Vous êtes sur la page 1sur 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

DI RUANG MAWAR – RSUD AMBARAWA

DISUSUN OLEH :

GRACIA AYU CHRISTINA

NIM P1337420617004

PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2018
II. KONSEP DASAR
A. DEFINISI

Tidur adalah keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh
ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang,
dengan ciri adanya aktifitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap
perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.

Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat
badan menjadi lebih segar.

Karakteristik yang berhubungan dengan istirahat dan memberikan arti tentang


istirahat serta memberikan pedoman kepada perawat dalam mengkaji dan
meningkatkan istirahat (Potter Perry, 1993).

Sedangkan Tidur menurut Guyton (1986) adalah kebutuhan dasar fisiologis


manusia dan dapat di definisikan sebagai kondisi tidak sadar, yang mana individu dapat
menggunakan dengan atimuli atau sensori yang sesuai.

Kebutuhan tidur menurut usia (A.Aziz Alimul, 2006):

Umur Kebutuhan tidur


0-1 bulan 14-18 jam/hari
1-18 bulan 12-14 jam/hari
18 bulan-3 tahun 11-12 jam/hari
3-6 tahun 11 jam/hari
6-12 tahun 10 jam/hari
12-18 tahun 8,5 jam/hari
18-40 tahun 7-8 jam/hari
40-60 tahun 7 jam/hari
60 tahun ke atas 6 jam/hari

B. FUNGSI DAN TUJUAN

Tidur mempunyai fungsi “Restorative” selama tahap Non REM tidur, stress
pada polmonary, kardiovaskuler, nervous, endokrin dan sistem eksretori berkurang,
energi disimpan selama tidur, otot skefletal rileks, sehingga energi diarahkan
kembali pada fungsi celluler yang penting, kegiatan simpatis menurus dan kegiatan
para simpatis meningkat (Guyton, 1986).

Tidur juga mengurangi stress, cemas dan membantu seseorang memperoleh


energi untuk konsentrasi, pertahanan dan memelihara aktivitas sehari-hari, tidur
tidak memerlukan pergantian energi yang hilang dalam sehari, kecuali itu suatu
penyakit, maka bangunnya relatif lama dan tidurnya tetap konstan

Sedangkan Fungsi atau tujuan istirahat adalah:

 Mempercepat relaksasi otot dan mengurangi ketegangan otot dan sendi

 Memberi kesempatan pada tubuh untuk membentuk kekuatan baru

 Menambah kesegaran dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan

 Melepaskan rasa lelah

C. JENIS TIDUR
1. Tidur REM

Tidur REM (Rapid Eye Movement Sleep) Walaupun kadang tidur REM
berhubungan dengan tahap I, tidur REM memiliki ciri-ciri tersendiri. Pada
tidur REM ini bukan keadaan pasif tetapi keadaan yang relatif aktif, sehingga
REM ini disebut juga tidur paradoks atau keadaan yang kontradiksi antara
relaksasi otot dan aktifitas otot yang kuat. Tidur REM bermanfaat sebagai
pereda stress dan segala ketegangan yang terjadi selama waktu bangun.
Karakteristik tidur REM :

a. Kedua bola mata bergerak cepat ke belakang horisontal

b. Kadang-kadang timbul twitching (kedutan) pada telinga atau pada tubuh

c. Tonus otot menurun

d. Denyut nadi dan frekuensi napas tidak teratur

e. Pergerakan otot tidak teratur


f. Sleeper lebih sulit bangun dari pada selama tidur REM

g. Sistem saraf simpatis mendominasi selama tidur REM

2. Tidur NREM
Tidur NREM (Non Rapid Eye Movement Sleep) yaitu tidur dalam dan
istirahatnya penuh atau disebut juga slow wave sleep atau gelombang otaknya
lebih lambat. Karakteristik tidur NREM :

a. Dreamless (tanpa mimpi)

