Vous êtes sur la page 1sur 39

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM PADA NY.

S DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA : HAMBATAN MOBILITAS
FISIK DI RUANG BUGENVILE
RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Disajikan Sebagai Tugas


Pada Pembelajaran Stase Maternitas II

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 3
A21801946 Rina Wiji Astuti A21801951 Ronin Hidayat
A21801947 Ririn Purwantini A21801952 Siti Subekti
A21801948 Riyanto A21801953 Sri Mulyati
A21801949 Rofik Abi Kurniawan A21801955 Suminah Wahyu Widiana
A21801950 Roger Julian A21801954 Sri Wijayanti
A21801951 Ronin Hidayat A21801957 Syifa Nur Qobiddin
A21801951 Ronin Hidayat A21801958 Taufiq Hidayat

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2018/2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM PADA NY. S DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN UTAMA : HAMBATAN MOBILITAS
FISIK DI RUANG BUGENVIL
RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Telah disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

( Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Kep.Ns )

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. 1


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... 2
HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................... 3
BAB I :LAPORAN PENDAHULUAN ................................................ 4
A. Konsep Hambatan Mobilitas Fisik................................................ ... 4
B. Konsep Postpartum .......................................................................... 5
C. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan ......................................... 10
D. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul ………………….. ....... 13
E. Intervensi Keperawatan ………………………………………....... 13
BAB II : TINJAUAN KASUS ............................................................. 17
BAB III : PEMBAHASAN ................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 32

3
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP HAMBATAN MOBILITAS FISIK


1. Pengertian
Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam gerakan fisik atau
satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah (Herdman, 2015).
2. Batasan Karakteristik
a. Dispnea setelah beraktivitas
b. Gangguan sikap berjalan
c. Gerakan lambat
d. Gerakan spastik
e. Gerakan tidak terkoordinasi
f. Instabilitas postur
g. Keterbatasan rentang gerak
h. Ketidaknyamanan
i. Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan
j. Penurunan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
k. Penurunan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
l. Penurunan waktu relaks
m. Tremor akibat bergerak
3. Etiologi
a. Agens farmaseutikal
b. Ansietas
c. Depresi
d. Disuse
e. Fisik tidak bugar
f. Gangguan fungsi kognitif
g. Gangguan metabolisme

4
h. Gangguan sensori perseptual
i. Gaya hidup kurang gerak
j. Indeks masa tubuh di atas persentil ke-75 sesuai usia
k. Intoleransi aktivitas
l. Kaku sendi
m. Keengganan memulai gerakan
n. Kepercayaan budaya tentang aktivitas yang tepat
o. Kerusakan integritas struktur tulang
p. Keterlambatan perkembangan
q. Kontraktur
r. Kurang dukungan lingkungan
s. Kurang pengetahuan tentang nilai aktivitas fisik
t. Malnutrisi
u. Nyeri
v. Penurunan kekuatan otot
w. Penurunan kendali otot
x. Penurunan ketahanan tubuh
y. Penurunan massa otot
z. Program pembatasan gerak

B. KONSEP POST PARTUM


1. Pengertian
Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal
dari bahasa latin yaitu dari kata “puer” yang berarti bayi dan “parous”
yang berarti melahirkan. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta
lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil (Anggraini, 2010). Postpartum adalah masa sesudah
persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan
untuk memulihkan kembali organ kandung seperti sebelum hamil dengan
waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Menurut Marni (2012),

5
masa nifas adlaah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
berikutnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa postpartum
adalah masa setelah kelahiran bayi dan plesanta sampai dengan organ
reproduksi kembali seperti semuala.
2. Fisiologi post partum
Perubahan fisiologis yang terjadi pada saat post partum adalah:
a. Involusi uterus
Involusi uterus atau pengerutan unterus merupakan suatu proses
kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamial.
b. Tempat plasenta
Segera setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan, kontriksi vaskular dan
thrombosis menurunkan tempat plasenta ke suatu area yang meninggi
dan bernodul tidak teratur.
c. Serviks (mulut rahim)
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam pasca
partum, serviks memendek dan konsistensinya menjadi padat dan
kembali seperti semula.
d. Lochea
Pada awal masa nifas, peluruhan jaringan desidua menyebabkan
keluarnya discharge vegina dalam jumlah berviriasi. Secara
makroskopis, lochea terdiri atas eritrosit, serpihan desisua, sel-sel epitel
dan bakteri. Mikroorganisme ditemukan pada lochea yang menumpuk
di vagina dan pada sebagian besar kasus juga ditemukan bahkan bila
discharge diambil dari rongga uterus.
Jenis-jenis lochea :
1) Lochea rubra atau merah (kruenta)
Lochea rubra mengandung darah dan debris desidua serta debris
trofoblastik. Aliran menyambur, menjadi merah muda atau coklat
setelah 3-4 hari.

