Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SAROLANGUN
NOMOR : 070 / SK/ RS.LGM/ IX/2018
TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2018
TENTANG PANDUAN ASSESMENT RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT
LANGIT GOLDEN MEDIKA SAROLANGUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. DEFINISI
1.2.1 Cidera atau luka
Cidera atau luka adalah suatu kerusakan pada sruktur atau fungsi
tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun
kimiawi,.Luka juga dapat merujuk pada luka batin atau perasaan.
- Macam – macam cidera (luka)
●Luka bakar adalah cidera yang diakibatkan oleh suatu yang panas.
● Patah tulang atau fraktur, cedera pada tulang.
● Luka pada kulit yang dapat menakibatkan pendarahan atau hanya lecet
● Memar adalah pendarahan di dalam tubuh, dikulit terlihat warna
kebiruan.
● Luka batin
1.2.2 Jatuh
Jatuh memiliki beberapa definisi, Yaitu :
- Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau seksi
mata yang melihat kejadian menakibatkan seseorang mendadak
terbaring atau terduduk dilantai / tempat yang rendah dengan atau tampa
kehilangan kesadaran atau luka (Darmojo, 2004).
- Jatuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subyek yang sadar
menjadi berada di permukaan tanah tanpa disengaja dan tidak termasuk
jatuh akibat pukulan keras, kehilangan kesadaran, atau kejang. Kejadian
jatuh tersebut adalah darimpenyebab spesifik yang jenis dan
konsekuensinya berbeda dari mereka yang dalam keadaan sadar
mengalami jatuh. (Stanley, 2006)
- Jatuh merupakan pengalaman pasien yang tidak direncanakan untuk
terjadinya jatuh, suatu kejadian yang tidak di sengaja pada seseorang
pada istirahat yang dapat dilihat/dirasakan atau kejadian jatuh yang tidak
dapat dilihat karena suatu kondisi adanya penyakit seperti stroke,
pingsan, dan lainnya.
Kejadian jatuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Kejadian jatuh tak disengaja : kejadian jatuh yang terjadi secara tidak
sengaja (misalnya terpeleset, tersandung). Pasien yang beresiko
mengalami kejadian ini tidak dapat diidentifikasi sebelum mengalami
jatuh dan umumnya tidak dikategorikan dalam resiko jatuh. Kejadian
jatuh jenis ini dapat dicegah dengan menyediakan lingkungan yang
aman.
- Kejadian jatuh yang tidak diantisipasi : kejadian jatuh yang terjadi ketika
penyebab fisik tidak dapat diidentifikasi.
- Kejadian jatuh yang dapat diantisipasi (diperkirakan): kejadian jatuh yang
terjadi pada pasien yang memang beresiko mengalami jatuh
(berdasarkan skor asasmen resiko jatuh)
-
1.3 TUJUAN
-Tujuan Umum :
-Tujuan Khusus :
- Faktor instriksik
Faktor instriksik adalah variable-variabel yang menentukan mengapa
seseorang dapat jatuh pada waktu tertentu dan orang lain dalam kondisi
yang sama mungkin tidak jatuh (Stanley, 2006)
- Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan factor dari luar (Lingkungan sekitarnya).
(Nugroho, 2000)
Selain itu, factor risiko juga dapat dikelompokkan nebjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat di perkirakan (unanticipated).
Faktor risiko yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang
diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien jatuh.
Faktor yang dapat meingkatkan risiko jatuh :
- Perasaan takut jatuh
- Serangan Iskemik Sementara (Transient ischaemic Attack-TIA)
- Penyakit Parkinson
- Riwayat patah tulanh/Fraktur
- Deformitas muskuloskletal atau miopati
- Inkontinensi uri/alvi atau sering kekamar mandi.
- Gangguan pendengaran
- Dehidrasi
- Riwayat jayuh sebelumnnya.
- Penggunaan alat penahan diri/pengekang (Restrain)
- Kesulitan dalam memahami instruksi.
- Aritmia jantung
- Stroke
- Aritmia jantung
- Depresi
- Gangguam gaya berjalan atau mobilitas
- Gangguan penghihatan.
- Vertigo/pusing
- Hipoglemia
- Konsumsi obat-obatan nunipel
- Mengonsumsi laksaif dan atau diuretic
- Ketervatasan bahasa
1.6 KOMPLIKASI
Menurut kane (1996) yang dikutip oleh Darmojo (2004), komplikasi jatuh
adalah :
- Perlukaan (injury)
Perlukaan (injury) mengakibatakan rusaknya jaringan lunak yang terasa
sangat sakit berupa robek atau tertariknya otot, robeknya arteri/vena,
patah tulang atau fraktur misalnya fraktur pelvis, femur, humerus, lengan
bawah, tungkai atas.
- Disabilitas
Disabilitas mengakibatkan penurunan mobilitas yang berhubungan
dengan perlukaan fisik dan penurunan mobilitas akibat jatuh, seperti
hilangnya rasa kepercayaan diri dan pembatasan gerak.
- Kematian
BAB II
RUANG LINGKUP
Risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dorawat dirungan
- Rawat inap
- Rawat jalan
BAB III
TATA LAKSANA PASIEN RISIKO JATUH
Tanggal
Faktor risiko Skala Nilai PAGI SIANG MALAM
Skor Skor Skor
Riwayat jatuh Ya 25
Tidak 0
Diagnosis Ya 15
sekunder (≥ 2
diagnosis Tidak 0
medis)
Alat bantu Berpegangan pada perabot 30
Tongkat/alat penopang 15
Tidak ada/kursi roda/perawat/tirah
0
baring
Terpasang Ya 20
infus Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10
Normal/tirah baring/imobilisasi 0
Status mental Sering lupa akan keterbatasan yang
15
dimiliki
Sadar akan kemampuan diri sendiri 0
Jumlah
Tanggal
Parameter Kriteria Nilai PAGI SIANG MALAM
Skor Skor Skor
ASESMEN RISIKO JATUH HUMPTY – DUMPTY (ULANG)
Usia < 3 tahun 4
3 – 7 tahun (Khusus Anak-Anak) 3
Nama Pasien : 7_____________________Umur
– 13 tahun : ______________________
2
: ≥_____________________
13 tahun 1
No RM
Jenis kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1
Nama Pasien : _____________________ Tanggal :______________________
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
No RM
: _____________________
Perubahan oksigenasi
Pukul
(diagnosis
: ______________________
3
respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia,
sinkop, pusing, dsb.) 2
Gangguan perilaku / psikiatri 1
Diagnosis lainnya
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat 4
tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi 3
diletakkan dalam tempat tidur bayi /
perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur 2
Area di luar rumah sakit 1
Respons terhadap:
1. Pembedahan/ Dalam 24 jam 3
sedasi / anestesi Dalam 48 jam 2
> 48 jam atau tidak menjalani 1
2. Penggunaan pembedahan/sedasi/anestesi
medikamentosa
Penggunaan multipel: sedatif, obat
hipnosis, barbiturat, fenotiazin, 3
antidepresan, pencahar, diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di atas
Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada 2
medikasi 1
JUMLAH
Skor asesmen risiko jatuh: (skor minimum 7, skor maksimum 23)
imobilisasi 3
Total skor
Keterangan skor:
BAB IV
DOKUMENTASI