Vous êtes sur la page 1sur 29

PENDAHULUUAN

A. Latar Belakang
Tuntutan akan jaminan mutu dan keamanan obat yang terus meningkat perlu di
antisipasi oleh industri obat di Indonesia. Secara umum, industri mempunyai
tanggung jawab besar untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan obat yang
diproduksinya. Oleh karena itu, dalam proses produksi obat industri perlu secara hati-
hati dan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab industri untuk memproduksi obat
bermutu dan aman ini harus dimuai dari perencanaan baik perencanaan pabrik, bahan
baku, peralatan, fasilitas yang mendukung operasional industri.
Dalam aspek desain, industri obat mempunyai berbagai persyaratan khusus
guna menjamin proses produksi yang menghasilkan produk aman dan bermutu. Harus
diperhatikan bahwa berbagai mikroba pathogen dapat menjadi masalah keamanan
obat tersebut. Demikian pula berbagai kontaminan lainnya baik kimia masupun fisika
yang dapat mencemari produk disetiap proses. Oleh karena itu maka, penyebab
terjadinya kontaminasi perlu diminimalisir dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip
desain yang mempertimbangkan aspek sanitasi dan kebersihan, selain itu penempatan
peralatan yang baik dan benar juga dapat mencegah terjadinya kontaminasi seperti
karena kebocoran pelumas dan lain sebagainya.
Didalam pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini mengatur
tentang segala aspek yang berkaitan dengan proses produksi obat. Salah satunya
adalah aspek peralatan. Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain
dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi
dengan tepat agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets ke bets
dan untuk memudahkan pembersihan serta perawatan.
LANDASAN TEORI

A. Peralatan Ruang Gudang

Gudang (warehouse) merupakan salah satu bagian dari salah satu aspek di
dalam indusktri yang memiliki peran sangat penting didalam menjamin kelancaran
proses produksi dan distribusi barang ke konsumen, serta menjadi komponen penting
dari rantai pasokan modern. Rantai pasokan melibatkan kegiatan dalam berbagai
tahap: sourcing, produksi, dan distribusi barang, dari penanganan bahan baku dan
barang dalam proses hingga produk jadi.

NAMA PERALATAN
Palet digunakan untuk
menahan beban logstik yang
beratnya bervariasi, tetapi
biasanya digunakan untuk
alas penyimpanan logistic di
gudang dengan beban yang
berat.
Troli digunakan untuk
pengangkutan barang yang
berat nya tidak terlalu berat.

Rak digunakan untuk


memperluas kapasitas
penyimpanan barang.
Apar digunakan untuk
mengendalikan kebakaran
kecil yang kemungkinan
terjadi di gudang karena di
gudang terdapat berbagai
bahan baku pembuatan
sediaan farmasi.

Tangga lipat digunakan


untuk pembersihan yang
mudah dijangkau.

Forklift yatu alat


transportasi yang biasanya
digunakan untuk
mengangkut barang secara
cepat agar mempercepat
proses pemindahan barang.
Persyaratan alat yang digunakan dalam ruang gudang yaitu untuk pengolahan
bahan mudah terbakar atau bahan kimia atau yang ditempatkan di area di mana
digunakan bahan mudah terbakar, hendaklah dilengkapi dengan perngatan disetiap
alat sehingga memudahkan para pekerja dalam menggunakan APD yang sesuai.

Spesifik alat di gudang :

1. Pemilihan bahan baku pallet yang digunakan harus kuat terhadap beban
berat sehingga dapat bertahan lama.
2. Kelembapan ruangan diatur sedemikian rupa agar tidak mempengaruhi
kualitas alat yang terbuat dari kayu (mudah lapuk)
3. Bahan alat yang di pilih harus kuat bertujuan untuk menjaga keselamatan
petugas saat pengambilan bahan baku.

Penempatan alat di gudang :

1. Alat yang digunakan untuk perawatan di letakkan di ruangan yang berbeda


2. Alat untuk penyimpanan bahan baku yang cair padat dan juga yang mudah
terbakar diletakkan di tempat yang berbeda pula.
3. Posisi APAR di letakkan di tempat yang mudah terjangkau, terlihat dan
berada ditempat yang terdapat bahan baku yang mudah terbakar.

