Vous êtes sur la page 1sur 9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PROFIL PENELITIAN

a. Judul Penelitian

“The effects of reflexology on anxiety and pain in patients after abdominal

hysterectomy: A randomised controlled trial”

b. Pengarang

Ruşen Öztürka, Ümran Sevila, Asuman Sarginb, M. Sait Yücebilginc

c. Sumber

Journal of Complementary Therapies in Medicine

d. Keywords

Nursing. Pain, Anxiety, Reflexology

e. Abstract

Objectives: This study aimed at finding out the effects of reflexology on pain, anxiety

levels after abdominal hysterectomy.

Desing & methods: The study was performed on women hospitalized in the intensive

care unit and gynecology services of Ege University Hospital in İzmir after abdominal

hysterectomy between September 2013 and September 2014. This study was designed and

conducted as a randomized controlled trial. The study sample consisted of 63 female

patients: 32 in the experimental group and 31 in the control group. The postoperative

daily monitoring sheet, Spielberger State Anxiety Inventory (SAI), was employed to collect

research data and “visual analog scale” to evaluate pain levels.

9
Results: The female patients’ average age was found to be 47.23 ± 4.71. The three-day

monitoring showed a significant difference between the experimental and control groups

in terms of average pain levels and anxiety scores after reflexology (p < 0.05).

Conclusion: Foot reflexology may serve as an effective nursing intervention to increase

the well-being and decrease the pain of female patients after abdominal hysterectomy, and

nurses should be aware of the benefits of reflexology.

f. Tanggal Publikasi

Received 26 July 2017; Received in revised form 7 November 2017; Accepted 7 December

2017

g. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui efek dari refleksi untuk mengurangi rasa sakit dan tingkat kecemasan

setelah pengangkatan histerektomi pada perut.

3.2 Deskripsi penelitian berdasarkan metode PICO

No Deskripsi Critical Thinking

Penelitian

1. P Problem
Menurut Rahayu (2016)
Tingkat kejadian nyeri serta cemas pada pasien
komplikasi tersering pasien
dengan histerektomi semakin meningkat.
histerektomi adalah nyeri. Nyeri
Populasi
adalah respon seseorang dalam
Total kasus Hysterektomi di rumah sakit sebanyak
melindungi dirinya dari suatu
341 pasien. Setelah itu yang memenuhi kriteria inklusi
cidera. Gangguan rasa nyaman
dan eksklusi sebanyak 100 pasien.
nyeri sering kali menimbulkan

kecemasan. Oleh karena itu orang

yang mengalami nyeri pasti akan

10
Kriteria Inklusi: mengalami kecemasan, jika tidak

1. Pasien dengan tingkat ketergantungan ditangani akan berujung depresi.

rendah Karena cemas yang dialami oleh

2. Sukarela dalam berpartisipasi. wanita dengan histerektomi akan

3. Dapat membaca dan menulis mempengaruhi psikis mereka

4. Mengalami pembedahan histerektomi oleh karena itu alangkah lebih

5. Melaporkan sakit pasca operasi 3 hari atau baik jika segera ditangani.

diatas 3 hari sesuai VAS

6. Semua pasien yang dilakukan histerektomi

baik jinak yang melalui anastesi.

Kriteria eksklusi:

1) Pasien dengan banyak komplikasi post

operasi (perdarahan parah, mual dan

muntah)

2) Tanda-tanda vitas yang tidak stabil pasca

operasi

3) Mengalami masalah psikologis

4) Memiliki penyakit kulit, infeksi local, lesi,

jaringan parut, edema, lebam, dll.

Dari 100 pasien dibagi menjadi 2 grup. Grup reflexi

dan grup control yang terdiri dari 50 pasien setiap

grupnya. Dari 50 pasien kelompok reflexi yang

masuk kriteria hanya 32 pasien sedangkan 18 pasien

tidak masuk kriteria dengan alasan mengalami

11
komplikasi post operasi (TD tinggi, arithmia,

perdarahan, mual muntah dll)

Sedangkan dari 50 pasien kelompok control yang

memenuhi kriteria hanya 31 dan 17 pasien tidak

memnuhi kriteria. Sehingga hasil akhir yang

memenuhi kriteria adalah 32 pasien masuk kelompok

intervensi dan 31 masuk klompok control.

