varia‐
berikut:
bel partisipasi dalam promosi kesehatan
pada kasus penyakit DB (r=0,319; p< 0,01). Ŷ = (0,347) X1 + (0,163) X2 + 57,134
JURNAL PSIKOLOGI 73
JOSEF & AFIATIN
74 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
Jovchelovitch (2004) dan Nelson et al., sendiri dalam menjelaskan promosi kese‐
(2004) menunjukkan bahwa untuk hatan pada kasus DB.
meningkatkan partisipasi masyarakat di Pada korelasi Pearson ditemukan
dalam program berbasis komunitas, bahwa ada korelasi antara variabel rasa
informasi dan dukungan finansial menjadi bermasyarakat dengan variabel pember‐
salah satu sumber daya yang diperkuat. dayaan psikologis sebesar 0,575 (p<0,001).
Dengan kekuatan individu dan masyarakat Ada dugaan bahwa variabel rasa berma‐
tersebut diharapkan mampu mempersem‐ syarakat tidak secara langsung mempe‐
pit jarak antara pihak otoritas/kaum ngaruhi partisipasi dalam promosi kese‐
profesional dengan masyarakat. Partisipasi hatan pada kasus penyakit DB, tetapi
dapat ditingkatkan dengan memperkuat mempengaruhi variabel Pemberdayaan
pemberdayaan psikologis individu dan psikologis terlebih dahulu. Dengan demi‐
masyarakat. Dengan keberdayaan secara kian dapat dikatakan bahwa secara tidak
psikis, setiap orang memiliki pemahaman langsung rasa bermasyarakat berhubungan
bahwa dirinya memberikan kontribusi positif dengan partisipasi dalam promosi
terhadap perubahan kondisi kesehatan kesehatan pada kasus penyakit DB.
lingkungan yang lebih baik lagi di
Menurut Peterson et al. (2005) gender
lingkungan tempat tinggalnya. Dengan
adalah salah satu variabel yang mempe‐
pengetahuan dan informasi, individu akan
ngaruhi partisipasi masyarakat dan
lebih percaya diri untuk menentukan
pemberdayaan psikologis. Penelitian yang
pilihan‐pilihan hidup sehat (Kok et al.,
dilakukan Itzhaky & York (dalam Peterson
2004; Nelson et al., 2004).
et al., 2005) menunjukkan bahwa laki‐laki
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang memiliki pemberdayaan psikologis
yang menyatakan bahwa ”Partisipasi da‐ yang lebih tinggi akan cenderung berpar‐
lam promosi kesehatan pada kasus tisipasi di masyarakat sebagai representatif
penyakit DB dipengaruhi oleh rasa dari masyarakat sedangkan perempuan
bermasyarakat” tidak terbukti. Dengan yang memiliki pemberdayaan psikologis
melihat hasil analisis korelasi Pearson satu yang lebih tinggi cenderung berpartisipasi
ekor diperoleh hubungan positif yang di dalam organisasi dan cenderung
signifikan antara variabel rasa bermasya‐ berpartisipasi dalam proses pengambilan
rakat dengan variabel partisipasi dalam keputusan. Penemuan ini menyarankan
promosi kesehatan pada kasus penyakit DB bahwa laki‐laki dan perempuan cenderung
(r=0,319; p < 0,01). Hubungan antara rasa memilih cara yang berbeda untuk berpar‐
bermasyarakat terhadap variabel partisi‐ tisipasi pada seting komunitas. Dari hasil
pasi dalam promosi kesehatan pada kasus penelitian tersebut, kecenderungan perem‐
penyakit DB dengan mengendalikan puan untuk berpartisipasi dalam upaya
variabel prediktor pemberdayaan psiko‐ pencegahan penyakit DB di komunitas
logis menunjukkan nilai korelasi sebesar bukan ditentukan oleh rasa bermasyarakat.