Perawatan alat hendaklah dirawat sesuai jadwal untuk mencegah malfungsi atau
pencemaran yang dapat memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian produk.
Sehingga untuk bisa tetap mempertahankan mutu, perawatan alat harus sesuai dengan
jadwal yang sudah di tentukan, sehingga mutu berpengaruh terhadap kemurnian dan
identitas produk.

B. Peralatan Ruang Sampling

Dalam proses pembuatan obat yang baik, sebelum dilakukan kegiatan produksi
bahan baku harus memenuhi spesifikasi mengenai identitas, kekuatan, kemurnian,
kualitas, dan keamanan yang telah ditetapkan. Pemeriksaan mutu bahan baku
dilakukan untuk menjamin agar bahan baku yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
sehingga menghasilkan produk yang sesuai dengan tujuan formulator. Kegiatan yang
dilakukan dalam menentukan mutu bahan baku adalah kegiatan sampling. Adapaun
alat-alat yang digunakan dalam kegiatan sampling adalah sebagai berikut:
A. Alat Pengambil Sampel Padat

NAMA PERALATAN
Sampling Spear

Digunakan untuk
pengambilan sampel
yang berbentuk bubuk,
butiran kecil dalam
karung, dengan cara
menusukkan kedalam
karung.
Sekop sampling

Digunakan untuk
pengambilan sampel
dalam bentuk curah
(padatmaupun semi
padat )

Tabung sampling

Digunakan sebagai
tempat ditampungnya
sampel sebelum diuji
pada laboratorium
Scapel

B. Pengambilan Sampel Cair


NAMA PERALATAN
Kammerer water
sampler

Digunakan untuk
pengambilan sampel
yang berbentuk
cairan dengan
kedalaman tertentu.
Coller box

Tempat untuk
menyimpan botol-
botol yang berisi
sampel saat dikrim
kelaboratorium
Botol sampel

Tempat untuk
menampung sampel
yang berbentuk
cairan.

C. Pengambilan sampel semi padat

NAMA PERALATAN
Sekop sampling

Digunakan untuk
pengambilan
sampel dalam
bentuk curah
(padatmaupun
semi padat )
sampling spear

Digunakan untuk
pengambilan
sampel yang
berbentuk semi
padat dengan
cara menusukkan
kedalam karung.
Tabung sampling

Digunakan
sebagai tempat
ditampungnya
sampel sebelum
diuji pada
laboratorium

Pengambilan sampel bahan baku dilakukan secara acak pada bagian atas,
tengah, dan bawah dari wadah. Pengambilan sampel harus dilakukan secara acak
pada setiap batch. Pengambilan sampel harus dilakukan diruang sampling dengan
tepat untuk mecegah terjadinya kontaminasi. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut:

1) Sebelum kegiatan sampling dilakukan, diperiksa terleih dahulu apakah segel/


tutup wadah masih dalam keadaan utuh
2) Alat sampling yang digunakan harus benar-benar bersih agar tidak terjadi
kontaminasi
3) Selesai kegaiatan sampling wadah segera ditutup dan diberi penandaan

Peralatan yang digunakan dalam pengambilan sampel harus dibuat dari bahan
yang tidak mempengaruhi sifat kimia maupun sifat fisika dari bahan baku, sampel
dapat dengan mudah dikeluarkan dari alat sampling, mudah dibersihkan dari sampel
sebelumnya, kapasitas alat disesuaikan dengan keperluan dan tergantung dari maksud
pemeriksaan, mudah dan aman saat dibawa.

Perawatan untuk alat-alat yang berada dalam ruang sampling antara lain

1) Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui


gambar tulisan, peraturan, tata tertib, bagi pengguna
2) Menyimpan, misalnya penyimpanan peralatan denga baik dan benar dapat
mencegah terjadinya kerusakan
3) Membersihkan peralatan, agar peralatan sampling selalu bersih dari kotoran
yang merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menjadi pemicu
terjadinya korosi
4) Sesegara mungkin memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada
peralatan laboratorium pada tingkat kerusakan tertentu yang masih mungkin
diperbaiki sendiri

Waktu untuk perawatan peralatan sampling berdasarkan sifat operasinya alat


sampling digunakan untuk dalam jumlah batch yang banyak sehingga peralatan
tersebut akan sangat mudah kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetp bersih dan
menghindari kerusakan sehingga alat tersebut harus sering diberikan perawatan atau
pembersihan.

