Vous êtes sur la page 1sur 9

PENGERTIAN DAN PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

TENTANG

PENGERTIAN DAN PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM

OLEH:

SARLI MARDIANA (15053070)

JULITA NINGSIH (15053085)

SONNY TAUFIK (15053127)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017

Kata Pengantar

assalamu’alaikum.Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunianya
kepada kita semua sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik dan lancar. Tak lupa kita kirimkan
salam serta salawat kepada junjungan alam yakni nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini. Makalah kami ini
berjudul “PEMPROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR”.

Kami menyadari bahwa didalam pemuatan makalah ini berkat banuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha
Esa dan tidak lepas dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat
dan terima kasih yang besar kepada semua pihak yang telah membantu.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan denagan baik. Untuk itu kami dengan
rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami berharap agar makalah ini dpat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan juga untuk diri
kami sendiri.

Wassalammu’alaikum wr.wb

Padang, 7 februari 2017

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurikulum merupan salah satu aspek terpenting dalam penentu keberhasilan pendidikan. Kurikulum
merupakan suatu sistem program pembelajran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga
pendidikan, sehingga kurikulum memegang peran penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu
dan berkualitas.

Demi mewujudkan mutu dan kualitas pendidikan yang baik, pemerintah sampai saat ini terus melakukan
perubahan dan perombakan terhadap kurikulum pendidikan. Tercatat enam kali pergantian terhadap
kurikulum. pergantian ini bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang
mampu mengembangkan kehidupan demokrasi yang mantap dalam memasuki era globalisasi.

Untuk menentukan keberhasilan kurikulum dipengaruhi oleh pemberdayaan bidang manajemen atau
pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan yang bersangkutan. Jadi administrasi kurikulum dalam
pendidikan sangatlah penting untuk kita pahami sebagai calon pendidik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian kurikulum ?

2. Bagaimana proses administrasi kurikulum ?

3. Bagaimana peran guru dalam administrasi kurikulum ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian kurikulum

2. Mengetahui bagaimana proses administrasi kurikulum

3. Mengetahui peran guru dalam administrasi kurikulum

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah “currere” yang berarti lapangan
perlombaan lari yang ada garis start dan garis finis. Pada saat itu, pengertian kurikulum adalah jangka
waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal
ini, ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang
berupa rencana pelajaran sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara suatu
tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.

Pengertian kurikulum menurut para ahli :

a. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) – Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan
kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah.
Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat
didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.

b. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan – Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling
utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.

c. Harsono (2005) – Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan yang
diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin berkembang, sehingga yang
dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan pendidikan, namun seluruh program
pembelajaran yang terencana dari institusi pendidikan nasional.

d. Drs. Cece Wijaya, dkk – Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi keseluruhan
program dan kehidupan didalam sekolah

e. George A. Beaucham (1976) – Kurikulum diartikan sebagai dokumen tertulis yang berisikan seluruh
mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik melalui pilihan berbagai disiplin ilmu dan
rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

f. Hilda Taba (1962) – Kurikulum dianggap sebagai a plan of learning yang artinya bahwa kurikulum
merupakan sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh peserta didik.

g. Prof. Drs. H. Darkir – Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan
pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga program
itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan juga pengalaman belajar.

Beberapa tafsiran lainnya tentang kurikulumsebagai berikut

Kurikulum memuat isi dan materi peljaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh
dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata ajaran dipandang sebagai
pengalaman orang tua atau orang- orang pandai masa lampau, yang telah disusun secara sistematis dan
logis.

Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan
untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar,
sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pembelajaran.

Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Disini kurikulum disrtikan sebagai serangkaian pengalaman
belajar.

Dari semua pengertian diatas dapa kita tarik kesimpulan bahwa kurikulum itu adalah serangkaian
program,rencana, dan dokumen tertulis yang dijadikan alat atau media untuk menyukseskan
pembelajaran agar tujuan pebelajaran itu dapat tercapai dengan baik.

B. PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM

Ada beberapa proses administrasi kurikulum sebagai berikut :

1. Perencanaan Kurikulum

Di dalam perencanaan kurikulum terdapat sekitar masalah tanggung jawab untuk menentukan: Harus
bagaimana bentuk kurikulum itu. Siapa yang merencanakan dan bilamana. Ada yang mengemukakan
pendapat bahwa perencanaan kurikulum adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian dan karena itu
dikerjakan oleh para ahli atau “expert” dalam bidang perencanaan kurikulum. Menurut pendapat ini
kurikulum harus direncanakan baik-baik sebelumnya. seringkali secara terperinci mengenai situasi
belajar, dan semua murid di semua sekolah tingkat tertentu mempunyai kurikulum yang kira-kira
seragam, Mengenai perencanaan dimuka atau “Pre-Planning” terdapat perbedaan pendapat dalam hal
sejauh mana perencanaan dimuka dapat dilakukan. Ada beberapa ahli yang mengemukakan
pendiriannya, bahwa tidak ada aspek-aspek kurikulum yang harus direncana jauh sebelum situasi belajar
berlangsung. Untuk penjelasan singkat, pendapat-pendapat yang berbeda itu dapat dikelompokkan
sebagai berikut:

a. Kurikulum seharusnya direncanakan di muka secara terperinci oleh “experts” dalam bentuk
kumpulan mata pelajaran.

b. Kurikulum direncanakan secara terperinci di muka oleh panitia yang terdiri dari guru-guru dalam
bentuk kumpulan mata pelajaran.

c. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya yang luas oleh panitia yang terdiri dari guru-guru
dalam bentuk pedoman kerja. perincian dilakukan oleh guru berdasarkan kebutuhan-kebutuhan murid.

d. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya berisi partisipasi dari guru-guru dan tokoh-tokoh
masyarakat. perincian dilakukan oleh perencanaan bersama guru murid.

e. Kurikulum direncanakan oleh guru bersama murid pada waktu akan belajar, tanpa perencanaan
jauh dimuka.

2.Pelaksanaan Kurikulum
Sebelum kurikulum benar-benar dilaksanakan, harus terlebih dahulu memperhatikan perbedaan-
perbedaan individual. Yang dimaksud disini adalah masalah penyesuaian program pengajaran terhadap
perbedaan-perbedaan di antara anak-anak. Jawaban terhadap persoalan ini macam-macam. Kurikulum
yangn berorientasikan kumpulan mata pelajaran berasal dari zaman sebelum ada pengetahuan tentang
perbedaan-pebedaan individu dan kemapuan pada murid. Pada waktu itu orang menganggap semua
murid (kecuali anak-anak lemah jiwa) dapat menguasai semua mata pelajaran yang diberikan disekolah
dengan kepandaian yang sama asal mereka rajin belajar.

Pada umumnya diakui bahwa makhluk manusia sangat beraneka ragam dalam kemampuannya untuk
maju. Keadaan itu telah menggerakkan para pendidikan kepada perbedaan-perbedaan individual ini.
Disini timbul perbedaan-perbedaan pendapat mengenai persoalan bagaimana hal ini harus dilaksanakan.

1) konsep kurikulum yang telah di tetapkan jauh di muka harus dikuasai oleh semua murid menurut
kecepatan yang telah diatur sebelumnya. Masalahnya ialah menyesuaikan individu-individu yang
mempunyai kecepatan belajar yang berbeda-beda pada “realitas” ini.

2) bahwa murid-murid harus dikelompokkan menurut kemampuannya dengan tujuan bahwa


pengelompokan ini akan memperkecil perbedaan kemampuan dalam tiap kelompok agar
mempermudah pelaksanaan individualis program pengajaran.