(p=0,247). Ini berarti peran variabel rasa Perempuan cenderung lebih aktif berpar‐
bermasyarakat dapat diabaikan ketika tisipasi dalam proses pengambilan kepu‐
dipakai dalam menjelaskan variabel parti‐ tusan ketika berada di dalam situasi
sipasi dalam promosi kesehatan pada kasus organisasi.
penyakit DB. Variabel rasa bermasyarakat
Karakter subjek penelitian yang berje‐
tidak berperan secara signifikan jika berdiri
nis kelamin perempuan karena terkait
dengan peran sosial yang berlaku di
JURNAL PSIKOLOGI 75
JOSEF & AFIATIN
76 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
JURNAL PSIKOLOGI 77
JOSEF & AFIATIN
Foster‐Fishman, P. G., Berkowitz, S. L., kan). Yogyakarta: Universitas Gadjah
Lounsbury, D. W., Jacobson, S., & Mada.
Allen, N. A. (2001). Building Heller, K., Price, R. H., Reinharz, S., Riger,
collaborative capacity in community S., Wandersman, & A. D’Auno, T. A.
coalition: a review and integrative (1984). Psychology and Community
framework. American Journal of Change: Challenges of the Future. Illinois:
Community Psychology, 29 (2), 241‐261. The Dorsey Press.
Freudenberg, N. (2004). Community Hubley, J. (1993). Communicating Health:
capacity for environmental health An Action Guide to Health Education
promotion: determinants and impli‐ and Health Promotion. London:
cations for practice. Health Education Macmillan Education Ltd.
and Behavior, 31 (4), 472‐490.
Hutabarat, T., Windyaningsih, C., &
Green, L. W. & Kreuter, M. W. (1991). Delianna, J. (2007). Modul Pelatihan Bagi
Health Promotion Planning, An Pengelola Program Penyakit Demam
Educational and Environmental Approach Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta:
(Second Edition). London: Mayfield Direktorat Jendral Pengendalian
Publishing Company. Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Glanz, K., Lewis, F.M., & Rimer, B.K. Departemen Kesehatan Republik
(1997). Health Behavior and Health Indonesia.
Education: Theory, Research, and Practice Kegler, MC., & Miner, K. (2004). Envi‐
(Second Edition). San Francisco: Jossey‐ ronmental health promotion interven‐
Bass Publisher. tion: considerations for preparation and
Guareschi, P. A., & Jovchelovitch, S. (2004). practice. Health Education and Behavior,
Participation, health and the deve‐ 31 (4), 510‐525.
lopment of community resources in Kok, G., Schaalma, H., Ruiter, R. A. .C., Van
Southern Brazil. Journal of Health Empelen, P., & Brug, J. (2004).
Psychology, 9 (2), 311‐322. Intervention mapping: A protocol for
Hadinegoro, S. R. H., Soegijanto, S., applying health psychology theory to
Wuryadi, S., & Suroso, T. (2004). prevention programmes. Journal of
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Health Psychology, 9 (1), 85‐89.
Indonesia. Jakarta: Departemen Kompas. (3 November 2007). Antisipasi
Kesehatan Republik Indonesia. DBD, PSN Digalakkan: Jumlah Penderita
Haryono. (1999). Efek program pengen‐ Meledak Saat Banjir. Jakarta: P.T.
dalian demam berdarah dengue dan Gramedia Pustaka Utama.
karakteristik rumah tangga terhadap Kompas. (2 Februari 2008). Demam Berdarah:
status angka bebas jentik di Kotamadya Tujuh Orang Meninggal Akibat Demam
Jayapura. Tesis (tidak diterbitkan). Berdarah di Kudus. Jakarta: P.T.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Gramedia Pustaka Utama.