C. Peralatan Laboratorium Sampling

Pengujian bahan baku obat dilakukan pada laboratorium sampling. Dalam


penetapan kesesuaian persyaatan bahan baku obat ada beberapa uji yang harus
dilakukan antara lain:

1) Identitas
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa bahan yang diperiksa
mempunyai identitas yang sesuai pada etiket. Pengujian yang dilkukan
harus spesifik
2) Kadar
Pengujian dilakukan untuk menetapkan kadar senyawa aktif dalam bahan
yang diuji.
3) Mutu
Pengujian untuk menetapkan ketetntuan fisika yang dapat digunakan
sebagai atribut mutu.
4) Kemurnian
Pengujian untuk mengetahui bahwa bahan bebas dari senyawa asing dan
cemaran pada batas tertentu.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur, metode anlisis,


instrumen yang dicantumkan dalam Farmakope Indonesia. Prosedur yang tidak
tercantum dalam Farmakope Indonesia dapat digunakan asalkan dapat dibuktikan dan
memberikan ketelitian dan ketetapan yang sama dengan metode Farmakope Idonesia.
Berikut adalah peralatan yang digunakan dalam uji mutu bahan baku:

NAMA PERALATAN
Melting Point apparatus

Berfungsi untuk mengukur


titik leleh dari suatu bahan

Polarimeter

Berfungsi untuk mengukur


rotasi optik dari suatu bahan
Spektofotometer

Berfungsi untuk mengetahui


nilai absorbansi dari suatu
bahan

Refractometer

Berfungsi untuk mengetahui


nilai indeks bias dari suatu
bahan

Kromatografi

Berfungsi untuk langkah


untuk mengindetifikasi
bahan yang akan digunakan

Buret

Berfungsi untuk mengukur


larutan uji dengan teliti guna
experimen titrasi
Alat titik didih

Berfungsi untuk mengtahui


suhu didih pada suatu bahan

Moisture analyzer

Berfungsi untuk menentukan


kadar air dalam suatu bahan

Peralatan yang digunakan dalam pengujian sampel harus dibuat dari bahan
yang tidak mempengaruhi sifat kimia maupun sifat fisika dari bahan baku, sampel
dapat dengan mudah dikeluarkan dari alat sampling, mudah dibersihkan dari sampel
sebelumnya, kapasitas alat disesuaikan dengan keperluan dan tergantung dari maksud
pemeriksaan, memiliki ketelitian yang tinggi, validasi kalbrasi.

Perawatan untuk alat-alat yang berada dalam laboratorium sampling antara lain

1) Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui


gambar tulisan, peraturan, tata tertib, bagi pengguna
2) Menyimpan, misalnya penyimpanan peralatan denga baik dan benar dapat
mencegah terjadinya kerusakan
3) Membersihkan peralatan, agar peralatan sampling selalu bersih dari kotoran
yang merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menjadi pemicu
terjadinya korosi
4) Sesegara mungkin memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada
peralatan laboratorium pada tingkat kerusakan tertentu yang masih mungkin
diperbaiki sendiri
5) Dilakukan kalibrasi untuk alat tertentu agar tidak terjadi kesalahan data

Waktu untuk perawatan peralatan uji sampling berdasarkan sifat operasinya alat
sampling digunakan untuk dalam jumlah batch yang banyak sehingga peralatan
tersebut akan sangat mudah kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetp bersih dan
menghindari kerusakan sehingga alat tersebut harus sering diberikan perawatan atau
pembersihan.

Penempatan alat sebaiknya ditempatkan pada jarak yang cukup, hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam perawatan alat serta menghindari kesesakan
antara personalia. Jarak penempatan alat juga berfungsi untuk mempermudah proses
produksi dan menghindarkan kekeliruan pada saat proses sampling.