b. Betul-betul istirahat penuh

c. Tekanan darah menurun

d. Freukensi pernafasan menurun

e. Metabolisme rate menurun

f. Pergerakan bola mata melambat

D. TAHAP-TAHAP TIDUR
 Tahap I : Kesadaran masih penuh, EEG menunjukkan aktivitas yang dalam
keadaan sadar (bangun) hanya masih sedikit gelombangnya lambat, gerakan
bola mata lambat, frekuensi nadi dan nafas sedikit menurun, jika dibangunkan
individu akan sering menolak karena lelah (mengantuk)
 Tahap II : Relaksasi otot, EEG gelombang lebih teratur dan lambat, pasien
masih dapat dibangunkan, denyut jantung dan frekuensi nafas menurun,
temperatur tubuh menurun.
 Tahap III : Tidur yang lebih dalam, gambaran EEG lambat, bahkan disertai
mendengkur, denyut nadi dan frekuensi nafas lambat.
 Tahap IV : Relaksasi total dan dimulainya mimpi, Gambaran EEG sangat
memanjang dan gelombangnya lambat, mimpi-mimpi terjadi pada tahap ini,
denyut jantung dan frekuensi nafas menurun 20-30%.
(Potter Perry, 1993
E. MASALAH KEBUTUHAN TIDUR

Gangguan tidur adalah kondisi jika tidak diobati, secara umum akan
menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan masalah-masalah
gangguan tidur. Masalah-masalah kebutuhan tidur :

 Insomnia

Insomnia merupakan suatu keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang


adekuat, baik kualitas maupun kuantitas, dengan keadaan tidur yang hanya sebentar
atau susah tidur.insomnia terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : initial insomnia, merupakan
ketidakmampuan untuk jatuh tidur atau mengawali tidur ; interminten insomnia,
merupakan ketidakmampuan tetap tidur karena selalu terbangun pada malam hari;
dan terminal insomnia, ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur
pada malam hari.

 Hipersomnia

Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, pada


umumnya lebih dari sembilan jam pada malam hari, disebabkan oleh kemungkinan
adanya masalah psikologis, depresi, kecemasan, dll.

 Parasomnia

Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu


pola tidur, seperti somnabulisme (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi
pada anak-anak, yaitu pada tahap III dan IV tidur NREM. Somnabulisme ini dapat
menyebabkan cedera.

 Enuresa

Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak sengaja pada waktu tidur, atau
biasa disebut dengan istilah mengompol. Enuresa ada dua jenis, yaitu: enuresa
noktural, merupakan mengompol diwaktu tidur ; dan enuresa diurnal, mengompol
pada saat bangun tidur. Enuresa noktural umumnya merupakan gangguan pada tidur
NREM.
 Apnea Tidur dan Mendengkur

Mendengkur pada umumnya tidak termasuk gangguan tidur, tetapi


mendengkur yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah. Terjadinya
apnea dapat mengacaukan jalannya pernapasan sehingga dapat mengakibatkan henti
napas. Bila kondisi ini berlangsung lama, maka akan dapat menyebabkan kadar
oksigen dalam darah menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur.

 Narcolepsi

Narcolepsi merupakan keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur,


misalnya tertidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan, atau disaat
sedang membicarakan sesuatu. Hal ini merupakan suatu gangguan neurologis.

Gangguan pola tidur secara umum merupakan suatu keadaan dimana individu
mengalami atau mempunyai risiko perubahan dalam jumlah dan kualitas pola
istirahat yang menyebabkanketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang
diinginkan (Carpenito, LJ, 1995).

F. TANDA DAN GEJALA

a) Pasien menunjukkan perasaan lelah

b) Iritabel dan gelisah

c) Lesu dan apatis

d) Mata sembab, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah dan mata terasa pedih

e) Perhatian terpecah-pecah

f) Sakit kepala

g) Perubahan tingkah laku dan kepribadian

h) Meningkatkan kegelisahan

i) Gangguan persepsi

j) Bingung dan disorientasi waktu dan tempat

k) Gangguan koordinasi

l) Bicara rancu
G. ETIOLOGI
a) Rasa nyeri

b) Psikologis

c) Suhu tubuh

d) Pola aktivitas siang hari

e) Keletihan

f) Ketakutan

g) Depresi

h) Kurangnya privasi

i) Gejala emosi

j) Kondisi yang tidak menunjang tidur

k) Bingung dan disorientasi waktu dan tempat

l) Rasa khawatir (kecemasan) atau tertekan jiwanya

(Guyton, 1986)