2. I Intervention Menurut Rahayu (2016) salah satu

Data dikumpulkan dengan mengidentifikasi pasien. cara nonfarmakologi untuk

Sesi I mengurangi kecemasan dan nyeri

- Persetujuan tertulis dari pasien wanita setelah adalah dengan merilekskan saraf-

peneliti memberitahu tentang prosedure pada saraf yang terdapat dalam

hari sebelum operasi tubuhnya. Salah satu saraf yang

- Semua pasien diberitahu nanti akan digunakan dalam refleksi kaki

mendapatkan PCA (procedure controlled adalah saraf-saraf pada kaki. Titik-

analgesic) dan VAS selama pembedahan titik tertentu dalam kaki dapat

- Pasien menandatangani inform concent. membuat aliran darah menjadi

- Calon peserta didapatkan dari percobaan acak lancar sehingga dpat membuat

antara 2 wanita yang nantinya akan dimasukan orang tenang dan rileks.

dalam kelompok control maupun eksperiment.

- PCA diberikan infus IV dengan analgesic morfin

dengan dosis standart 0,02 mg/kg bolus.

12
- Grup intervensi mendapatkan PCA dan juga

reflex kaki yang diberikan pada pasca bedah hari

pertama, hari kedua dan hari ketiga.

- Refleksi kaki dilakukan oleh 1 peneliti yang

menerima pelatihan teoritis dan praktis dan telah

disertifikasi oleh reflexologis sebelum melakukan

penelitian.

- Refleksi dilakukan pada kedua kaki selama 20

menit (masing-masing kaki 10 menit)

- Refleksi dilakukan dengan cara yang bermacam-

macam tetapi dalam penelitian ini menggunakan

jempol dan forefinger untuk menekan dan

memijat pada setiap zona reflek selama 2 kali.

- Teknik yang digunakan selama intervensi adalah

menekan ibu jari, roll jari, menggosok dan jempol

berjalan seperti gerakan ulat serta meremas.

- Setelah itu dievaluasi tingkat cemas dan nyerinya.

- Evaluasi dilakukan sebelum procedure (0 menit),

segera setelah (30 menit), setengah jam setelah

(60 menit).

13
3. C kelompok kontrol hanya menerima PCA saja yaitu

melalui infus IV dengan analgesic morfin dengan

dosis standart 0,02 mg/kg melalui bolus.

4. O 1. Ada perbadaan yang dignifikan dalam

kejadian nyeri dan kecemasan antara

kelompok kontrol dan kelompok intervensi

(P < 0,05)

h. Manfaat Hasil Penelitian bagi Keperawatan

a. Manfaat Praktis

Menambah pengetahuan dan kreatifitas perawat dalam memberikan intervensi

keperawatan pada pasien dengan operasi pengangkatan rahim (histerektomi).

b. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan agar perawat, peneliti maupun institusi kesehatan mampu

mengembangkan dan mengaplikasikan teori keilmuan terbaru sehingga dapat

meningkatkan derajat kesehatan pasien.

3.4 Kelebihan dan Kelemahan

a. Kelebihan jurnal

Jurnal ini menjabarkan penelitian dengan detail sehingga memudahkan pembaca untuk

memahami isi jurnal.

b. Kelemahan jurnal

Keterbatasan penelitian dalam jurnal menjadikan jurnal ini memiliki beberapa kelemahan,

yakni :

1. Studi ini memiliki keterbatasan yang potensialyang menunjuk kea rah masa depan.

14
2. Studi ini hanya mencerminkan pengamatandalam proses klinis saja, sehingga efek jangka

panjangnya belum bisa dilihat.

3. Temuan di masa depan menyarankan untk membandingkan efek khusus reflexology

dengan kelompok placebo karena diduga efek positif didapat dari hubungan antara pasien

dengan reflexologist bukan efek dari intervensinya.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa efek dari reflexi berguna untuk mengurangi

kecemasan dan nyeri pada pasien setelah melakukan procedur histerektomi karena kejadian

histerektomi sangat banyak sekali dan penatalaksanaan farmakologi tidak selamanya

memberi efek yang positif sehingga penatalaksanaan non farmako seperti reflexi sangat

berguna dan bermanfaat bagi pasien setelah melakukan pembedahan histerektomi.

4.2 Saran

Dengan adanya penelitian mengenai efek reflexi kaki untuk mengurangi kecemasan

dan nyeri pada pasien dengan histerektomi diharapkan petugas kesehatan mampu

menerapkan agar dapat dijadikan reverensi dalam bidang keperawatan. Selain itu dapat

dijadikan landasan keilmuan sehingga pada saat memberikan penanganan atau tindakan

kepada pasien dapat dilakukan secara cepat, tepat dan cermat agar tidak menimbulkan

bertambahnya komplikasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Batticaca, Fransisca B. (2011. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika

Kowalak, dkk. (2013). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

Rahayu, Anik Puji. (2016). Panduan Praktikum keperawatan Maternitas. Yogyakarta:

Depublisher

17

Vous aimerez peut-être aussi