D. Peralatan Ruang antara

Buffer room (ruang antara) di ciptakan untuk memisahkan antara satu ruangan
dengan ruangan lainnya yang memiliki persyaratan yang berbeda. Ruang antara untuk
memisahkan perbedaan kelas ruangan berdasarkan CPOB. Misalnya jalur operator
atau jalur material antara kelas F dengan kelas E di sediakan ruang antara. Tujuannya
untuk mencegah debu dari kelas E (ruang pengolahan) menuju kelas F (ruang
pengemasan). Maka ruang antara yang tepat adalah ruang negative pressure.
Nama alat Gambar Fungsi
Passthrough untuk proses kerja (sterilisasi)
pada media barang dalam
kemasan yang
penggunaannya sangat mudah
dan sederhana. Passthrough di
gunakan sebelum proses
pengemasan yang
membutuhkan lingkungan
yang sedikit mungkin adanya
kontaminasi udara lain

Passbox Di dalam passbox terdapat


udara bersih menyembur.
Bahan yang masuk seperti
debu (udara kotor yang
mengandung mikroba) yang
akan mengkontaminasi. Bila
tidak ada udara penyebur
yang di khawatir debu yang
kotor dari satu kamar ke
ruang lain.

Pipa Air Untuk menyalurkan air dari


sumber menuju ruangan yang
membutuhkan air.
Spesifik alat di ruang antara yaitu harus terbuat dari bahan stainless steel, alat
harus mudah dibersihkan untuk mecegah penumpukan debu dan kotoran agar alat
tidak mudah korosif.

Syarat alat di dalam ruang antara yaitu air, uap dan udara bertekanan atau
vakum serta saluran lain hendaklah di pasang sedemikian rupa agar mudah di akses
pada tiap tahap proses. Pipa hendaklah diberi penandaan yang jelas untuk
menunjukkan isi dan arah aliran. Pemipaan adalah seluruh jenis pipa termasuk
sambungan, katub dan insulator pipa. Semua pemipaan kecuali yang di tanam dibawa
tanah san pipa listrik endaklah diberi tanda yang jelas untuk menghindari kesalahan
pada saat penggunaan alat.

E. Peralatan Ruang Timbang

Penimbangan bahan baku merupakan proses yang penting dalam suatu produksi
farmasi. Keakuratan hasil penimbangan bahan baku sangat berpengaruh pada proses
produksi dan hasil produksi. Takaran bahan baku yang sesuai akan mengahasilkan
produk yang bagus. Adapun alat yang digunakan dalam proses penimbangan bahan
baku yaitu sebagai berikut:

Nama alat Gambar Fungsi


Timbangan Untuk mengetahui berat suatu
benda
Sekop Untuk membantu pengambilan
sampling bahan baku pada proses
penimbangan

Berdasarkan CPOB (2012), alat timbang hendaklah diverifikasi setiap hari


sebelum dipakai. Tujuannya untuk membuktikan bahwa kapasitas, ketelitian dan
ketepatannya memenuhi persyaratan sesuai dengan jumlah bahan baku yang
diperlukan. Disamping itu untuk setiap penimbangan dan pengukran perlu dilakukan
pembuktian kebenaran hasil jumlah dan hasil penimbangan oleh dua orang personil,
dan pembuktiannya dicatat. Berikut gambar proses penimbangan oleh 2 personil

Spesifik alat yang berada di ruang penimbangan bahan dasar alat untuk
penimbangan bahan harus kuat dengan beban yang akan ditimbang, alat timbangan
harus sudah lulus uji dan bersertifikat resmi.

Syarat alat yang digunakan untuk alat penimbangan peralatan yang akan
digunakan harus sesuai dengan spesifikasi awal atau spesifikasi standar berarti saat
dioperasikan, peralatan harus telah dikalibrasi dan dikualifikasi,alat timbangan yang
digunakan dalam keadaan baik (tidak rusak ), alat timbang yang digunakan dalam
keadaan bersih sehingga tidak terkontaminasi dari bahan yang dari luar, angka hasil
penimbangan pada alat timbang dapat dibaca dengan jelas, untuk mendapatkan
produk yang sesuai dengan formula dan perhitungan yang tepat diperlukan alat ukur
dengan keakuratan yang tinggi. Peralatan untuk mengukur, menimbang, mencatat dan
mengendalikan hendaklah dikalibrasi dan diperiksa pada interval waktu tertentu
dengan metode yang ditetapkan.