H. PATOFISIOLOGI

Pengontrolan siklus yang dialami selama tidur berpusat pada kedua tempat
khusus di batang otak yaitu Reticularis Activiting System (RAS) dan Bulbar
SynchconitingRegion BSR) di medulla. Dua system RAS dan BSR diperkirakan
terjadinya kegiatan/ pergerakan yang intermiten dan selanjutnya menekan pusat-
pusat otak. Rasdihubungkan dengan pernyataan tubuh tentang kewaspadaan dan
menerima impulssensori, seperti stimulus auditory, visual, nyeri dan stimulus
taktil. Stimulus sensori inimempertahankan keadaan bangun dan waspada.
Selama tidur tubuh mengirim sedikitsekali stimulus dari korteks cerebri.atau
reseptor sensori perifer pada RAS. Individu bangun dari tidur jika celah
peningkatan dari stimulus BSR meningkat pada saat tidur.Terjadinya insomnia
dimungkinkan RAS dan BSR tidak bekerja dengan semestinya di batang otak.
(Johnson, 2000)
I. PATHWAYS

Rasa tidak nyaman atau nyeri

Aktivasi RAS (Reticularis Activiting System) berlebihan

Menjadi bangun atau waspada terus menerus

Gangguan istirahat dan tidur

J. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Jenis Kelamin :
7. Agama :
8. Tanggal Masuk :
9. No. Registrasi :

B. PENANGGUNG JAWAB
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
3. Alamat :
4. Hubungan dengan klien :
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama :
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
3. Riwayat Kesehatan Dahulu :
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
5. Riwayat Alergi :
6. Genogram :

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. Tanda-tanda vital
4. B6

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tidur dapat diukur secara objektif dengan menggunakan alat yang disebut
polismonografi. Alat ini dapat merekam elektroensefalogram (EEG), elektromiogram
(EMG), dan elektro-okulogram (EOG) sekaligus. Dengan alat ini kita dapat mengkaji
aktivitas klien selama tidur. Aktivitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut
bisa jadi merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari.

F. ANALISIS DAN SINTESIS DATA


1. Data Subjektif
2. Data Objektif

K. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (DAFTAR MASALAH)


Menurut NANDA gangguan tidur memiliki batasan karakteristik:
1) Bangun terlalu dini
2) Gangguan pola tidur
3) Gangguan status kesehatan
4) Gangguan tidur yang berdampak pada keesokan hari
5) Kesulitan memulai tidur
6) Kesulitan tidur nyenyak
7) Kurang bergairah
8) Peningkatan terjadi kecelakaan
9) Penurunan kualitas hidup
10) Perubahan afek
11) Perubahan konsentrasi
12) Perubahan mood
13) Pola tidur tidak menyehatkan