6
2) Lochea serosa
Lochea serosa ini muncul sekitar 10 hari setelah persalinan.
Mengandung darah lama (old blood), serum, leukosit, dan debris
jaringan. Warna cairan ini menjadi kuning sampai putih.
3) Lochea alba
Lochea alba muncul setelah 10 hari post partum. Akibat campuran
leukosit dan berkurangnya kandungan cairan, lochea menjadi
berwarna putih atau putih kekuningan.

Fase-fase post partum :


a. Puerperium dini (Immediate post partum)
Terjadi dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, yaitu masa
pemulihan ibu dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan.
b. Puerperium intermedial (Early puerperium)
Waktu 1-7 hari post partum, yaitu masa pemulihan menyeluruh dari
organ-organ reproduksi selama kurang lebih 6-8 minggu.
c. Remote puerperium (Laterpuerperium)
Waktu 1-6 minggu post partum. Waktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu apabila ibu
selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.
Adaptasi fisiologis yang dialami ibu post partum adalah:
a. Tanda-tanda vital
Setelah partus akan terjadi peningkatan Cardiac Out Put (COP) dan
stroke volume (SV) sehingga menyebabkan peningkatan kerja jantung.
Hal tersebut mempunyai kompensasi fisiologis, yaitu:
1) Peningkatan tekanan darah
2) Peningkatan denyut nadi
3) Peningkatan suhu
4) Peningkatan respirasi

7
b. Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan kerja jantung karena COP dan SV yang meningkat.
c. Sistem urinaria
Pada post partum biasanya mengalami disuria dan kemungkinan karena
retensi urin. Retensi urin ini dihubungkan dengan kerja dari ADH. Bila
CES menjadi terlalu encer (hipoosmotik), ADH akan berkurang dan
keluar air berlebihan bersama sedikit solut CES, sehingga memekatkan
cairan tubuh kembali normal. Retensi urin tersebut biasa terjadi 2x24
jam.
d. Sistem endokrin
Terjadi penekanan pada hormon progesteron dan estrogen sehingga
jumlahnya menurun akibat meningkatnya produksi hormon prolaktin
e. Sistem gastrointestinal
Saat post partum terjadi konstipasi akibat penurunan aktivitas
peristaltik, dengan kata lain, terjadi relaksasi. Bisa juga karena
pengaruh psikis maka menyebabkan ibu takut untuk BAB dan BAK.
f. Sistem muskuloskeletal
Pada saat hamil akan terjadi lordosis, pada saat post partum lordosis itu
akan mulai pulih kembali.
g. Organ reproduksi
1) Ibu mengalami menstruasi kembali
2) Pada vagina yang nullipara muncul Rouge/benjol-benjol, tapi tidak
semuanya. Rouge biasanya akan menghilang pada saat persalinan.
Pada multipara biasanya tidak terjadi.
3) Hiperpigmentasi (striae, khloasma).
4) Striae di perut ada bekasnya, tetapi tidak semua ibu. Hal ini
berkaitan dengan hormonal.
5) Menyusui, berarti ada peningkatan progesteron (sedikit) diikuti
prolaktin dan oksitosin