Adapun perawatan yang dilakukan pada alat timbang yaitu timbangan harus
dikalibrasi untuk menjaga kondisi instrument timbangan agar tetap sesuai
spesifikasinya. Proses kalibrasi biasanya dilakukan per 3 bulan, 6 bulan sekali atau
satu tahun sekali tergantung kebijakan dari masing masing industry, membersihkan
peralatan sebelum dan sesudah pemakaian agar selalu bersih dan mencegah
kerusakan akibat adanya kotoran yang sering menjadi penyebab korosi, dan jika
terjadi kerusakan sesegera mungkin diperbaiki agar tidak mengganggu proses
produksi.

Penempatan ruang timbangan :

1. Alat timbang yang digunakan harus diletakkan terpisah dengan alat timbang
untuk menimbang bahan yang berbahan serbuk dan cair.
2. Penempatan alat timbang harus diletakkan ditempat yang datar dan anti getar
agar tidak mempengaruh hasil perhitungan.
3. Timbangan yang digunakan diletakkan di ruangan khusus seperti jauh dari
ventilasi udara, kipas angina yang sedang hidup dan AC karena akan
memengaruhi hasil penimbangan.
F. Peralatan Ruang Produksi :

Nama Peralatan
Mesin super mixer
digunakan diindustri
farmasi untuk proses
pencampuran dan
granulasi basah maupuk
kering.

Mesin Fluid Bad Dryer


(FBD) digunakan untuk
proses pengeringan secara
umum untuk bahan atau
material yang bobotnya
relatif ringan (bentuknya
dapat berupa
bubuk/tepung, kristal,
granular
Mesin Oven Dryer +
Trolly berfungsi untuk
mengurangi kandungan air
pada bahan hingga
tercapainya kadar air yang
seimbang dengan proses
vacum
Mixer tipe V merupakan
salah satu jenis mixer
yang biasa dipakai dalam
proses pencampuran solid.

Mesin milling proses yang


menghasilkan chips
(beram). Milling
menghasilkan permukaan
yang datar atau berbentuk
profil pada ukuran yang
ditentukan dan kehalusan
atau kualitas permukaan
yang ditentukan.
Centrifuge digunakan
untuk memisahkan
partikular padat dengan
cairan Pemisahan tersebut,
partikel yang tersuspensi
di sebuah wadah akan
mengendap ke dasar
wadah .
Storage tank untuk
menampung hasil
produksi sementara dalam
bentuk cair/liquid yang
nantinya akan diteruskan
ke proses berikutnya dan
menjaga produk tetap
homogen dalam waktu
kurang dari 24 jam.
Mesin filling Alat ini
digunakan untuk mengisi
produk jadi dalam bentuk
liquid, dan semi solid
kedalam kemasan.

Spesifik alat yang digunakan di ruang produksi :