3) menciptakan jenis kurikulum berdasarkan pengalaman yang dipusatkan kepada masalah-masalah


dan memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok tesebut dalam pendapat kedua untuk bekerja
sama memecahkan masalah bersama, yang menarik perhatian bersama. Hal ini menunjukkan tiap
anggota kelompok untuk mampu bekerja menurut taraf perkembangan masing-masing dalam bidang
akademis sosial dan emosi dan masih menunjang usaha bersama kelompok.

3. Pengawasaan / Pengembangan Kurikulum

Dalam Pengembangan Kurikulum terdapat dua proses utama, yakni Pengembangan Pedoman Kurikulum
dan Pengembangan Pedoman Instruksional.

a. Pedoman Kurikuklum, meliputi:

Ø Latar belakang yang berisi rumusan Falsafah dan tujuan lembaga pendidikan, populasi yang menjadi
sasaran, rasional bidang studi atau mata kuliah, struktur organisasi bahan pelajaran.

Ø Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan yakni Scope (ruang lingkup) dan
Sequence-nya (urutan pengajiannya).

Ø Desain evaluasi termasuk strategis revisi atau perbaikan kurikulum mengenai: Bahan pelajaran (Scope
dan Sequence) Organisasi bahan dan strategi intruksionalnya

b. pedoman instruksional
Pedoman Instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk menguraikan isi pedoman kurikulum agar
lebis spesifik sehingga lebih mudah untuk mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas. dengan
demikian apa yang diajarkan benar-benar bersumber dari pedoman kurikulum.

4. Evaluasi Kurikulum

a. Dasar-dasar Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling penting di antaranya ialah:

1) Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah tujuan yang telah ditentukan.

2) Melalui efektivitas kurikulum.

3) Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.

Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang sistematis. Jika evaluasi diadakan secara
terus-menerus mungkin tak perlu kurikulum diganti seluruhnya, akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki
dan disempurnakan serta disesuaikan dengan perkembangan zaman.

b. Desain Evaluasi

Desain evaluasi menguraikan tentang (1) Data yang harus dikumpulkan, (2) analisis data untuk
“membuktikan” nilai dan efektivitas kurikulum.

C. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KURIKULUM

Di dalam pelaksanaan kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut melalui kegiatan
perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru dan kepala sekolah memahami kurikulum tersebut
sebelum dilaksanakan. Dalam proses pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran
kelas. mencatat peran guru sebagai:

1. Implementers

Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam melaksanakan perannya guru
hanya menerima kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi
kurikulum maupun menentukan target kurikulum. Pada fase implementator kurikulum, peran guru
dalam pengembangan kurikulum sebatas hanya menjalankan kurikulum yang telah disusun (sebelum
reformasi pendidikan).

2. Adapters

Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru memberikan
kewenangan untuk menyelesaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan lokal.

3. Developers

Guru berwewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi
pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus
dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum
sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta
sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.

4. Researchers

Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru
yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanakan peran
sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum.

Senada dengan itu, guru memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum,
sebagai berikut:

1. Pengelolaan administratif

2. Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum

3. Guru sebagai tenaga profesi kependidikan

4. Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum

5. Meningkatkan keberhasilan sistem instruksional

6. Pendekatan kurikulum

7. Meningkatkan pemahaman konsep diri

8. Memupuk hubungan timbal balik yang harmonis dengan siswa


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi administrasi kurikulum adalah serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, serta evaluasi terhadap kurikulum pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta didik.
Dengan tujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien sehingga tujuan utama dari
pendidikan itu dapat tercapai.

Jadi kegiatan dalam administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dijadikan sebagai instrument
dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip administrasi,
kurikulum kemudian di kembangkan, sehingga dalam pelaksanaannya kurikulum dapat mencapai sasaran
pendidikan yang di harapkan. Setidaknya, kegiatan administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan
kurikulum benar-benar terencana dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan
baik pula

B. SARAN

Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini, oleh sebab itu diharapkan kepada pembaca untuk
dapat memberi kritik dan saran yang konstruktif dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Akhirnya,
kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri serta memohon taufik dan hidayah-Nya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua

Vous aimerez peut-être aussi