L. PERENCANAAN (NCP)
Tujuan & Kriteria Hasil
No Diagnosa Intervensi (NIC) Rasional
(NOC)

1 Insomnia Setelah dilakukan asuhan 1. Peningkatan Koping : 1. Mengurangi


keperawatan selama 3 x Membantu pasien tekanan pada diri
24 jam diharapkan pasien untuk beradaptasi pasien.
tidak mengalami insomnia dengan persepsi, 2. Kenyamanan
dengan kriteria hasil : stressor, perubahan membuat pasien
atau ancaman yang relaksasi dan
1. Jumlah jam tidur
mengganggu membantu pasien
(sedikitnya 5 jam per
pemenuhan tuntutan santai.
24 jam untuk orang
dan peran hidup. 3. Agar pasien
dewasa.
2. Manajemen mampu
2. Pola, kualitas dan
Lingkungan membangun pola
rutinitas tidur.
Kenyamanan: tidur yang sesuai
3. Perasaan segar
Memanipulasi
setelah tidur.
lingkungan sekitar
4. Terbangun di waktu
pasien untuk
yang sesuai.
meningkatkan
kenyamanan yang
optimal.
3. Peningkatan Tidur :
Memfasilitasi siklus
tidur-terjaga yang
teratur.
2 Deprivasi Setelah dilakukan 1. Manajemen Energi : 1. Menghilangkan
Tidur asuhan keperawatan Mengatur penggunaan pencetus deprivasi
selama ...X24 jam energi untuk tidur.
diharapkan pasien tidak mengatasi atau 2. Mengurangi
mengalami deprivasi mencegah keletihan gangguan tidur.
tidur dengan kriteria dan mengoptimalkan 3. Membuat pasien
hasil : fungsi. lebih santai.
2. Manajemen Medikasi : 4. Agar pasien
1. Menunjukkan
Memfasilitasi mampu
Tidur, yang
penggunaan obat resep membangun pola
dibuktikan oleh
dan obat bebas yang tidur yang sesuai
indikator berikut
aman dan efektif.
(gangguan
3. Manajemen Alam
ekstrem, berat,
Perasaan:
sedang, ringan,
Menciptakan
atau tidak
keamanan , kestabilan,
mengalami
pemulihan, dan
gangguan )
pemeliharaan pasien
- Perasaan segar
yang mengalami
setelah tidur
disfungsi alam
- Pola dan
perasaan baik depresi
kualitas tidur
maupun peningkatan
- Rutinitas tidur
alam perasaan.
- Jumlah waktu
4. Peningkatan Tidur :
tidur yang
Memfasilitasi siklus
terobservasi
tidur-bangun yang
- Terjaga pada
teratur.
waktu yang
tepat.
2. Melaporkan
penurunan gejala
Deprivasi tidur
(misalnya, konfusi,
ansietas,
mengantuk pada
siang hari,
gangguan
perseptual, dan
kelelahan).
3. Mengidentifikasik
an dan melakukan
tindakan yang
dapat
meningkatkan
tidur atau istirahat.
4. Mengidentifikasik
an faktor yang
dapat
menimbulkan
Deprivasi tidur
(misalnya, nyeri,
ketidakadekuatan
aktivitas pada
siang hari)
3 Kesiapan Setelah dilakukan asuhan 1. Manajemen Energi : 1. Membantu pola
Meningkat keperawatan selama...x 24 Mengatur penggunaan tidur yang adekuat
kan Tidur jam diharapkan pasien energy untuk pada pasien.
dapat meningkatkan tidur mengatasi atau 2. Kenyamanan
dengan kriteria hasil mencegah keletihan membuat pasien
Pasien akan : dan mengoptimalkan relaksasi dan
fungsi membantu pasien
1. Mengidentifikasi
2. Manajemen santai.
tindakan yang akan
Lingkungan 3. Agar pasien
meningkatkan
Kenyamanan: mampu
istirahat atau tidur
Memanipulasi membangun pola
2. Mendemonstrasikan
lingkungan sekitar tidur yang sesuai
kesejahteraan fisik
pasien untuk
dan psikologis
3. Mencapai tidur yang meningkatkan
adekuat tanpa kenyamanan optimal
menggunakan obat 3. Peningkatan Tidur :
Memfasilitasi siklus
tidur-bangun yang
teratur

4 Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Determinasi efek-efek 1. Mengetahui


Pola Tidur keperawatan selama... x medikasi terhadap pola pengaruh obat
24 jam diharapkan px tidur. dengan pola tidur
tidak terganggu saat tidur 2. Jelaskan pentingnya pasien.
dengan kriteria hasil : tidur yang adekuat. 2. Memberikan
3. Fasilitas untuk informasi kepada
1. Jumlah jam tidur
mempertahankan pasien dan
dalam batas normal 6-
aktivitas sebelum tidur keluarga pasien.
8 jam/hari.
(membaca). 3. Meningkatkan
2. Pola tidur, kualitas
4. Ciptakan lingkungan tidur.
dalam batas normal.
yang nyaman. 4. Agar periode tidur
3. Perasaan segar
5. Kolaborasi pemberian tidak terganggu
sesudah tidur atau
obat tidur. dan rileks.
istirahat.
6. Diskusikan dengan 5. Mengurangi
4. Mampu
pasien dan keluarga gangguan tidur.
mengidentifikasi hal-
tentang teknik tidur 6. Meningkatkan
hal yang
pasien. pola tidur yang
meningkatkan tidur.
7. Instruksikan untuk baik secara
memonitor tidur mandiri.
pasien. 7. Mengetahui
8. Monitor waktu makan perkembangan
dan minum dengan pola tidur pasien.
waktu tidur. 8. Mengetahui
9. Monitor/catat pengaruh waktu
kebutuhan tidur pasien makan dan minum
setiap hari dan jam. terhadap pola
tidur pasien.
9. Mengetahui
perkembangan
pola tidur pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H. A. Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medi

Bulechek, Gloria M. dan Howard K.Butcher.2016.Nursing Intervensions Classification


(NIC). Singapore:Elsevier\

Carpenito, L.J. (1995). Buku Saku: Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Guyton, A.C. 1986. Textbook of Medical Physiology. 7th ed. Philadelphia: W.B. Saunders
Company.