1. Peralatan terbuat dari bahan kuat, tahan terhadap bahan yang diolah, tidak
melepaskan partikel terhadap bahan yang diolah.
2. Peralatan yang akan digunakan harus sesuai dengan spesifikasi awal atau
spesifikasi standar.
3. Peralatan yang digunakan untuk proses produksi didesain dengan model
sederhana yang bertujuan untuk mempermudah proses perawatan dan juga
proses perbaikan apabila ada yang mengalami kerusakan.
4. Instalasi peralatan, pipa, sarana penunjang dan instrumentasi sesuai dengan
spesifikasi dan gambar teknik yang didesain.
Syarat alat yang ada di ruang produksi :
1. Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk antara atau
produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi, adisi atau absorbsi yang dapat
memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di luar batas yang ditentukan.
Misalnya peralatan yang tidak langsung bersentuhan dengan bahan produksi
hendaknya menggunakan alat yang dilapisi baja anti karat tipe AISI 304, untuk
bahan yang dapat bereaksi dengan baja anti karat dapat menggunakan alat yang
berlapis gelas atau kaca, dan untuk pengisian produk steril dan non steril
menggunakan alat baja anti karat tipe AISI 316.
2. Pelumas atau pendingin yang digunakan dalam pengoperasian alat khusus
seperti alat tablet yang menggunakan pelumas untuk pengoperasiannya
hendaknya tidak menyebabkan pelumas tersebut masuk ke dalam proses
produksi sehingga nantinya dapat mempengaruhi identitas, mutu atau
kemurnian bahan awal, produk antara ataupun produk jadi.
Perawatan alat di ruang produksi
1. Pada saat proses perbaikan, perawatan maupun modifikasi suatu alat di dalam
industry sebaiknya dilakukan dengan teliti dan juga hati-hati hal tersebut
bertujuan untuk menghindari kebocoran katub, tetesan pelumas dan hal yang
sejenis sehingga tidak terjadi menimbulkan kerusakan produk.
2. Peralatan manufaktur hendaklah didesain sedemikian rupa agar mudah
dibersihkan. Peralatan tersebut hendaklah dibersihkan sesuai prosedur tertulis
yang rinci serta disimpan dalam keadaan bersih dan kering

Penempatan alat pada ruang produksi :

1. Di dalam satu ruangan hanya boleh ada satu set peralatan untuk satu prosuk,
agar tidak terjadi pencemaran silang dan penempatan peralatan produksi
dilakukan secara berurutan sehingga mempermudah psoses produksi.
2. Peralatan satu sama lain hendaknya di tempatkan pada jarak yang cukup. Jarak
penempatan alat juga berfungsi untuk mempermudah proses produksi dan
menghindarkan kekeliruan bahan yang dimasukkan ke dalam alat.
3. Tiap peralatan utama hendaklah di beri tanda dengan nomor identitas yang
jelas. Nomor ini dicantumkan di dalam semua perintah dan catat bets untuk
menunjukkan unit atau peralatan yang digunakan pada pembuatan bets tersebut
kecuali bila peralatan tersebut hanya digunakan untuk satu jenis produk saja.
G. Peralatan Ruang Produk Ruahan

Produk ruahan merupakan bahan obat yang telah selesai diolah dan hanya
memerlukan pengemasan untuk menjadi produk setengah jadi. Contohnya adalah
hasil pencetakan tablet, hasil pengisian kapsul, dan suppositoria. Sehingga pada
penyimpanan produk ini memerlukan perlakuan khusus agar produk tidak terjadi
kerusakan dan tidak terjadi pencemaran silang. Pada area penyimpanan hendaklah
didesain dan peralatan yang disediakan harus disesuaikan untuk menjamin kondisi
penyimpanan yang baik. Berikut adalah peralatan yang digunakan dalam ruang
produk ruahan:

Nama Peralatan
Pendingin ruangan

Pengukur suhu dan


kelembapan
Troler

Rak

Box

Label
Penerang

Peralatan yang digunakan dalam penyimpanan produk ruahan harus dibuat


dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat kimia maupun sifat fisika dari produk,
produk dapat dengan mudah dikeluarkan dari tempat penyimpanan, kapasitas alat
disesuaikan dengan keperluan, mudah dan aman saat dibawa.

Penempatan peralatan harus berada dalam jarak yang tepat agar tidak
mempengaruhi kualitas produk pada saat penyimpanan. Pada ruang penyimpanan
produk ruahan hendaklah disiapkan, dikendalikan, dipantau, dan dicatat bila
diperlukan.