8
Adapatasi psikologis post partum :
a. Takking in (1-2 hari post partum)
Fase ini dikenal dengan fase ketergantungan dimana wanita menjadi
sangat pasif dan sangat tergantung serta berfokus pada dirinya sendiri.
Pada masa ini ibu juga mengenang pengalaman melahirkan yang baru
saja dialami. Untuk pemulihan, ibu perlu istirahat atau tidur untuk
mencegah gejala kurang tidur.
b. Taking hold (2-4 hari post partum)
Fase taking hold disebut juga fase ketergantungan dan
ketidaktergantungan. Pada tahap ini ibu khawatir tidak mampu
bertanggung jawab untuk merawat bayinya. Ibu berusaha untuk
menguasai kemampuan untuk merawat bayinya, cara menggendong dan
menyusui, memberika minum dan mengganti popok. Pada tahap ini ibu
sangat sensitif akan ketidakmampuannya dan mudah tersinggung.
c. Letting go
Tahap ini dimulai pada minggu kelima sampai minggu ke enam dan
pada fase ini keluarga telah menyesuaikan diri dengan bayi. Ibu
merawat bayinya dengan kegiatan sehari-hari yang telah kembali.
3. Pengkajian ibu post partum
a. Kaji tingkat kesadaran
b. Kaji tanda-tanda vital
c. Kaji perdarahan
d. Kaji kontraksi uterus
e. Pemeriksaan post partum dengan episiotomi berfokus pada REEDA
kemerahan (redness), pembengkakan (edema) bintik biru (echimosis)
pengeluaran cairan (discharge), penyatuan jaringan (aproximation).

Poin Redness Edema Echimosis Discharge Approximatio


t n
0 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tertutup
1 Sekitar 0,25 Kurang dari 1 cm Sekitar serum Jarak kulit 3

9
cm pada dari insisi 0,25 cm mm atau
kedua sisi bilateral/ kurang
insisi 0,5 cm
unilateral
2 Sekitar 0,5 Sekitar 1-2 cm Sekitar 0,5- serosanguin Terdapat jarak
cm pada dari insisi 1 cm ous antara kulit
kedua sisi bilateral/0,5 dan lemak
insisi -2 cm sukutan
unilateral
3 Lebih dari Lebih dari 2 cm Lebih dari Darah, Terdapat jarak
0,5 cm pada dari insisi 1 cm purulen antara kulit,
kedua sisi bilateral/2 lemak
insisi cm subkutan dan
unilateral fasia
Tota
l

C. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN


1. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam
keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-
perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang
terakhir ini karena pengaruh hormon laktogen dari kelenjar hipofisis
terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-
pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit.
Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post partum
bentuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh
korpus uteri terbentuk semacam cincin. Perubahan-perubahan yang

10
terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan
nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium
yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar
akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi
dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu.
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang merenggang
sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali
seperti sedia kala.
Apabila dalam proses pengeluaran plasenta terdapat jaringan yang
tidak lengkap, maka untuk memastikan adanya sisa plasenta ditentukan
dengan eksplorasi dengan tangan, kuret atau alat bantu diagnostik yaitu
ultrasonografi. Pada umumnya perdarahan dari rongga rahim setelah
plasenta lahir dan kontraksi rahim baik dianggap sebagai akibat sisa
plasenta yang tertinggal dalam rongga rahim. Hal ini dapat mengakibatkan
masalah keperawatan risiko kekurangan volume cairan.

11
2. Pathway
Post Partum

Aspek Fisiologis Aspek psikologis

Sistem pencernaan sistem muskuloskeletal sistem reproduksi kelahiran bayi

Nafsu makan pengeluaran energi ++ involusi uteri perubahan peran


Peristaltik
Peningkatan kelelahan fisik nyeri kurang informasi

Risiko Keletihan Hambatan Defisiensi


konstipasi mobilitas fisik pengetahuan

12
D. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (00085)
2. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik (00093)
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi (00126)
4. Risiko konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas traktus gastrointestinal (00015)

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan


1 Hambatan mobilitas fisik NOC : NIC :
berhubungan dengan nyeri Ambulasi (0200) : 1. Terapi latihan : ambulasi (0221)
(00085) Indikator Skala a. Beri pasien pakaian yang tidak
1 2 3 4 5 mengekang
Berjalan dengan pelan b. Sediakan tempat tidur berketinggian
Berjalan mengelilingi kamar rendah yang sesuai
Berjalan dengan langkah c. Dorong untuk duduk di tempat tidur
yang efektif dan disamping tempat tidur
1: sangat terganggu d. Bantu pasien untuk perpindahan
2 :banyak terganggu sesuai kebutuhan

13
3 : cukup terganggu e. Bantu pasien untuk berdiri dan
4 : sedikit terganggu ambulasi dengan jarak tertentu
5 : tidak terganggu 2. Pain Management (1400)
a. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
b. Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
c. Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
d. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
e. Berikan individu penurun nyeri yang
optimal dengan peresepan analgetik
2 Keletihan berhubungan NOC : NIC :
dengan peningkatan Tingkat kelelahan (0007) 1. Manajemen energi (0180)
kelelahan fisik (00093) Indikator Skala a. Monitor tingkat kelemahan pasien
b. Kaji faktor yang menyebabkan