Hasanah, Z. (2006). Partisipasi ibu rumah Kompas. (8 Februari 2008). Kesehatan: Warga
tangga dalam pencegahan dan Diminta Waspadai DBD di Musim Hujan.
pemberantasan penyakit demam Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama
berdarah dengue di Kecamatan Medan
Kompas. (15 Februari 2008). DBD Masih
Helvetia, Kota Medan, Propinsi
Mewabah: Keadaan Cuaca Masih Kondusif,
Sumatera Utara. Tesis (tidak diterbit‐
78 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
Awal Tahun Sudah 3.895 Pasien. Jakarta: Marks, D. F., Murray, M., Evans, B., &
P.T. Gramedia Pustaka Utama Willig, C. (2000). Health Psychology:
Kompas. (19 Februari 2008). Penyakit Theory, Research, and Practice. London:
Menular: Gencarkan Kampanye DBD. SAGE Publications.
Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama Naidoo, J., & Wills, J. (2000). Health
Kompas. (19 Februari 2008). Grafik Kasus Promotion: Foundation for Practice
Demam Berdarah Indonesia Tahun 1997‐ (Second Edition). London: Baillière
2007. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Tindall.
Utama Nelson, G., Pancer, SM., Hayward, K., &
Kompas. (20 Februari 2008). Penanganan Kelly, R. (2004). Partnerships and
DBD Masih Reaktif: Sepanjang 2008 participation of community residents in
Sudah 97 Orang Meninggal. Jakarta: P.T. health promotion and prevention:
Gramedia Pustaka Utama experiences of the Highfield com‐
munity enrichment project (better
Kompas. (1 Maret 2008). Pencegahan DBD:
beginnings, better futures). Journal of
PSN Harus Terus Digalakkan. Jakarta:
Health Psychology, 9 (2), 213‐227.
P.T. Gramedia Pustaka Utama
Oxfam. (2004). Gender Induction Package,
Kompas. (4 Maret 2008). Penyakit Menular:
Humanitarian Department. Paket
Sebanyak 96 Kelurahan di Jakarta Rawan
Pengenalan tentang Gender (tidak
DBD. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka
diterbitkan). UK: Oxfam GB
Utama
Parker, E. A., Baldwin, G. T., Israel, B., &
Kompas. (13 Maret 2008). Kesehatan: PSN
Salinas, M. A. (2004). Application of
Lebih Efektif Daripada Penyemprotan.
health promotion theories and models
Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama
for environmental health. Health
Kompas. (7 Juli 2008). Kesehatan: Cegah DB, Education & Behavior, 31 (4), 491‐509.
dari “Fogging” sampai Kelambu. Jakarta:
Peterson, N. A., Lowe, J. B., Aquilino, M. L.,
P.T. Gramedia Pustaka Utama
& Schneider, J. E. (2005). Linking social
Kreuter, M. W., Lukwago, S. N., Bucholtz, cohesion and gender to intrapersonal
D. C., Clark, E. M., & Sanders‐ and interactional empowerment:
Thompson, V. (2003). Achieving Support and new implications for
cultural apropriatness in health theory. Journal of Community Psychology,
promotion programs: targeted and 33 (2), 233‐244.
tailored approaches. Health Education &
Piko, B. F. (2004). Interplay between self
Behavior, 30 (2), 133‐146.
and community: A role for health
Lopez‐Carlos, A. & Zahidi, S. (2005). psychology in Eastern Europe’s public
Women’s Empowerment: Measuring the health. Journal of Health Psychology, 9
Global Gender Gap. Switzerland: World (1), 111‐120.
Economic Forum.
Prilelltensky, I. (2008). The role of power in
Mardihusodo, S.J. (1987). Mengembangkan wellness, oppression, and liberation:
dan meningkatkan peran serta the promise of psychopolitical validity.
masyarakat dalam upaya Journal of Community Psychology, 36 (2),
pemberantasan vektor dengue 116‐136.
haemorrhagic fever. Berkala Ilmu
Purwadi. (2006). Ensiklopedi Adat Istiadat
Kedokteran, XII (1). Indonesia.
Budaya Jawa. Yogyakarta: Panji Pustaka.