Perawatan untuk alat-alat yang berada dalam ruang produk ruahan antara lain

1. Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar


tulisan, peraturan, tata tertib, bagi pengguna
2. Menyimpan, misalnya penyimpanan peralatan dengan baik dan benar dapat
mencegah terjadinya kerusakan
3. Membersihkan peralatan, agar peralatan selalu bersih dari kotoran yang
merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menjadi pemicu terjadinya
korosi
4. Sesegara mungkin memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan
pada tingkat kerusakan tertentu yang masih mungkin diperbaiki sendiri.
H. Peralatan Ruang Pengemasan

Proses pengemasan merupakan salah satu tahapan penting dalam pembuatan


sediaan farmasi dan pada tahapan ini juga ikut mempengaruhi stabilitas dan mutu
produk akhir. Kegiatan pengemasan berfungsi untuk membagi dan mengemas produk
ruahan menjadi produk jadi. Pengemasan hendaklah dilaksanakan dibawah
pengendalian yang ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan mutu produk akhir
yang dikemas.

Adapun alat-alat yang digunakan dalam kegiatan pengemasan adalah sebagai


berikut:

Nama alat Gambar Fungsi alat


Digunakan untuk pengemasan
Mesin strip sediaan (padat, kapsul, kaplet dan
lain-lain) per oral yang menganut
sistem dosis tunggal.

Digunakan untuk mengemas sebuah


Mesin blister produk dengan kemasan kertas
bersegel plastik.
Digunakan untuk mengemas barang
Mesin pengemas bulk yang cukup banyak contohnya
produk berbentuk bubuk.

Mesin vertikal Digunakan untuk mengisi, menyegel


sesuai arah gravitasi contohnya untuk
produk cairan, bubuk dan produk
berbentuk granul.

Defoiler strip Digunakan untuk memisahkan atau


memberikan sekat pada obat berupa
tablet/kaplet dari bungkus/foil strip.

Mesin rewinder Digunakan untuk memberikan


kode/tanggal produksi dan tanggal
expired. Alat ini juga digunakan
untuk mendeteksi jumlah yang sudah
di cetak
Syarat alat yang ada di ruang pengemasan yaitu permukaan peralatan yang
bersentuhan dengan produk antara atau produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi,
adisi atau absorbsi yang dapat memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di luar
batas yang ditentukan . Spesifik alat di ruang pengemasan peralatan yang digunakan
untuk proses produksi didesain dengan model sederhana yang bertujuan untuk
mempermudah proses perawatan dan juga proses perbaikan apabila ada yang
mengalami kerusakan.

I. Ruang Cuci Alat

Peralatan merupakan salah satu komponen penunjang yang penting dalam


proses produksi. Keadaan peralatan yang baik akan berpengaruh pada hasil produksi
suatu produksi. Tidak hanya keaadaan alat yang baik saja yang dapat berpengaruh
pada proses produksi tapi kebersihan alat juga sangat berpengaruh pada proses
produksi dan hasil produksi. Biasanya, peralatan yang digunakan untuk produksi
dipakai untuk berbagai macam produk, sehingga sangat berisiko terjadi kontaminasi
silang. Maka dari itu setelah pemakaian alat harus dilakukan pencucian dan sebelum
alat digunakna juga harus di cek terlebih dahulu apakah alat yang akan digunakan
benar- benar bersih dan bebas kontaminasi. Berikut alat yang yang dapat digunakan
dalam proses pembersihan alat

Nama alat Gambar Fungsi


Lap absortif Untuk menyeka kotoran atau
sisa bahan baku pada alat
Sikat nilon Untuk membantu
menghilangkan kotoran pada
bagian alat yang sult
dijangkau

Mesin Alat ini digunakan untuk


penghisap menarik/ mengsip debu yang
debu terdapat pada alat.

Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan prosedur pembersihan yang


tertera pada masing-masig alat agar tidak menyebabkan kerusakan. Berikut
spesifikasi peralatan untuk membersihkan alat produksi :

a. Alat yang digunakan seperti lap harus bebas serat


b. Tidak menyebabkan kerusakan pada alat
c. Mempunyai daya serap tinggi untuk menyerap air agar alat tidak lembab
d. Mudah dipindahkan agar memudahkan proses pembersihan alat

Adapun cara perawatan pada peralatan untuk membersihkan alat produksi


yaitu :

a. Peralatan disipan di tempat yang bersih


b. Peralatan dibersikan kembali setelah digunakan
c. Peralatan ditembatkan di tempat yang aman dan mudah dijangkau

Vous aimerez peut-être aussi