14
1 2 3 4 5 keletihan
Kegiatan sehari-hari c. Monitor TTV
Alat bantu kegiatan sehari- d. Anjurkan pasien untuk istirahat
hari e. Anjurkan keluarga untuk membantu
Kualitas istirahat kebutuhan pasien
Keseimbangan antara 2. Manajemen Nutrisi (1100)
kegiatan dan istirahat a. Kolaborasi dengan bagian gizi
1 : sangat terganggu b. Anjurkan pasien untuk makan dan
2 :banyak terganggu minum
3 : cukup terganggu c. Anjurkan keluarga untuk membantu
4 : sedikit terganggu pasien makan dan minum
5 : tidak terganggu d. Motivasi pasien untuk tetap makan

15
3 Defisiensi pengetahuan NOC : NIC :
berhubungan dengan Pengetahuan : Perawatan bayi (1819) 1. Pengajaran : stimulasi bayi 0-4 bulan
kurang informasi (00126) Indikator Skala (5655) :
1 2 3 4 5 a. Deskripsikan perkembangan normal
Metode stimulasi bayi bayi
Isyarat komunikasi bayi b. Instruksikan orangtua untuk
1 : tidak ada pengetahuan meningkatkan interaksi tatap muka
2 :pengetahuan terbatas dengan bayi
3 : pengetahuan sedang c. Instruksikan orangtua untuk berbicara,
4 : pengetahuan banyak menyanyi, dan tersenyum pada bayi
5 : pengetahuan sangat banyak saat memberikan perawatan
d. Instruksikan orangtua untuk sering
memanggil nama bayi
e. Instruksikan orangtua untuk berbisik
kepada bayi
f. Instruksikan orangtua untuk sering
meningkatkan sentuhan dan pelukan
pada bayi
g. Instruksikan orangtua untuk merespon

16
tangisan dengan cara memegang,
mengayun, bernyanyi, berbicara,
berjalan, memindah posisi, mengelus
atau memijat punggung dan
membedong bayi sesuai kebutuhan
h. Instruksikan orangtua untuk bermain
cilukba pada bayi
i. Instruksikan orangtua untuk
meningkatkan bayi untuk mengikuti
obyek visual
j. Instruksikan pada orangtua untuk
memberikan kesempatan pada bayi
untuk meraih benda-benda
k. Instruksikan orang tua untuk
menggunakan mainan gemerincing
agar mendukung bayi mengikuti suara

17
4 Risiko konstipasi NOC : NIC :
berhubungan dengan Eliminasi usus (0501) 1. Monitor nutrisi (1160)
penurunan motilitas Indikator Skala a. Timbang berat badan pasien
traktus gastrointestinal 1 2 3 4 5 b. Identifikasi perubahan berat badan
(00015) Pola eliminasi terakhir
Kemudahan BAB c. Monitor diet dan asupan kalori
1 :sangat terganggu d. Monitor tipe dan banyaknya latihan
2 :banyak terganggu ynag dilakukan
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu

18
BAB II
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 2 Maret 2019


Nama Pengkaji : Notian Farkhah
Ruang : Bugenvile
Waktu Pengkajian : 13.00 WIB

A. Identitas Pasien
Nama :Ny. S
Umur : 30 Tahun
Alamat : Kauman, Kebumen
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 2 Maret 2019
No. RM : 00065495
Diagnosa Medik : Post Partum Spontan G2P1A0
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama :Tn. N
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kauman, Kebumen
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta

