Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sumber air, dapat berupa sumber air permanen (sungai, danu, dan lain-lain),
atau sumber air buatan (sumur, embung dan lain-lain) b)
Sumber daya, sumber tenaga yang digunakan untuk mengalirkan air dapat dari
gaya gravitasi (bila sumber air lebih tinggi daripada lahan pertanaman), dan
untuk sumber air yang sejajar atau lebih rendah dari pada lahan pertanaman
maka diperlukan bantuan pompa. Untuk lahan yang mempunyai sumber air
yang dalam, maka diperlukan pompa penghisap pompa air sumur dalam.
c)
Mengurangi kehilangan air yang begitu cepat akibat penguapan dan infiltrasi. c)
Melakukan pemanenan air hujan lewat wadah irigasi tetes secara terbatas
sehingga dapat digunakan tanaman.
Sistem irigasi tetes memang konsep pemanfaatan air tanaman yang belum
populer Namun, sistem ini telah membumi di belahan bumi lain. Orang asing
telah menginsyafi seberapa banyak porsi air minum yang bisa mengobati
dahaga yang dirasakan tanaman. Tanaman dib
eri “minum” secukupnya. “Jika kelebihan air, nutrisi yang mesti diserap
tanaman bisa hanyut. Andai kebanyakan air pun batang tanaman bisa
membusuk. Jadi,
jangan menyiram tanaman sampai tampak seperti kebanjiran,” Konsep taman
kota
maupun taman keluarga dianjurkan memakai sistem ini. Tanaman cukup ditetesi
air sesuai porsi yang diperlukannya. Cara ini bukan hanya membantu tanaman
tak sampai
kelebihan mengonsumsi air. “Sistem ini pun lebih bernilai ekonomis
( http://www.cybertokoh.com/mod.php) Sistem yang digunakan adalah dengan
memakai pipa-pipa dan pada tempat-tempat tertentu diberi lubang untuk jalan
keluarnya air menetes ke tanah. Perbedaan dengan sistem pancaran adalah
besarnya tekanan pada pipa yang tidak begitu besar. Gambar dibawah ini
memberikan Ilustrasi mengenai sistem irigasi tetes. Pemilihan jenis sistem
irigasi sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrologi, klimatologi, topografi, fisik
dan kimiawi lahan, biologis tanaman, sosial ekonomi dan budaya, teknologi
(sebagai masukan sistem irigasi) serta keluaran atau hasil yang akan diharapkan.
Sedangkan cara pemberian air irigasi ini berdasarkan topografi, ketersediaan air,
jenis pertimbangan lain. tergantung pada kondisi tanah, keadaan tanaman,
iklim, kebiasaan petani dan Cara pemberian air irigasi yang termasuk dalam
eara pemberian air lewat permukaan, dapat disebut antara lain :
Wild flooding : air digenangkan pada suatu daerah yang luas pada waktu banjir
cukup tinggi sehingga daerah akan eukup sempurna dalam pembasahannya, cara
ini hanya cocok apabila eadangan dan ketersediaan air cukup banyak.
Free flooding: daerah yang akan diairi dibagi dalam beberapa bagian, atau air
dialirkan dari bagian yang tinggi ke bagian yang rendah.