Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap hari, tubuh menyaring 170 liter urin primer melalui ginjal.
Urin primer terdiri dari air, garam, dan konstituen molekul rendah yang
larut. Air dan samua zat yang dibutuhkan oleh tubuh sebagian besar
diserap kembali, sedangkan zat-zat hasil metabolisme lainnya dikeluarkan
dari tubuh, yang dikenal sebagai urin. Jumlah urin yang dikeluarkan
melalui uretra adalah sekitar 1.5 liter. (1)
Urin merupakan salah satu biomarker dalam tubuh manusia yang
digunakan sebagai spesimen analisis. Analisis urin digunakan sebagai
langkah pertama dalam diagnosis berbagai penyakit diantaranya infeksi
saluran kemih (ISK), kerusakan ginjal, dan diabetes. (1)
Strip urinalisis disebut dipstick merupakan instrument diagnostik
utama yang mudah dan cepat dalam penggunaannya, dan data yang
diperoleh juga cukup akurat. Urin rutin yang dianalisis menggunakan
dipstick diindikasikan untuk penyaringan untuk pencegahan (diagnosa
awal), pemantauan pengobatan, dan tes mandiri bagi pasien. (1)
Dalam analisis urin menggunakan dipstick terdapat beberapa
indikator untuk masing-masing senyawa yang ingin dianalisis dalam urin,
diantaranya digunakan untuk menganalisis leukosit, nitrit, pH, protein,
glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin, eritrosit, dan berat jenis, dengan
melihat nilai dan diinterpretasikan untuk menetapkan diagnosa suatu
penyakit. (1)
Analisis urin terutama dalam bidang farmasi merupakan salah satu
unsur penting dalam hal pengobatan. Hal ini berkaitan erat dengan
pemberian obat dan dosis yang tepat terhadap pasien dilihat dari hasil
analisisnya, hal ini juga berkaitan dengan pengontrolan pengobatan
pasien, dalam upaya tercapainya terapi obat yang tepat.
BAB II
ISI
Reaksi analisis pH
II.2 Analisis Nitrit
Senyawa nitrat secara normal terdapat di urin , namun karena
adanya bakteri, senyawa nitrat ini akan direduksi menjadi nitrit. Nitrit pada
urin menjadi tanda adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. Dimana
penyakit ini lenih rentan terjadi pada wanita karena dari fisiologisnya,
saluran kemih wanita lebih pendek dibandingkan dengan pria. Namun pria
juga memiliki resiko terserah penyakit infeksi ini setelah berumur 60 tahun.
Senya nitrit inilah yang akan bereaksi dengan amin aromatis membentuk
garam diazonium dalam suasana asam, yang kemudian bereaksi dengan
coupling agent membentuk warna merah. (1)
II.4 Protein
II.6 Leukosit
Sel darah putih dapat hadir dalam cairan tubuh apa pun
tergantungpada penyebab keberadaannya pada urin. Paling umum sel
darah putih yang terlihat dalam sampel urin adalah neutrofil, yaitu
biasanya hadir dalam jumlah rendah. Peningkatan jumlah neutrofil
biasanya menunjukkan adanya saluran kemihinfeksi; dan kehadiran
mereka ditunjukkan oleh positiftes esterase leukosit. Skrining untuk infeksi
saluran kemihjuga termasuk evaluasi pH, protein, dan nitrit.Hasil yang
paling akurat diperoleh pada segar, tanpa sentrifugasi,spesimen
tercampur dengan baik pada suhu kamar.
II.7 Bilirubin
II.8 Eritrosit
Prinsip uji
Batas deteksi praktit untuk eritrosit utuh adalah sekitar 5 eritrosit / μL dan
untuk hemoglobin jumlah yang sesuai dengan sekitar 10 eritrosit / μL.
Batasan
Diagnostik Value
• Kontaminasi menstruasi
prinsip test
Tes ini dimaksudkan untuk menentukan konsentrasi ion dalam urin dari
reaksi senyawa kompleks dan mendeteksi proton yang dilepaskan.
Rentang referensi
Nilai diagnostik
Batasan (Limitations)
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Tes ini meliputi tes level pH, protein, gula, keton, nitrit, leukosit