19
C. Keluhan Utama
Pasien mengatakan takut bergerak karena nyeri bagian perinium
D. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang melalui IGD RS PKU Muhammadiyah Wonosobo tanggal 12
Juli 2018 jam 04.00 WIB dengan G2P1A0 hamil 39 mgg dengan KPD 3 jam,
HPHT 26 Mei 2018, HPL 2 Maret 2019. Keluhan keluar air ketuban (rembes)
3 jam yll, lendir darah (+), kenceng-kenceng (+). Hasil pemeriksaan di
Poliklinik didapatkan TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S
: 36,5 ˚C, TFU 30 cm, DJJ 146 x/menit. terapi yang didapatkan IVFD RL 20
tpm, palpasi : puki, preskep, pembukaan 2 cm, portio tebal, selket (+), lakmus
test (+), His 2x/10’/15’. Pada pukul 19.00 WIB bayi lahir spontan jenis
kelamin laki-laki, PB : 48 cm, BB : 3500 gram, A/S : 7/8/9, LK : 36 cm, LD :
34 cm, LILA : 12 cm, IMD (+), HD 3, HL 2. Pada saat dikaji pasien
mengatakan badan terasa lemes, dan belum mengerti tentang cara
merangsang bayi dengan benar. Pemeriksaan yang didapatkan TD :110/70
mmHg, N : 76 x/menit, R : 20 x/menit, S : 36˚C, TFU 3 jari di bawah pusat,
lokea rubra (+).
E. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, penyakit menular.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Ny. W tidak mempunyai riwayat penyakit menurun dan menular.
G. Genogram

Keterangan :
: Perempuan, : Pasien
: Laki-laki

20
H. Riwayat Ginekologi
Menarche pertama umur 13 tahun, lamanya haid 7 hari, siklus 28 hari, teratur.
I. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Masa Lalu
No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan Bayi Masalah
Persalinan Kelamin Waktu Lahir Kehamilan
1 2011 Spontan Bidan Laki-laki Baik -
Pengalaman menyusui : ya Berapa lama : 2 tahun
J. Riwayat KB
Pasien menggunakan KB suntik bulanan selama 5 tahun
K. Riwayat Kehamilan Saat Ini
HPHT : 26 Mei 2018
Taksiran Partus : 2 Maret 2019
BB Sebelum Hamil : 49 kg
TD Sebelum Hamil : 110/70 mmHg
TD BB/TB TFU Letak/Presentasi DJJ Usia Keluhan Data
Janin Gestasi Lain
110/70 57 kg/ 3 jari di - - - -
mmHg 155 bawah
cm pusat

L. Riwayat Psikososial
Keadaan Mental : Tenang
Adaptasi Psikologis : Pasien belum mengetahui cara merespon bayi yang
benar
Penerimaan Terhadap Kehamilan : Menerima
Masalah Khusus : Tidak ada
M. Pola Hidup yang Meningkatkan Risiko Kehamilan
Pasien tidak mempunyai pola hidup yang berisiko terhadap kehamilan

21
N. Persiapan Persalinan
Senam Hamil
Rencana Tempat Melahirkan
Perlengkapan Kebutuhan Ibu dan Bayi
Kesiapan Mental Ibu dan Keluarga
Pengetahuan Tentang Tanda-tanda Melahirkan, Cara menangani
nyeri, proses persalinan
Perawatan Payudara
O. Obat-obat yang Dikonsumsi Saat Ini
Pasien mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan
P. Pola Fungsional Menurut Gordon
1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Pasien mengatakan, kalau sakit terkadang beli obat di apotek atau periksa
ke dokter.
Pasien mengatakan kalau dirinya ingin mengetahui cara merespon bayi
dengan benar.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Pasien mengatakan : sebelum hamil pasien makan seperti biasa 3x/ hari,
namun selama hamil, pasien makan seperti biasa.
Pasien mengatakan: setelah melahirkan sampai sekarang belum ingin
makan, hanya ingin minum terus.
3. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan: biasanya bab 2 hari sekali, bak 5-7 kali/hari. sejak
proses persalinan sampai saat dikaji pasien terpasang DC, urine kuning,
bau khas. Bab (+)
4. Pola Latihan-Aktivitas
Sebelum proses persalinan pasien bisa melakukan ADL sendiri.
Saat dikaji pasien mengatakan takut bergerak karena nyeri pada jahitan.
5. Pola Kognitif Perseptual