JURNAL PSIKOLOGI 79
JOSEF & AFIATIN
Purwadi & Dwiyanto, D. (2007). Filsafat empowerment scale: Testing cognitive,
Jawa: Ajaran Hidup yang Berdasarkan emotional, and behavioral domains.
Nilai Kebijakan Tradisional. Yogyakarta: Social Work Research, 24 (2), 109‐118.
Panji Pustaka. Subono, N.I. (2001). Feminis Laki‐laki: Solusi
Raju, A. K. (2003). Community mobilization atau Persoalan?. Jakarta: Yayasan Jurnal
in aedes aegypti control programme by Perempuan.
source reduction in per‐urban district Suharto, E. (2005). Membangun Masyarakat
Lautoka, Viti Levu, Fiji Island. Dengue Memberdayakan Rakyat: Kajian
Bulletin, 27, 149‐155. Strategis Pembangunan Kesejahteraan
Renganathan, E., Parks, W., Llyod, L., Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung:
Nathan, M. B., Hosein, E., Odugleh, A., P.T. Refika Aditama
Clark, G. G., Gubler, D. J., Prasittisuk, Suroso, T., Kusriastuti, R., Winarno, Sofyan,
C., Palmer, K., & San Martin, J‐L. RA., Wandra, T., Djohor, D., Sukowati,
(2003). Towards sustaining behavioral S., Sutomo, S., & Supeno, E. (2007).
impact in dengue prevention and Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam
control. Dengue Bulletin, 27, 6‐12. Berdarah Dengue (PSN DBD) oleh Juru
Renwick, R., Brown, I., & Nagler, M. (1996). Pemantau Jentik (Jumantik). Jakarta:
Quality of Life in Health Promotion and Departemen Kesehatan Republik
Rehabilitation, Conceptual Approches, Indonesia.
Issues, and Applications. London: SAGE The Sphere Project. (2006). Humanitarian
Publication. Charter and Minimum Standards in
Rudkin, J. K. (2003). Community Psychology: Disaster Response. Oxford: Oxfam
Guiding Principles and Orienting Publishing.
Concepts. USA: Prentice Hall. Therawiwat, M., Fungladda, W.,
Short, P. M. & Rinehart, J. S. (1992). School Kaewkungwal, J., Imamee, N., &
participant empowerment scale: Steckler, A. (2005). Commnity‐based
assessment of level of empowerment approach for prevention and control of
within the school environment. dengue hemorrhagic fever in
Educational and Psychological Kanchanaburi Province, Thailand. The
Measurement, 52, 951‐960. Southeast Asian Journal Tropical Medicine
Siahaan, P. (2006). Efektivitas pelatihan and Public Health, 36 (5), 1439‐1449.
pencegahan DBD yang dilakukan oleh Tram, T. T., Anh, N. T. N., Hung, N. T.,
kader dan petugas kesehatan terhadap Lan, N. T., Cam, L. T., Chuong, N. P.,
efektivitas peningkatan pengetahuan Tri. L., Fonsmark, L., Poulsen, A., &
dan sikap tentang pencegahan DBD: Heegard, E. D. (2003). The impact of
Studi kuasi eksperimen pada ibu health education on mother’s
rumah tangga di kota Merauke‐Papua. knowledge, attitude and practice (KAP)
Tesis (tidak diterbitkan) Yogyakarta: of dengue haemorrhagic fever. Dengue
Universitas Gadjah Mada. Bulletin, 27, 174‐180.
Sopotammarak, S. (2003). Dengue Vera, E. M. & Speight, S. L. (2003).
haemorrhagic fever – a threat to global Multicultural competence, social
health. Dengue Bulletin, 27, 192‐194. justice, and counseling psychology. The
Speer, P. W., & Peterson, N. A. (2000). Counseling Psychologist, 31 (3), 253‐272.
Psychometric properties of an
80 JURNAL PSIKOLOGI
PARTISIPASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
JURNAL PSIKOLOGI 81