Moorhead, Sue dan Marion Johnson.2016. Nursing Outcomes Classification


(NOC).Singapore:Elsevier

NANDA Internasional. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017.


Jakarta:EGC

Potter, Patricia A, Anne Geryfin Perry. 1993. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktek. Edisi ke-4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Potter, Patricia A, Anne Geryfin Perry. (2002). Fundamental Keperawatan Volume 1 dan 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Vous aimerez peut-être aussi

  • REMARIK
    REMARIK
    Document10 pages
    REMARIK
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • JURNAL REFLEKTIF KELUARGA
    JURNAL REFLEKTIF KELUARGA
    Document2 pages
    JURNAL REFLEKTIF KELUARGA
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Leaflet Halusinasi
    Leaflet Halusinasi
    Document2 pages
    Leaflet Halusinasi
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Teori Sullivan
    Teori Sullivan
    Document17 pages
    Teori Sullivan
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • ASKEP Keluarga Gracia Ayu
    ASKEP Keluarga Gracia Ayu
    Document33 pages
    ASKEP Keluarga Gracia Ayu
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Traksi Dalam Ortopedi
    Traksi Dalam Ortopedi
    Document28 pages
    Traksi Dalam Ortopedi
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • SAP Halusinasi
    SAP Halusinasi
    Document12 pages
    SAP Halusinasi
    Ratna Amd Kep
    Pas encore d'évaluation
  • KB Keluarga & Gerontik
    KB Keluarga & Gerontik
    Document4 pages
    KB Keluarga & Gerontik
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Jurnal EBP
    Jurnal EBP
    Document2 pages
    Jurnal EBP
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • ADLs Kel 1 PDF
    ADLs Kel 1 PDF
    Document15 pages
    ADLs Kel 1 PDF
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • VARISELA
    VARISELA
    Document29 pages
    VARISELA
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • LANSIA DAN MASALAH
    LANSIA DAN MASALAH
    Document16 pages
    LANSIA DAN MASALAH
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Woc VSD
    Woc VSD
    Document11 pages
    Woc VSD
    Gracia Ayu Christina
    100% (1)
  • KISTA
    KISTA
    Document35 pages
    KISTA
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Woc VSD
    Woc VSD
    Document9 pages
    Woc VSD
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Pijat Oksitosin
    Pijat Oksitosin
    Document3 pages
    Pijat Oksitosin
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Teori Sullivan
    Teori Sullivan
    Document17 pages
    Teori Sullivan
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Leaflet Nutrisi Ibu Hamil
    Leaflet Nutrisi Ibu Hamil
    Document3 pages
    Leaflet Nutrisi Ibu Hamil
    yestinora
    Pas encore d'évaluation
  • Teori Sullivan
    Teori Sullivan
    Document17 pages
    Teori Sullivan
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • SAP Gangguan Ginjal
    SAP Gangguan Ginjal
    Document8 pages
    SAP Gangguan Ginjal
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Woc VSD
    Woc VSD
    Document15 pages
    Woc VSD
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Resume ASD Fix
    Resume ASD Fix
    Document4 pages
    Resume ASD Fix
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Anak Individu
    Anak Individu
    Document22 pages
    Anak Individu
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Skoliosis
    Askep Skoliosis
    Document21 pages
    Askep Skoliosis
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • LP DM
    LP DM
    Document25 pages
    LP DM
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • ASKEP Goiter
    ASKEP Goiter
    Document25 pages
    ASKEP Goiter
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Skoliosis
    Askep Skoliosis
    Document21 pages
    Askep Skoliosis
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • SAP Gangguan Ginjal
    SAP Gangguan Ginjal
    Document8 pages
    SAP Gangguan Ginjal
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • LK Istirahat Tidur-1
    LK Istirahat Tidur-1
    Document14 pages
    LK Istirahat Tidur-1
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation
  • KB 1 Bronchopneumonia
    KB 1 Bronchopneumonia
    Document3 pages
    KB 1 Bronchopneumonia
    Gracia Ayu Christina
    Pas encore d'évaluation