22
Pasien mengatakan kalau sampai saat ini dirinya belum mengetahui cara
merangsang bayi dengan benar karena sampai saat ini belum ada
informasi yang didapatkannya.
6. Pola Istirahat-Tidur
Pasien mengatakan untuk saat ini dirinya merasa lemah dan terasa letih,
namun belum bisa istirahat / tidur.
Pasien terlihat lelah, dan kantong mata tebal. pasien mengatakan ingin
tiduran.
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang ibu dengan 1 anak
8. Pola Peran dan Hubungan
Pasien menyadari sekarang dia menjadi ibu, dan akan menjadi ibu yang
menyayangi anak-anaknya.
9. Pola Reproduksi/Seksual
Pasien adalah seorang perempuan, di mana setelah menikah sudah pernah
hamil 1 x, malahirkan 1 x dan belum pernah keguguran.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Tolerasi Stres)
Pasien apabila mengalami masalah, akan diam dan kadang bercerita
kepada ibunya atau suaminya. Selama ini pasien tidak pernah berbuat
yang merugikan orang lain.
Sekarang pasien tenang dan menerima kondisinya.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Pasien beragama Islam, dan taat beribadah. pasien tidak menabukan
tindakan KB.
Q. Pemeriksaan Fisik
Status obstetrik : G2P1A0
Keadaan umum : baik, kesadaran : compos mentis
BB/TB : 57 kg/155 cm
Tanda vital :TD : 110/70 mmHg, N : 76 x/menit, R : 20 x/menit, S : 36˚C

23
Kepala leher
Kepala : Kulit kepala tampak bersih, rambut hitam
Mata : Konjungtiva tak anemis, sclera tak ikterik, pupil isokor
Hidung : Simetris, tidak ada polip
Mulut : Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada caries gigi
Telinga : Bersih, tidak ada gangguan pendengaran
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid
Masalah khusus: Tidak ada
Dada
Jantung : Tidak ada cardio megali, S1 S2 vesikuler
Paru : Riwayat asma, tidak ada odem pulmo
Payudara : Lunak, puting susu teraba kencang.
Abdomen
Terdapat striae gravidarum, TFU 3 jari di bawah pusat
Perineum dan Genital
Lokhea rubra (+), terpasang DC, terdapat HD 3, HL 2
Ekstremitas
Tanda varises tidak ada, tidak terdapat oedema.

R. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan : 02 Maret 2019
No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Hemoglobin 12,5 g/dL 11,7-15,5
2 Leukosit 9.200 /mm 3.600-11.000
3 Trombosit 178.000 /mm 150.000-440.000
4 Hematokrit 40% 35-47
5 Eritrosit 4,59 JT/mm 3,8 JT-5,2 JT
6 Gol darah O
7 HBsAg Non reaktif Non reaktif

24
S. Program Terapi
Tanggal 2 Maret 2019
Cefixim 2x100 mg
Asam Mefenamat 3 x500 mg
Anvomer

25
T. Analisa Data

TGL/JAM DATA PROBLEM MECANISM ETIOLOGI

02/03/2019 DS : Pasien mengatakan Pasien mengeluh takut Hambatan Sistem reproduksi Nyeri
bergerak karena masih nyeri di jahitan perinium mobilitas fisik
Jam 13.00 Involusi Uteri
DO:
- Pasien berbaring di tempat tidur Nyeri

- TD : 110/70 mmHg, N : 76 x/menit, R : 20 Hambatan


x/menit, S : 36,5˚C Mobilitas Fisik

02/03/2019 DS : Pasien mengatakan dirinya belum mengetahui Defisit Aspek psikologis Kurang informasi
cara merangsang bayi secara benar. pengetahuan
Jam 13.00 Kelahiran bayi
DO : pasien hanya memandangi bayinya
Perubahan peran

Kurang Informasi

Defisit
Pengetahuan

26
U. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Hari, Tanggal : Sabtu, 2 martet 2019
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (00085)
2. Defisit Pengetahuan dengan kurangnya informasi (00126)

27
V. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : Ny. W
Ruang : Aisyah 2
Tanggal/Jam No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
DP &
Nama
02 Maret 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 1. Terapi latihan : ambulasi (0221)
2019 1 x 24 jam diharapkan masalah keletihan  Beri pasien pakaian yang tidak
Jam 13.00 teratasi dengan kriteria hasil: mengekang
Ambulasi (0200) :  Sediakan tempat tidur
Indikator Skala berketinggian rendah yang sesuai
Awal Tujuan  Dorong untuk duduk di tempat
Berjalan dengan pelan 2 4 tidur dan disamping tempat tidur
Berjalan mengelilingi 2 4  Bantu pasien untuk perpindahan
kamar sesuai kebutuhan
Berjalan dengan 2 4  Bantu pasien untuk berdiri dan
langkah yang efektif ambulasi dengan jarak tertentu

