Vous êtes sur la page 1sur 4

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UPH

PROFESI NERS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)


Analisis & Sintesis Tindakan Keperawatan
Memberikan edukasi infeksi daerah operasi

Nama Pasien : Ny. E AST


Usia : 67 Tahun Ke6
No. Rekam Medis : 90-04-15-11
Diagnosa Medis : Batu ginjal dan batu ureter sinistra Mengetahui,
Nama Ruang Rawat : Orchid
Tanggal Masuk : 19 Maret 2019
Tanggal Tindakan : 21 Maret 2019 Preseptor
Nama Praktikan : Ivana Lola Saur
NIM : 01503180143
Pembimbing :

No Kriteria Nilai
1 Diagnosa Keperawatan (PE): /10
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
Sumber: Diagnosis keperawatan defenisi & klarifkasi 2015-2017
2 Data Subjekif: /10
- Pasien mengatakan mengalami nyeri setelah dilakukan operasi
- Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk
- Pasien mengatakan nyeri pada sekitar luka operasi saja
- Pasien mengatakan nyeri bertambah saat melakukan aktivitas, pasien
mengatakan nyeri pada skala 4 pada saat aktivitas dan 2 pasa saat isitrahat
- Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
3 Data Objektif: /10
- Kesadaran compos mentis
- GCS : E4V5M6 dengan EWS 0. TD : 140/80 mmHg, HR : 92 x/mnt, RR : 20
x/mnt, S : 36.3 ⁰C
- Akral teraba hangat
- Pasien tampak merintih menahan rasa sakit saat melakukan perpindahan posisi
- Pasien tampak tidak menemukan posisi yang nyaman untuk istirahat.
- Pasien tampak memegangi daerah luka operasi
4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan: /10
Persiapan
- Menyiapkan leaflet pengelolan nyeri
- Menyiapkan alat TTV
Tindakan
- Mencuci tangan
- Melakukan pengkajian DO dan DS
- Mengkukur TTV
- Memberikan edukasi tentang pengelolaan nyeri kepada pasien sesuai leaflet dari
Siloam
- Mengajarkan pasien tehnik relaksasi napas dalam dan tehnik distraksi seperti
membaca artikel yang disukai, mendengarkan music, menonton televisi untuk
mengalihkan rasa nyeri
- Memberikan waktu kepada pasien untuk bertanya tentang hal yang kurang
dimengerti
- Selesai memberikan edukasi, mengevalusai respon pasien
5 Dasar Pemikiran: /15
Nyeri menurut IASP (Internastional Assosiation for the Study of Pain) adalah
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
jaringan atau yang cenderung merusak jaringan, atau seperti yang dimaksud dengan
kata kerusakan jaringan.
Nyeri terdiri dari dua komponen utama, yaitu sensorik (fisik) dan emosional
(psikologik). Komponen sensorik merupakan mekanisme neurofisiologi yang
menerjemahkan sinyal nosiseptor menjadi informasi tentang nyeri (durasi,
intensitas, lokasi, dan kualitas rangsangan). Sedangkan komponen emosional adalah
komponen yang menentukan berat ringannya individu merasa tidak nyaman, dapat
mengawali kelainan emosi seperti cemas dan depresi jika menjadi nyeri kronik,
serta diperankan oleh rangsangan nosiseptik melalui penggiatan sistem limbik dan
kondisi lingkungan (asal penyakit, hasil pengobatan yang tidak jelas, dan dukungan
sosial/keluarga). Nyeri bersifat sangat subyektif. Terlepas dari ada tidaknya
kerusakan jaringan, nyeri sebaiknya diterima sebagai keluhan yang harus dipercaya
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi terletak pada
fisiologi sistem syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf perifer
yang mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu. Pada saat
terjadi pelepasan mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan substansi,
akan merangsang syaraf simpatis sehingga menyebabkan vasokostriksi yang
akhirnya meningkatkan tonus otot yang menimbulkan berbagai efek seperti
spasme otot yang akhirnyamenekan pembuluh darah, mengurangi aliran darah
dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan pengiriman
impuls nyeri dari medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri
6 Prinsip Tindakan: /5
Prinsip tindakan yang dilakukan adalah bersih
7 Analisa Tindakan Keperawatan: /15
Salah satu metode pemberian edukasi adalah ceramah. Ceramah diartikan sebagai
proses penyampaian informasi dengan jalan menuturkan sekelompok materi secara
lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh sekelompok subjek
(Notoadmojo,2012).
Edukasi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan Ny. E yang saat itu
mengalami nyeri pos operasi. Edukasi diberikan agar Ny. E dapat mengatasi rasa
nyeri selama perawatan dirumah sakit maupu nantinya dilakukan di rumah pada
saat sudah pulang dari rumah sakit
8 Bahaya yang dapat terjadi? (Komponen Bahaya dan Pencegahan) Bahaya: /10
1.Bahaya
- Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka latihan napas
dalam tidak akan efektif sehingga rasa nyeri akan semakin meningkat.
- Kesalahan penyampain edukasi dapat memberikan pemahaman yang salah
pada pasien
2. Pencegahan
- Jangan banyak menyinggung perasaan klien, bina hubungan saling
percaya dan lakukan tindakan sesuai dengan prosedur
- Sebelum memberikan edukasi, pemberi materi harus mempersiapkan diri
dan mempersiapkan materi secara benar
9 Hasil yang didapat:
S : pasien mengatakan nyeri mulai berkurang, saat melakukan perpindahan posisi
skala yang disarakan adalah 2 dan saat istirahat adalah 0. Pasien mengatakan nyeri
hilang timbul saat melakukan perpindahan posisi.
O : Tingkat kesadaran pasien compos mentis, GCS 15, E4V5M6. EWS 0, hasil
observasi tanda tanda vital : TD : 120/70 mmHg, HR : 86 x/mnt, RR : 19 x/mnt T :
36.4⁰C. Pasien tidak tampak meringis kesakitan dan pasien terlihat bisa istirahat.
Pasien tidak memegangi luka operasinya lagi.
A : masalah keperawatan nyeri teratasi dengan edukasi nyeri
P : Mengobservasi tanda-tanda vital
Memberikan posisi yang nyaman
Observasi nyeri dengan PQRST
Anjurkan pasien untuk membeca leafletnya
Anjurkan pasien untuk melakukan Teknik relaksasi napas
Memberikan terapi analgetik sesuai IMR
10 Evaluasi Diri: /5
1) Saya harus lebih percaya diri lagi dalam melakukan tindakan keperawatan
2) Perbaikan dari tindakan ini, saya belajar bahwa setiap tindakan yang tidak
dilakukan sesuai SOP dapat berdampak buruk pada kondisi klinis pasien.
11 Daftar Pustaka: /5
Herdman ; Kamitsuru (2017). Diagnosis keperawatan defenisi & klarifkasi 2015-2017.
Penerbit buku kedokteran: ECG. ed:10
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction
Notoadmojo. (2012). Metode penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Sjamsuhidajat & de jong. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC
Baazeem A, Belzile E, Ciampi A, Dohle G, Jarvi K, Salonia A ,et al,. Varicocele and male
factor infertility treatment : a new meta-analysis and review of the role of varicocele
repair. Eruropean urology. 2011
IASP Pain Terminolog .(2015): available
from:http://www.iasppain.org/AM/Template.cfm?Section=General_Resou
rce_Links&Template=/CM/HTMLDisplay.cfm&ContentID=3058, International
Association for the Study of Pain (IASP). What causes cancer pain? Retrieved 2015
Februari 8, from http://www.iasppain.org/PCU022.html 34

Vous aimerez peut-être aussi