28
1: sangat terganggu 2. Manajemen nyeri (1400)
2 :banyak terganggu a. Lakukan pengkajian nyeri secara
3 : cukup terganggu komprehensif termasuk lokasi,
4 : sedikit terganggu karakteristik, durasi, frekuensi,
5 : tidak terganggu kualitas dan faktor presipitasi
b. Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
c. Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
d. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
a. Berikan individu penurun nyeri
yang optimal dengan peresepan
analgetik
03 Maret 2 Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 45 Pengajaran : stimulasi bayi 0-4 bulan
2019 menit, diharapkan masalah defisiensi (5655) :
Jam 13.00 pengetahuan teratasi, dengan kriteria hasil: a. Deskripsikan perkembangan normal
bayi
b. Instruksikan orangtua untuk

29
Pengetahuan : Perawatan bayi (1819) : meningkatkan interaksi tatap muka
Indikator Skala dengan bayi
Awal Tujuan c. Instruksikan orangtua untuk berbicara,
Metode stimulasi bayi 1 3 menyanyi, dan tersenyum pada bayi
Isyarat komunikasi bayi 2 4 saat memberikan perawatan
Karakteristik bayi yang 2 4 d. Instruksikan orangtua untuk sering
normal memanggil nama bayi
1 : tidak ada pengetahuan e. Instruksikan orangtua untuk berbisik
2 :pengetahuan terbatas kepada bayi
3 : pengetahuan sedang f. Instruksikan orangtua untuk sering
4 : pengetahuan banyak meningkatkan sentuhan dan pelukan
5 : pengetahuan sangat banyak pada bayi
g. Instruksikan orangtua untuk merespon
tangisan dengan cara memegang,
mengayun, bernyanyi, berbicara,
berjalan, memindah posisi, mengelus
atau memijat punggung dan
membedong bayi sesuai kebutuhan
h. Instruksikan orangtua untuk bermain

30
cilukba pada bayi
i. Instruksikan orangtua untuk
meningkatkan bayi untuk mengikuti
obyek visual
j. Instruksikan pada orangtua untuk
memberikan kesempatan pada bayi
untuk meraih benda-benda
k. Instruksikan orang tua untuk
menggunakan mainan gemerincing
agar mendukung bayi mengikuti suara

31
W. Implementasi Keperawatan
Nama Klien : Ny. S
Ruang : Bugenville
Tanggal/Jam No. DP Tindakan / Implementasi Respon TTD & Nama
02/03/19 1  Monitor TTV Subyektif :
Jam 13.00  Melakukan pengkajian nyeri secara  Pasien mengatakan:
komprehensif termasuk lokasi, P : Nyeri bertambah jika untuk bergerak
karakteristik, durasi, frekuensi, Q: Seperti di iris-iris
kualitas dan faktor presipitasi R: Perinium
 Mengevaluasi pengalaman nyeri S: Skala 3 ( mengukur menggunakan
masa lampau Skala Wong-Baker )
 Membantu pasien dan keluarga T: Hilang timbul
untuk mencari dan menemukan
dukungan Obyektif :

 Mengajarkan tentang teknik non  Pasien baru saja menjalani proses


farmakologi : nafas dalam melahirkan semalam

 Memberikan individu penurun nyeri  Jahitan perinium terdapat HD 3, HL 2


yang optimal dengan peresepan  TD 110/70 mmHg, N : 76 x/menit, R :

32
analgetik : Asam mefenamat 500 20 x/menit, S : 36,5˚C
mg
02/03/19 2  Mendeskripsikan perkembangan Subyektif :
Jam 13.30 normal bayi  Pasien mengatakan mengerti apa yang
 Menginstruksikan orangtua untuk dijelaskan dan mau melaksanakannya
meningkatkan interaksi tatap muka Obyektif :
dengan bayi  Pasien sambil mempraktekkan langsung
 Menginstruksikan orangtua untuk ke bayinya
berbicara, menyanyi, dan
tersenyum pada bayi saat
memberikan perawatan
 Menginstruksikan orangtua untuk
sering memanggil nama bayi
 Menginstruksikan orangtua untuk
berbisik kepada bayi
 Menginstruksikan orangtua untuk
sering meningkatkan sentuhan dan
pelukan pada bayi

33
 Menginstruksikan orangtua untuk
merespon tangisan dengan cara
memegang, mengayun, bernyanyi,
berbicara, berjalan, memindah
posisi, mengelus atau memijat
punggung dan membedong bayi
sesuai kebutuhan
 Menginstruksikan orangtua untuk
bermain cilukba pada bayi
 Menginstruksikan orangtua untuk
meningkatkan bayi untuk
mengikuti obyek visual
 Menginstruksikan pada orangtua
untuk memberikan kesempatan
pada bayi untuk meraih benda-
benda
 Menginstruksikan orang tua untuk
menggunakan mainan gemerincing

34
agar mendukung bayi mengikuti
suara

02 Maret  Memberi pasien pakaian yang tidak Subyektif :


2019 mengekang  Pasien mengatakan mau melakukan
Jam 15.30  Menyediakan tempat tidur aktivitas bertahap
berketinggian rendah yang sesuai
 Mendorong untuk duduk di tempat Obyektif :
tidur dan disamping tempat tidur  Pasien mulai berjalan ke kamar mandi
 Membantu pasien untuk  Suami siap selalu untuk pasien
perpindahan sesuai kebutuhan
 Membantu pasien untuk berdiri dan
ambulasi dengan jarak tertentu

35
X. Evaluasi
Nama Klien : Ny. S
Ruang : Bugenville
Tanggal/Jam No. DP Perkembangan (SOAP) TTD & Nama
02/03/19 1 S : Pasien mengatakan sudah bisa berjalan ke kamar mandi
Jam 17.00 O : Ekspresi wajah rileks,
TD 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, R : 20 x/menit, S : 36,5˚C
A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratari
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
Berjalan dengan pelan 2 4 4
Berjalan mengelilingi 2 4 3
kamar
Berjalan dengan 2 4 3
langkah yang efektif

P : lanjutkan intervensi :
 Manajemen nyeri

36
 Terapi latihan : ambulasi

02/03/19 2 S : Pasien mengatakan mengerti apa yang dijelaskan dan mau


Jam 18.00 melaksanakannya
O : Pasien bisa mempraktekkan langsung ke bayinya
A : Masalah defisiensi pengetahuan teratasi
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
Metode stimulasi bayi 1 3 3
Isyarat komunikasi bayi 2 4 4
Karakteristik bayi yang 2 4 4
normal

P : monitoring intervensi yang telah dilakukan

37
BAB III
PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan pada ibu post partum adalah asuhan keperawatan


yang mengkaji secara keseluruhan tentang ibu pasca melahirkan, fokus pengkajian
mengacu pada BUBBLERS (breast, uterus, bowel, blader, lokhea, eliminasi,
refleks, sign of homan). Diagnosa keperawatan yang utama pada kasus ini adalah
hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah hambatan mobilitas
fisik adalah dengan : terapi latihan ambulasi dan manajemen nyeri. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Tyas Febriyani (2017) hambatan mobilitas fisik
pada ibu post partum dapat diintervensi dengan observasi skala nyeri, melatih
ambulasi dini (early ambulation), ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, pemberian
obat analgetik yaitu untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah pasien yang sebelumnya takut bergerak karena nyeri,
setelah dilakukan tindakan keperawatan sekarang pasien sudah bisa bergerak
bebas dan beraktivitas secara mandiri.
Dalam kasus ini, setelah intervensi dilakukan pasien masih bisa melakukan
pergerakan walaupun belum maksimal karena rasa nyeri yang masih dirasakan.
Dukungan keluarga juga sangat mempengaruhi keberhasilan dari tindakan ini.

38
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC


Febriani, Tyas. 2017. Upaya Meningkatkan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
pada Ibu Postpartum. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Manuaba, I.B.G. 2012. Kepaniteraan klinik Obstetri & Ginekologi, edisi 2.
Jakarta:EGC
Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri Sosial.
Jakarta:EGC
Moorhead, Sun dkk,Nursing Outcomes Classification (NOC). Editor Bahasa
Indonesia Nurjanah, Intansari. Edisi ke-5. Jakarta : Mocomedia, 2013.

M.Bulechek, Gloria dkk. Nursing Interventions Cassification (NIC). Editor


Bahasa Indonesia Nurjanah, Intansari. Edisi ke-6. Jakarta : Mocomedia,
2013.
Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2015-
2017/Editor, T.Herdman, Shigemi Kamitsuru; Alih Bahasa, Budi Anna Keliat
…(et al); Editor Penyelaras, Monica Ester, Edisi 10, Jakarta : EGC, 2015.

39

Vous aimerez peut-être aussi